Meski sama-sama diperdagangkan di pasar uang, saham memiliki perbedaan mendasar dengan reksadana. Berikut adalah penjelasan mudahnya.
Pada umumnya, pasar keuangan merupakan penghubung antara pihak yang ingin menjual dengan pihak yang ingin membeli produk keuangan, baik berupa surat berharga atau valuta asing. Pasar keuangan juga dapat didefinisikan sebagai tempat bertemunya para pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang kelebihan dana. Pihak yang membutuhkan dana bertujuan untuk membiayai modal usahanya, sedangkan pihak yang kelebihan dana bertujuan untuk mendapatkan dana yang diinvestasikan. Keuntungan dari pasar keuangan berupa bunga, selisih kurs, atau selisih antara harga jual dengan harga beli.
Pasar keuangan terdiri dari berbagai jenis, di antaranya seperti pasar modal, pasar uang, pasar valuta asing, pasar kredit konsumen, pasar hipotek, dan pasar komoditas. Semua jenis pasar keuangan tersebut berkaitan dengan penghimpunan dana, penyaluran dana, dan transaksi tukar-menukar mata uang. Artinya, pasar keuangan melibatkan pembiayaan keuangan melalui surat berharga atau pinjaman.
Adapun di pasar modal, produk yang lebih dikenal ialah surat utang (bonds), saham, dan reksadana. Pada artikel ini, saya secara khusus akan menjelaskan perbedaan antara saham dan reksadana dilihat dari terminologinya.
Apa Itu Saham?
Saham atau ekuiti adalah instrumen yang diterbitkan dalam proses Equity Financing atau penggalangan dana masyarakat. Hanya perusahaan yang bisa menggalang dana melalui penerbitan efek saham. Ketika sebuah perusahaan menggalang dana melalui penerbitan efek saham, perusahaan tersebut akan menerbitkan efek saham dan menjualnya ke masyarakat, baik melalui Initial Public Offering (IPO) maupun Private Placement.
Menggalang dana melalui Equity Financing memberikan konsekuensi secara fundamental, seperti berbagi risiko dan prospek dari perusahaan dengan pemodal, atau yang juga dikenal sebagai pemegang saham (shareholder). Jika sebuah perusahaan sukses dan menghasilkan laba, maka pendiri harus berbagi laba tersebut dengan pemegang saham, atau menahan laba tersebut untuk diinvestasikan kembali (re-investing). Bagian dari laba yang diberikan kepada pemegang saham disebut sebagai dividen.
(Simak Juga: Jadwal Dividen Saham Indonesia)
Namun demikian, jika sebuah perusahaan gagal dan tidak menghasilkan laba, maka pendiri berhak tidak memberikan dividen. Di samping itu, jika sebuah perusahaan bangkrut, maka pemegang saham turut menanggung beban tersebut. Jika kemudian perusahaan dilikuidasi, maka pemegang saham berhak atas hasil penjualan aktiva setelah hak pemegang efek utang. Hal tersebut mengindikasikan bahwa hak dan kewajiban pemegang saham berlaku sepanjang perusahaan tersebut tetap beroperasi. Oleh sebab itu, efek saham sering dikatakan sebagai instrumen investasi jangka panjang.
Apa Itu Reksadana?
Reksadana merupakan portofolio investasi kolektif yang dikelola oleh perusahaan efek. Dalam bidang keuangan, portofolio merupakan kumpulan efek. Reksadana juga disebut sebagai Kontrak Pengelolaan Dana (KPD). Reksadana dan KPD sama-sama memiliki portofolio investasi kolektif, tetapi juga memiliki perbedaan. Perbedaannya adalah, reksadana terdaftar di Bapepam-LK dan dijual dalam penawaran umum, sedangkan KPD tidak terdaftar di Bapepam-LK dan dijual hanya kepada kelompok nasabah yang jumlahnya tidak lebih dari 50 pemodal. Sebagai konsekuensinya, reksadana diawasi dan diatur secara ketat oleh Bapepam-LK, sedangkan KPD lebih longgar karena tidak mendapat pengawasan dari badan pemerintah, serta tidak teratur pada umumnya.
(Baca juga: Reksadana Dan Cara Mendapatkannya)
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (UUPM) mendefinisikan bahwa reksadana adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat atau pemodal, untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh Manajer Investasi yang telah mendapatkan izin dari Badan Pengawas Pasar Modal. Dalam UUPM tersebut, efek yang dimaksud ialah efek yang diperdagangkan di pasar modal dan pasar uang.
Selain menurut pengertiannya, masih banyak perbedaan reksadana dan saham yang bisa dipelajari. Dari pemahaman itu, Anda bahkan bisa memutuskan untuk memilih mana jenis investasi yang paling menguntungkan. Tanpa perlu panjang lebar lagi, temukan informasi mengenai hal tersebut di artikel: Perbandingan Reksadana Dan Saham: Lebih Untung Mana?