Emas mendapatkan dukungan karena risiko geopolitik mengkatalisasi permintaan, 11 jam lalu, #Emas Fundamental   |   Data pekerjaan Inggris mendukung penurunan suku bunga BoE, dan saham vodafone naik setelah pendapatan, 11 jam lalu, #Forex Fundamental   |   EUR/USD: Euro dapat naik lebih tinggi jika stabil di atas level 1.0800, 11 jam lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/GBP tetap dibatasi di bawah level 0.8600 menyusul data ketenagakerjaan Inggris, 11 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Saham-saham top gainers LQ45: PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) +2.17%, PT Bank Pacific Tbk (BRPT) +2.04%, PT Charoen Pokphand Tbk (CPIN) +1.93%, 19 jam lalu, #Saham Indonesia   |   IHSG melanjutkan penguatannya pada pagi ini, naik 0.21% ke level 7,114, 19 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Aneka Tambang (ANTM) menyampaikan jadwal pembagian dividennya sebesar Rp3.07 triliun. Cum date untuk dividen ANTM dijadwalkan pada pekan depan, 19 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) akan mengambil keputusan terkait penggunaan laba bersih 2023 lewat RUPST yang digelar hari ini (14/Mei), 19 jam lalu, #Saham Indonesia

5 Teknik Mengatur Risiko Trading Ala Broker Finex

Damar Putra 29 Jan 2023
Dibaca Normal 5 Menit
forex > broker > panduan >   #broker-finex   #risiko   #trading
Mulai dari rasio risk/reward hingga strategi hedging, broker Finex membeberkan 5 teknik paling ampuh untuk mengatur risiko trading.

5 Teknik Mengatur Risiko

Salah satu kunci utama kesuksesan trader forex adalah memiliki manajemen risiko yang baik. Manajemen risiko adalah sebuah metode untuk mengelola potensi kerugian trading agar trader dapat mempertahankan modalnya dalam jangka panjang. Trader bisa saja mengklaim memiliki strategi trading paling ampuh, namun akan sangat percuma jika diterapkan tanpa memiliki manajemen risiko yang baik.

Bagi trader profesional, kemampuan mengatur risiko sangat wajib dikuasai. Ada banyak cara yang bisa digunakan untuk mengatur risiko trading, dan broker Finex merangkum 5 teknik pilihan berikut ini.

Baca Juga:

Best Platforms for Pro Forex Traders

 

1. Mengatur Rasio Risk/Reward

Konsep manajemen risiko paling populer di kalangan trader adalah dengan menggunakan hitungan rasio risk/reward. Singkatnya, rasio risk/reward adalah perbandingan antara risiko dan hasil profit yang dinginkan trader. Dengan metode ini, trader dapat menentukan berapa toleransi risiko maksimal dalam setiap kali entry posisi. Dengan perhitungan risk dan reward yang memadai, sangat memungkinkan trader memperoleh hasil profit yang konsisten walaupun win rate sistem trading tidak terlalu tinggi.

Sebagai contohnya, jika trader menggunakan rasio 1:3 untuk risiko sebesar $100, maka keuntungan yang ditargetkan adalah sebesar 3x lipatnya atau $300. Dengan demikian, beberapa kerugian yang didapat bisa tercover dengan 1x kemenangan.

Rasio risk/reward ini tentu bisa diubah sesuai selera. Untuk pemula, sangat disarankan agar tidak menggunakan rasio risk/reward terlalu besar ataupun kecil. Risk/reward terlalu besar akan membuat trader sangat sulit untuk mencapainya, sedangkan rasio terlalu kecil juga akan mendatangkan keuntungan yang kurang memadai dalam jangka panjang.

Baca Juga:

Your Guide to Trade with Risk/Reward Ratio

 

2. Menentukan Exit Plan

Teknik mengatur risiko trading berikutnya adalah merencanakan exit plan. Umumnya, trader hanya fokus pada strategi entry posisi dan kerap melupakan momentum keluar dari market. Padahal, exit plan juga sama pentingnya dengan strategi entry karena di sinilah trader menutup posisi dengan hasil profit atau loss.

Pada dasarnya, exit posisi trading bisa dilakukan dengan dua metode, yakni manual atau otomatis. Exit dengan cara manual artinya trader sendirilah yang memutuskan kapan saat tepat menutup sebuah posisi pada platform trading. Di sisi lain, exit otomatis adalah dengan memanfaatkan fitur stop loss, take profit, dan trailing stop.

Exit manual biasanya cocok untuk trader yang punya waktu untuk memantau pergerakan harga di pasar, bisa bereaksi cepat, dan tidak mudah terpengaruh secara psikologis oleh volatilitas yang bersifat temporer. Sementara itu, exit otomatis sering direkomendasikan untuk trader yang tidak punya banyak waktu memantau chart dan mentalnya masih mudah terpengaruh oleh fluktuasi harga di pasar.

 

3. Melakukan Cut Loss

Strategi Cut Loss ini berarti trader menerima kekalahan dalam batas tertentu. Dalam hal ini, broker Finex memposisikan Cut Loss sebagai teknik mengurangi risiko untuk membatasi kerugian lebih besar. Jadi ketika harga bergerak beberapa pips berlawanan arah dengan posisi yang diambil, trader harus sigap menerima kekalahan dan menutup posisi tersebut.

Contoh penerapan teknik ini adalah ketika trader membuka posisi Buy pada pair USD/JPY pada harga 116.000. Ketika harga justru bergerak ke arah 115.500, trader segera menutup posisi tersebut dan tidak menahannya lebih lama karena yakin jika trend bearish memang lebih dominan. Kerugian pun bisa dibatasi di 50 pips. Bayangkan jika ternyata USD/JPY terus merosot hingga 114.000 dan trader tersebut tidak berani Cut Loss, kerugian yang didapatkan pun akan sangat membengkak dan bisa-bisa menggerus akun tradingnya.

 

4. Memasang Stop Loss

Hampir sama dengan konsep Cut Loss, strategi stop loss juga merupakan salah satu teknik mengatur risiko yang paling populer digunakan oleh trader. Jika pada Cut Loss trader melakukan penutupan secara manual, maka stop loss merupakan strategi menutup posisi secara otomatis. Trader hanya perlu menentukan area mana yang akan dijadikan sebagai penempatan stop loss.

Suka atau tidak, stop loss akan sangat berguna untuk trader dalam mengatur risiko dan menjadi bagian dari strategi Money Management. Namun, tidak ada metode baku dalam menentukan besarnya stop loss. Setiap trader bisa dengan bebas menentukan level Stop Loss sesuai dengan analisa kondisi pasar, tapi harus logis dan obyektif. Beberapa cara yang sering digunakan antara lain Equity Stop, berdasarkan pola (chart pattern), Margin Stop, dan berdasarkan volatilitas harga pasar.

Baca Juga:

Don't Wait! Learn Forex Stop Loss Before It's Too Late

 

5. Hedging Sebagai Stop Loss

Banyak trader yang masih kurang nyaman dengan stop loss konvensional karena dianggap kurang cocok untuk mengantisipasi gejolak yang terjadi di market. Nah, bagi para trader yang masih menganggap stop loss terlalu kaku, ada alternatif lain untuk membatasi kerugian yaitu setrategi Hedging.

Ringkasnya, hedging adalah salah satu strategi yang sering digunakan para trader untuk mengatur risiko kerugian dengan cara menyeimbangkan posisi-posisi yang dibuka. Trader akan membuka dua posisi yang berkorelasi negatif atau arah pergerakan harganya saling berlawanan, sehingga jika ternyata ada satu posisi yang tidak menguntungkan, masih ada posisi kedua sebagai cadangan untuk meraih peluang profit.

Menurut broker Finex, Hedging biasanya dilakukan dengan dua cara yaitu Instant Execution dan Pending Order.

Instant Execution atau eksekusi langsung adalah membuka posisi baru yang berlawanan dengan posisi kita yang sedang mengalami floating minus di suatu pair tanpa menutup dahulu posisi sebelumnya. Cara ini digunakan untuk mengunci posisi yang sedang floating minus.

Cara selanjutnya adalah dengan memasang Pending Order pada harga tertentu sebagai pelindung dari sebuah posisi yang diambil. Sehingga kalaupun harga bergerak di luar prediksi pada saat kita tidak sedang memantau chart, Pending Order akan otomatis aktif untuk melindungi kerugian atas posisi yang telah dibuka sebelumnya.

 

Hedging memang menjadi salah satu teknik mengelola risiko terbaik. Namun perlu diketahui, tidak semua broker menyediakan kondisi trading yang cocok untuk teknik ini. Jika tertarik menggunakan metode hedging, simak baik-baik Daftar Broker Lokal Untuk Hedging Terbaik.

Terkait Lainnya
 
Emas mendapatkan dukungan karena risiko geopolitik mengkatalisasi permintaan, 11 jam lalu, #Emas Fundamental

Data pekerjaan Inggris mendukung penurunan suku bunga BoE, dan saham vodafone naik setelah pendapatan, 11 jam lalu, #Forex Fundamental

EUR/USD: Euro dapat naik lebih tinggi jika stabil di atas level 1.0800, 11 jam lalu, #Forex Teknikal

EUR/GBP tetap dibatasi di bawah level 0.8600 menyusul data ketenagakerjaan Inggris, 11 jam lalu, #Forex Teknikal

Saham-saham top gainers LQ45: PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) +2.17%, PT Bank Pacific Tbk (BRPT) +2.04%, PT Charoen Pokphand Tbk (CPIN) +1.93%, 19 jam lalu, #Saham Indonesia

IHSG melanjutkan penguatannya pada pagi ini, naik 0.21% ke level 7,114, 19 jam lalu, #Saham Indonesia

Aneka Tambang (ANTM) menyampaikan jadwal pembagian dividennya sebesar Rp3.07 triliun. Cum date untuk dividen ANTM dijadwalkan pada pekan depan, 19 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) akan mengambil keputusan terkait penggunaan laba bersih 2023 lewat RUPST yang digelar hari ini (14/Mei), 19 jam lalu, #Saham Indonesia


Forum Terkait

 Rizal Fahlevi |  21 Jan 2012

bagaimana cara cepat belajar trend,,,, saya ber trading menggunakan indikator gabungan MA 100 Syn zig_zag tetapi selalu loss,,, pdhl katanya gabungan indikator itu yang bagus,,,, bagamana trading menggunakn robot,,, n bagaimana cara mendaptkn robot tuk ber trading mohon referensinya

Lihat Reply [34]

@ Ahmad:

Kalau Anda sedang melakukan analisa dengan menggunakan teori gelombang Elliot (Elliot wave) maka Anda harus percaya itu. Tetapi kalau Anda tidak menggunakan analisa gelombang dengan teori Elliot maka Anda tidak harus percaya teori itu, karena banyak juga trader yang tidak mau menggunakan teori gelombang Elliot dengan alasan pola pergerakan harga pasar adalah acak dan history does not repeat itself.

Teori-teori dalam trading kebenarannya relatif karena berhubungan dengan kemungkinan-kemungkinan, bukan kebenaran mutlak. Yang jelas semakin banyak sebuah teori digunakan, berarti semakin mendekati kebenaran seperti teori Fibonacci. Kalau Anda mengikuti analisa trader-trader top mereka selalu menyebut level Fibonacci tertentu sebagai acuan support atau resistance yang belum jelas atau belum pernah ada dalam history.

Setahu saya lebih banyak yang menggunakan teori Fibonacci dibandingkan teori Elliot, tetapi kalau Anda percaya teori gelombang Elliot maka Anda harus percaya juga pada teori Fibonacci, karena koreksi gelombang Elliot selalu mengacu pada level Fibo retracement dan batas level ekspansi gelombang mengacu pada level Fibo expansion.

M Singgih   1 Feb 2018

@ Muhammad Yusuf:

Pada time frame mana Anda akan entry, itu tergantung dari time frame yang Anda gunakan sebagai acuan. Yang penting diperhatikan adalah jika sinyal yang menunjukkan keadaan bullish (uptrend) atau bearish (downtrend) tersebut telah dikonfirmasi oleh price action dan atau indikator teknikal, maka kemungkinan kebenarannya besar, baik di time frame weekly atau daily.

Sinyal dari price action dan konfirmasi indikator itu sangat penting. Memang indikator itu lagging atau cenderung lambat responnya tetapi probabilitas kebenarannya besar apalagi di time frame tinggi. Oleh sebab itu sebagian besar analis selalu mengacu pada indikator teknikal dalam memberikan rekomendasi, dan karena faktor lagging itulah minimal dibutuhkan 2 indikator untuk konfirmasinya.
Untuk mengatasi kekurangan indikator yang lagging maka perlu dikombinasikan dengan price action sebagai leading indicator.

Jadi posisi apa yang akan Anda ambil sepenuhnya tergantung dari time frame acuan Anda, tentu saja nilai stop loss dan target profit untuk setiap time frame akan berbeda besarnya karena jarak resistance dan support setiap time frame berbeda.
Juga besarnya profit dan lamanya waktu untuk menunggu sampai target kena juga berbeda. Semakin tinggi time frame biasanya semakin besar profit yang diperoleh tetapi juga semakin lama waktu tunggunya.

Mengenai GBP/USD, dari chart daily tampak masih cenderung bullish, hanya sedang terjadi retracement. Dari indikator parabolic SAR dan harga yang masih diatas kurva sma 200 day, belum ada tanda arah trend akan berbalik. Kalau tembus level Fibo retracement 76.4% hingga support 1.3550, dan titik parabolic SAR pindah ke atas bar candle maka kemungkinan terjadi pembalikan arah trend.


width=700

Anda bisa memanfaatkan moment retracement tersebut dengan entry sell ketika ada sinyal rejection pin bar oleh level resistance Fibo 23.6% retracement dan harga yang menembus kurva middle bands indikator Bollinger Bands. Kalau di time frame weekly, hingga akhir minggu lalu belum ada sinyal yang jelas.

M Singgih   23 Feb 2018

Bung Rizal, Indikator hanyalah alat bantu uantuk memastikan kita dalam mengambil keputusan  dalam melakukan open Trading. Dan ini kembali kepada diri kita sendiri apakah bisa menangkap peluang  sinyal dari indikator tersebut. Tidak ada Indikator yang bisa 100 % Membawa profit. karena Indikator hanya sekedar alat bantu saja. Bisa saja indakator tersebut baik kata sebagian namun kurang pas menurut sebagain yang lainnya. Yang perlu di ingat, Indikator yang di digunakan tentu  memiliki kelebihan sekaligus kekurangan tersendiri.

Untuk mengetahui trend secara mudah adalah dengan mengunakan Average market. Dengan Rumusan  High + Low : 2 = Avarage market. Jika harga ada dibawah Average Market berarti harga ada kecendrungan Menurun. Jika harga ada di Atas Avarage market ada kecendrungan harga akan naik  Naik. Dan Ini Berlaku di setiap Pasar.. jadi ketika anda masuk dipasar Asia bisa digunakan Rumusan tersebut. Demikianpun ketika  anda memasuki pasar Eropa atau Amerika. Anda  bisa memadukannya dengan Teori yang anda Gunakan seperti halnya penggunakan MA100 dan garis Zig Zag. 

Mengenai Robot tidaklah berbeda. Robot dibuat dengan menggunakan indikator tertentu yang oleh si pembuatnya dibuatkan Sofwer atau script. Dalam penggunaan Robot sendiri perlu berhati hati. karena Robot sendiri adalah hanya sekedar alat bantu bukan segala galanya. Jika saja mendapati Upload hasil trading dari  EA atau Robot tertentu, sebaiknya tidak terlalu terpesona. Karena bisa saja dimasa lalu EA memiliki kinerja yang bagus tapi belum tentu untuk yang akan datang. Banyak Robot yang diperjul belikan atau bahkan bisa mendapatkannya secara gratis. hanya saja jika Robot tersebut sudah berserakan di google maka perlu berhati hati. Bisa jadi Robot tersebut sudah tidak support dan mengalami exspired ( kadaluarsa ) dalam setingan. 

bagaimanapun trading adalah ilmu dan seni mengatur uang untuk mendapatkan uang. sehebat apapun analisa dan EA yang digunakan, tapi anda kurang memperhatikan Money Manajemen maka hasilnya bukan keuntungan  tapi  malah kerugian. thanks

Basir   21 Jan 2012

Untuk Rizal Fahlevi,

“bagaimana cara cepat belajar trend…”

Silahkan baca :


“...saya ber trading menggunakan indikator gabungan MA 100 Syn zig_zag tetapi selalu loss...”

Silahkan baca :

 

“...pdhl katanya gabungan indikator itu yang bagus...”

Tidak ada metode ataupun strategi yang dapat menghasilkan tingkat akurasi sebesar 100%. Sehingga, semua strategi trading dari gabungan indikator manapun, sebenarnya bagus dan layak digunakan. Asalkan, Anda telah mengujinya terlebih dahulu. Pengujian sebuah strategi trading adalah hal yang harus dilakukan sebelum menggunakannya pada akun real. Selain untuk mengukur tingkat akurasi dari strategi tersebut, namun juga untuk mengetahui tingkat profitabilitasnya.

“...bagamana trading menggunakn robot…”

Trading menggunakan Expert Advisor (EA) tidak memerlukan strategi trading ataupun sistem trading layaknya trading manual. Anda cukup memilih robot trading yang ingin digunakan, lalu memasangnya pada chart trading. Setelah semua selesai terpasang, maka Anda cukup aktifkan saja fitur Automated Trading pada aplikasi Meta Trader. Kemudian biarkan robot trading tersebut bekerja untuk Anda.

“...n bagaimana cara mendaptkn robot tuk ber trading mohon referensinya”

Anda dapat menemukan robot trading di dalam forum-forum trading forex seperti MQL5 ataupun yang lainnya. Disana Anda akan menemukan kumpulan EA baik yang gratisan hingga yang berbayar. Atau Anda dapat mengunjungi laman ini untuk melihat beberapa EA pilihan kami.

Semoga bisa membantu.

Argo Gold Spotter   23 May 2019

@ wahyu setio budi:
Sebaiknya lakukan test pada strategi trading yang Anda gunakan, bisa dengan backtest atau forward test. Kalau backtest agak ribet bisa dengan forward test atau ditest pada kondisi pasar sekarang. Yang ditest adalah metode trading dan money management yang Anda gunakan. Forward test bisa dilakukan dengan cara trading pada account demo sebanyak kira-kira 50 hingga 100 trade pada satu pasangan mata uang tertentu.

Dari hasil test tersebut Anda akan mengetahui winning rate (W%) atau persentase profit dan losing rate (L%) atau persentase loss dari keseluruhan trade backtest tsb. Selain itu juga bisa diketahui besarnya profit rata-rata (Av W) dan besarnya loss rata-rata (Av L) (dalam satuan uang). Dari sini bisa dihitung angka harapan profit = (W% x Av W) - (L% x Av L) (dalam satuan uang). Risk Reward Ratio Dan Harapan Profit

Jika ternyata dari hasil test W% lebih kecil dari L%, atau angka harapan profitnya negatif maka Anda bisa memperbaiki metode trading atau money management-nya. Memang hasil test yang bagus tidak menjamin akan selalu profit, tetapi kemungkinan profitnya akan lebih besar dari hasil backtest yang kurang bagus. Tanpa melakukan test Anda tidak akan mengetahui kualitas strategi trading yang Anda gunakan terhadap pasangan mata uang yang sedang Anda tradingkan. Mungkin kalau ditest pada pasangan mata uang lain hasilnya akan berbeda.

Kalau hasilnya sudah profitable maka Anda bisa gunakan kembali strategi tersebut pada account riil, dan tidak harus dimonitor terus menerus. Waktu entry Anda tentukan stop loss dan target (take profit atau TP), setelah itu biarkan pasar merespon. 

Mengenai stop loss, sebaiknya ditentukan secara obyektif berdasarkan kondisi pasar, tidak terlalu lebar atau terlalu sempit. Biasanya mengacu pada level resistance atau support, atau indikator seperti Bollinger Bands, atau dari price action.

M Singgih   16 Mar 2016

betul.. saat anda membuka MT4 lihat rangenya. High - Low. Jika rangenya sudah besar maka kemungkinannya lanjutkan trend atau reseval / pembalikan arah.  Alat bantu bisa menggunakan Indikator Daily pivot.

Trade berdasarkan News biasanya harga :
harga sudah bergerak sebelum Data tersebut dirilis
harga bergerak saat data tersebut dirilis. atau
harga bergerak setelah data tersebut dirilis.

silahkan sesuikan dengan gaya trade anda

Thanks

Basir   3 Jul 2012

Untuk Mpi,

Range pergerakan yang kecil disebabkan karena volatilitas pasar sedang rendah. Karena rendahnya volatilitas, maka pergerakan harga yang dihasilkan juga akan sedikit. Dengan begitu, range pergerakan harga pun akan mengecil. Range pergerakan harga yang kecil itu biasanya disebut sebagai pergerakan konsolidatif. Pergerakan konsolidatif ini biasa disebut sebagai pasar yang sedang beristirahat setelah lelah berlari (trending). Sehingga ketika pergerakan konsolidatif, tidak ada bias tertentu yang bisa menyatakan apakah tren akan berlanjut atau akan berakhir.

Sementara jika range harga sudah membesar, berarti volatilitas pasar juga membesar. Pada saat volatilitas pasar menjadi besar inilah yang akan menjadi penentu arah pasar selanjutnya. Apakah akan melanjutkan tren sebelumnya? Atau akan terjadi reversal? Semua itu bisa terjadi ketika pasar dalam keadaan volatilitas tinggi. Sehingga tak selamanya ketika pasar sedang dalam keadaan volatilitas tinggi itu selalu menyebabkan harga untuk melanjutkan tren yang ada, atau justru terjadi pembalikan harga.

Semoga bisa membantu.

Argo Gold Spotter   7 May 2019

Besarnya volume dari aksi beli atau Jual  dari para pemodal besar itulah yang mempengaruhi pergerakan harga. Kita tidak mengetahui secara pasti trend apa yang akan terjadi. hanya saja dalam MT4 ada beberapa teknikal yang bisa dijadikan alat bantu seperti salah satu contohnya Bolinger band anda bisa perhatikan

thanks

Basir   16 Apr 2012

@ mr fxto:

Untuk mengetahui pergerakan pasar sedang trending atau sideways, bisa diamati dari indikator ADX. Kalau ADX dibawah level 25, bisa dianggap pergerakan sedang sideways. Kalau ada peralihan dari level yang semula di bawah 25 kemudian bergerak ke atas level 25, berarti sedang akan ada trend.
Untuk keterangan yang lebih lengkap, silahkan baca: Cara Menggunakan Indikator ADX untuk Mengetahui Kekuatan Trend

M Singgih   6 Jul 2019

silhakan dilihat
/

Garis kuning yang sebagai acuan melakukan BUY / SELL , setelah memperhatikan High dan Low yang sama. Istilah ini bisa di sebut Botom Up / Top Down

Thanks

Basir   23 Aug 2013

@Mohamad hakimi: Mengetahui trend berubah dari trend naik (uptrend) menjadi trend turun turun (downtrend) atau dari turun menjadi naik bisa menggunakan beberapa cara:

1. Price Action

Pada price action, apabila trend naik maka terbentuk Top dan Bottom yang lebih tinggi dari Top dan Bottom sebelumnya. Trend naik berubah menjadi trend turun apabila harga berhasil menembus Bottom terakhir dan membentuk Top baru yang lebih rendah.

Sebaliknya trend turun berubah menjadi trend naik apabila harga berhasil menembus Top terakhir dan membentuk Bottom baru yang lebih tinggi. Pemicu terjadinya trend juga bisa diidentifikasi dengan pola-pola candlestick tertentu. Contohnya, pola Bearish Engulfing dan Shooting Star biasanya terjadi sebelum kemunculan downtrend.

2. Indikator MA

Trader dapat mengenali perubahan tren forex dengan melihat posisi relatif garis Moving Average terhadap grafik harga. Aturannya: Apabila harga sekarang berada di bawah garis Moving Average, berarti tren Bearish (harga cenderung menurun). Apabila harga sekarang berada di atas garis Moving Average, berarti tren Bullish (harga cenderung naik). Gambaran mengenai ini nampak pada screenshot berikut yang menunjukkan MA-100 Day pada grafik pasangan mata uang EUR/USD.

Contoh Perubahan Tren Forex

Nampak pada gambar di atas bahwa perubahan tren forex dari Bullish menjadi Bearish bertepatan dengan ketika grafik harga menembus garis MA-100 Day dari atas ke bawah. Tampilan nyata inilah yang menjadi alasan mengapa indikator Moving Average disebut sebagai detektor perubahan tren forex favorit.

Terima Kasih

Kiki R   7 Nov 2019

Untuk Ivan Chandra..

Jika dikelompokan, tren harga bisa dikelompokan menjadi jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Untuk jangka pendek, terkhusus para Scalper, bisa dideteksi dengan menggunakan TF pendek yaitu di TF M5 dengan bantuan Oscillator.

Demikian pun dengan menengah dan jangka panjang. Secara pribadi saya menggunakan indikator ini sebagai alat bantu analisa.

Namun demikian anda beberap indikator yang bisa menganalisa perubahan arah trend secara khusus.

Thanks

Basir   23 Jun 2017

@ Muhammad Yusuf:

- …. bagaimana cara membedakan trend mayor dan minor?

Jawaban:
Kebanyakan trader menganggap trend mayor adalah trend yang terjadi pada time frame tinggi yaitu time frame H4, daily dan weekly, sedang trend minor adalah trend pada time frame dibawah H4 (H1, M30 dst). Bisa saja arah trend pada tf tinggi (trend mayor) tidak sama dengan arah trend di tf rendah (trend minor) seperti ketika pergerakan harga pada tf tinggi sedang terjadi koreksi.
Trend minor yang berlawanan dengan trend mayor biasanya bersifat sementara, akan berbalik arah mengikuti arah trend mayor.

- … apa benar jika di tf dayly sedang uptrend lalu terkoreksi, berarti trend di H4nya sedang downtrend?

Jawaban:
Bisa saja terjadi demikian, tetapi untuk mengetahui kekuatan trend di H4 tersebut harus dikonfirmasi dengan indikator trend seperti ADX atau MACD.

- … apabila trend minor sudah menemukan suport resistance di TF yg lebih besar apakah ada kemungkinan trend reversal?

Jawaban:
Untuk memprediksi terjadinya bouncing (pemantulan atau pembalikan arah pergerakan harga) harus dikonfirmasi dengan price action dan indikator teknikal pada time frame dimana Anda trading.

M Singgih   29 Dec 2017

Untuk Winoto,

Karena trend bisa berubah-rubah dalam setiap hari. Untuk hal ini, ada baiknya tentukan dulu apakah Anda trading untuk jangka pendek, menengah atau jangka panjang. Setelah menentukan jangka waktu trading, maka Time Frame bisa di gunakan.

Jangka pendek M5 – H1
Jangka menengah H4 – D1-Weekly
Jangka panjang H4 / D1, Weekly dan Monthly

Ada banyak indikator yang bisa mendukung untuk mengetahui/ menganalisa tren yang akan terjadi dengan  menggabungkan dengan Time Frame yang digunakan.

Bisa dengan :
Price action
Pola Candle
Moving Average
Posisi High Low
Elliot Wave

Atau dengan yang lainnya.
Terima Kasih.

Basir   24 Apr 2018

Untuk Slamet Hari Santosa,

Mungkin saja. Bukan hanya karena faktor teknikal (trending) saja, pergerakan massive seperti itu juga bisa terjadi disaat peristiwa penting terjadi. Contoh yang paling nyata adalah disaat peristiwa Bom SnB yang terjadi pada tahun 2015 silam. Peristiwa tersebut membuat pair USD/CHF telah bergerak sebanyak lebih dari 2000 pips hanya dalam satu hari perdagangan! Perhatikan chart berikut.

CHF SnBom
Contoh lain yang terkini datang dari mata uang JPY. Volatilitas perdagangan JPY mendadak meningkat disebabkan para spekulan disaat Jepang masih dalam suasana liburan awal tahun kemarin. Pergerakan tersebut telah menyebabkan JPY bergerak sekitar 500 pips hanya dalam satu jam perdagangan! Perhatikan chart berikut.

GBPJPY

Argo Gold Spotter   26 Mar 2019

Untuk Ibnu M,

Ada beberapa pola candlestick yang digunakan sebagai konfirmator dari sebuah trend yang berlangsung (trend continuation). Namun yang paling sering muncul dan yang sering dijadikan acuan akan adanya trend continuation adalah pola bearish/bullish engulfing dan three white soldier (bullish) atau three black crows (bearish).

Argo Gold Spotter   12 Jan 2022

Gan, saya masih kesulitan menentukan arah trend harga.  Mohon bantuannya.

Juga, indikator  apa yang agan biasanya pake?  Saya masih bingung indikator apa yang Bagus. Mohon bantuannya. Makasih :)
Ivan Chandra   22 Jun 2017

master,misal trading dg news waktu itu range harga masih kecil,berarti masih ada kelanjutan trend y,,trs klo range udah besar kemungkinan ada pembalikan trend???

Mpi   3 Jul 2012

Jenis candlestick apa ya yang paling bagus untuk deteksi trend bullish atau bearish?

Ibnu M   11 Jan 2022

Mungkinkah pergerakan harga sampai 2000 points - 3000 points saat market sedang trending? Apakah anda pernah melihat yang lebih besar suhu? Mohon info

Slamet Hari Santosa   26 Mar 2019

untuk mengetahui terjadinya trend sebaiknya pakai rentang waktu berapa? 1 jam 4 jam atau 1minggu

Winoto   21 Apr 2018

malam master....mau nanya nih apakah dalam suatu trend selalu terbentuk 5 gelombang  dan 3 gelombang koreksi dan didalam 1 gelombang utama terdapat 5 gelombang minor dan 3 gel koreksi minornya jg? mks

Ahmad   27 Jan 2018

Baghaimana nak kenal pasti sesuatu downtrend atau up trend berubah sell atau buy??

Mohamad Hakimi   23 Aug 2013

saya stres nih,apa sih yang mempengaruhi pergerakan naik turunya harga mata uang yang terlihat di platform,apakah satu orang saja saya sendiri misalnya,bisa mempengaruhi trend tersebut?,saya sering mengalami begitu open posisi/masuk pasar, tiba tiba trend bergerak extrim berlawanan dengan keinginan saya,padahal sebelumnya fluktuasinya datar tenaaang terus,jangan jangan saya sedang bertanding dengan program robot yang super canggih di negara luar sana,yang pergerakanya tergantung dari jumlah trader yang masuk posisi dan jumlah uang yang di tradingkan. sering jiga saya pasang stop los menurut saya sudah sangat lebar,tapi anehnya harga begitu cepat menyentuh SL saya lalu berbalik arah dan diam,seolah olah dia tau apa yang dia lakukan untuk menyedot uang saya.trims

Wahyu Setio Budi   15 Mar 2016

Izin bertanya coach yang sudah melatih saya lewat forum ini, bagaimana cara membedakan trend mayor dan minor? apa benar jika di tf dayly sedang uptrend lalu terkoreksi, berarti trend di H4nya sedang downtrend?

apabila trend minor sudah menemukan suport resistance di TF yg lebih besar apakah ada kemungkinan trend reversal?

Muhammad Yusuf   25 Dec 2017

Izin bertanya coach, berikut saya lampirkan screenshot kondisi pasar GBPUSD Weekly dan Daily saat ini.



Di TF Weekly jelas terlihat UPTREND ditandai serangkaian pola HH dan HL-nya

Namun, di TF Daily-nya terlihat indikasi awal perubahan arah trend yaitu LH dan LL dalam UPTREND sebelumnya. Daily juga merupakan TF besar yang dijadikan rujukan trend major oleh kebanyakan trader. Apa saya harus mengambil arah trend jangka panjang di weeklynya yaitu UPTREND, atau Downtrend di Dailynya? Terima kasih master.

Muhammad Yusuf   20 Feb 2018

Berdasarkan info yang saya dapatkan, salah satu indikator yang bisa digunakan untuk deteksi trend adalah ADX. Bagaimana cara mengetahui kekuatan trend dengan indikator ADX?

Marlo   15 Jul 2022

@Marlo: Bagaimana cara mengetahui kekuatan trend dengan indikator ADX?

Semakin tinggi nilai ADX, semakin kuat trend yang sedang terjadi. Sebaliknya, semakin rendah nilai ADX, semakin lemah trend yang sedang terjadi.

Angka 20 dan 40 sebagai penanda perubahan kekuatan trend. Selain itu, ada juga yang menggunakan nilai ADX 25 (bukan 20) sebagai tanda trend kuat.

Perhatikan tabel hubungan antara nilai ADX dan kekuatan trend di bawah ini.

Nilai ADX Kondisi Trend Semakin Naik Trend Menguat Semakin Turun Trend Melemah Di bawah 20 Trend Lemah Di antara 20-40 Trend Kuat Di atas 40 Sangat kuat/ekstrim

Angka ADX yang rendah bisa juga menunjukkan tanda akumulasi atau distribusi. Ketika nilai ADX berada di bawah 25 atau 20, market masuk dalam kondisi sideways atau akumulasi dan hal ini dapat dengan mudah terlihat pada market yang bolak-balik pada range harga tertentu.

Harga naik ke atas untuk menguji resisten dan turun ke bawah untuk menguji support. Pada akhirnya, kondisi sideways akhirnya break dan angka ADX mulai naik, sehingga kondisi market menjadi trending.

Arah garis ADX juga menjadi hal yang penting dalam membaca kekuatan trend. Ketika angka ADX semakin tinggi, tandanya trend sedang menguat dan harga bergerak searah dengan trend. Ketika angka ADX semakin rendah, kekuatan trend mulai melemah dan harga masuk ke koreksi atau konsolidasi.

Salah satu kesalahpahaman yang sering terjadi adalah bahwa penurunan garis ADX berarti arah trend berubah. Hal ini tidak benar karena angka ADX yang turun hanya berarti kekuatan sedang melemah, tapi tidak menunjukkan bawah trend berubah. Hal ini penting agar kita tidak terjebak kesalahan entry yang menganggap trend sudah berubah, padahal ternyata harga hanya mengalami koreksi/konsolidasi.

Kiki R   16 Jul 2022

master, gimana cara untuk mengetahui market yang sedang mau ada trend?

Mr Fxto   16 Apr 2012

Saya setuju sekali karena dalam trading terkadang profit dan terkadang loss soalnya pasarnya sangat fluktuatif. Saya sendiri juga pemula, dan saya belum mau terjun langsung ke dunia trading bila dasar-dasar trading saya masih kurang.

Saya juga masih melatih analisa saya dalam pergerakan harga di dunia forex dan juga berusaha mengerti bagaimana signal dan indikator di candlestick itu seperti apa.

Saya berterima kasih sekali pak/bu @basir telah mengingatkan pembaca, penanya, dan saya sendiri bahwa segala hitungan dan indikator merupakan salah satu saja dari seni di dunia trading!

Andi   22 Oct 2022

Biasanya trend pasar naik atau turun adakah penyebabnya dan bagaimana cara kita mengidentifikasi kapan pasar akan mengalami trend naik dan trend turun? 

Dan apakah setiap pembukaan pasar akan selalu mengalami trend baik naik maupun turun?

Juan   15 Jan 2023

@ Ibnu M:

Mungkin maksudnya pola atau formasi candlestick apa yang memberi isyarat atau sinyal akan pergerakan bullish atau bearish. Dalam hal ini Anda harus paham price action yang terdiri dari formasi dan pola candlestick baik itu single candle, double candle maupun triple candle.

Untuk single candle, isyarat bullish bisa pada candle hammer, isyarat bearish bisa pada doji diujung uptrend. Untuk double candle, isyarat bullish bisa pada bullish engulfing candle, isyarat bearish bisa pada bearish engulfing candle. Untuk triple candle, isyarat bullish bisa pada pola morning star, dan isyarat bearish bisa pada pola evening star.

Meski demikian, sinyal dari formasi atau pola candlestick tsb harus dikonfirmasikan dengan indikator teknikal terutama indikator trend seperti moving average, parabolic SAR, ADX dan juga MACD untuk mengetahui validitasnya.

M Singgih   18 Jan 2023

Jawaban untuk Juan:

  • Biasanya trend pasar naik atau turun adakah penyebabnya dan bagaimana cara kita mengidentifikasi kapan pasar akan mengalami trend naik dan trend turun?

Penyebab harga di pasar forex naik dan turun adalah permintaan dan penawaran. Adanya aktifitas jual dan beli di market mempengaruhi harga.

Cara mengidentifikasi kapan pasar mengalami tren naik atau tren turun ada 2 cara yaitu menggunakan analisa teknikal atau analisa fundamental.

Kalau menggunakan analisa teknikal, patokan tren adalah melihat harga yang ada sebelumnya.

Asumsi trend dalam analisa teknikal adalah "tren akan terus berlanjut sampai terjadi perubahan arah (reversal)".

Jadi, kalau harga sedang tren naik, maka asumsi analisa teknikal harga akan terus naik.

Tren naik berubah jadi turun saat ada perubahan seperti terbentuk pola pembalikan atau adanya lower low (tren naik jadi tren turun) atau higher high (tren turun jadi tren naik)

Analisa fundamental menganalisis hubungan sebab akibat antara pergerakan mata uang terhadap keadaan ekonomi dan politik di suatu negara.

  • Dan apakah setiap pembukaan pasar akan selalu mengalami trend baik naik maupun turun?

Tidak selalu, bisa jadi harga mengalami sideways.

Dalam market forex, sebagian besar (70%) market bergerak sideways dan sisanya trending.

Jadi, jika berpatokan harga selalu berada dalam keadaan tren tidak cocok dengan realita market.

Kiki R   18 Jan 2023

@Marlo:

Pakai cheatsheet ini buat ngecek kekuatan tren pakai ADX. Print, tempel dekat monitor. Thank me later :)

analisis kekuatan tren dengan ADX

Aida   18 Jan 2023
 Hanson |  17 Feb 2012

Salam Master, saya ingin menanyakan apakah bisa mengikuti trading forex tanpa modal tapi akun real bukan demo. Thanks

Lihat Reply [30]

Ada beberapa broker yang memberikan modal gratis lewat program? Namun ada pula yang bisa memberikan modal gratis di akun real lewat kontes trading demo.
----------------------------------------------------------------------------

(Update Januari 2017)

Untuk daftar lebih lengkap mengenai broker forex yang menyediakan trading tanpa modal.

Basir   17 Feb 2012

Apakah broker tidak rugi memberikan modal gratis di akun real?

Maaf pertanyaan nubi.....

Kurniawan   17 Jul 2017

Untuk Kurniawan..


Untuk broker/perusahaan yang kuat management-nya, hal seperti ini sudah biasa dan merupakan strategi pemasaran yang sudah direncanakan. Untuk mengantisipasi kerugian, biasanya dalam promo yang memberikan modal gratis itu akan disertai ketentuan khusus saat penarikan dana.

Misalnya trader harus transaksi sekian lot dulu kalau ingin menarik bonus atau keuntungan dari bonus. Karena keuntungan broker adalah dari spread, maka semakin banyak trader bertransaksi, semakin besar pula keuntungannya.

Nah, dengan mengadakan promo modal gratis, broker bisa menarik lebih banyak klien baru sekaligus mendorong mereka untuk meningkatkan aktivitas trading. Pada akhirnya, baik trader maupun broker tetap sama-sama bisa mendapat keuntungan.

Thanks.

Basir   18 Jul 2017

Saya mohammad abdul gofur dari jawa timur ingin mengajukan pertanyaan : apakah di program hanson forex ikut tranding beberapa kali tetapi saya tidak punya uang untuk mentranfernya , pertanyaannya apakah saya bisa meng klaim uang $100 ke rupiah??

Mohammad Abdul Gofur   29 Nov 2019

@Mohammad abdul gofur: Mohon maaf, saya belum jelas menangkap maksud pertanyaan Anda. Mungkin bisa dijelaskan, program Hanson forex apakah yang dimaksud? Apakah program bonus deposit? Jika iya, apakah klaim uang $100 yang dimaksud adalah profit dari akun tersebut?

Terima Kasih

Kiki R   6 Dec 2019

@arkhe:

Sy kurang tahu tentang hadiah dari kontes demo tsb, tetapi saya kira hampir sama dengan bonus-bonus yang ditawarkan oleh broker forex seperti misalnya bonus deposit gratis (welcome bonus) dimana kita bisa trading tanpa modal dan kalau profit hasilnya bisa diwithdraw.

Hal tsb dilakukan karena persaingan antar broker yang makin ketat, dan broker tentu tidak mau rugi. Meski memberikan bonus deposit gratis seperti itu tetapi ada ketentuan-ketentuan untuk trading dengan bonus tsb misalnya posisi yang dibuka tidak boleh di-closed kurang dari 10 menit, dalam periode waktu tertentu harus trading sekian lot, tidak boleh hedging dsb.

Yang diincar broker dalam hal bonus deposit ini tentunya para trader baru (newbie) yang biasanya cenderung tidak menggunakan stop loss dan lebih suka hedging kalau salah posisi, dan kalau dapat profit sedikit buru-buru di-closed. Broker tahu bahwa dari sekian trader yang mendapatkan bonus itu hanya sedikit saja yang bisa lolos. Dan biasanya jika kena margin call trader baru (newbie) akan inject atau menambah dana agar bisa terus trading.

Saya kira bonus-bonus tsb seperti juga hadiah dari kontes demo itu hanya sebagai sarana untuk menjaring trader karena persaingan antar broker yang makin ketat. Untung ruginya tentu sudah diperhitungkan oleh broker.

M Singgih   28 Apr 2016

@ Zul:

Mungkin yang Anda maksud adalah tanya jawab yang ini:

- … pertanyaan nya.. dimanakan beda antara platform demo Vs real..

Di broker yang jujur (tidak curang), antara akun demo dan akun real tidak sangat berbeda, tetapi sedikit berbeda.
Perbedaannya adalah pada kecepatan eksekusinya.
Pada akun real eksekusinya lebih lambat, dan kemungkinan bisa terjadi re-quote atau penawaran ulang. Mengenai slippage atau loncatan harga, baik di akun demo maupun akun real sama-sama terjadi pada saat yang bersamaan, misalnya ketika ada rilis data berdampak tinggi.

Perlu Anda ketahui bahwa server akun demo berbeda dengan server akun real, jadi tidak disatukan. Tetapi pergerakan harganya sama karena diambil dari sumber penyedia platform yang sama (misalnya Metatrader).

Mengenai faktor psikologis yang menyebabkan grogi, Anda bisa berlatih dengan menganggap akun demo sebagai akun beneran (real). Yang penting kalau di akun demo bisa profit dengan konsisten, di akun real juga akan bisa profit konsisten, asalkan Anda menerapkan sistem trading yang sama dengan akun demo (metode, strategi dan money management).

M Singgih   28 Sep 2018

Terima kasih informasinya... saya lebih self confiedence untuk real account lagi... terima kasih banyak info dan penjelasannya.... semoga senantiasa sukses...

Zul   28 Sep 2018

@ Faldo nofrianto:

Memang faktor psikologi bisa mempengaruhi, tetapi sebenarnya tidak terlalu berpengaruh pada cara trading kalau Anda menggunakan sistem trading yang sama ketika Anda berlatih dengan akun demo. Sistem trading terdiri dari metode, strategi entry dan exit dan strategi money management.

Beda trading di platform riil (live) dengan platform demo terutama adalah pada kemungkinan terjadinya requote (penawaran ulang) di platform riil.

M Singgih   4 Jul 2019

@ Adhi:

Setahu kami bonus di akun demo tidak bisa diambil dalam bentuk uang.

 

M Singgih   9 Mar 2021

Apakah bisa diambil Bonus di aplikasi demo?

Adhi   6 Mar 2021

Kenapa saya trading di akun demo kok santai2 aja psikologi saya,,setelah saya terjun ke dunia trading nyata,,saya merasa tertekan psikologi saya,,mohon jelaskan dengan detail

Faldo Nofrianto   1 Jul 2019

Sebenarnya akun kontes demo itu apa ada keuntungan pemasukan untuk brokernya? Kalau setiap minggu ada hadiahnya bisa tekoor. Tuhh brokernya.....

Arkhe   25 Apr 2016

Ada artikel dengan judul PROFIT DI AKUN REAL TAK SEMUDAH DI AKUN DEMO, KENAPA?... Tertulis, harus diakui antara kaun demo dengan akun real sangat berbeda. hal ini terkait dengan kondisi platform dan psikologis. pertanyaan nya.. dimanakan beda atntara platforn demo Vs real.. dialinea kedua ada sedikit penjelasan... tapi saya tak paham. mohon bantaun penjelasan dari bapak. terima kasih atas responnya.

Zul   25 Sep 2018

Mau share pengalaman saja, saya juga pernah tergiur dengan bonus trading tanpa modal seperti itu. Memang bisa dapat sih, tapi syaratnya ribeeet bosque. Banyak sekali lho kayak yg di broker saya dulu harus minimal tradingnya berapa lot, berapa kali open posisi, bahkan pairnya juga ditentukan. 

Belom lagi kadang ada rules gaboleh trading pas event2 gede kaya NFP ato pengumuman suku bunga. Jadi yg mau cari modal trading gratisan, good luck deh. 

Sarimii   3 Jun 2022

Apakah ada broker di Indonesia yang menyediakan promosi forex tanpa modal di akun riil? Jika ada, broker apa dan syarat pencairannya apa saja, trims. 

Syafiq   21 Jun 2022

@ Syafiq:

Setahu saya tidak ada. Di broker lokal, untuk membuka akun riil selalu ada minimal depositnya.

 

M Singgih   22 Jun 2022

Apakah trading dengan jenis akun no deposit bonus forex memiliki risiko? Dan yang terpenting, apakah dananya kalo profit bisa ditarik?

Arlie   18 Jul 2022

@Arlie: Apakah trading dengan jenis akun no deposit bonus forex memiliki risiko?

Ada, risikonya bukan kehilangan uang karena akun ini tidak ada deposit.

Namun risikonya adalah waktu Anda yang terbuang dan susahnya withdrawal (tarik dana)

Dan yang terpenting, apakah dananya kalo profit bisa ditarik?

Bisa, kalau Anda sudah memenuhi persyaratan. Di salah satu broker yang menawarkan no deposit bonus seperti ini minimal total lot sebesar 390 baru bisa melakukan penarikan dana (withdrawal).

Kiki R   19 Jul 2022

Oh, gitu ya kak? Sudah pernah coba di broker mana aja tuch? Depositnya pake rupiah ato dolar? Saya baru mo coba2 trading. 

Finana   8 Aug 2022

Sudah pernah coba di broker ijo yang lumayan terkenal, berinsial F. Depositnya bisa pake rupiah, nanti dikonversi ke dolar bisa pilih fixed rate atau ngikut kurs. Kalau mau coba-coba trading sekarang sih saran pake broker lokalan aja gan, udah banyak yang bisa deposit receh, tapi gk ada yg ngasih modal trading gratis sih.

Sarimi   29 Aug 2022

Aku pernah baru-baru ini ngikutin program dari satu broker yang kasih uang real buat trading real. Kalau misalnya nih dikasih $100, kalau bisa profit $100 sebelum target waktu maka hasil profit bakal bisa ditarik. Jadi ibarat $100 itu pinjaman gratis modal buat kita gitu.

Tapi syarat yang dikasih susah banget, sekali open posisi hanya bisa 0.01 lot saja sedangkan kalau ga salah dalam waktu 2-3 minggu kalau ga salah harus udah mencapai total 5 lot yang diperdagangkan. Sedangkan untuk mencapai 5 lot berarti harus 500 perdagangan dalam waktu segitu.

menurutku sih ga masuk akal banget. Kalau diklaim sebagai latihan tapi pake uang real sih emang bagus sih latihan kayak gitu tapi ada janji profit yang bakal kasih ke saya gitu susah didapat. Kira-kira ada yang pernah menang ga ya?

Garry Andriawan   13 Nov 2022

Wah, ternyata nggak seindah yang dibayangkan ya? Syaratnya yang ribet itu kayak apa aja syaratnya bos? Menurut bos yang udah berpengalaman, minimal tradingnya idealnya berapa?

Kaira   14 Nov 2022

Program yang Anda maksud mirip dengan program no-deposit bonus.

Ada beberapa broker yang menerapkan aturan seperti ini tapi dengan syarat yang sangat berat, seperti yang sudah Anda alami.

Dalam waktu 3 minggu harus mencapai 500 kali transaksi dengan lot 0.01.

- Perminggu 167 kali transaksi 0.01 lot

- Perhari 34 kali transaksi lot 0.01

Anda bisa mencapai 500 kali transaksi dengan lot 0.01 jika entry posisi minimal 34 kali per hari.

Trading seperti ini sangat berbahaya.

Dengan modal $100, entry 34 kali lot 0.01, akun Anda bertahan dalam 2 minggu saja sudah bagus.

Cara trading seperti ini hanya akan membuat diri Anda menjadi gambler (penjudi) bukan trader.

Kiki R   15 Nov 2022

Secara aku nya pengen banget belajar trading dan coba mempraktekkannya tetapi uang yang saya punya sedikit terbatas. Rencananya aku pakai sebagian kecil tabungan saya untuk deposit tapi tertarik dengan programnya broker seperti yang aku ceritain diatas jadi aku coba tanpa modal, tapi begitu melihat syaratnya rasanya kok ini ga mungkin sekali.

Lebih baik jumlah modal yang diperlukan untuk trading itu kira-kira berapa ya kak? Dan normalnya trading per hari itu jumlahnya berapa?

Garry Andriawan   16 Nov 2022

Mohon maaf, saya bukannya mau menjatuhkan semangat untuk depositnya, tapi mengingat realita proses trading yang begitu panjang saya sarankan jangan pusingkan soal modal dulu.

Begini proses trading menuju profitable:

1. Belajar pengetahuan dasar trading
Tujuan Anda belajar pengetahuan dasar adalah untuk membangun sistem trading. Belajar analisa teknikal, psikologi, dan money mangement.

2. Mencari sistem trading yang cocok dengan Anda.
Anda bisa copy sistem trading orang lain dan modifikasi atau buat sistem trading baru yang cocok dengan diri Anda.

3. Trial dan error.
Uji sistem trading tersebut sampai profit konsisten.

4. Mulai deposit dan kembangkan modal.
Setelah performa hasil trading Anda selama 3-6 bulan bisa profit konsisten, baru Anda pikirkan modal.

Seperti yang Anda lihat, modal itu di poin yang keempat, setelah Anda mempunyai sistem trading yang bisa menghasilkan profit konsisten.

Proses dari poin ke 1 sampai ke 3 membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

Jadi, saat ini fokus Anda belajar trading dulu.

Mau seberapa kecil atau besarpun modal Anda saat ini, kalau belum siap pada akhirnya akan habis di market.

Kalau Anda gatal pengen banget coba ilmu di market, pakai akun demo. Kalau akun demo Anda tidak serius karena bukan uang riil, gunakan akun cent.

Deposit $10, di balance akun cent akan terlihat $1000 (10 x 100).

Tradingkan akun cent tersebut selama 3 bulan dan lihat bagaimana performanya.

Kiki R   19 Nov 2022

Daftar ke broker lokal memang sekarang udah bisa melalui onlen. Aplikasinya semua disetorkan langsung, kita tinggal isi2 form dan upload berkas. Tapiii... Nih ya, berkas yang diminta sm regulator Indo tu seabrek. Terus kita juga harus tanda tangan surat pernyataan elektronik 10 lembar lebih.

Isinya soal pernyataan memahami risiko perdagangan berjangka, transparansi keuangan, sumber dana, sudah melakukan trading di akun demo, pemberian amanat, dsb. 

Kalau soal minimal depo sih, sekarang udah banyak broker yang bs ngasih syarat minimal 2-5jutaan. Saran sih mulai dari modal kecil aja dulu, kalau sudah tau alur kerjanya bolehlah gedein modal. 

Eren   30 Nov 2022

Eren: Itu dia salah satu yg ngebikin ribet klo mau trading di broker Indo. Ya, bukan mksd pengen hal yg praktis yaa, tetapi emang dokumen yg bakal kita terima itu bakalan seabrek seperti yg udah diceritakan sama si mas Eren. Tpi dibalik sesuatu yg ribet itu, ane rasa ada dua posibilty yg pastinya bakal terjadi. Pertama, dari sisi keamanan dan perlindungan hukum, dngn make broker lokal, kita bsa mendapatkan pling ga perlindungan dana yg lebh apabila broker bermasalah. Dan kedua adalah dari sisi broker dmana trader ga bsa nyalahin broker bila trading yg dilakukan berujung pada kehabisan modal hingga bangkrut dll.

Dari kedua sisi, sama2 menguntungkanlah antara broker ama trader. YA mau gmana lagi kan

Yugi   5 Jul 2023

Arlie:

Tergantung sih, akun no deposit di broker mana.

Dulu pengalaman di broker Marketiva (sekarang namanya Agea), ada bonus 5 dolar langsung setelah daftar. Setelah itu kita trading biasa, depo lancar, wd juga lancar. Akun juga aktif terus, no problem.

Trus ada pengalaman lagi di broker F**, ada bonus gede, sekitar 100 dolar kalau nggak salah. Tapi gagal wd profit. Soalnya kalau mau wd harus trading banyak bangettt sampai berapa puluh lot, padahal masa aktif akun bonus itu sebulan doang.

Sandra   7 Jul 2023

@ Kaira:

Maksudnya syarat yang ribet itu syarat apa ya?
Kalau syarat withdraw dari profit hasil bonus, biasanya ditentukan harus sudah trading dalam jumlah lot tertentu.

- … Menurut bos yang udah berpengalaman, minimal tradingnya idealnya berapa?

Maksudnya apanya yang minimal, jumlah lot atau apanya?

M Singgih   30 Oct 2023
 Sunar |  11 May 2012

apa kelemahan sistem range pada transaksi forex trading master?

Lihat Reply [3]

sistem range gimana? apa sistem rata-rata?
kalau sistem range adalah rata rata kalau tidak sesuai avarage pastinya false/meleset

Thanks

Basir   11 May 2012

@ sunar:
Mungkin yang Anda maksud trading dengan range atau sideways apa kelemahannya.
Kalau yang Anda maksudkan itu maka tergantung dari gaya trading Anda, ada yang suka dengan kondisi pasar trending ada yang suka ranging (sideways). Metode dan strategi untuk masing-masing kondisi berbeda. Ranging atau trending adalah kondisi pasar, jadi tidak bisa disebutkan keunggulan atau kelemahannya, tergantung dari cara trading Anda.

M Singgih   4 Oct 2015

Kelemahan sistem trading range atau sideways terletak pada banyaknya sinyal false apabila harga sudah memasuki trending. Salah satu indikator akurat dalam keadaan sideways adalah oscillator yang menunjukkan oversold dan overbought. Ketika harga sedang trending naik, maka oscillator akan selalu menunjukkan sinyal overbought. Sebaliknya ketika harga sedang trending turun, maka oscillator akan selalu menunjukkan sinyal oversold. Sinyal tersebut adalah false sinyal dalam keadaan trending.

Dengan memahami hal ini, kita bisa mengatisipasi dengan cara mengabaikan sinyal overbought ketika trend naik dan mengabaikan sinyal oversold ketika trend turun.

Kiki R   10 Sep 2019
 Shifu |  18 Jan 2014

Master,

Cara Trading Dengan Metode Fibonacci Retracement itu sebenarnya gimana ya ??

Dari Artikel yang ada disini saya belum paham betul soalnya ...

Lihat Reply [26]

Hal pertama yang harus Anda ketahui tentang alat Fibonacci adalah bahwa ini bekerja lebih baik ketika pasar sedang dalam tren.

Idenya adalah untuk buy long (atau membeli) pada retracement pada tingkat dukungan fibonacci ketika pasar sedang tren naik, dan untuk sell short (atau menjual) pada retracement pada tingkat resistensi fibonacci ketika pasar sedang tren turun.

Dalam rangka untuk mencari tingkat retracement, Anda harus mencari level yang cukup penting dari Swings high dan Swing Lows. Kemudian, untuk downtrend, klik pada Swing High dan tarik kursor ke Swing low terbaru.

Untuk uptrends, lakukan sebaliknya. Klik pada Swing Low dan tarik kursor ke Swing high terbaru.

thanks.

Basir   18 Jan 2014

@Shifu: Cara trading dengan menggunakan fibonacci retracement adalah trading mengikuti trend dan mengukur perkiraan koreksi dengan fibonacci retracement. Idealnya harga koreksi ke 38.2%, 50.0% atau 61.8% sebelum melanjutkan impulse trendnya.

Sebagai contoh trend naik dari harga 50.00 ke harga 150.00 kemudian mengalami koreksi. Kita bisa menggunakan fibonacci untuk mengukur perkiraan jarak koreksinya dengan menarik fibonacci retracement dari harga 50.00 ke 150.00. Sebaliknya jika harga sedang trend turun, maka fibonacci retracement ditarik dari atas ke bawah untuk melihat koreksi naik sebelum melanjutkan penurunan. 

Terima Kasih

Kiki R   21 Nov 2019

@ Edy:

Secara teknikal hingga malam ini (22 Februari) masih cenderung bearish setelah terbentuk 2 bearish engulfing candle, titik indikator parabolic SAR yang pindah ke atas bar candle, dan harga yang menembus level support Fibo 23.6% :


width=700

Untuk mengetahui kemungkinan akan berbalik arah atau terus harus dikonfirmasi dengan minimal 2 indikator. Seperti pada pergerakan sebelumnya, setelah gagal menembus level support Fibo 38.2%, pergerakan berbalik bullish setelah terkonfirmasi oleh:

- indikator RSI yang bergerak diatas level 50
- garis histogram ADX yang berganti warna hijau (bullish).

Kalau Anda entry buy pada bar berikutnya juga masih terkonfirmasi oleh titik indikator parabolic SAR yang pindah ke bawah bar candle. Memang tidak harus semua indikator mengkonfirmasi karena hampir semua indikator bergerak lagging (responnya lambat).

Mengenai level Fibo yang berpotensi mempengaruhi pergerakan harga, sebenarnya semua level Fibo penting dan punya potensi mempengaruhi pergerakan.
Dalam hal ini dari history pergerakan daily tampak Fibo 38.2% dan 61.8% sebagai level support yang kuat.

M Singgih   23 Feb 2018

@ Herli:

Level-level Fibonacci, baik retracement (FR) maupun expansion (FE) menunjukkan support dan resistance yang dianggap cukup akurat sehingga bisa digunakan sebagai level patokan entry dan exit. Misal pada EUR/USD time frame daily saat ini:
Tampak terjadi pola double top pada level FE 23.6 yang mengisyaratkan pergerakan bearish. Anda bisa sell pada A setelah harga menembus kurva middle band Bollinger Bands, dengan target profit (TP) level FR 38.2. Minimal 50 pip dapet.
Setelah gagal menembus level resistance FR 38.2, Anda juga bisa sell lagi dengan TP level FR 50.

Juga pada pergerakan sebelumnya, setelah membentuk pola tweezer bottom pada level FR 38.2 yang mengisyaratkan pergerakan bullish, Anda bisa buy pada B setelah harga menembus kurva resistance ema 55, dengan tarfet profit level FR 23.6 atau FE 23.6.

Mengenai time frame, baik Fibonacci retracement, expansion maupun Fibonacci fan (kipas Fibonacci), bisa berjalan dengan baik pada semua time frame. Hanya saja semakin tinggi time frame yang Anda gunakan akan semakin akurat.

M Singgih   26 Apr 2018
Berarti kalo dengan fibo ini harus memperhatikan pola pola candle ya master...?.. Lalu jika kita tidak memperhatikan pola candle misalnya hanya melihat indikator adx dan stochastik yang di kombinasikan dengan fibo apakah akan ok.... Soalnya saya tidak ngerti fibo
Herli   26 Apr 2018

@ Herli:

Bisa saja, tetapi sering kali kurang akurat atau sering meleset karena hampir semua indikator teknikal yang dihitung secara matematis bersifat lagging atau terlambat dalam merespon perubahan harga. Setelah harga bergerak baru perhitungan dilakukan, jadi selalu terlambat. Tapi secara statistik indikator memang bisa untuk memprediksi arah pergerakan harga.

Pola-pola candle atau price action bersifat leading (lawan dari lagging) sehingga bisa memprediksi arah sentimen pasar lebih cepat dari indikator teknikal. Trader biasanya menggabungkan price action dan indikator. Price action untuk mengetahui arah sentimen pasar sementara indikator untuk konfirmasi dan mencari momentum yang tepat untuk entry.

M Singgih   30 Apr 2018

@ Budi:

Kepanjangan atau tidak itu relatif, tergantung bagaimana Anda akan melakukan analisa.
Dalam hal ini, kalau Anda menarik garis trend dari time frame daily, maka untuk time frame yang lebih rendah (H4, H1, M30 dst) akan tampak lebih jelas titik-titik high dan low-nya.
Ini tidak berlaku sebaliknya. Kalau Anda menarik trend line dari time frame rendah kemudian dipantau pada time frame yang lebih tinggi, maka akan kurang akurat.

Contoh pada EUR/USD berikut ini:
Tarik garis uptrend mulai dari tanggal 28 Juni 2018 pada time frame daily, lalu bandingkan dengan time frame H1:





M Singgih   17 Jul 2018

@ adam:
- Setting indikator simple moving average (sma) yang biasa dikombinasikan dengan Fibonacci retracement atau expansion biasanya tergantung dari time frame trading:
Untuk time frame daily: sma 200 saja, sma 200 dan sma 50, sma 200 dan sma 100, sma 21 dan sma 55.
Untuk H1: sma 21 dan sma 55, sma 55 dan sma 89.
Untuk M5: sma 8 dan sma 21, sma 21 dan 55.
Akurasi untuk setiap pasangan mata uang bisa berbeda, sebaiknya ditest mana kombinasi yang paling akurat.
Khusus untuk time frame daily, sma 200 day bisa digunakan pada semua pasangan mata uang karena hampir semua trader forex menggunakannya pada time frame daily sebagai acuan arah trend dan acuan support dan resistance.

- Indikator WMA jarang digunakan karena meskipun WMA lebih sensitif tetapi lebih banyak noise.

- Jika Anda menggunakan kombinasi ema 18 dan ema 28, bisa dikombinasikan dengan indikator parabolic SAR, RSI dan MACD sebagai konfirmator untuk entry, seperti pada contoh GBP/USD H4 berikut ini:


Buy jika ema 18 memotong ema 28 dari arah bawah, dan titik indikator Parabolic SAR berada dibawah bar candlestick, kurva indikator RSI berada diatas level 50.0 dan kurva indikator MACD bergerak diatas kurva sinyal (warna merah) serta garis histogram OSMA juga berada diatas level 0.00.
Sell jika ema 18 memotong ema 28 dari arah atas, dan titik indikator Parabolic SAR berada diatas bar candlestick, kurva indikator RSI berada dibawah level 50.0 dan kurva indikator MACD bergerak dibawah kurva sinyal (warna merah) serta garis histogram OSMA juga berada dibawah level 0.00.

Level stop loss (SL) dan target profit (TP) bisa ditentukan pada level support atau resistance terdekat, dengan risk/reward ratio minimal 1:1. Kalau level support atau resistance tidak jelas bisa menggunakan level Fibonacci retracement atau Fibonacci expansion. Dalam contoh diatas, untuk buy SL bisa di level support 1.4088 dan untuk sell SL bisa pada level resistance 1.4638.

Semoga bisa membantu.

M Singgih   27 May 2016

@ Dewi:

Level-level Fibonacci baik yang retracement maupun extension biasanya digunakan sebagai referensi level-level resistance dan support. Sedangkan RSI merupakan indikator oscillator yang biasanya digunakan untuk mencari momentum entry yang tepat yaitu ketika kurva indikator RSI berada di atas atau di bawah level 50.

Pada kondisi trending, RSI digunakan untuk melihat adanya kemungkinan divergensi, sedangkan pada kondisi sideways, RSI bisa digunakan untuk menentukan momentum entry ketika kurva telah berada di area overbought atau oversold.

Untuk membuka posisi (pada semua pair, baik XAU/USD ataupun pair yang lain), trader biasanya mengamati sinyal dari price action, yang dikonfirmasi dengan indikator teknikal, baik indikator trend maupun indikator momentum seperti RSI.

Level-level Fibonacci (baik retracement maupun extension) bisa untuk konfirmasi juga, dalam hal ini jika level resistance atau support yang ditunjukkan oleh Fiboacci tsb memang signifikan, tetapi level Fibonacci tidak bisa dibuat sebagai patokan untuk membuka posisi.

M Singgih   18 May 2021

Bagaimana jika harga sudah membreak garis 70 RSI, namun harga tak kunjung turun? Apakah saya perlu memasang pending order di garis 70 tersebut?

Alvian   19 May 2021

@ Alvian:

Mungkin maksudnya bagaimana jika kurva indikator RSI sudah break level 70, namun harga tidak turun.
Dalam hal ini harus mengamati trend pergerakan harga. Jika pergerakan harga sedang trending (baik uptrend maupun downtrend), maka abaikan penunjukan overbought dan oversold indikator RSI, tetapi perhatikan apakah terjadi divergensi atau tidak.

Sebaliknya jika pergerakan harga sedang sideways, perhatikan penunjukan overbought dan oversold indikator RSI. Untuk mengetahui pergerakan harga sedang trending atau sedang sideways, perhatikan penunjukan indikator ADX.
Mengenai hal ini, silahkan baca: 3 Tips Trading Dengan Indikator RSI

Jadi dalam hal ini perhatikan trend pergerakan harga. Kalau sedang uptrend maka abaikan penunjukan overbought indikator RSI, tetapi amati apakah terjad divrgensi bearish atau tidak. Kalau terjadi divergensi bearish maka bisa open sell setelah ada sinyal dari price action.

M Singgih   20 May 2021

Apakah ini waktunya untuk Sell emas..soalnya sudah break garis atas

XAU/USD Overbought

Friman   25 May 2021

@ Friman:

Seperti penjelasan di atas, sentimen saat ini sedang sangat bullish dan harga masih bergerak uptrend, jadi penujukan overbought indikator RSI bisa diabaikan, dan perhatikan apakah terjadi divergensi atau tidak.

Dari pengamatan terakhir pada time frame daily (26 Mei 2021 malam), tidak terjadi divergensi indikator RSI, dan juga tidak ada sinyal dari price action yang mengisyaratkan pergerakan bearish.

Cara Trading Emas Menggunakan Fibonacci Dan Rsi

M Singgih   26 May 2021

@ Firman Abadi:

- Apa yang dimaksud dengan retracement?

Retracement adalah koreksi. Misal peregerakan harga secara keseluruhan sedang bullish atau uptrend, tetapi ada saat tertentu akan bearish sebelum melanjutkan bullish. Kondisi bearish pada keadaan uptrend ini yang disebut koreksi atau retrace. Demikian juga kondisi bullish pada keadaan downtrend disebut koreksi atau retrace.

- Apa yang dimaksud dengan Tren terkonsolidasi secara horizontal selama beberapa sesi perdagangan saja atau turun (kembali) ke posisi support sebelumnya?

Itu maksudnya pergerakan harga sedang sideways atau ranging atau bergerak dalam range harga yang sempit.

- Apa yang dimaksud dengan implikasi bullish dan bearish?

Implikasi keadaan bullish adalah harga akan bergerak naik, dan implikasi keadaan bearish adalah harga akan bergerak turun.

- Apa yang dimaksud dengan konsolidasi horizontal sideways?

Itu maksudnya pergerakan harga sedang sideways atau ranging atau bergerak dalam range harga yang sempit.

M Singgih   8 Dec 2021

@ Wayan Sujana:

Yang sering digunakan trader adalah Fibonacci retracement dan Fibonacci expansion. Fibonacci retracement untuk mengetahui batas-batas level koreksi, sementara Fibonacci expansion untuk mengetahui batas-batas level ekspansi. Untuk selengkapnya Anda bisa membaca thread ini

M Singgih   22 Mar 2022

@ Hasibuan Reynol:

Tentukan titik swing high dan swing low terdekat. Tarik garis Fibonacci retracement dari titik swing low ke titik swing high pada saat uptrend, atau dari titik swing high ke titik swing low pada saat downtrend. Amati level-level retracement pada 23.6%, 38.2%, 50%, 61.8% dan 76.4% sebagai level-level support atau resistance.

M Singgih   12 Apr 2022

Master Singgih bagaimana cara OP XAU dengan fibonacci dan RSI?

Dewi   12 May 2021

Selamat malam master,saya mau tanya kira-kira sekarang emas berada di poisisi fibo 23.6 apakah ada daerah fibo Yang membuat dia balik arah yg kuat? Dan bagaimana melihat kemungkinan daerah fibo yg perlu diwaspadai?

Edy   22 Feb 2018

Macam Fibonacci yang digunakan untuk trading?

Wayan Sujana   17 Mar 2022

Bagaimana cara menggunakan Fibonacci Retracements?

Hasibuan Reynol   8 Apr 2022
Selamat Siang Master,

Di Forum tanya jawab ini sy mengetahui bahwa yg biasa digunakn oleh profesional trader utk teknik analisa yaitu Kombinasi Moving Average dan Fibonacci Retracement.

Mohon petunjuk setingan umum yg bagaimana utk Moving Average yg bisa dikombinasikan dgn Fibonacci Retracement, mhn penjelasan kpn kita OP dan brp pip kta entry TP/SL berdasarkan kombinasi tsb !

Apabila sy menggunakan Moving Average
WMA 5 & WMA 8
EMA 18 & EMA 28

sebaiknya dikombinasikan dgn apa spy kta dpt prediksi kpn kita OP dan brp pip yg akan kta entry pada TP/SL

Terima Kasih
Adam   25 May 2016
gimana ya gan, kalau trend kuat melebihi 5 candle beri contohnya dong...
kalau di tarik dari swing low tf D1 5 candle lebih, lalu di ubah ke tf h1 apa gk kepanjangan ya
Budi   14 Jul 2018

Apa yang dimaksud dengan retracement?

Apa yang dimaksud dengan Tren terkonsolidasi secara horizontal selama beberapa sesi perdagangan saja atau turun (kembali) ke posisi support sebelumnya?

Apa yang dimaksud dengan implikasi bullish dan bearish?

Apa yang dimaksud dengan konsolidasi horizontal sideways?

FIRMAN ABADI   4 Dec 2021
Pagi master... Bagaimana teknik trading dengan fibo untuk mengambil posisi dan exit?
Dan penerapannya lebih tepat di tf berapa?
Herli   25 Apr 2018

Apakah Pivot Point lebih baik dari Fibonacci Retracement dalam trading forex ataukah sebaliknya?

Martha   13 Jul 2022

@Martha: Tidak, pivot point dan fibonacci retracement hanyalah level harga sebagai area entry.

Untuk bisa menggunakan fibonacci retracement dengan baik, Anda harus memahami di struktur harga seperti apa Anda menggunakannya.

Sebagai contoh, jika Anda menggunakan fibonacci retracement pada kondisi market sideways maka Anda akan melihat fibonacci ini kurang efektif. Level-levelnya sering tembus.

Namun coba Anda gunakan pada market trending, Anda akan melihat bagaimana harga pantul pada level 38-61% fibonacci retracement.

Jadi, yang menentukan mana yang lebih baik adalah si penggunanya. Kalau si pengguna mengerti cara menggunakannya maka dia akan menyatakan bahwa fibonacci retracement sudah bagus.

Kiki R   14 Jul 2022
 Ardi Hanif |  24 Nov 2015

Lebih baik mana trading dengan volatilitas tinggi atau volatilitas rendah ?

Lihat Reply [10]

Untuk Ardi hanif..

Keduanya bisa menguntungkan dan bisa memiliki resiko. Volatilitas tinggi biasa terjadi pada sesi Eropa, karena sesi ini adalah waktu paling sibuk dan ramai.

Bagi Anda dengan tipe agresif, pasar Asia menjadi kurang mengasikkan karena volatilitas dan likuiditas yang rendah.

Menurut saya hal ini tergantung sistem trading yang anda gunakan. Sebagai contoh, scalping kurang cocok diterapkan disesi Eropa.

Thanks.

Basir   25 Nov 2015

@ Ardi Hanif:
Lebih baik trading pada volatilitas sedang, tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah. Biasanya trader menghindari keadaan dimana volatilitas sangat tinggi atau rendah sekali. Volatilitas bisa sangat tinggi ketika ada rilis data fundamental penting atau reaksi atas pernyataan pejabat bank sentral, sedang volatilitas sangat rendah biasanya terjadi ketika sebagian besar pasar uang Eropa, AS Australia dan Selandia Baru tutup misalnya ketika liburan Natal dan tahun baru.

Pada umumnya trader mengharapkan volatilitas pasar yang tinggi, tetapi tidak terlalu tinggi, karena:
- Lebih banyak kesempatan entry dibandingkan ketika volatilitas rendah. Pada volatilitas rendah atau kondisi choppy kita sulit menemukan peluang entry.
- Dengan volatilitas tinggi kita bisa menentukan risk/reward ratio yang lebih besar karena range trading yang makin besar, dengan demikian profit yang diperoleh akan lebih besar juga.
Jadi kami sarankan agar trading ketika volatilitas sedang tinggi, tetapi tidak terlalu tinggi, dan hindari ketika pasar sedang slow (choppy) atau volatilitas sedang rendah sekali.

M Singgih   2 Dec 2015

Master, apa bedanya volatilitas dan fluktuasi dalam trading?

Andi   18 Jul 2022

@ Andi:

Fluktuasi adalah istilah untuk pergerakan naik turunnya harga. Yang diamati terutama adalah kecepatan dan range-nya. Volatilitas adalah besarnya jarak antara fluktuasi pada periode waktu tertentu. Misal selama satu jam ini volatilitas dari pair X tinggi, maksudnya harga dari pair X berfluktuasi dengan kecepatan dan range yang tinggi selama satu jam ini.

Mengenai hal ini, silahkan baca: Apa Yang Dimaksud Volatilitas Harga Valas

M Singgih   18 Jul 2022

Mengapa pair mayor lebih volatile dibanding pair cross atau eksotic?

Rivan   26 Jul 2022

@Rivan: Pair cross dan exotic lebih volatil dibandingkan pair major.

Hal ini karena kapitalisasi pasar pair major dan exotic jauh lebih sedikit dibandingkan daripada pair major.

Sebagai contoh, volatilitas pair EUR/USD dalam 1 hari sebesar 142.4 pips, sedangkan volatilitas pair EUR/JPY dalam 1 hari sebesar 170.5.

Kiki R   27 Jul 2022

Hemm begitu...kalau untuk perbadingan spread antara pair mayor, cross, dan eksotik mana yang lebih kecil ya kak?

Gerry   2 Aug 2022

@Gerrya: Spread yang paling kecil ada pada pair mayor, lalu disusul cross, terakhir exotic.

Sebagai contoh, spread major pair seperti GBP/USD rata-rata berkisar 1-3 pips.

Spread cross pair seperti GBP/AUD sebesar 3-7 pips.

Sedangkan exotic pair seperti GBP/SGD sebesar 15-40 pips.

Jadi, volatilitas yang tinggi pada pair exotic berimbang dengan spread yang besar.

Pair major memang memiliki volatilitas harian yang lebih kecil namun spreadnya juga lebih kecil.

Kiki R   3 Aug 2022

Apa saja ya indikator yang cocok untuk mengukur volatilitas harga? Cara pengaplikasiannya bagaimana? 

Firdy   25 Nov 2022

Beberapa indikator yang bisa digunakan untuk mengukur volatilitas harga adalah average true range (ATR), bollinger bands (BB), keltner channel, parabolic SAR, dan rate of change (RoC).

Dari beberapa indikator di atas, yang paling sering digunakan untuk mengukur volatilitas adalah ATR.

Cara menggunakannya cukup sederhana. Pertama masukkan indikator ATR ke grafik harga MT4.

ATR

Yang perlu Anda perhatikan adalah 2 hal, nilai range rata-rata yang tertampil pada bagian kiri atas di jendela indikator dan garis ATR naik atau turun.

Pada contoh di atas, time frame yang digunakan adalah Daily artinya ATR menunjukkan range rata-rata harian. Settingan periode default adalah 14 sehingga ATR 14 di atas merupakan perhitungan range harian rata-rata selama 14 hari terakhir.

Garis ATR yang naik artinya range rata-ratanya semakin besar dan sebaliknya jika garis ATR turun artinya range rata-ratanya semakin kecil.

Kiki R   30 Nov 2022
 

Komentar @inbizia

Halo selamat pagi kakak kakak readers

Kak, di artikel ini kan bilang kalo broker Finex menyimpan uang klien dalam rekening terpisah dari rekening operasional perusahaan yang dikelola Bank Panin. Namu setelah saya baca lebih lanjut, kok di broker Asiapro tidak tercantum terkait penyimpanan uang klien ini, apakah Asiapro tidak menyediakan peraturan tersebut?
Nah sebernya saya juga bingung, Apa untungnya coba bagi klien kalo dananya disimpang direkening terpisah dengan perusahaan. Apakah itu WAJIB dan memang perlu untuk keamanan atau gmn sih? Setiap saya baca terntang kemanan suatu broker, overall mencantumnya penyimpanan dana klien di rekening terpisah. Mohon penjelasannya.

 Vico |  5 Sep 2023
Halaman: Tips Memilih Finex Vs Asiapro Untuk Day Trading

Halo kawan, saya hanya ingin menambahkan penjelasan biaya swap dan free swap. broker FINEX disini menawarkan akun free swap. Akun free swap adalah jenis akun yang disediakan khusus oleh broker untuk trader pemeluk agama Islam. Hal ini disebabkan oleh hukum syariat Islam melarang transaksi bisnis berbunga; Swap dianggap sama saja dengan riba karena diambil dari selisih bunga. Oleh karena itu, tidak sedikit trader beragama Islam lebih memilih jenis akun ini. Broker-broker tentunya ingin menggandeng klien dari berbagai kalangan, sehingga dikembangkanlah akun Swap Free untuk memfasilitasi hal tersebut.

Swap adalah posisi perhitungan suku bunga bisa berubah tergantung pada jenis order anda, apakah buy atau sell. Itulah mengapa, Swap trading forex tidak selalu berperan sebagai bunga, tapi juga bisa menjadi beban biaya trading jika hasil selisihnya negatif.

Semisal, sinyal trading mengindikasikan buy GBP/USD, tapi Swap yang berlaku untuk posisi itu bernilai negatif. Dalam keadaan seperti itu, swap jelas menjadi beban komisi trading ekstra, selain spread, trader masih harus memperhitungnkan risiko Swap negatif. Yang perlu diketahui, label Swap Free Account tidak hanya terbatas pada tipe akun khusus dari broker.

Nah masalah lebih baik yang mana antara ada swap atau free, itu tergantung kebutuhan trader itu sendiri. kadang walaupun bukan trader muslim, ada trader yang tidak menyukai swap yang timbul dari posisi menginap. Namun, yang perlu kita ketahui kalo memilih free swap, biasaya pilihan instrumen tradingnya terbatas, karena tidak semua produk forex tidak mendukung free swap.

 Suho |  25 Sep 2023
Halaman: Finex Vs Dcfx Manakah Broker Dengan Biaya Trading Termurah

Ini bukannya ingin berkomentar ato ngedskredit broker Finex yaa sblmnya. Artikel ini kan jelas ngenyatain bahwa kita itu klo trading pasti perhatiin grafik yg ada dan grafik2 tsb itu selalu disertasikan dngn time frame. Jd dngn bgitu kita bsa tau bahwa kita perhatiin grafik harga di time frame berapa.

Nah, kan ga setiap trader itu selalu menggunakan step2 yg ada di artikel dimana memperhatikan time frame berapa trus konfirmasi di time frame berapa gitu. Setau gue sndiri klo trader yg scalper gitu memperhatikan time frame agak kecil, jadi seprtinya ga sesuai dngn arahan step yg dijelaskan oleh Finex.

Dan dlm hal time frame tentunya kita harus ngeperhatiin bahwa kecepatan ekskusi trading itu sangat penting krna itu bakal ngepangaruhi jalannya trading dan juga jlnyya grafik harga di timeframe2 yg ada di Finex. Apakah Finex sndiri menjamin keepatan ekskusi mereka? Terima kasih

 Saiful |  17 Oct 2023
Halaman: Panduan Time Frame Untuk Pemula Dari Finex

Alex: Gua lurusin aja ya. YG membuat broker Finex legal itu adalah BAPPEBTI gan sedangkan utk lembaga lain sprti misalkan ICDX dan Bursa Berjangka Jakarta itu adlh izin agar bsa meng offer instrumen2 kepada trader. Misalkan broker Finex itu nawarin Forex, Logam mulia, Minyak, Saham, Indeks Saham, itu smua adalah produk dri BBJ dan jga ICDX. Dngn adanya keanggotan ato izin dari ICDX dan BBJ, maka Finex berhak mendapatkan izin utk menawarkan instrumen2 yg ada di kedua lembaga tsb.

Dan perlu diketaui aja bahwa utk mendapatkan izin dari BAPPEBTI itu sndiri, broker wajib utk menjadi salah satu anggota entah dri ICDX maupun BBJ.

Alur sederhananya gini >>> menjadi anggota ICDX ato BBJ ato keduanya >>> Anggota Kliring Berjangka >>> Syarat BAPPEBTI terpenuhi shngga broker mendapatkan izin legalitas. Intinya bila broker terdaftar di BAPPEBTI maka dipastikan merka adalah anggota dri ICDX ato BBJ.

Moga jelas ya!

 Sandy |  20 Oct 2023
Halaman: Cara Verifikasi Akun Trading Finex Berjangka

Celine: Sebagai seorang pemula, punya trading plan yang bagus itu wajib, Bro/Sis! Trading plan ini penting banget buat ngatur target, manajemen risiko, dan biar nggak asal-asalan trading. Berikut beberapa alasan kenapa rencana trading itu penting:

  • Tujuan dan Fokus: Dengan trading plan, kita bisa tentuin tujuan trading kita. Entah itu buat jangka pendek atau panjang. Dengan tujuan yang jelas, kita bisa stay fokus sama strategi kita dan ngecek apakah kita mencapai tujuan itu.

  • Manajemen Risiko: Dalam trading plan, kita bisa atur berapa risiko yang siap kita hadapin di tiap transaksi. Termasuk nentuin berapa modal yang kita rela untuk kita risikoin dalam setiap trade dan sampai mana kita bakal cut loss kalau trading kita lagi minus.

  • Strategi Trading: Kita harus punya strategi trading yang jelas di trading plan. Ini termasuk masuk dan keluar dari pasar, strategi manajemen posisi, sama indikator yang bakal kita gunain. Trading plan membantu kita buat nggak trading cuma berdasarkan emosi doang.

  • Disiplin dan Konsistensi: Trading plan juga bantu kita buat tetep disiplin dan konsisten. Kita bisa ngikutin aturan dan strategi kita tanpa diganggu sama emosi yang bikin kita nggak jelas.

  • Evaluasi dan Pembelajaran: Trading plan juga ngejelasin gimana kita bakal ngevaluasi kinerja kita. Dengan memantau dan ngecek tiap trade, kita bisa belajar dari kesalahan dan perbaiki strategi kita seiring waktu.

 Liam |  20 Oct 2023
Halaman: Penyebab Eksekusi Trading Plan Gagal Menurut Mifx

Bima:

Yo 1 gan! Jangankan modal 50 juta, elo modal 1 juta dngn leverage 1:500 aja udah memiliki daya trading yg sangat tinggi. Utk kategori leverage tinggi itu umumnya di kisaran 1:100 ke atas. So, 1:500 itu termasuk leverage tinggi meskipun dngn modal yg agak kecil sekalipun.

Emang bahwa Leverage tinggi meningkatkan potensi keuntungan dan kerugian. Dengan leverage 1:500, risiko sangat besar apalagi dngn modal besar shngga bisa saja ada potensi kerugian besar, terus belm lagi lebih cepat terjadi margin call akibat overtrading, dan nyebabkan emosi yang tidak stabil.

Untuk mengelola risiko sihh cukup terapin manajemen resiko dan mnrt gue bisa dikombinasikan dngn stop loss:

  • Pilih leverage yang lebih rendah jika elo belum berpengalaman, bila ada pilihan leverage nya yee
  • Pahami pasar dan praktikkan dengan akun demo dlu.
  • Dan yg paling penting adalah hanya gunakan modal yang siap loe hilangkan alias uang dingin yg ga kepake.
 Voris |  23 Oct 2023
Halaman: Perbandingan Akun Finex Pro Vs Hfx Premium

Kamus Forex

Swing Trading

Strategi trading yang menargetkan keuntungan semaksimal mungkin, dan dilakukan dengan menempatkan posisi Buy atau Sell pada titik pembalikan harga.

Quantitative Trading

Strategi trading yang bergantung pada perhitungan matematis untuk mendeteksi peluang trading. Fokus Quantitative Trading biasnaya tertuju pada Harga dan Volume. Termasuk dalam jenis strategi ini adalah High-Frequency Trading dan Algorithmic Trading yang sering diaplikasikan oleh institusi finansial dan lembaga Hedge Fund.

Sinyal Trading

Update analisa trading yang memberikan saran untuk membuka posisi trading (buy/sell) pada harga dan jangka waktu tertentu. Sinyal trading biasanya ditawarkan oleh broker atau analis forex, baik secara berbayar maupun gratis.

Day Trading

Strategi yang dilakukan trader dengan membuka dan menutup posisi trading dalam hari yang sama, sehingga kepastian Loss/Profit dapat diketahui segera.

Carry Trade, Carry Trading

Strategi trading yang lebih memanfaatkan selisih suku bunga antara dua mata uang yang diperdagangkan, daripada perubahan nilai tukar.

Accomodation Trading

Termasuk aktivitas trading ilegal karena satu pedagang mengakomodasi yang lain dengan memasukkan order pada harga yang tidak kompetitif.

Overtrading, Over Trading, Overtrade

Melakukan trading secara berlebihan, baik dengan membuka satu posisi trading dalam jumlah lot besar, atau membuka terlalu banyak posisi dalam satu waktu. Disebabkan oleh emosi trading yang kurang stabil, overtrading disebabkan oleh salah satu atau kedua skenario berikut:

  1. Serakah mengejar profit.
  2. Bernafsu mengganti kerugian dari posisi loss.
Platform Trading

Fasilitas trading yang memungkinkan trader mengatur dan mengeksekusi order secara real-time di pasar forex. Platform trading biasanya dipasang sebagai aplikasi di PC atau Smartphone, bisa pula dibuka sebagai halaman web di browser. Fasilitas ini wajib disediakan broker forex untuk para tradernya. Selain memiliki fitur untuk mengatur dan memasang order, platform juga umum dilengkapi dengan chart harga real-time dan berbagai tool analisa.

Contoh platform yang umum ditawarkan adalah MetaTrader (dari MetaQuotes), cTrader (dari SpotWare), dan jenis platform yang dikembangkan sendiri oleh broker (proprietary).

Broker Forex


Komentar[47]    
  Arka   |   30 Jan 2023

Dari artikel diatas saya mengambil kesimpulan Hedging itu adalah buka posisi berlawanan dengan posisi sebelumnya dan saya kira Hedging ini mudah diterapkan ya? Tapi ini pendapat saya sendiri, dan ada beberapa hal tentang Hedging yang saya agak bingung.

Untuk Hedging sendiri, saya pernah mencari beberapa broker dan kebanyakan tidak menyediakan hedging tetapi sebagian lainnya ada. Kira-kira kok bisa ya beberapa broker tersebut tidak menyediakan Hedging di fitur tradingnya, padahal untuk beberapa fitur lain yang sama dengan broker lain ada disediakan juga. Apakah hedging harus menyediakan kondisi eksekusi yang harus cepat agar broker bisa menyediakan fasilitas Hedging di fitur tradingnya. Dan pertanyaan untuk broker Finex sendiri, apakah ada menyediakan Hedging untuk trader?

Selain itu, fitur trading apa saja yang ditawarkan oleh broker Finex?

  Dirga   |   30 Jan 2023

Arka: Untuk Hedging sendiri memang ada beberapa broker yang tidak menyediakan fasilitas ini khususnya broker asal AS. Tapi setau aku, untuk broker lokal, Hedging sendiri masih diperbolehkan.

Penerapan Hedging itu ga mudah kak, dan bahkan trader-trader profesional juga hampir ga ada yang melakukan Hedging. Alasannya sederhana aja, karena resiko Hedging itu tinggi. Bayangkan aja bila membuka posisi buy, karena nilai turun, untuk mencegah kerugian, Hedging dilakukan dengan mengambil posisi sell. Tetapi nyatanya setelah sell, malah market kembali naik tetapi ga sampai titik open posisi buy tadi. Bisa jadi 2 kerugian secara bersamaan. Jadi untuk Hedging sendiri perlu strategi yang matang dan not recommended for pemula.

Ada beberapa artikel yang mungkin bisa jadi referensi tentang Hedging :

Untuk Finex sendiri, ada artikel yang bisa menggambarkan fitur trading di Finex secara lengkap : Review Broker Finex dan Kelebihan dan Kekurangan Broker Finex.

  Chandra   |   30 Jan 2023

Dari kelima teknik mengatur resiko dari Finex ini, saya paling sering menemukan isitilah stop loss dan cut loss. Nah, saya sering bingung mengenai pembahasan kedua teknik ini : cut loss dan stop loss. Hal ini dikarenakan saya baca dimanapun, kedua strategi ini kelihatan sama dan saya perhatiin kedua teknik ini sama-sama membatasi kerugian dengan cara close order. Jadi karena hal itu lah saya agak bingung karena bagi saya. Dan dari kedua teknik ini, mana yang lebih dipakai trader dan seberapa efektif kedua teknik ini dalam membatasi kerugian dalam trading?

Dan semoga ada yang bisa menjelaskan kedua perbedaannya tidak ? Terima kasih

  Kristoff   |   30 Jan 2023

Chandra: Beda banget kak antara stopp loss dan cut loss.

Gw jelasin dulu dari Stop Loss ya gan. Nah, dari artikel sebenarnya dah jelasin lumayan lengkap kalau Stop Loss itu menempatkan cut loss pada level tertentu. Nah, apabila terpasang berarti ada jaminan kalau misalkan floating loss sampai level yang di set maka trading akan langsung berhenti.

Sedangkan untuk Cut loss, itu adalah ketika floating loss dalam level tertentu dan trader merasa trading harus dihentikan. Maka trader akan langsung close tradingnya. Nah, teknik ini dinamakan cut loss dan ada kalanya ketika trader memasang stop loss kejauhan, dan trader merasa bahwa trading harus dihentikan maka trader akan menerapkan cut loss.

Nah, ini pendapatku aja, klu stop loss itu di set, kalau cut loss itu spontan.

Apakah penting? Kedua elemen ini penting banget kok dan bahkan kalau tanpa kedua hal ini, maka trader bisa ngalamin kerugian lebih besar lagi dan kedua teknik ini juga bisa membantu aturan risk/reward yang udah ditetapkan oleh trader.

  Yayan   |   30 Jan 2023

Wah, ternyata exit plan merupakan salah satu teknik mengatur resiko trading. Gw kira exit plan adalah salah satu cara agar trader ga trading berlebihan dan bisa ngatur emosi agar ga rakus dalam trading. Tapi harus gw akui, tanpa exit plan, trader bisa ga tau kapan harus berhenti trading atau ga yang ujung-ujungnya menjadi rakus ataupun kelelahan. Dan exit plan sendiri memang sangat sangat penting dalam trading dan mengajarkan ke kita bahwa yang namanya trading ga perlu dilakukan tiap hari dan tiap saat.

Artikel ini memang perlu mendapat apresiasi dan gw berharap trader pemula bisa membaca dan mengerti tiap teknik mengatur resiko karena langkah awal untuk sukses di trading adalah meminimalisir Resiko yang terjadi ditrading. Terima kasih Author!

  Budianto   |   6 Feb 2023

Permisi, saya mau nanya, saya sering sekali mendengar istilah Trailing Stop. Dan di artikel ini secara kebetulan juga menyinggung tentang Trailing Stop. Kira-kira itu teknik ngatur resiko kayak gimana ya? dan menurut agan-agan disini, apakah traling stop juga sangat efektif dalam mengatur resiko trading yang kita miliki?

Sementara itu kalau dibandingkan antara Stop Loss, Take Profit, dan Trailing Stop, kira-kira manakah yang bisa dijadikan pilihan untuk trader pemula seperti saya? Terima kasih! Mohon maaf bila ngespam pertanyaan di kolom komentar....

  Hendri   |   6 Feb 2023

Budianto: Izin jawab pak, Trailing Stop sesuai namanya adalah adalah teknik menggeser Stop Loss gan. Entar pas masukin traling stop, bakal dikasih beberapa pilihan point. Nah point yang dipilih akan menggeser stop loss bila terjadi kenaikan atau penurun harga sesuai dengan point pips yang telah ditentukan. Kalau buka entry di sell, dengan trailing stop 10 pips maka setiap harga turun 10 pips, maka Stop Loss akan juga akan turun 10 pips begitu juga sebaliknya.

Untuk lebih jelasnya lagi mengenai traling stop bisa dibaca pak diartikel berikut ini :

Cara Kerja Trailing Stop dan Manfaatnya

Nah mengenai perbandingan, sepertinya ga ada yang bisa dibandingkan antara Take Profit, Stop Loss dan Trailing Stop karena

  • Take profit sendiri mencegah agar turunnya profit akibat kelamaan hold trading. Sedangkan,
  • Stop loss untuk mengurangi resiko loss dan dibantu dengan trailing stop.
  Taylor   |   6 Feb 2023

gw pernah mendengar tentang yang namanya win rate. Nah, kalau win rate tinggi, misalnya 60%, berarti dari 10 kali trading, 6 kali profit sedangkan sisanya 0. Sedangkan kalau Risk Reward kan misalkan loss $1 tetapi ntar selanjutnya harus profit $2 kan, bila di ratio 1:2 dan akan ditambah seterusnyaa.

Pertanyaan gw, kira-kira dengan gw yang sebagai pemula nih, sebaiknya gw menerapkan Risk Reward Ratio atau dengan menerapkan target win rate?

kalau bisa, dipaparkan dong gan gan suhu disini mengenai contoh yang benar dari penerapan risk reward dan win rate.. terima kasih

  Randi   |   6 Feb 2023

Taylor: Menurut ane, untuk penerapan antara Risk Reward Ratio dan Win Rate, sebaiknya harus saling melengkapi.

Gini, kita contohkan 10 kali trading. Bila menerapkan Risk Reward Ratio 1:2 maka trading akan seperti ini : Bila terjadi Loss maka tidak akan lebih dari Profit karena tingkat pengambilan profit disetting 2 kali lipat dari tingkat loss.

Agan bisa baca dulu mengenai risk dan reward disini :

Risk dan Reward Ratio Dalam Trading Forex

Kita contohkan saja sederhana, rugi $1 dan untung $2. Misalkan dalam 10 kali trading, ternyata ane loss 6 kali dan hanya profit 4 kali maka ane masih untung $2. Mengapa? Karena Loss 6 x $1 = $6 sedangkan win 4 x $2 = 8. Jdi win rate ane cuma 40%.

Nah sedangkan nih klaau ga menerapkan risk reward, katakanlah kalau ane untung rugi ambil $1. Misalkan dengan win rate yang sama maka ane rugi $2. Jadi mesti targeting win rate yang tinggi yakni 6 kali win, 4 kali loss. Permasalahannya win rate 60% termasuk susah untuk dicapai.

Lain hal kalau udah nerapin risk reward tetapi win rate cuma 30%, berarti cuma win 3 kali dengan profit $6 sedangkan rugi $7.

Makanya bisa dibilang saling berhubungan antara RRR dengan win rate

  Charles   |   18 Feb 2023

keluar topik yaa. Kbtulan gw lg cari broker yang menyediakan fitur fitur seprti artikel maupun video tutorial.

Stlh gw baca artikel ini, gw sndiri jdi tertarik bngt untuk learn lbh jauh tentang broker Finex. gw ada beberapa pertanyaan, semoga ada yang ngejawab yaa :

  • Apakah broker Finex menyediakan artikel sejenis ini di websitenya,
  • dan apa syarat buka akun di broker Finex (minimal deposit, minimal umur dll)
  • dan fasilitas trading yang disediakan oleh Finex apa apa saja.
  • Terakhir, apkaah FInex cocok untuk pemula dan jenis akun yang dapat dipilih apakah ada?

Terima kasihh

  Ryan   |   18 Feb 2023

Charles: Halo pak @Charles,

Finex ga menyediakan artikel tertulis di websitenya. Tetapi sebagai gantinya, fitur edukasi Finex menyediakan webinar dan seminar serta video edukasi yang dapat diakses langsung di websitenya.

Untuk membuka akun Finex, terlebih dahulu membuka akun demo kemudian dilanjutkan dengan membuka akun Finex dengan memlihih jenis akun. Langkah langkah membuka akun dapat di baca di artikel ini :Cara Buka Akun Live Di Finex

Fasilitas Trading di Finex beragam yaa, dimulai dari leverage 1:500, spread terjangkau, hingga instrument trading yang cukup bervariatrif. Lengkapnya bisa baca di sini :Review Broker Finex Berjangka

Apakah Finex cocok untuk pemula? Kebetulan ada pembahasan diartikel ini : Apakah Finex cocok untuk pemula?

semoga membantu!!

  Satya   |   18 Feb 2023

Aku pertama kali banget ngebaca tentang Hedging. Selama ini yg aku tau cuma scalping, day trading ya sejenis gitu gitu lahh. Hedging ini kan buka posisi berlawanan dikatakan. Berarti misalkan aku buka posisi buy, ternyata harganya turun terus. Untuk cega kerugian aku pasang posisi sell yaa buat nutupin kerugian dari posisi buy yang aku buka tadi.

Pertanyaannya, apakah hedging ini cocok utk pemula. Jadi stlh aku ppikir2, daripada masaang stop loss dimaan pemula seperti saya jga serring salah pasang posisi, mending sy pake hedging aja,, kyk lbh instant gt aja dripada pasang stop loss yang perlu nunggu2

  Jony   |   18 Feb 2023

Satya:

Menurut saya, justru Hedgin itu berpotensi menimbulkan resiko yang lebih besar karena membuka posisi berlawanan. Bisa dibilang kalau kebtulan buka 2 posisi berbeda, sallah satu posisi dapat menutup kerugian sihh okelahh. Cuma misalkan 2 posisi beralwanan, ternyata keduanya floating loss maka resiko loss jadi 2 kali lipat jumlahnyaa.

Hedging biasa digunakan oleh trader profesional dengan deposit yang lumayan bsr. Jadi ga banget digunakan oleh pemulaa dan ga disrananin buat pemula.

Monggo, baca deh mengenai hedging itu apa dan penerapannya di trading forex : Kupas Tuntas Hedging Dalam Trading Forex

  Milfa   |   23 Mar 2023

Maap ane pemula jadi agak bingung. Jadi di artikel ini kan emang ngebahas semua cara utk ngatur resiko trading tpi klu ane bilang sih ini bukan lgi ngatur resiko trading tpi lebih ke motong kerugian akibat trading krna klu pesanan di hold trus tkt klu ruginya makin jadi jadi.

Mengenai motong kerugian nih, ane pernah bngt cba2 broker luar terus dapatin welcome bonus lah. Dan krna ga tau apa2 ane langsung buka trading tnpa ada rencana matang ehh ujung2 sisa dikit nih uang ane tiba2 semua orderan langsung ketutup dan sisain dikit aja uang ane n ga bisa dipakai buat trading krna uang ga cukup. Ini kira2 fitur apa lagi yg terjadi krna kan posisinya ane ga nyuruh tutup posisi, ini malah ketutup semua. Apa ini jga termasuk teknik ngatur resiko trading jga?

  Nicky   |   23 Mar 2023

Mohon maaf nih itu bukan strategi tpi emang suatu keadaan yg maksa elo buat tutup smua posisi trading krna margin elo udah capai batas ato udah ngelebihin batas kerugian alias margin call. Ada broker yg nerapin margin call = stop out, jdi begitu margin call yaa goodbye posisi yg kebuka. Tpi ada juga yg nerapin stop out beda ama margin call jdi ketika margin udah kritis, biasa akan ada pemberitahuan Margin call (MC). Nahh MC ini sebagai alarm klu harga berlawanan lbh jauh dri posisi maka ywd akan stop out. Sehingga cranya ya deposit lagi klu ga ya tutup beberapa posisi. Tpi paling oke ya nambah deposit agik.

N sekali lg ini sih bukan strategi ya. Krna strategi itu trader yg tentuin bukan broker.

  Vallen   |   23 Mar 2023

Sedikit bingung nih min, sebagai trader biasanya kan pasti disuruh untuk memasang SL utk berjaga2, nah kok di artikel jga menyarankan cut loss. Krna klu dibaca lagi baik2, teknik cut loss ini sepertinya trader yg ngejaga lilin, terus bila terjadi rugi berapa pips langsung tradernya nutup posisi. Sedangkan pada prakteknya kbnykan trader kan masang SL jadi ga usah ngejaga lilin, bila tersentuh berapa pips otomatis akan tertutup.

Bila pada kasus cut loss, misalkan rugi 50 pips di cut loss, bisa aja kan masang stop loss di 50 pips biar bisa batasin kerugian tnpa harus nggu ato perhatiin chart. Jadi sbnrnyta trader lbh di prefer ke Stop Loss atao cut loss? Maaf ya klu bnyk nnya min, makasih!

  Ahmad   |   23 Mar 2023

Bisa kok digabungin antara metode cut loss dengan stop loss. Jadi klu ane ya nganggap klu stop loss itu sebagai metode utama dalm mengurangi resiko dalam trading. Jadi prakteknya cut loss itu jarang digunakan, cuma diperlukan aja. misalkan seperti yg dikatakan misalkan cut loss di 50 pips, bisa aaja stop loss nya di 60 pips. CUma krna gerakan harga dah ga memungkinkan lgi utk kasih profit ato trendnya terus berlawanan ama yg dipasang, ya udah di cut di 50 pips, dan menyelamatkan 10 pips dri kerugian.

Contoh lain misalkan agan buy posisi kemudian tempatin SL di 30 pips, ternyata nih harga bergerak turun ke 20 pips dan dari pergerakan akan bearish terus, ywd agan langsung ngelakuin cut loss. Jadi kira2 gitu lah penggunaannya

  Nita   |   23 Mar 2023

Tambahan nih pak, kalau diperhatikan sebenarnya artikel dari Finex ini sangat berurutan. Mulai dari pre trading seperti perencanaan risk/ reward dan menentukan exit plan hingga saat eksekusti trading dimana menggunakan 3 cara, Cut loss, Stop Loss, hingga Hedging. Bila diterapkan secara berurutan dari risk./reward, dan exit plan, kemudian menentukan stop loss dan cut loss, maka resiko trading bisa dipress. Khusus Hedging sedndiri saya ga saranin utk pemula karena agak beresiko dengan membuka posisi lagi, karena semakin bnyk posisi yg dibuka maka tingkat resiko semakin meningkat.

SEmoga membantu ya pak. Dan good luck buat tradingnya

  Phil   |   30 Apr 2023

Sebenarnya aku masih baru dalam dunia trading dan ya, saya jarang mendengar tentang broker yang menyediakan instrumen dan platform trading. hanya saja saat itu saya tidak begitu tertarik dengan broker tersebut. Untuk broker Finex, sejujurnya aku belum pernah mendengar tentang broker ini.

Dan ya, saya baru tahu di artikel ini, dan ya, yang dibahas di sini terkait dengan perdagangan saham yang disediakan oleh broker ini. Itu baru didirikan sejak 2012, tetapi telah menjadi broker terkemuka dan diakui untuk platform dan warna instrumen perdagangannya. tapi saya tidak bisa menilai dengan pasti apakah broker ini bagus dan aman.
Saya mohon penjelasan kepada teman-teman, apakah broker Finex aman untuk trading dan dana saya? Apakah data pribadi saya juga aman di sini? Kalau ada yang tahu, bisa tolong dijelaskan...Apakah Finex diatur?

  Ardyansyah   |   7 May 2023

Sebtulnya dari 5 teknik atur resiko mulai dari risk/reward, exit plan, cut loss, stop loss, hingga melakukan hedging itu pada dasarnya ngelindungi modal yg ada biar ga abis semua ato rugi terlalu bnyk saat trading bukan. Dalam hal ini berrarti dari kelima hal yg dijelasin di Finex itu semua ujung2nya berkaitan dngan modal trading.

Yang jdai pertanyaan saya adalah, modal trading utk Forex yang ideal itu sbnrya di kisaaran berapa sih? Dan leverage yang normal itu dikisaran berapa. Serta apakah benar semakin bnyk modal trading, maka dalam menentukan risk/reward ratio, risk management, dan money management lebih mudah diterapkan dibandingkan trading dengan modal cekak?

  Hermanto Lee   |   8 May 2023

Untuk pertanyaan pertama kamu benar, semua teknik pengaturan risiko dalam trading forex bertujuan untuk melindungi modal trading dari kerugian besar atau kehabisan modal.

Sementara, terkait dengan modal trading ideal, sebenarnya tidak ada angka pasti karena hal ini tergantung pada keadaan finansial dan toleransi risiko masing-masing trader. Namun, banyak trader dan ahli merekomendasikan untuk tidak mempertaruhkan lebih dari 2% hingga 5% dari modal trading pada setiap trading. Jadi contohnya kamu trading dengan modal $100, maka loss yang disarankan tidak boleh lebih dari 2%-5% atau tidak boleh loss $2-$5.

Sementara untuk leverage, umumnya broker forex menawarkan leverage mulai dari 1:50 hingga 1:500. Namun, disarankan untuk menggunakan leverage yang rendah dan sesuai dengan kemampuan finansial dan pengalaman trading masing-masing.

Dan pertanyaan mengenai semakin besar modal trading, maka trader memiliki lebih banyak fleksibilitas dalam menerapkan teknik pengaturan risiko dan manajemen uang itu benar. Namun, ini tidak berarti bahwa trading dengan modal kecil tidak memungkinkan untuk menghasilkan keuntungan, asalkan trader mampu menerapkan teknik pengaturan risiko dan manajemen uang dengan dengan lebih displin dan baik.

  Grendy   |   7 May 2023

Menurut broker Finex, Hedging biasanya dilakukan dengan dua cara yaitu Instant Execution dan Pending Order. Apa perbedaan antara kedua metode entry trading ini ya? Dan dari perbedaan kedua ini, apakah fungsi dari Instant Exuction dan Pending Order? Selain itu ada tidak tipe execution lainnya yang terdapat dlm trading?

Dan khusus mengenai pending order, dikatkaan klu pending order itu ngaturin level dlu, klul harga bergrak n nyentuh level tsb maka order akan terisi. Nah, biasanya kan ane trading ketika klik buy ato sell lngsng keisi. Itu tipe iorder apa dan ada berapa macam tipe order jga? Mohon penjelasannya

  Nadeo   |   9 May 2023

gue bantu jawab ye! Mengenai Instant Execution sama Pending Order itu kayak gini : Jadi, Instant Execution itu kayak langsung eksekusi tradingnya saat klik tombol Buy/Sell. Sedangkan, Pending Order itu lo atur dulu level harganya, trus kalo harga udah sampe level yang lo set, baru deh ordernya terisi.

Fungsinya juga beda-beda, Instant Execution lebih cocok buat kondisi pasar yang volatil atau saat lo pengen cepet eksekusi trading. Sementara, Pending Order lebih cocok buat lo yang pengen ngatur trading dengan lebih spesifik, misalnya mau beli di harga tertentu atau jual di harga tertentu.

Oh iya, selain Instant Execution dan Pending Order, ada juga tipe execution lainnya di trading, yaitu Market Execution dan Stop Order. Tapi, gue nggak mau bikin bingung, jadi kalo pengen tau lebih lanjut bisa baca di artikel ini mengenai tipe ekskusi : Pilih Mana : Eksekusi Pasar atau Eksekusi Instant

Terus, kalo soal tipe order, ada beberapa macem, seperti Buy Limit, Sell Limit, Buy Stop, Sell Stop. Intinya, tiap tipe order punya kegunaan dan cara penggunaannya masing-masing, jadi tergantung kebutuhan lo saat trading. Jadi, lo bisa eksplorasi dan coba-coba sendiri, tapi jangan lupa pake akun demo dulu ya biar ga rugi!

  Leon   |   9 May 2023

Yo, menurut ane sebagai seorang trader, kalo lo baru mulai belajar trading, Stop Loss bisa jadi pilihan terbaik buat nahan resiko selain pake Risk/Reward ratio. Jadi intinya, kalo lo udah tentuin level stop loss nya sebelum buka posisi, lo bisa atur berapa maksimal loss yang siap ditanggung kalo ternyata pasar bergerak ke arah yang ga sesuai prediksi. Jadi ga ada lagi deh resiko loss yang ngelebihi kemampuan lo. Tapi inget ya, jangan cuma pake stop loss aja, lo juga perlu bikin plan B kalo ternyata posisi lo ga sesuai prediksi. So, stay smart and keep learning! By the way, thanks buat Finex yang udah nyediaiin artikel ini!

  Agam   |   14 May 2023

Ini sedikit pertanyaan aja. DI artikel pada paragraf awal tu, kita dikasih tau dalam mengatur sebuah resiko trading diperlukan risk management yang baik. Sddangkan di bagian tengah artikel juga sempat disinggung mengenai money management. Nah, sebetulnya apa perbedaan dari money management dengan risk management dalam suatu trading? Selain itu, apakah kita harus menerapkan salah satu dari risk management ato money management ato malahan, kita harus menerapkan keduanya agar bsa menjalankan suatu resiko trading? Selain itu juga, apa kaitan antara risk management dan moey management terhadap modal dan trading yang kita jalanin?

Mohon maaf bila terlalu bnyk pertanyaan, semoga ada yg bsa menjawab. Makasih bnyk

  Yoga   |   20 May 2023

Agam: Halo! Pertanyaan bgus nih! Jadi, gue jelaskan dngn bahasa lbh simple ya! SEmoga ngerti! Jadi, money management adalah cara kita mengelola dan mengatur modal kita dalam trading. So, apapun yg berkaitan dngn uang sperti berapa modal yg akan ditradingkan, modal per posisi berapa, dan mgnkn size dari trading pakaah 1 lot ato lbh kecil. Itu adalah contoh dri money management. Intinya yg berkitan dngn penggunaan uang di trading dan ngejaga modal kita (baca money management disini : Contoh Money Management)

Risk management, di sisi lain, berkaitan dengan cara kita mengelola risiko dalam trading. Seperti ngebatasi resiko tradng dngn cara masang SL, Hedging, dan berbagai cara seperti yg dipaparkan di artikel gan!

Kedua ini ada hubungan erat dngn trading yg dijalankan dan sling lenkapin satu sama lain. dngn menerapkan money management, kita dapat mengelola modal kita dengan efisien, membaginya dengan bijaksana antara posisi trading. Dan dengan menerapkan risk management, kita dapat mengontrol risiko dalam trading kita dan menghindari kehilangan besar yang dapat menghancurkan modal kita. So, kedua management ini sling bekerja sama satu sama lain n wajib bagi kita utk menerapkan keduanya di trading kita!

  Maisha   |   18 May 2023

Pagi besti2 dan senior semuanya

Maaf nih mau ikutan gabung komen ama nanya2 dikit. Dari artkl di atas gw tertarik dg teknik mengatur rasio risk/reward tp sy msh kurang paham dg ulasn yg ada di artkl.

Trus disitu disbtkn klo pemula dsrnkan tdk mggnakan rasio risk/reward trlalu besar atau trlalu kecil. Nah utk pmla lbh baik mnggnakan rasionya berapa ya?

Dan Bgimana cara mntukan risk/reward dlm trading utk para pemula kyk gw gini? Soalnya gw pikir mntukan rasio itu sngt penting utk pemula, ya maklum lah klo pemula gini kan gak mau rugi banyak apalagi smpe ilang modal hehehe. Tks before.

  Sari   |   18 May 2023

Maisha: gw bntu jawab ya kak

Sebenarnya ada bnyk perhitungan rasio risk/reward bukan hanya 1:2 atau 1:3 aja tp ada juga perbandingan 1:0.7 atau 1:0.3. Nah utk pemula emang disarankan jgn pake terlalu besar atau terlalu kecil.

Saran sy mgkin klo msh pemula pake rasio 1:1 udah cukup kok nanti klo kakak udh banyak pengalaman mgkin bs ditngkatin jd 1:2. Klo kakak berpikiran jika rasio 1:1 akan berimbang atau tidak untung dan tdk rugi, sbnrnya bukn spt itu kak.

Misalnya kakak entry buy EUR/USD pada level 1.1260 kayak hrs tentukan dg stop loss pada level 1.1240 (20 pips). Kmdian kakak hrs take profit pd level 1.1280 (20 pips).

Jk hal itu digunakan scr konsisten dg strategi trading yg sdh teruji, maka rasio risk reward tersebut dpt mnnjang profitabilitas trading kakak dlm jangka panjang.

Atau mgkin kakak bs belajar lbh dulu ttg management risiko di sini

  Olive   |   18 May 2023

Maisha: Min mo nambahin jwbn ya...

Utk mntukan risk/reward dlm trading sbnrnya gak trlalu susah kok kak. Prinsipnya gini kak riisko dihitung dr jrk dr hrg entry ke hrg stop loss. Trus reward dihitung dr jrk hrg entry ke hrg take profit.

Kmdian risiko dan rward ratio dihitung dri risko dibagi reward atau jarak ke stop loss dibagi jarak ke take profit.

Misal sebuah transksi dg jarak stop loss sbsar 20 pips dan jarak take profit juga sbsar 20 pips. Maka nilai risiko dan reward 1:1 (20 pips : 20 pips) spt yg sudah disebutkan kak @sari di atas.

Itu aja tmbhannya, tks yaa…

  Alex   |   25 May 2023

Gw kepikiran sesuatu nih, dan berkaitan dngn risk/reward yg dibicarakn di artikel. Jd, ane kan memakai sinyal trading nih, jadinya klu ada peluang, dia bakal nunjukin gitu, kapan entry, SL point dan TP Point.

Nah, sejatinya kan sering terjadi kyk gini. Sinyal tradingnya kbnyakan benar, bila ada potensi buy maka emang bakalan bullish, tpi karena ane make risk/reward ratio ditambah dngn risk management sbesar 3% (modal gw $100, maka batas resiko per trading itu $3, dan gw trading dengan 0.1 lot, maka 3 pips jadi batas resiko gw). Itu menurut gw terlalu dekat dnegn batas resiko gw yg cuma $3.

Pertanyaan gw adalah klu gw naikin ratio 2:4 gtu apa boleh? apalagi untuk gw yang pemula gini, soalnya klu 1:2 gitu terlalu dekat utk SL nya

  Putra   |   26 May 2023

Alex: Bro, mengenai pertanyaanmu, kalo lu mau naikin risk/reward ratiomu jadi 2:4, itu boleh banget, apalagi kalo menurut lu risk/reward ratiomu sekarang terlalu deket dengan batas risiko yang udah lu tentuin.

Jadi, kalo lu punya risk/reward ratio 2:4, itu artinya target profit (take profit) lu bakal dua kali lipat lebih gede dari risiko (stop loss) yang lu ambil. Misalnya, kalo risiko lu cuma 3 pips, berarti target profitnya jadi 6 pips.

Dengan ngatur risk/reward ratio yang lebih gede gini, lu bisa ngasih sedikit ruang lebih buat pergerakan harga sampe nyampe target profit sebelum nyampe stop loss. Tapi tetep, penting buat dipertimbangkan kekuatan sinyal trading yang lu pake dan analisis teknis yang mateng buat pastiin kalo strategi lu masih cocok sama kondisi pasar.

Tapi inget ya, gak ada risk/reward ratio yang jaminan selalu untung terus atau konsisten. Setiap strategi trading punya plus dan minusnya sendiri. Jadi penting buat terus ngetes dan evaluasi strategi lu, dan jangan lupa jaga manajemen risiko yang baik.

Khusus buat lu yang pemula, saran gue tetep mulai dengan risiko yang lebih rendah dulu dan hati-hati ngetes strategi tradingmu. Ingat, trading itu punya risiko, jadi penting buat punya rencana yang matang dan ikutin prinsip manajemen risiko yang bener buat melindungin modal lu.

  Aprianus   |   31 May 2023

Jdi ane kan cba2 belajar memasang SL jga. Nah, mslhnya ane cma punya kisaran $100 aja utk trading. Dan klu berdasarkan batasan resiko gitu, ane cma blh loss sekitar 1%-5% dri modal ane. yakni di kisaran $1-$5 aja. Brrti dalam hal ini, pips yg blh ane tempatkan dikisaran 10 pips kan krna dlam EUR/USD itu 0.01 lot brrti $0.1 kan?

Tpi dngn 10 pips rasanya ane agak sulit bergerak dan rencana mau naikin jdi 50 pips gitu (ambil maksimal) gitu Cma terkadang ane agak bngng aja mau tempatin SL nya dimana ato entry yg tepat dmana. Jdi kan , dlm trading itu ga selalu pas saat entry, terkadang analisa bsa meleset, dan kadang2 melesat ampe -60 pips tetapi tiba2 naik lgi gitu. Jdi kira2 ada tips ga mengenai kasus yg ane paparkan ini?

  Kenny   |   30 Jun 2023

Aprianus: Setting Stop Loss (SL) itu penting banget buat melindungi modal lo, tapi emang kadang bikin bingung saat menentukan levelnya.

Secara umum aja, kalo modal lo sekitar $100 dan batasan resiko lo antara 1%-5% dari modal, artinya lo cuma boleh kehilangan sekitar $1-$5 dalam satu trade. Kalo lo trading di EUR/USD dengan 0.01 lot, itu berarti per pips nilainya sekitar $0.1.

Kalo lo pengen tempatkan SL sekitar 10 pips, itu masih masuk akal dan cukup wajar. Tapi kalo lo ingin menaikkan SL sampe 50 pips, perlu diinget bahwa semakin besar SL, semakin besar juga potensi loss yang bisa lo alami.

Nah, masalahnya emang kadang analisa bisa meleset, pasar bisa bergerak naik turun dengan cepat. Tapi ada beberapa tips yang bisa lo pertimbangkan. Pertama, perhatikan volatilitas pasangan mata uang yang lo tradingin. Kalo volatilitas tinggi, lo mungkin perlu SL yang lebih longgar agar gak terkena stop out terlalu cepat. Kedua, lo bisa gunakan teknik manajemen risiko yang lebih fleksibel, misalnya trailing stop, yang bisa menyesuaikan SL secara otomatis saat posisi trading lo sudah menguntungkan.

(baca :4 Metode Manajemen Risiko Dalam Trading Forex)

  Irvin   |   3 Jul 2023

Mau tnay aja, utk pemula, sebaiknya risk/reward yg rekomendasi buat trader itu apakah 1:3 cocok? Pertama, klo 1:3 itu kan berarti loss 3 kali baru bsa membuat profit 1 kali kita jadi 0. Misalkan kita 3 kali kalah $3, tetapi trading keempat kita profit 1 kali yakni $3. Maka kita ga bakalan rugi akibat trading. Cuma, terkadang 1:3 itu rasanya agak tinggi dan berat, cma terkadang 1:2 itu jg terlalu dekat karena ratio 1:2 itu cma bolh loss sbnyk sekali.

SO, yg terbaik utk pemula dan resiko paling kecil itu risk/reward ratio 1:3 ato 1:2 ya? Dan pertimbangan2 apa aja ketika kita tetapin risk/reward ratio kita?

  Ditta   |   21 Jul 2023

Halo min, mau tanya, apa aja fasilitas dari Finex yang memungkinkan trader utk mempraktekkan seluruh materi yg ada di artikel ini? Emang, berbicara broker yg membahasa tentang teknik2 utk mengurangi resiko, seharusnya broker tersebut jga menawarkan fasilitas tsb di kondisi trading mereka. Jd, aku ingin tnya mengenai fasilitas Finex dalm menyediakan instrument ato tools yg mngkn bsa membantu ngurangi resiko trading dan menerapkan materi2 yg disampaikan disana terutama dari sisi hedging. memang Finex itu memperbolehkan Hedging tetapi, apakah Finex ada fasilitas dlm memuluskan kita dlm mengeksekusi Hedging?

Dikatakan di artikel jga bahwa dlm mengeksekusi Hedging, kita bsa menggunakan 2 tipe order, yakni instant execution dan jga Pending Order. Di Finex sndiri apakah ada tipe order smacam ini, kmudian klu berbicara tipe order, terutama instant execution itu kan butuh broker yg emang cepat dalam mengeksekusi pesanan. Nah, bagaimana dngn Finex? Apakah broker ini menjamin kecepatan eksekusi mereka jga?

  Herry   |   23 Jul 2023

Halo, ini saya mencoba menjawab berdasarkan pengalaman saya sendiri ya, dan dengan list juga agar lebih mudah dipahami :

1. Apakah ada fasilitas dalam memuluskan ekskusi Hedging di Finex seperti Order Execution dan Pending Order?

Jawabannya ada! Finex sendiri adalah broker yang menggunakan Metatrader 4 sebagai trading platform mereka. Sehingga untuk fasilitas tipe order itu lengkap di Finex, termasuk 2 jenis tipe order tadi.

2. Apakah Finex menjamin kecepatan ekskusi mereka?

Iya! emang utk pernyataan anda mengenai order instant yang memang dibutuhkan kecepatan order yang tinggi, broker Finex tentunya menjamin kecepatan ekskusi mereka. Dikatakan di laman resmi mereka, Finex mengekskusi order dengan tingkat kecepatan dibawah 1 detik dengan tingkat keberhasilan 99%! Dan pengalaman saya selama ini, Finex memang terbukti cepat dan jarang terjadi requote ketika pasar mengalami volatilitas tinggi!

Semoga jawaban saya membantu!

  Enno   |   21 Jul 2023

Ini gue kan baru pemula yaa. Sbagai pemula, gue cuma tau dua hal yg terjadi di dunia trading utk saat ini. Yg pertama, trading itu biasanya untungnya cepat dan yg kedua, trading itu biasanya juga rugi dngn cepat. Dan kedua hal ini bsa terjadi dngn nilai yg cukup besar dan cukup kecil. Mengenai beberapa pembahsan di artikel Inbizia dan di forum2 terkait, gue yg masih blm berani belajar secara riil ini sering menemukan pembahsan mengenai cara mengurangi resiko dibandingkan cara profit. Memang ada beberapa pembahsan mengenai cara profit, tetapi lbh bnyk gue ngenemukan cara ngurangin resiko.

Sbtulnyaa, sbagai trader, apakah kita lebh mengutamakan ngurangin resiko dripada mementingkan profit dalam trading? Kbtulan aja pembahasan komentar disini bnyk, jdi gue menanyakan hal tsb di artikel ini.

  Angga   |   22 Jul 2023

Halo! Klu menrut saya sndiri yaa, sbagai sama2 pemulaa, kyknya emang gitu yaa. Dmana kyknya lbh bnyk pembahsan, materi, dsb nya yg berkaitan dngn pemotongan ato reduksi resiko trading. Mnrt sy wajar sihh, krna aktivitas trading itu mengandung resiko cukup tinggi. Dan klu kita bsa ngendaliin resiko, maka kyknya profit bakalan mendatangi kita deh.

Slein itu, emang basic dari trading itu kyknyaa mengurangi rsiko, krna kebanyakan kita ga bsa memprediksi nihh alur harga yg bakalan terjadi, dan emang kbnykaan dari kita sering loss dibdingkan profit. Nyatanya jga dalam traidng, kbnykan trader jga gagal dariopada yg berhasil. Jd mnrut saya, wjar2 aja ketika lebih bnyk yg belajar mengurangi resiko dbndingkan belajar profit.

  Hendra   |   23 Jul 2023

Kurang setuju sih! Mengenai pertanyaan apakah lebih mengutamakan mengurangi risiko daripada mencari keuntungan, jawabannya sebenarnya adalah keduanya sama-sama penting dan harus diimbangi dengan baik. Sebagai seorang trader, Trader harus memiliki strategi yg berfokus pada manajemen risiko yg baik serta strategi untuk mencari peluang keuntungan.

Klu kita belajar hanya mengurangi resiko saja, maka kita tidak akan bisa memaksimalkan profit yang ada. Tetapi sebaliknya kalau kita hanya belajar memaksimalkan profit, maka resiko yang ada akan semakin besar. Akibatnya, Trader akan berjalan di tempat saja. Maka dari itu, emang penting untuk belajar mengurangi resiko, tetapi kalau diimbangi dengan memaksimalkan profit, maka yang akan terjadi adalah, trader tersebut akan semakin berkembang!

  Warigin   |   4 Aug 2023

Salam gan , ane mau tanya perihal stop loss. Sebenarnya saya tidak berniat trading tanpa menggunakan stop loss sih gan. Saya setiap trading juga pasti menggunakan stop loss. Saya bertanya di sini, cuma penasaran saja, Apakah ada trader yang trading tanpa stop loss? Apakah ini bisa dilakukan dan tetap berhasil?

  Hirotada   |   5 Aug 2023

Halo,,,, Emmm, Tentu saja bisa. Tapi saya kurang menyarankan kamu trading tanpa stop loss. Ada beberapa cara trading tanpa stop loss dan tetap sukses yang bisa Anda lakukan.

  • kamu sudah memiliki mental stop loss. Alih-alih memasukkan stop loss pada platform trading, kamu akan menutup order secara manual jika harga bergerak terlalu jauh ke arah yang berlawanan.
  • kamu dapat melakukannya dengan trading dalam jumlah sangat kecil untuk menahan pergerakan harga merugikan yang besar. Misalnya, kamu dapat memperdagangkan ukuran lot yang tidak akan melebihi 1 atau 2% kerugian harian rata-rata.
  • melakukan teknik lindung nilai atau hedging yang dengan membuka posisi berlawanan dalam instrumen yang sama atau sangat berkorelasi untuk membatasi penarikan ekuitas. Kamu dapat melepas hedging ketika salah satu posisi memiliki prospek profit yang bagus.

Baca Juga: Teknik Memasang Stop Loss Terbaik Dalam Trading Forex

Namun secara keseluruhan, trading dengan stop loss adalah sebuah keharusan karena memiliki fungsi yang sangat krusial sebagai pengaman. Good luck kawan!

  Tari   |   6 Aug 2023

Salam kawan, Emang ada beberapa trader yang trading tanpa stop loss, tetapi ini klu menurut gw tindakan yang sangat berisiko dan rat rata ga direkomendasikan oleh kebanyakan trader. Intinya, trading tanpa stop loss mirip dengan bermain dengan api - bisa jadi sangat mengasyikkan tetapi juga sangat berbahaya.

Beberapa trader yang melakukan trading tanpa stop loss mungkin memiliki strategi trading yang sangat berbeda dari strategi trading konvensional. Mereka mungkin menggunakan teknik-teknik yang sangat agresif, seperti yang dikatakan ama bang @Hirotada. Tetapi, strategi semacam itu menurut ane sangat berisiko. Sementara ada beberapa trader yang berhasil melakukan trading tanpa stop loss, kebanyakan trader profesional dan sukses sangat menekankan pentingnya penggunaan stop loss dalam trading. Stop loss membantu trader mengelola risiko dan melindungi modal mereka dari kerugian besar.

  Paul   |   25 Sep 2023

Halo, Selamat Malam, permisi gan, ane mau tanya bagaimana cara kita keluar dari hedging yang aman tanpa loss minimal impas ? Menurut agan lebih menganjurkan pasang STOP LOSS atau HEDGING ?, selain itu ya gan, saya juga pernah denger nih kalo ada beberap broker yang tidang memperbolehkan Hedging. itu kenapa ya...?
Terima kasih.

  Ekhwan   |   26 Sep 2023

Stop Loss di gunakan sebagai cara untuk membatasi kerugian. Sedang Hedging termasuk penyelamatan. Dua cara ini memiliki resiko juga. Jika kita tidak ingin memasang SL, dan yakin bahwa harga akan kembali maka posisikan lot kita adalah lot kecil saja. Kita bisa melakukan averaging. Hedging bisa kita lakukan. dan kita bisa mengambil keuntungan dari pergerakan Turun naiknya harga. hanya saja tahap awal harus ada yang di korbankan. contoh :

BUY dan SELL secara bersamaan. dengan Lot Yang sama. Jika sudah mencapai 100 pips misalnya, kita closs yang minus, dan Biarkan yang profit. lalu kita buka posisi berlawanan kembali. Disini kita mempunya posisi hedging profit. mau naik atau turun kita hanya ambil SL profit.

Misal hedging profit

SELL AUD/USD di 0,9100
BUY AUD/USD di 0,9000

harga ada di tengah tengah. Jika harga naik BUY biarkan. pasang SL di 0.9085. Sell otomatis tereksekusi. jika dirasa aman kita sell lagi. Jika terjun siap siap kita pasang SL di BUY 0,9020 misalnya. SELL biarkan. jika terjun BUY tereksekusi. jika dilihat aman . kita BUY lagi. dan di handel oleh SELL. dan seterusnya. ini hedging aman. santai. dan bisa kita tinggalkan ( tanpa harus berjam jam di depan Chart )

  Yanto   |   27 Sep 2023

Larangan hedging diberlakukan oleh broker-broker AS dengan regulasi CFTC dan NFA. Peraturan tersebut diberlakukan pada pertengahan Mei 2009. Hedging pada pair yang sama dilarang, tetapi pada pair yang berlainan diperbolehkan, misalnya buy EUR/USD dan sell GBP/USD atau buy EUR/USD dan buy USD/CHF.
Hedging pada akun yang berlainan juga diperbolehkan, misal pada akun 1 buy EUR/USD dan pada akun 2 sell EUR/USD.

Alasan larangan tersebut tidak dijelaskan, menurut info karena hedging pada pair yang sama dalam satu akun akan cenderung mengakibatkan kerugian, karena pada dasarnya hedging pada pair yang sama adalah sebuah kerugian (posisi tersebut sudah minus), hanya saja trader belum mau menerima kerugian itu. Kalaupun Anda berusaha membuka hedging (locking) tersebut sama saja dengan membuka posisi baru, dan kalau salah posisi locking-nya bisa tambah lebar atau kerugiannya tambah besar dan kebanyakan trader yang membuka locking mengalami kerugian. Jadi larangan tersebut sebenarnya mencegah trader agar tidak menderita kerugian yang lebih besar.

Kalau Anda sebagai seorang trader memahami risiko dalam forex dan melakukan analisa dengan baik sebelum entry, maka pilihan untuk melakukan hedging sebenarnya bukanlah pilihan yang baik. Trading plan yang baik selalu jelas dan sederhana, mulai dari entry, stoploss, take profit, dan bagaimana trade management-nya.