Trading breakout tidak bisa dilakukan dengan 1 sinyal yang belum terkonfirmasi. Untuk menajamkannya, gunakan strategi forex sederhana dengan divergence.
Trading breakout merupakan salah satu strategi dengan peluang keuntungan yang besar. Biasanya, trader mengandalkan trendline sebagai alat bantu teknikal untuk mendapatkan sinyal breakout. Namun rupanya, ada strategi forex sederhana yang bisa digunakan untuk 'menajamkan' sinyal tersebut. khususnya yang diidentifikasi dari penembusan harga terhadap trendline. Namun sebelum membahas strategi forex sederhana yang dimaksud, ada baiknya kita memahami arti penting menggunakan sinyal trading yang lebih 'terasah'.
Mengapa Sinyal Valid Dalam Strategi Forex Sederhana Itu Penting?
Dalam pengertian di atas, 'menajamkan' maksudnya adalah memperoleh sinyal yang lebih valid. Validitas sinyal biasanya dinilai dari konfirmasi. Semakin banyak indikator atau metode analisa yang mengkonfirmasi sinyal tersebut, maka semakin valid sifatnya, dan semakin tinggi pula probabilitas profitnya.
Validitas sinyal berbanding lurus dengan peluang keuntungan, karena konfirmasi oleh lebih dari satu metode analisa bisa memfilter kesalahan atau keterlambatan sinyal dari suatu indikator. Ditambah lagi, pergerakan harga di pasar forex selalu berfluktuasi dalam dinamika yang tidak bisa diperkirakan secara pasti. Jika kita menghadapinya dengan satu 'senjata' saja, maka kita akan selalu diliputi keraguan karena dibatasi oleh kelemahan indikator atau metode yang digunakan.
Namun apabila kita menggunakan lebih dari satu teknik, sinyal dapat lebih terkonfirmasi karena sudah difilter dengan metode lain, dan psikologi trading bisa lebih terjaga karena kita telah melakukan open posisi dengan dasar yang lebih logis.
Nah, sinyal trading breakout merupakan salah satu indikasi entry yang perlu mendapat konfirmasi lebih lanjut. Apabila hanya mengandalkan trendline, kita tidak akan mengetahui cara mengantisipasi fakeout (false breakout).
Bagaimanapun juga, harga tidak akan selalu bergerak seperti ini:
Karena harga juga dapat menunjukkan pergerakan seperti ini:
Untuk menghindari kesalahan trading breakout dari contoh situasi kedua, kita memerlukan sinyal yang telah 'diasah' oleh metode lain. Teknik pelengkap yang akan dibahas di sini akan menunjukkan cara menajamkan sinyal breakout dengan strategi forex sederhana.
Strategi Forex Sederhana Dengan Analisa Divergence
Strategi forex sederhana untuk memasangkan trading breakout trendline dengan divergence ini terinsipirasi dari teknik John Benjamin, analis pasar yang berpengalaman di bidang teknikal maupun fundamental. Pada dasarnya, divergence adalah kondisi perbedaan harga dengan arah indikator (biasanya oscillator) yang mengindikasikan reversal.
Prinsip trading breakout dari trendline sejalan dengan teknik divergence, karena ketika harga menembus garis penanda trend, ia bisa dikatakan mengalami reversal dari trend sebelumnya. Bedanya, strategi forex sederhana dengan divergence bisa memberikan sinyal leading atau lebih awal dari terjadinya reversal. Mengapa demikian? Hal ini karena dalam strategi forex sederhana ini, oscillator bisa menunjukkan momentum atau kekuatan trend yang sebenarnya.
Sebagai contoh, harga saat ini sedang berada dalam trend bullish, sementara oscillator Stochastic malah menunjukkan penurunan. Menurut teori analisa divergence, uptrend harga yang seperti itu tidak ditunjang oleh momentum (yang diindikasikan oleh Stochastic), sehingga proyeksi harga berikutnya adalah, trend akan melambat dan berbalik ke arah bearish tak lama kemudian.
Strategi forex sederhana itu jelas banyak berperan untuk menajamkan sinyal breakout dari trendline. Ketika kita melihat harga tengah berupaya menembus trendline dan membuat reversal, adanya divergence harga dengan indikator oscillator tentu bisa mengkonfirmasi peluang breakout.
Masih bingung? Coba perhatikan grafik di bawah ini untuk melihat contoh strategi forex sederhana dengan breakout dan divergence:
Strategi forex sederhana untuk reversal bearish
Pada chart di atas, harga terlihat menguat sebagaimana ditandai oleh up trendline. Akan tetapi, grafik oscillator di bawah justru semakin menurun. Proyeksi reversal dari metode divergence terkonfirmasi ketika harga menembus trendline dan membuat pergerakan bearish. Pada situasi ini, saran entry terbaik dari strategi forex sederhana ini adalah, open posisi ketika harga mengkonfirmasi penurunan dengan melakukan rebound dari up trendline, yang pada poin ini telah berubah menjadi resistance. Sementara itu, stop loss dapat ditempatkan di atas high harga terakhir dari trend bullish sebelumnya.
Contoh lain ini memperlihatkan strategi forex sederhana untuk situasi sebaliknya:
Strategi forex sederhana untuk reversal bullish
Sebelum berbalik menguat, harga bergerak menurun dan ditandai dengan down trendline. Walaupun begitu, oscillator justru semakin menguat dan mengindikasikan reversal bullish. Analisa itu terbukti akurat setelah harga menembus down trendline dan terus bergerak dalam trend bullish. Untuk mencari posisi entry ideal, kita bisa memanfaatkan test harga di batas trendline yang setelah ditembus berubah menjadi support. Sementara itu, strategi forex sederhana untuk menempatkan stop loss disarankan berada di level low downtrend sebelumnya.
Akhir Kata
Strategi forex sederhana di atas menunjukkan bahwa sinyal trading breakout dan divergence sebenarnya saling mengkonfirmasi. Jika keduanya sama-sama menandakan reversal, maka kita bisa mendapatkan peluang entry dengan sinyal breakout yang lebih tajam.
Satu hal yang perlu dipahami jika benar-benar menerapkan strategi forex sederhana ini adalah, sinyal breakout dan divergence tidak selalu selaras, bahkan cenderung jarang terjadi. Jadi, strategi forex sederhana di atas kemungkinan jarang memberikan sinyal entry yang bisa ditradingkan. Hal ini sebenarnya wajar, mengingat semakin jarang suatu sinyal muncul, maka semakin tinggi pula probabilitasnya. Jadi meskipun tak sering mendapat peluang, strategi forex sederhana memungkinkan kita untuk entry dengan potensi profit yang lebih besar dalam sekali trading.