Bingung mau hitung return hasil investasi reksadana milikmu? Berikut cara mudah menghitung return agar kamu tahu seperti apa mekanisme imbal hasil dari investasi reksadanamu.
Ketika kamu melakukan investasi di berbagai jenis intrumen, salah satu momen yang paling ditunggu-tunggu adalah mengetahui berapa keuntungan yang kamu peroleh dari kegiatan investasi tersebut. Nah, bagaimana bila kamu adalah seorang investor reksadana yang baru pertama kali berinvestasi? Tentu saja, hal ini pasti cukup membingungkan karena perhitungannya tidak semudah menghitung selisih pergerakan harga suatu aset dari suatu level ke level tertentu.
(Baca juga: Tips Investasi Reksadana Bagi Pemula)
Sebelum kamu menghitung berapa keuntungan yang kamu peroleh dari reksadana milikmu, kamu patut memahami terlebih dahulu apa itu Nilai Aktiva Bersih (NAB) dan unit penyertaan saat melakukan pembelian reksadana.
Nilai Aktiva Bersih (NAB) adalah harga dari reksadana yang kamu miliki, dan bisa berubah-ubah setiap harinya. Bila NAB hari ini mengalami penurunan, berarti reksadana yang kamu miliki juga menurun; begitu pula sebaliknya apabila NAB mengalami kenaikan.
Sementara itu, unit penyertaan adalah satuan yang menunjukkan kepemilikan kamu di dalam reksadana tersebut. Jumlah unit penyertaan akan selalu sama tergantung dari harga reksadana atau NAB ketika kamu membelinya.
Jadi, sebagai investor reksadana, minimal kamu harus tahu kapan mulai berinvestasi, produk reksadana apa yang kamu beli, serta berapa jumlah unit penyertaan yang ada di dalam reksadana milikmu. Kemudian, barulah kamu bisa mencari tahu apakah hasil investasi reksadana tersebut untung atau rugi.
Cara Menghitung Return Reksadana
Bila kamu melakukan pembelian reksadana online, kamu bisa memperoleh informasi dengan mudah terkait tanggal pembelian, produk reksadana apa yang dibeli, jumlah unit penyertaan, dan tingkat return yang diperoleh. Tetapi, bagi kamu yang ingin tahu cara hitung return reksadana secara manual. Berikut caranya:
(Baca juga: Potensi Keuntungan Investasi Reksadana)
Contohnya, kamu membeli produk reksadana pasar uang ABC pada tanggal 20 Maret sebesar Rp5,000,000 dengan harga terkini reksadana Rp500/unit, berdasarkan profil risiko dan tujuan investasimu. Maka, kamu akan memiliki jumlah unit penyertaan reksadana Rp5,000,000 / Rp500 = 10,000 unit.
Kemudian pada tanggal 20 April, kamu berencana untuk menarik dan menjual hasil investasi reksadana, serta ingin mengetahui apakah reksadana milikmu tersebut untung atau rugi. Kamu bisa mengetahuinya dari harga terkini reksadana. Bila misalnya mengalami kenaikan menjadi Rp520/unit, berarti hasil investasimu mengalami keuntungan.
Skema perhitungannya adalah sebagai berikut:
- Hitung jumlah harga terkini reksadana x jumlah unit penyertaan reksadana yang dimiliki.
- Kemudian dari hasil perhitungan tersebut bisa kamu kurangi dengan investasi awal yang sebesar Rp5,000,000.
Maka, kamu bisa menghitungnya seperti ini:
10,000 unit x Rp520 = Rp5,200,000
Hasil di atas merupakan jumlah investasi reksadana yang kamu miliki pada tanggal 20 April. Jadi, keuntungan reksadana yang kamu peroleh adalah sebesar:
Rp5,200,000 – Rp5,000,000 = Rp200,000
Sementara untuk menghitung tingkat return yang diperoleh, maka rumusnya adalah:
Rp 200,000 / Rp 5,000,000 x 100% = 4%
Itulah cara mudah menghitung return reksadana yang kamu miliki. Untuk memaksimalkan potensi return yang dihasilkan dari investasi reksadana, kamu bisa memilih produk reksadana yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan investasimu. Misalnya, bila dana investasi yang ditanamkan ingin digunakan dalam tiga tahun ke depan, kamu bisa memilih reksadana saham, sedangkan jika ingin digunakan dalam kurun waktu kurang dari satu tahun, kamu bisa memilih reksadana pasar uang atau reksadana pendapatan tetap.
Dalam skenario investasi reksadana mengalami kenaikan seperti contoh di atas, tentu kamu bisa bernafas lega. Namun bagaimana bila hasil investasi reksadana milikmu justru turun? Sebaiknya jangan langsung panik dan terburu-buru menjualnya, karena ada beberapa solusi menarik yang bisa kamu temukan di artikel ini.