Emas mendapatkan dukungan karena risiko geopolitik mengkatalisasi permintaan, 10 jam lalu, #Emas Fundamental   |   Data pekerjaan Inggris mendukung penurunan suku bunga BoE, dan saham vodafone naik setelah pendapatan, 10 jam lalu, #Forex Fundamental   |   EUR/USD: Euro dapat naik lebih tinggi jika stabil di atas level 1.0800, 10 jam lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/GBP tetap dibatasi di bawah level 0.8600 menyusul data ketenagakerjaan Inggris, 10 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Saham-saham top gainers LQ45: PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) +2.17%, PT Bank Pacific Tbk (BRPT) +2.04%, PT Charoen Pokphand Tbk (CPIN) +1.93%, 17 jam lalu, #Saham Indonesia   |   IHSG melanjutkan penguatannya pada pagi ini, naik 0.21% ke level 7,114, 17 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Aneka Tambang (ANTM) menyampaikan jadwal pembagian dividennya sebesar Rp3.07 triliun. Cum date untuk dividen ANTM dijadwalkan pada pekan depan, 17 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) akan mengambil keputusan terkait penggunaan laba bersih 2023 lewat RUPST yang digelar hari ini (14/Mei), 17 jam lalu, #Saham Indonesia

Mengulik Potensi 5 SBN Ritel Yang Akan Terbit di 2022

Intan 24 Apr 2022
Dibaca Normal 5 Menit
bisnis > obligasi >   #sbn-ritel
Seiring meningkatnya minat masyarakat untuk berinvestasi, kini investor ritel dapat mempertimbangkan 5 SBN ritel terbaru pada tahun 2022. Bagaimana potensinya?

DI

Saat ini, alternatif berinvestasi di Indonesia semakin banyak, apalagi dengan hadirnya Surat Berharga Negara (SBN). Berikut adalah lima jenis SBN terbaru yang akan dirilis oleh pemerintah ke berbagai platform partner bank. Semua SBN ini dapat kalian akses melalui platform bank partner dengan persyaratan tertentu.

investasi sbn ritel 2022

 

Obligasi Negara Ritel (ORI)

ORI adalah investasi SBN dengan tipe kupon Fixed Rate (dibayarkan setiap bulan) dan dapat diperdagangkan antar investor domestik. Nilai investasi maksimal adalah Rp2 miliar tanpa batas minimal.

ORI diterbitkan tanpa warkat, tapi kupon dan pokoknya dijamin oleh negara. Semua dokumentasi kepemilikan akan tercatat pada database platform bank partner. 

Simak Juga: Investasi SBN, Aksi Bangun Negara Pasca Pandemi Corona

 

Saving Bond Ritel (SBR)

SBR menawarkan tipe kupon Floating Rate dengan tenor 2 tahun serta minimal pemesanan mulai dari Rp1 juta. Istimewanya, SBR memiliki fitur Early Redemption yang memungkinkan investor untuk mencairkan dana sebelum tenor selesai (dengan syarat tertentu).

 

Sukuk Ritel

Sukuk ritel adalah bentuk investasi syariah yang mengikuti standar MUI. Bentuk investasi ini memakai struktur akad Ijarah, di mana dana dari investor akan digunakan untuk kegiatan investasi berupa pembelian hak manfaat Barang Milik Negara untuk disewakan kepada Pemerintah. Dari sana, investor akan mendapat imbal hasil.

Baca juga: 6 Akad Yang Perlu Diketahui Saat Investasi Syariah

Investasi sukuk ritel dimulai dari Rp1 juta dengan tenor selama 3 tahun, sementara imbal hasil dibayarkan setiap bulan secara Fixed Rate. Kepemilikan surat dapat diperdagangkan di pasar sekunder.

 

Sukuk Tabungan

Hampir sama dengan sukuk ritel, sukuk tabungan merupakan bentuk investasi syariah yang sudah disahkan menurut standar MUI. Perbedaannya adalah tipe kupon berupa Floating Rate dengan nilai minimum, tenor lebih pendek (2 tahun), adanya fitur Early Redemption, tetapi tidak dapat diperdagangkan kepemilikannya.

Himpunan dana dari sukuk tabungan akan digunakan pemerintah untuk dua mega Green Project, yaitu transportasi berkelanjutan dan ketahanan terhadap perubahan iklim.

 

Cash Waqf Linked Sukuk Ritel (Investasi Wakaf)

Ingin berinvestasi sekaligus beramal? Sukuk wakaf bisa menjadi solusi yang menarik. Produk terbaru dari Badan Wakaf Indonesia yang bekerjasama dengan banyak pihak ini menghadirkan skema berinvestasi, yang hasil keuntungannya langsung disalurkan ke penerima wakaf (nazhir).

Baca juga: Menilik Perbedaan Manajemen Risiko Investasi Syariah dan Non Syariah

Investasi wakaf pertama kali diterbitkan pada tahun 2020, dan terus berlanjut hingga saat artikel ini ditulis (tahun 2022). Minimal investasi pada SWR sebesar 1 juta rupiah dengan imbal hasil mencapai 5.5 persen.

Namun sekali lagi, perlu diingat bahwa investor (wakif) hanya akan mendapatkan pokok dananya saja. Hasil keuntungan akan diserahkan pada nazhir untuk membiayai program maupun kegiatan sosial non APBN.

 

Pertimbangan Sebelum Berinvestasi SBN

Jangan terburu-buru dulu berinvestasi SBN. Pertimbangkan dulu beberapa faktor berikut agar nilai investasi dapat berbuah sesuai ekspektasi.

 

Tenor (Lama Investasi)

Hampir semua bentuk investasi SBN pasti mencantumkan masa tenor yang harus dipatuhi oleh investor. Sayangnya, selama masa tenor tersebut, kalian tidak dapat menarik kembali sejumlah SBN untuk dicairkan.

Baca juga: Risiko Obligasi: 4 Hal Ini Harus Diwaspadai Investor

Nah, kalau kalian serius ingin mendapatkan passive income dari SBN, maka kalian harus benar-benar menyiapkan sejumlah uang yang sekiranya siap disimpan sampai masa tenor tersebut. Meskipun ada beberapa yang disertai fitur Early Redemption, tapi keuntungan imbal hasilnya jadi tidak maksimal. 

potensi sbn ritel

Rata-rata masa tenor SBN adalah 1 sampai 2 tahun untuk menghasilkan passive income yang baik bagi investor ritel. Kalian juga dapat memilih tenor yang lebih lama, tapi pertimbangkan juga potensi inflasi terhadap nilai imbal hasil. Maksudnya, tenor yang terlalu lama (5-10 tahun) mungkin tak terlalu baik imbal hasilnya bagi investor ritel karena laju inflasi lebih cepat daripada potensi imbal hasil selama tenor.

 

Proyeksi Imbal Hasil

Kupon adalah istilah untuk imbal hasil pada SBN. Umumnya ada dua macam tipe kupon yaitu, Fixed Rate dan Floating Rate. Fixed Rate berarti persentase imbal hasil nilainya tetap sepanjang masa tenor. Sedangkan untuk Floating, nilai persentase ROI-nya akan terus berubah selama tenor berlangsung.

Simak juga: Kupon Bunga SBN Ritel, Bisa Buat Apa?

Kedua tipe kupon tersebut ada plus minusnya. Bagi kalian investor yang mencari titik aman, pilih SBN dengan tenor pendek (1 tahun) dan jenis kupon Fixed Rate. Sebaliknya, jika kalian punya selera risiko lebih tinggi untuk mengejar potensi ROI tertinggi, pilih tenor agak panjang dan jenis kupon Floating. 

Ingat, inflasi adalah salah satu faktor penentu juga. Floating Rate dengan masa Tenor panjang diproyeksikan lebih mampu mengikuti laju inflasi lebih baik daripada Fixed Rate.

 

Risiko

Meskipun pada umumnya investasi SBN ritel memberikan imbal hasil relatif lebih tinggi daripada deposito bank, tapi risikonya juga relatif lebih tinggi pula. Hal ini disebabkan karena kepemilikan SBN dapat diperjualbelikan di pasar sekunder. Jadi, nilainya juga tentu akan mengikuti dinamika persediaan dan permintaan.

Jika sentimen investor terhadap proyek pembangunan negara terbilang positif, maka nilainya akan relatif mendaki. Sebaliknya, jika sentimen investor negatif, nilainya pun akan menurun. Umumnya untuk menjaga kestabilan nilai SBN itu sendiri, nilai kupon (pada tipe Floating Rate) akan disesuaikan.

 

Demikianlah ulasan 5 SBN Ritel yang akan diterbitkan di tahun 2022. Selain berinvestasi di SBN ritel, ternyata banyak juga lho jenis-jenis investasi lain yang menarik untuk dipelajari, salah satunya adalah reksadana.

Terkait Lainnya
Kategori Terkait
 
Emas mendapatkan dukungan karena risiko geopolitik mengkatalisasi permintaan, 10 jam lalu, #Emas Fundamental

Data pekerjaan Inggris mendukung penurunan suku bunga BoE, dan saham vodafone naik setelah pendapatan, 10 jam lalu, #Forex Fundamental

EUR/USD: Euro dapat naik lebih tinggi jika stabil di atas level 1.0800, 10 jam lalu, #Forex Teknikal

EUR/GBP tetap dibatasi di bawah level 0.8600 menyusul data ketenagakerjaan Inggris, 10 jam lalu, #Forex Teknikal

Saham-saham top gainers LQ45: PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) +2.17%, PT Bank Pacific Tbk (BRPT) +2.04%, PT Charoen Pokphand Tbk (CPIN) +1.93%, 17 jam lalu, #Saham Indonesia

IHSG melanjutkan penguatannya pada pagi ini, naik 0.21% ke level 7,114, 17 jam lalu, #Saham Indonesia

Aneka Tambang (ANTM) menyampaikan jadwal pembagian dividennya sebesar Rp3.07 triliun. Cum date untuk dividen ANTM dijadwalkan pada pekan depan, 17 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) akan mengambil keputusan terkait penggunaan laba bersih 2023 lewat RUPST yang digelar hari ini (14/Mei), 17 jam lalu, #Saham Indonesia



Kirim Komentar Baru