Ketika membeli reksadana, sangat penting untuk memperhatikan NAB-nya. Sudahkah Anda tahu cara menghitung NAB Reksadana? Simak caranya di sini.
Ketika membuka halaman informasi suatu reksadana, Anda akan disuguhi data NAB atau NAV dari reksadana tersebut. Bagi investor pemula, mungkin masih belum paham apa itu NAB dan NAV, apalagi cara menghitungnya. Sebagai informasi awal yang penting untuk diketahui pemula, NAB merupakan singkatan dari nilai aktiva bersih, NAB bisa juga disebut NAV atau Net Asset Value.
Net asset value merupakan nilai reksadana saat ini. Dalam sebuah reksadana, terdapat sekumpulan aset berharga seperti saham, surat berharga pasar uang, obligasi dan deposito. Nilai dari aset-aset tersebut akan dijumlah dengan dividen dan atau kupon obligasi yang didapat, kemudian dikurangi biaya operasional reksadana yang mencakup biaya Manajer Investasi, biaya Bank Kustodian, dan biaya lainnya.
(Baca Juga: Sebelum Investasi Reksadana, Kenali Biayanya!)
Cara Hitung NAB Reksadana
Untuk memudahkan dalam penjelasan mengenai perhitungan NAB berikut ini adalah sebuah contoh kasus yang bisa anda jadikan referensi. Misalkan dalam sebuah reksadana yang terdiri dari masing-masing perusahaan A, Perusahaan B, dan Perusahaan C. Masing-masing perusahaan tersebut memiliki 100 lembar saham. Ketiga perusahaan tersebut juga diasumsikan tidak memiliki kewajiban yang harus dibayarkan. Suatu hari ketiga perusahaan tersebut memiliki nilai pasar berikut ini.
- Perusahaan A memiliki nilai 60 dollar x 100 lembar = 6.000 dollar
- Perusahaan B memiliki nilai 70 dollar x 100 lembar = 7.000 dollar
Perusahaan C memiliki nilai 80 dollar x 100 lembar = 8.000 dollar
Maka reksadana tersebut memiliki nilai portofolio sebesar 21.000 dollar.
Kemudian katakanlah perusahaan penyedia reksadana tersebut menerbitkan saham sebanyak 1000 lembar.
Dari data di atas maka dapat dihitung nilai NAV per lembar saham sebagai berikut:
NAV = (asset total reksadana - kewajiban) / jumlah saham yang beredar
NAV = ($ 21.000 - $0)/1000 lembar
NAV = 21 dollar
Kewajiban atau liability bernilai 0 dollar karena pada kasus telah disebutkan bahwa perusahaan A, perusahaan B, Perusahaan C tidak memiliki kewajiban yang harus dibayarkan. Mengetahui cara menghitung NAB tentunya memudahkan investor untuk mengetahui seberapa besar nilai investasi Anda.
Sebagai contoh anda seorang investor reksadana memiliki 10 persen reksadana yang beredar artinya anda memiliki 10% x 1000 lembar = 100 lembar. Maka nilai investasi anda sebesar $21 x 100 lembar = 21.000 dollar.
Jika anda merupakan investor pemula maka yang perlu anda garis bawahi adalah: Besar kecilnya nilai suatu NAV dari reksadana tidak dapat menjadi patokan murah atau mahalnya sebuah reksadana. Besar kecilnya NAV dari suatu reksadana hanya berfungsi sebagai nilai patokan ketika anda hendak menjual atau membeli reksadana.
Pentingnya Memahami NAV Bagi Investor
Seorang investor tentunya akan menjadikan besar kecilnya NAV dari sebuah reksadana untuk menilai kinerja dari reksadana tersebut. Selain dari NAV, juga terdapat dua poin lagi yang digunakan untuk menilai kinerja dari sebuah reksadana, terutama reksadana saham, yaitu Capital Gain dan dividen.
Capital Gain merupakan keuntungan modal yang diterima investor ketika melakukan penjualan reksadana atau saham. Capital gain dapat menjadi sebuah tolak ukur kinerja dari reksadana, semakin besar nilai Capital Gain maka semakin bagus kinerja dari reksadana tersebut.
Dividen adalah imbal balik yang diberikan dari suatu perusahaan atas investasi yang anda berikan kepada perusahaan tersebut. Dividen ini berasal dari laba yang diperoleh dari perusahaan tersebut. Nilai dividen ini tidak mutlak dan bergantung pada kinerja dari perusahaan tersebut. Sehingga dividen dapat pula dijadikan tolak ukur kinerja dari sebuah perusahaan. Semakin besar dividen yang anda dapatkan maka semakin bagus kinerja dari perusahaan tersebut.
Itulah tadi penjelasan singkat mengenai net asset value atau NAV, atau bisa disebut pula nilai aktiva bersih (NAB). Mengetahui perhitungan NAV sangat berguna bagi anda para investor reksadana baik yang sudah berpengalaman maupun yang masih belajar. Tertarik untuk berinvestasi pada reksadana? Pelajari terlebih dahulu seperti apa profil risiko Anda agar tak salah pilih investasi.