Sedang mencari strategi trading anti ribet? Teknik trading bounce dengan EMA 50 ini bisa jadi pilihan terbaik untuk dicoba.
Moving Average bisa dikatakan sebagai salah satu indikator sejuta umat. Pasalnya, indikator ini digunakan oleh banyak trader teknikal sebagai acuan untuk mendeteksi sinyal entry, mengetahui arah tren, bahkan difungsikan sebagai support resistance dinamis. Secara umum, indikator MA dibagi menjadi beberapa jenis yaitu Simple Moving Average (SMA), Exponential Moving Average (EMA), Weighted Moving Average (WMA), dsb.
Lazimya, sebagian besar trader lebih familiar dengan SMA ataupun EMA. Dari keduanya, EMA dikenal lebih responsif sehingga banyak diandalkan untuk mencari sinyal entry. Salah satu strategi yang paling terkenal dari EMA adalah teknik trading bounce memanfaatkan EMA 50. Strategi trading ini dianggap sangat mudah untuk diterapkan serta efisien dalam menunjukkan sinyal entry. Lantas, bagaimana cara menggunakan teknik trading ini?
DI
|
Daftar Isi |
Mengetahui Arah Tren Terkini
Salah satu kunci kesuksesan teknik trading bounce ini adalah mengetahui cara melihat tren yang sedang berlangsung di pasar. Pasalnya, strategi ini merupakan metode trend following atau trading mengikuti arah tren. Sehingga, strategi ini sangat bergantung pada tren yang kuat dan kurang maksimal bila diterapkan pada market ranging.
Baca Juga: Teknik Trading Forex Sesuai Arah Tren
Pada dasarnya, tren pasar bisa berubah-rubah dari waktu ke waktu. Untuk mengantisipasinya, trader bisa melakukan analisa dengan menggunakan time frame yang berbeda-beda mulai dari jangka pendek, menengah, hingga jangka panjang. Jika semuanya menunjukkan pola pergerakan yang sama, bisa diartikan tren sudah valid.
Pada metode trading ini, trader biasanya akan melihat pola-pola harga yang terbentuk lalu membandingkannya dengan tren sebelumnya. Tujuannya adalah untuk mendapatkan proyeksi pergerakan harga mendatang.
Dalam kaitannya dengan Exponential Moving Average (EMA ), biasanya trader akan memfungsikan EMA sebagai trend filter dan landasan entry.
Mudahnya, tren bisa diartikan sedang naik (Uptrend) jika harga bergerak di atas garis EMA. Namun jika harga di bawah EMA, maka hal itu mengisyaratkan tren turun (Downtrend). Trader biasanya melakukan entry di saat harga sedang koreksi untuk memanfaatkan dimulainya kembali penerusan tren.
Cara Entry dan Setup Indikator Trading
Strategi ini menggunakan dua pasang EMA dengan periode yang berbeda, yaitu EMA 50 yang difungsikan sebagai penanda sinyal dan EMA 200 untuk trend filter. Selain itu, ada juga indikator Zigzagarrows yang dapat membantu trader mengidentifikasi swing high dan swing low pada chart.
Baca Juga: Cara Scalping 5 Menit dengan EMA 200 dan Stochastic
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dengan teknik trading bounce ini, sangat direkomendasikan agar trader mengikuti beberapa setup berikut:
- Exponential Moving Average Periode 50 (EMA 50).
- Exponential Moving Average Periode 200 (EMA 200).
- Indikator Zigzagarrows.
- Time frame: 5-menit (M5) atau lebih besar.
- Sesi Perdagangan: Apapun.
- Pasangan Mata Uang: Apapun.
Aturan Entry yang Perlu Diperhatikan
Lazimnya, setiap strategi trading memiliki aturan khusus yang wajib ditaati trader jika menginginkan hasil maksimal. Dilansir dari forexmt4indicators, ada beberapa aturan entry yang penting diperhatikan sebelum menggunakan teknik trading bounce EMA 50 dan EMA 200, antara lain:
Skenario Entry Buy
- Indikator EMA 50 harus berada di atas EMA 200.
- Harga bergerak di atas EMA 50.
- Untuk melakukan entry, silahkan tunggu hingga terjadi koreksi yang menyentuh garis EMA 50.
- Indikator Xigzagarrows menunjukkan panah yang mengarah ke atas.
- Jika 4 kondisi di atas sudah terpenuhi, lakukan entry buy di sekitar EMA 50.
- Jangan lupa memasang Stop Loss beberapa pips di bawah garis EMA 50.
- Take profit bisa menyesuaikan dengan Risk/Reward Ratio masing-masing.
Untuk lebih jelasnya, trader bisa melihat contoh pengaplikasian teknik trading bounce dengan EMA 50 di chart berikut:
Skenario Entry Sell
- Indikator EMA 50 harus berada di bawah EMA 200.
- Harga bergerak di bawah EMA 50.
- Untuk melakukan entry, silahkan tunggu hingga terjadi koreksi yang menyentuh garis EMA 50.
- Indikator Zigzagarrows menunjukkan panah yang mengarah ke bawah.
- Pasang Stop Loss beberapa pips di atas garis EMA 50.
- Take profit bisa menyesuaikan dengan Risk/Reward Ratio yang digunakan.
Contoh skenario Sell dengan teknik trading bounce EMA 50 dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Hal-Hal yang Perlu Diwaspadai
Sama dengan strategi trading pada umumnya, teknik ini juga memiliki beberapa kelemahan yang wajib diwaspadai oleh trader. Karena pada dasarnya strategi trading ini merupakan trend following, maka trader sangat disarankan agar tidak memasuki pasar terlebih dahulu apabila kondisi tren tidak terlalu mendukung.
Baca juga: 3 Teknik Paling Ampuh Untuk Mengukur Kekuatan Tren
Trader juga perlu mewaspadai sinyal yang dihasilkan oleh indikator EMA. Pada dasarnya, indikator berbasis Moving Average hanya memberikan gambaran berdasarkan perhitungan data historis di masa lampau. Artinya, sinyal yang dihasilkan tidak akan menjamin sepenuhnya valid. Terlebih lagi, pada strategi ini menggunakan time frame rendah yang sangat berpotensi memunculkan banyak noise.
Solusinya, trader juga perlu memantau berita pasar untuk menghindari rilis info berdampak tinggi. Selain itu, trader juga dapat menambah akurasi entry dengan konfirmasi candlestick melalui analisa price action, atau mempertimbangkan kombinasi dengan indikator lain seperti MACD, RSI, Bollinger Bands, dan OBV.
Terlepas dari kekurangan yang dimilikinya, Indikator EMA memang memiliki banyak kegunaan untuk trader. Selain teknik trading di atas, trader juga bisa melakukan day trading dengan EMA 200.