Hubungan AS-Tiongkok menjadi fokus menjelang pengumuman tarif yang diharapkan, 11 jam lalu, #Forex Fundamental   |   USD/CHF pertahankan posisi di atas level 0.9050 saat dolar AS tetap lebih kuat, 11 jam lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/JPY naik ke dekat level 168.00 di tengah berlanjutnya perbedaan suku bunga, 11 jam lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/USD: Terlihat hambatan di sisi atas yang krusial akan muncul di level 1.0790-1.0800, 11 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Pergerakan mingguan Indeks Dolar AS tampak tidak pasti setelah membentuk pola Inside Bar, 16 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Dalam fase konsolidasi, breakout bullish Indeks Dolar mungkin terjadi jika harga melampaui garis tren dan resistance horizontal di level 105.81, 16 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Harga emas naik cukup tajam pada minggu lalu dan membentuk bullish engulfing, 16 jam lalu, #Emas Teknikal   |   Meski sedikit melemah pada akhir pekan, peluang buy emas masih terlihat di penembusan level 2400 atau retracement dari level-level support di atas 2290, 16 jam lalu, #Emas Teknikal   |   Pasangan mata uang GBP/USD diperkirakan membentuk area support potensial di level 1.2449, 16 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Momentum bullish USD/JPY mulai berubah menjadi konsolidasi di bawah level 156.00, 16 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Pelemahan Dolar terhadap Yen Jepang kemungkinan berlanjut hingga minggu depan karena bias hawkish dari BoJ, 16 jam lalu, #Forex Fundamental   |   EUR/USD terindikasi membentuk pola bullish Wolfe, namun sinyal Moving Averages masih menunjukkan tren bearish, 16 jam lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/USD diperkirakan menguji support di sekitar 1.0685 dengan potensi rebound menuju 1.1205, 16 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Konfirmasi bullish EUR/USD membutuhkan break resistance di 1.0845, 16 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Apabila EUR/USD melewati support di 1.0435, maka harga berpotensi turun lebih lanjut, 16 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Secara teknikal, AUD/USD sedang terkoreksi dalam pergerakan Downtrend Channel, 16 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Dolar Australia dapat menguji resistance di sekitar 0.6670 sebelum melanjutkan penurunan di bawah 0.6085, 16 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Outlook pelemahan AUD/USD akan terkonfirmasi jika harga turun dari batas atas Downtrend Channel, 16 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CAD membentuk pola pembalikan Head and Shoulders. Harga diproyeksikan menguji resistance 1.3745 sebelum memantul ke bawah hingga melewati 1.2995, 16 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Konfirmasi penurunan Dolar AS terhadap Dolar Kanada dapat dilihat pada pengujian garis tren di indikator RSI, 16 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Bitcoin gagal melanjutkan pemulihan setelah pernyataan seorang pejabat The Fed meredupkan potensi pemotongan suku bunga AS dalam waktu dekat, 16 jam lalu, #Kripto Fundamental   |   BTC/USD tertekan di bawah $61,000, namun indeks sentimen Fear and Greed masih mengindikasikan minat beli yang cukup potensial, 16 jam lalu, #Kripto Teknikal   |   Mayoritas Altcoin cenderung berkonsolidasi seiring dengan pergerakan bearish Ethereum di bawah $3000, 16 jam lalu, #Kripto Teknikal   |   Setelah mendapat keuntungan hingga $80 juta dari Bitcoin, Jack Dorsey (eks-CEO Twitter) mengumumkan akan menginvestasikan kembali 10% dari keuntungan tersebut ke aset-aset terkait Bitcoin, 16 jam lalu, #Kripto Fundamental   |   Grup peretas asal Korea Utara, "Kimsuky", dikabarkan telah menggunakan varian malware baru bernama "Durian" untuk menyerang dua perusahaan kripto Korea Selatan, 16 jam lalu, #Kripto Fundamental

Daftar Indikator Volatilitas yang Wajib Diketahui Trader

Kiki R 9 Jun 2023
Dibaca Normal 16 Menit
forex > indikator >   #indikator   #volatilitas
Temukan daftar indikator volatilitas yang penting bagi para trader dan cara penerapannya di artikel berikut ini.

indikator volatilitas

Dalam dunia trading yang penuh tantangan dan perubahan yang cepat, pemahaman yang mendalam tentang volatilitas pasar adalah kunci untuk meraih keunggulan kompetitif. Pasar yang volatil memberikan peluang besar, tetapi juga menimbulkan risiko yang tidak dapat diabaikan.

Oleh karena itu, mempelajari dan memanfaatkan indikator volatilitas yang tepat merupakan langkah penting dalam merencanakan strategi trading yang sukses.

Dalam artikel ini, kami akan memperkenalkan Anda kepada delapan indikator volatilitas yang wajib diketahui oleh setiap trader yang ingin meningkatkan kemampuan analisa dan pengambilan keputusan mereka. Berikut adalah indikator memiliki karakteristik unik dan memberikan wawasan yang berharga tentang volatilitas pasar:

  • Bollinger Bands
  • Average True Range (ATR)
  • Volatility Index (VIX)
  • Keltner Channel
  • Donchian Channel
  • Chaikin Volatility
  • Twiggs Volatility
  • Relative Volatility Index (RVI)

Melalui 8 indikator di atas, Anda diharapkan mampu mengukur, memprediksi, dan menginterpretasikan volatilitas pasar dengan lebih baik. Yuk, bahas mereka satu per satu!

 

Bollinger Bands

Bollinger Bands adalah salah satu indikator teknikal populer yang digunakan dalam trading saham, forex, dan instrumen keuangan lainnya. Indikator ini diciptakan oleh John Bollinger pada tahun 1980-an.

Bollinger Bands terdiri dari tiga garis (atau biasa disebut pita) yang mengapit pergerakan harga yang sedang dianalisis. Garis-garis ini disusun di sekitar rata-rata pergerakan harga (moving average) dan mengukur volatilitas serta potensi pembalikan harga.

Bollinger Bands

Bollinger Bands terdiri dari tiga komponen utama:

  • Garis/pita Tengah (Middle Band): Garis tengah adalah moving average periode tertentu. Secara umum, moving average yang digunakan adalah simple moving average periode 20, tetapi periode ini bisa disesuaikan dengan preferensi trader.
  • Garis/pita atas (upper band): Garis atas ditempatkan di atas garis tengah dan dihitung dengan menambahkan nilai deviasi standar (standard deviation) yang diinginkan ke garis tengah. Nilai deviasi standar yang umum digunakan adalah 2, tetapi bisa disesuaikan sesuai preferesi trader.
  • Garis/pita bawah (lower band): Lower Band ditempatkan di bawah garis tengah dan dihitung dengan mengurangkan nilai deviasi standar yang diinginkan dari garis tengah.

Fungsi utama Bollinger Bands adalah mengidentifikasi volatilitas pasar dan membantu trader mengenali kondisi overbought (jenuh beli) dan oversold (jenuh jual) suatu harga. Saat volatilitas tinggi, garis atas dan garis bawah akan melebar, sedangkan saat volatilitas rendah, garis-garis tersebut akan menyempit.

 

Cara Trading Menggunakan Bollinger Bands

Cara trading dengan menggunakan Bollinger Bands dapat bervariasi tergantung pada preferensi trader. Beberapa strategi umum yang digunakan dengan Bollinger Bands adalah sebagai berikut:

  • Bounce Trading: Saat harga mencapai pita atas atau pita bawah, terjadi kemungkinan adanya pembalikan harga. Jika harga menyentuh pita atas, ada kemungkinan harga akan kembali turun. Sebaliknya, jika harga menyentuh pita bawah, ada kemungkinan harga akan kembali naik. Trader dapat memanfaatkan peluang ini dengan membuka posisi sell atau buy saat harga reject atau tertahan di pita Bollinger bands.

  • Breakout Trading: Breakout terjadi ketika harga menembus salah satu pita, menunjukkan adanya pergerakan harga yang kuat. Jika harga menembus pita atas, bisa jadi sinyal untuk membuka posisi buy. Sebaliknya, jika harga menembus pita bawah, bisa jadi sinyal untuk membuka posisi sell.

  • Konfirmasi dengan Indikator Lain: Bollinger Bands juga dapat digunakan untuk mengkonfirmasi sinyal dari indikator teknis lainnya. Misalnya, jika ada sinyal buy dari indikator lain dan harga saat itu berada di atas garis tengah Bollinger Bands, hal ini dapat dianggap sebagai konfirmasi untuk membuka posisi buy.

 

Average True Range (ATR)

Average True Range (ATR) adalah indikator volatilitas yang digunakan untuk mengukur volatilitas pada periode tertentu. Indikator ini dikembangkan oleh J. Welles Wilder. ATR menghitung kisaran pergerakan harga dengan mempertimbangkan jarak antara harga tertinggi dan terendah dalam suatu periode waktu.

Average True Range

ATR memiliki beberapa fungsi utama:

  • Mengukur Volatilitas: ATR memberikan gambaran tentang seberapa besar pergerakan harga yang diharapkan dalam suatu periode. Jika ATR tinggi, ini menunjukkan volatilitas yang tinggi, sedangkan ATR rendah menunjukkan volatilitas yang rendah.

  • Identifikasi Pembalikan dan Breakout: ATR dapat membantu trader mengidentifikasi potensi pembalikan tren atau peluang breakout. Kenaikan tajam dalam nilai ATR dapat mengindikasikan potensi perubahan tren atau kemungkinan terjadinya pergerakan harga yang signifikan.

  • Menentukan Stop Loss dan Take Profit: Dengan menggunakan ATR, trader dapat menentukan level stop loss dan take profit yang sesuai dengan volatilitas aset. ATR dapat membantu trader menghindari menempatkan level stop loss atau take profit terlalu dekat atau terlalu jauh dari harga pasar.

 

Cara Trading Menggunakan ATR

Penggunaan ATR dalam trading dapat bervariasi tergantung pada strategi dan preferensi trader. Beberapa yang umum digunakan dalam trading dengan ATR adalah sebagai berikut:

  • Penempatan Stop Loss: Trader dapat menggunakan nilai ATR untuk menentukan level stop loss dengan mengalikan ATR dengan faktor risiko yang diinginkan. Misalnya, jika ATR saat ini adalah 50 pips dan trader ingin menetapkan faktor risiko 2, maka stop loss dapat ditempatkan pada jarak 100 pips dari harga masuk.

  • Penentuan Take Profit: Nilai ATR juga dapat digunakan untuk menentukan level take profit. Trader dapat mengalikan ATR dengan faktor reward yang diinginkan, seperti 2 atau 3, dan menambahkannya pada harga masuk untuk menentukan level take profit yang potensial.

Baca Juga: Mencari Peluang Kripto dengan Indikator ATR

 

Volatility Index (VIX)

Volatility index, atau biasa disebut juga indeks volatilitas, adalah indikator yang mengukur tingkat volatilitas di pasar keuangan. Indeks ini sering digunakan untuk mengevaluasi risiko dan ketidakpastian di pasar. Salah satu indeks volatilitas yang terkenal adalah VIX (CBOE Volatility Index), yang mengukur volatilitas pasar saham AS.

Volatility index dihitung berdasarkan harga opsi yang diperdagangkan di pasar. Opsi merupakan instrumen keuangan yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli atau menjual aset dasar pada harga tertentu dalam jangka waktu tertentu.

Volatility index mengambil informasi dari harga opsi untuk menggambarkan sejauh mana para pelaku pasar memperkirakan terjadinya pergerakan harga yang signifikan.

Fungsi utama volatility index adalah sebagai berikut:

  • Mengukur Volatilitas: Indeks volatilitas memberikan gambaran tentang tingkat volatilitas yang diharapkan di pasar. Jika nilai indeks volatilitas tinggi, ini menunjukkan tingkat volatilitas yang tinggi, sedangkan jika nilainya rendah, ini menunjukkan tingkat volatilitas yang rendah.

  • Evaluasi Risiko: Volatility index membantu para investor dan trader dalam mengevaluasi risiko pasar. Dengan memantau volatilitas, mereka dapat mengukur ketidakpastian dan risiko yang terkait dengan investasi mereka.

  • Indikator Sentimen: Perubahan dalam nilai volatility index dapat memberikan indikasi sentimen pasar. Jika indeks volatilitas meningkat, ini dapat menunjukkan kecemasan dan ketidakpastian yang lebih tinggi di pasar.

 

Cara Trading Menggunakan volatility Index

Trading dengan menggunakan volatility index dapat dilakukan dengan beberapa cara, termasuk:

1. Menggunakan VIX sebagai Indikator. Trader dapat menggunakan nilai VIX untuk mengkonfirmasi atau memprediksi pergerakan harga.

  • Sinyal Buy
    Jika Anda percaya bahwa volatilitas akan meningkat dan VIX akan naik, Anda akan mengambil posisi long/buy pada VIX. Mengambil posisi long pada VIX adalah posisi populer saat terjadi ketidakstabilan keuangan, ketika ada banyak tekanan dan ketidakpastian di pasar. Jika terjadi volatilitas, prediksi Anda akan benar, dan Anda dapat mengambil keuntungan. Jika Anda telah mengambil posisi long dan tidak ada volatilitas di pasar, posisi Anda akan mengalami kerugian.

  • Sinyal Sell
    Ketika Anda mengambil posisi short/sell pada VIX, pada dasarnya Anda mengharapkan nilai S&P 500 naik. Posisi sell pada volatilitas sangat populer ketika suku bunga rendah, terdapat pertumbuhan ekonomi yang wajar, dan volatilitas rendah di pasar keuangan. Jika S&P 500 naik, maka VIX kemungkinan akan bergerak ke level yang lebih rendah, dan Anda dapat mengambil keuntungan. Namun, melakukan short sell pada volatilitas memiliki risiko inheren, karena ada potensi kerugian yang tidak terbatas jika volatilitas melonjak.

Volatility Index

2. Hedging Portofolio: Volatility index dapat digunakan sebagai instrumen untuk melindungi portofolio dari risiko pasar. Jika investor memperkirakan volatilitas akan meningkat, mereka dapat membeli opsi atau kontrak futures pada indeks volatilitas untuk melindungi nilai portofolio mereka.

3. Trading Opsi: Volatility index dapat memberikan informasi tentang harga opsi di pasar. Dengan memahami volatilitas yang diukur oleh indeks, trader dapat memilih strategi trading opsi yang sesuai dengan kondisi pasar.

 

Keltner Channel

Keltner Channel adalah indikator teknis yang digunakan untuk mengukur volatilitas harga dan mengidentifikasi tren di pasar keuangan. Indikator ini terdiri dari tiga garis yang mengelilingi harga, yaitu garis tengah, garis atas, dan garis bawah.

Keltner Channel

Fungsi Keltner Channel antara lain:

  • Mengukur Volatilitas: Keltner Channel mengukur volatilitas pasar dengan menghitung jarak antara garis atas dan garis bawah. Saat volatilitas meningkat, lebar saluran akan melebar, dan saat volatilitas menurun, lebar saluran akan menyempit.

  • Identifikasi Tren: Keltner Channel membantu mengidentifikasi tren pasar. Saat harga berada di atas garis tengah, itu menunjukkan tren naik, sedangkan harga di bawah garis tengah menunjukkan tren turun.

  • Titik Entry dan Exit: Keltner Channel dapat digunakan untuk menentukan titik entry dan exit dalam trading. Saat harga memotong garis atas dari bawah ke atas, ini dapat dianggap sebagai sinyal beli. Sebaliknya, saat harga memotong garis bawah dari atas ke bawah, ini dapat dianggap sebagai sinyal jual. Traders juga dapat menggunakan persilangan harga terhadap garis tengah sebagai sinyal entry atau exit.

 

Cara Trading Menggunakan Keltner Channel

Berikut ini beberapa cara trading menggunakan Keltner channel.

  • Identifikasi Tren: Perhatikan posisi harga terhadap garis tengah Keltner Channel. Jika harga berada di atas garis tengah, ini menunjukkan tren naik, dan jika harga berada di bawah garis tengah, ini menunjukkan tren turun.

  • Sinyal Beli dan Jual: Cari sinyal beli ketika harga memotong garis atas dari bawah ke atas. Sebaliknya, cari sinyal jual ketika harga memotong garis bawah dari atas ke bawah. Gunakan konfirmasi dari indikator lain atau pola candlestick untuk mengonfirmasi sinyal ini.

  • Stop Loss dan Take Profit: Tentukan level stop loss dan take profit yang sesuai dengan manajemen risiko Anda. Stop loss dapat ditempatkan di bawah garis bawah Keltner Channel untuk posisi beli, dan di atas garis atas untuk posisi jual. Take profit dapat ditentukan berdasarkan level support dan resistance atau rasio risk/reward yang diinginkan.

  • Gunakan Indikator Tambahan: Keltner Channel dapat digunakan bersama dengan indikator teknis lainnya seperti RSI (Relative Strength Index) atau MACD (Moving Average Convergence Divergence) untuk memperkuat sinyal trading.

 

 

Donchian Channel

Donchian Channel adalah indikator yang digunakan trader untuk mengidentifikasi potensi breakout level support dan resistance serta mengukur volatilitas harga di pasar keuangan. Indikator ini terdiri dari tiga garis, yaitu garis atas, garis tengah, dan garis bawah, yang membentuk saluran berdasarkan pergerakan harga tertinggi dan terendah dalam periode waktu yang ditentukan.

Fungsi Donchian Channel:

  • Identifikasi Level Support dan Resistance: Donchian Channel membantu mengidentifikasi level support (garis bawah) dan resistance (garis atas) di pasar. Ketika harga berada di atas garis atas, itu menunjukkan tren naik dan level resistance potensial. Sebaliknya, ketika harga berada di bawah garis bawah, itu menunjukkan tren turun dan level support potensial.

  • Mengukur Volatilitas: Donchian Channel juga digunakan untuk mengukur volatilitas pasar. Lebar saluran Donchian Channel mencerminkan volatilitas harga. Ketika lebar saluran melebar, itu menunjukkan volatilitas yang tinggi, dan ketika lebar saluran menyempit, itu menunjukkan volatilitas yang rendah.

  • Identifikasi Breakout: Donchian Channel membantu mengidentifikasi breakout atau pergerakan harga yang signifikan di atas atau di bawah level support atau resistance. Breakout di atas garis atas dapat menjadi sinyal beli, sementara breakout di bawah garis bawah dapat menjadi sinyal jual.

 

Cara Trading Menggunakan Donchian Channel

Berikut ini cara trading menggunakan donchian channel:

  • Identifikasi Trend: Perhatikan posisi harga terhadap garis tengah Donchian Channel. Jika harga berada di atas garis tengah, itu menunjukkan tren naik, sedangkan harga di bawah garis tengah menunjukkan tren turun.

  • Sinyal Entry dan Exit: Gunakan breakout di atas garis atas sebagai sinyal beli dan breakout di bawah garis bawah sebagai sinyal jual. Konfirmasi sinyal dengan indikator lain atau pola candlestick dapat meningkatkan probabilitas keberhasilan.

  • Stop Loss dan Take Profit: Tentukan level stop loss dan take profit sesuai dengan manajemen risiko Anda. Stop loss dapat ditempatkan di atas garis atas untuk posisi jual dan di bawah garis bawah untuk posisi beli. Take profit dapat ditentukan berdasarkan level support dan resistance terdekat atau dengan menggunakan rasio risiko-untung yang diinginkan.

  • Pengaturan Periode: Sesuaikan periode Donchian Channel sesuai dengan kerangka waktu trading Anda. Untuk trading jangka pendek, periode yang lebih pendek seperti 20 hari dapat digunakan, sedangkan untuk trading jangka panjang, periode yang lebih panjang seperti 50 atau 100 hari dapat lebih relevan.

 

Chaikin Volatility

Indikator volatilitas Chaikin menunjukkan perbedaan antara rata-rata bergerak dari dua garis akumulasi-distribusi yang ditimbang berdasarkan volume. Volatilitas diukur sebagai perluasan rentang antara harga tertinggi dan terendah dari sekuritas dengan membandingkan jarak antara kedua harga tersebut.

Peningkatan pada indikator volatilitas selama periode singkat dapat menunjukkan bahwa posisi dasar (bottom) berada di dekatnya. Sedangkan penurunan volatilitas dalam jangka waktu yang lebih lama dapat menunjukkan adanya posisi puncak (top) yang akan datang. Indikator Chaikin sebaiknya digunakan bersama dengan sistem rata-rata bergerak atau price envelope.

Chaikin Volatility

Fungsi Chaikin Volatility:

  • Mengukur Volatilitas: Chaikin Volatility memberikan informasi tentang tingkat volatilitas pasar. Indikator ini menggunakan perhitungan persentase perubahan harga berdasarkan rentang tinggi dan rendah dalam jangka waktu tertentu untuk menggambarkan volatilitas yang ada.

  • Mengidentifikasi Potensi Perubahan Tren: Dengan melihat perubahan volatilitas, Chaikin Volatility dapat membantu trader mengidentifikasi potensi perubahan tren di pasar. Peningkatan volatilitas seringkali dapat mengindikasikan awal dari tren baru atau perubahan signifikan dalam tren yang sedang berlangsung.

  • Konfirmasi Sinyal Entry dan Exit: Chaikin Volatility dapat digunakan sebagai konfirmasi untuk sinyal entry dan exit dari strategi trading lainnya. Misalnya, jika terdapat sinyal pembalikan tren atau breakout, peningkatan volatilitas yang terlihat melalui Chaikin Volatility dapat memperkuat kepercayaan trader dalam mengambil tindakan.

 

Cara Trading Menggunakan Chaikin Volatility

Berikut ini cara trading menggunakan chaiking volatility.

  • Identifikasi Tingkat Volatilitas: Amati tingkat volatilitas yang ditunjukkan oleh Chaikin Volatility. Peningkatan volatilitas dapat menunjukkan peluang trading potensial, sedangkan penurunan volatilitas dapat menandakan kondisi pasar yang tenang atau konsolidasi.

  • Konfirmasi Sinyal Trading: Gunakan Chaikin Volatility sebagai konfirmasi untuk sinyal trading lainnya. Misalnya, jika Anda menerima sinyal beli dari indikator lain seperti moving average crossover, konfirmasikan sinyal tersebut dengan melihat apakah volatilitas juga meningkat melalui Chaikin Volatility.

  • Manajemen Risiko: Gunakan Chaikin Volatility sebagai panduan untuk mengatur tingkat risiko dalam trading Anda. Pada saat volatilitas tinggi, pergerakan harga yang besar dapat terjadi, sehingga diperlukan pengaturan stop loss yang lebih lebar. Sebaliknya, pada saat volatilitas rendah, pergerakan harga yang terbatas dapat mengharuskan pengaturan stop loss yang lebih ketat.

  • Kombinasikan dengan Indikator Lain: Untuk mendapatkan konfirmasi yang lebih kuat, gunakan Chaikin Volatility bersama dengan indikator teknis lainnya. Misalnya, kombinasikan dengan indikator momentum atau pola candlestick untuk memperoleh sinyal trading yang lebih kuat.

 

Twiggs Volatility

Indikator volatilitas Twiggs digunakan untuk memberikan sinyal tentang peningkatan risiko pasar. Indikator ini digunakan untuk melacak indeks pasar seperti Dow dan S&P 500, namun juga dapat berguna dalam melacak perilaku saham individu.

Twiggs volatilitas terutama digunakan untuk mengindikasikan peningkatan dan penurunan risiko pasar, di mana:

  • Trough (lembah) yang meningkat menunjukkan peningkatan risiko pasar.
  • Puncak yang menurun menunjukkan penurunan risiko pasar.

Twiggs Volatiliy

Fungsi Twiggs Volatility:

  • Mengukur Volatilitas: Twiggs Volatility menghitung perbedaan persentase antara harga penutupan saat ini dengan harga penutupan sebelumnya dalam jangka waktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tentang volatilitas pasar dengan melihat fluktuasi harga yang signifikan. Peningkatan volatilitas dapat mengindikasikan risiko pasar yang tinggi, sementara penurunan volatilitas dapat mengindikasikan risiko yang lebih rendah.

  • Identifikasi Risiko Pasar: Dengan menggunakan Twiggs Volatility, trader dapat mengidentifikasi risiko pasar yang sedang terjadi. Saat volatilitas meningkat, ada kemungkinan terjadi pergerakan harga yang lebih besar dan potensi risiko yang lebih tinggi. Ini dapat membantu trader untuk mempertimbangkan strategi trading yang sesuai dengan kondisi pasar yang sedang berlangsung.

  • Sinyal Perubahan Tren: Twiggs Volatility juga dapat memberikan sinyal perubahan tren yang mungkin terjadi. Peningkatan volatilitas yang diikuti oleh penurunan volatilitas dapat menunjukkan kemungkinan perubahan tren. Hal ini dapat membantu trader untuk mengambil keputusan trading yang tepat, seperti entry atau exit posisi.

 

Cara Trading Menggunakan Twiggs Volatility

Berikut ini cara trading menggunakan twiggs volatility:

  • Mengidentifikasi Tingkat Volatilitas: Amati tingkat volatilitas yang ditunjukkan oleh Twiggs Volatility. Peningkatan volatilitas dapat mengindikasikan peluang trading yang lebih tinggi, sementara penurunan volatilitas dapat mengindikasikan kondisi pasar yang tenang atau konsolidasi.

  • Konfirmasi Sinyal Trading: Gunakan Twiggs Volatility sebagai konfirmasi untuk sinyal trading lainnya. Misalnya, jika Anda menerima sinyal pembalikan tren dari indikator lain seperti pola candlestick atau indikator momentum, konfirmasikan sinyal tersebut dengan melihat apakah volatilitas juga mengindikasikan perubahan yang serupa.

  • Manajemen Risiko: Perhatikan tingkat volatilitas yang terjadi dan sesuaikan manajemen risiko Anda. Pada saat volatilitas tinggi, pergerakan harga yang besar dapat terjadi, sehingga penting untuk memperhitungkan stop loss yang lebih lebar. Pada saat volatilitas rendah, pergerakan harga yang terbatas dapat mempengaruhi penempatan stop loss yang lebih ketat.

  • Menggunakan dengan Indikator Lain: Untuk memperoleh konfirmasi yang lebih kuat, gunakan Twiggs Volatility bersama dengan indikator teknis lainnya. Kombinasikan dengan indikator tren seperti moving average atau indikator osilator seperti RSI untuk mendapatkan sinyal trading yang lebih terperinci.

 

Relative Volatility Index (RVI)

Indeks Volatilitas Relatif (RVI) dikembangkan oleh Donald Dorsey, dan menghitung arah volatilitas dari harga aset. RVI dapat berkisar dari nol hingga 100 dan berbeda dari banyak indikator yang mengukur pergerakan harga, RVI memiliki kemampuan yang luar biasa dalam mengukur kekuatan pasar.

Relative Volatility Index

 

Cara Trading Menggunakan Relative Volatility Index

Dalam trading, indikator relative volatility index dapat digunakan untuk sinyal beli dan jual. Berikut adalah aturan yang dikembangkan oleh Dorsey untuk sinyal beli dan jual ketika menggunakan RVI:

  • Beli jika RVI lebih besar dari 50
  • Jual jika RVI kurang dari 50
  • Jika Anda melewatkan sinyal beli RVI pertama, beli ketika RVI lebih besar dari 60
  • Jika Anda melewatkan sinyal jual RVI pertama, jual ketika RVI kurang dari 40
  • Tutup posisi beli ketika RVI turun di bawah 40
  • Tutup posisi jual ketika RVI naik di atas 60

RVI ini tidak dimaksudkan untuk digunakan sebagai indikator tunggal dalam perdagangan dan sebaiknya digunakan bersama dengan alat perdagangan dan metodologi lainnya.

 

Akhir Kata

Itulah dia 8 indikator volatilitas yang wajib diketahui trader yang dapat menjadi alat yang berguna dalam menganalisis pergerakan harga dan mengambil keputusan trading yang tepat.

Tidak ada indikator tunggal yang dapat memberikan jaminan sukses dalam trading. Penting untuk menggunakan indikator dengan bijak, memadukannya dengan analisis lain, dan mengambil pendekatan yang holistik terhadap pasar. Teruslah belajar dan mengasah keterampilan trading Anda, serta terapkan manajemen risiko yang baik.

 

Jika Anda tertarik mencari cuan dengan memanfaatkan volatilitas, baca dulu artikel berjudul Kiat Sukses Trading Dengan Volatilitas berikut ini.

Terkait Lainnya
 
Hubungan AS-Tiongkok menjadi fokus menjelang pengumuman tarif yang diharapkan, 11 jam lalu, #Forex Fundamental

USD/CHF pertahankan posisi di atas level 0.9050 saat dolar AS tetap lebih kuat, 11 jam lalu, #Forex Teknikal

EUR/JPY naik ke dekat level 168.00 di tengah berlanjutnya perbedaan suku bunga, 11 jam lalu, #Forex Teknikal

EUR/USD: Terlihat hambatan di sisi atas yang krusial akan muncul di level 1.0790-1.0800, 11 jam lalu, #Forex Teknikal

Pergerakan mingguan Indeks Dolar AS tampak tidak pasti setelah membentuk pola Inside Bar, 16 jam lalu, #Forex Teknikal

Dalam fase konsolidasi, breakout bullish Indeks Dolar mungkin terjadi jika harga melampaui garis tren dan resistance horizontal di level 105.81, 16 jam lalu, #Forex Teknikal

Harga emas naik cukup tajam pada minggu lalu dan membentuk bullish engulfing, 16 jam lalu, #Emas Teknikal

Meski sedikit melemah pada akhir pekan, peluang buy emas masih terlihat di penembusan level 2400 atau retracement dari level-level support di atas 2290, 16 jam lalu, #Emas Teknikal

Pasangan mata uang GBP/USD diperkirakan membentuk area support potensial di level 1.2449, 16 jam lalu, #Forex Teknikal

Momentum bullish USD/JPY mulai berubah menjadi konsolidasi di bawah level 156.00, 16 jam lalu, #Forex Teknikal

Pelemahan Dolar terhadap Yen Jepang kemungkinan berlanjut hingga minggu depan karena bias hawkish dari BoJ, 16 jam lalu, #Forex Fundamental

EUR/USD terindikasi membentuk pola bullish Wolfe, namun sinyal Moving Averages masih menunjukkan tren bearish, 16 jam lalu, #Forex Teknikal

EUR/USD diperkirakan menguji support di sekitar 1.0685 dengan potensi rebound menuju 1.1205, 16 jam lalu, #Forex Teknikal

Konfirmasi bullish EUR/USD membutuhkan break resistance di 1.0845, 16 jam lalu, #Forex Teknikal

Apabila EUR/USD melewati support di 1.0435, maka harga berpotensi turun lebih lanjut, 16 jam lalu, #Forex Teknikal

Secara teknikal, AUD/USD sedang terkoreksi dalam pergerakan Downtrend Channel, 16 jam lalu, #Forex Teknikal

Dolar Australia dapat menguji resistance di sekitar 0.6670 sebelum melanjutkan penurunan di bawah 0.6085, 16 jam lalu, #Forex Teknikal

Outlook pelemahan AUD/USD akan terkonfirmasi jika harga turun dari batas atas Downtrend Channel, 16 jam lalu, #Forex Teknikal

USD/CAD membentuk pola pembalikan Head and Shoulders. Harga diproyeksikan menguji resistance 1.3745 sebelum memantul ke bawah hingga melewati 1.2995, 16 jam lalu, #Forex Teknikal

Konfirmasi penurunan Dolar AS terhadap Dolar Kanada dapat dilihat pada pengujian garis tren di indikator RSI, 16 jam lalu, #Forex Teknikal

Bitcoin gagal melanjutkan pemulihan setelah pernyataan seorang pejabat The Fed meredupkan potensi pemotongan suku bunga AS dalam waktu dekat, 16 jam lalu, #Kripto Fundamental

BTC/USD tertekan di bawah $61,000, namun indeks sentimen Fear and Greed masih mengindikasikan minat beli yang cukup potensial, 16 jam lalu, #Kripto Teknikal

Mayoritas Altcoin cenderung berkonsolidasi seiring dengan pergerakan bearish Ethereum di bawah $3000, 16 jam lalu, #Kripto Teknikal

Setelah mendapat keuntungan hingga $80 juta dari Bitcoin, Jack Dorsey (eks-CEO Twitter) mengumumkan akan menginvestasikan kembali 10% dari keuntungan tersebut ke aset-aset terkait Bitcoin, 16 jam lalu, #Kripto Fundamental

Grup peretas asal Korea Utara, "Kimsuky", dikabarkan telah menggunakan varian malware baru bernama "Durian" untuk menyerang dua perusahaan kripto Korea Selatan, 16 jam lalu, #Kripto Fundamental


Forum Terkait

 Octavianus |  7 Jul 2012

Selamat Siang Master, saya bingung maksudnya dari indikator trend, momentum dan support-resistant. apa bedanya master? lalu bagaimana cara memadukan ketiga indikator tersebut supaya dapat dipakaai hingga beroleh profit. terimakasih

Lihat Reply [15]

Indikator Trend adalah indikator untuk mendeteksi Trend. Sedang Momentum adalah moment untuk pengambilam keputusan BUY/SELL atau Exit Trading. Semunya perlu dilatih. Silahkan praktekan dan ulang ulang di account demo terlebih dahulu. selama beberpa minggu atau bulan.  Semunya butuh proses. secara pribadi saya sendiri butuh waktu untuk bisa memahami ini semua. Baru bulan ke 13 belas mulai ada titik terang tentang pergerakan harga.

Thanks

Basir   7 Jul 2012

Untuk Octavianus,

Indikator trend tentu saja adalah indikator yang mencerminkan atau menggambarkan trend yang sedang berlangsung. Indikator yang mencerminkan trend tersebut umumnya adalah Moving Average, ADX.

Sementara indikator momentum adalah indikator yang memberikan sinyal entry dan exit. Karena memberikan sinyal berupa titik entry maupun exit, maka kita bisa menemukan momentum yang tepat kapan sebaiknya memasuki dan keluar dari pasar. Indikator yang memberikan sinyal entry dan exit umumnya seperti Stochastic, MACD, OsMA, Persilangan dua (atau lebih) Moving Average, dll.

Sedangkan support dan resisten berguna untuk mengetahui seberapa jauh pergerakan harga dan juga sebagai indikator untuk mengetahui dimana titik tren akan terhenti sebelum akhirnya berbalik arah.

Semoga bisa membantu.

Argo Gold Spotter   2 May 2019

@ Best:

Mungkin maksud Anda bisa dilihat dalam 1 layar.
Kalau itu yang dimaksud, di Metatrader 4 bisa dengan fasilitas Tile Windows.
Caranya buka untuk H1, H4 dan Daily, kemudian masuk ke Windows - Tile Horizontally atau Tile Vertically.

Berikut contoh GBP/USD H1, H4 dan Daily dengan indikator Ichimoku yang tampil dalam 1 layar dengan Tile Verically:

M Singgih   5 Oct 2018

Untuk Fadjar Setiadi

Warna-warna yang dimaksud adalah sebagai tanda atau kode untuk memudahkan trader untuk melihat arah, anda bisa bisa menggantinya dengan warna lainnya.

Untuk diketahui Indikator adalah alat untuk menganalisa harga. Indikator  bersifat leading atau lagging, kadang bisa true atau false

 

MACD

Indikator teknikal moving average convergence/divergence atau MACD sangat populer dan banyak digunakan oleh para trader di pasar forex. Ada beberapa versi tampilan MACD dalam platform trading namun pada dasarnya mewakili parameter yang sama.

Pada dasarnya MACD menunjukkan arah trend dan momentum pasar. Secara umum MACD digunakan sebagai:

- pengukur kekuatan trend yang sedang terjadi
- pengukur momentum pasar, apakah kondisinya telah overbought atau oversold
- indikator apakah sedang terjadi divergensi bullish atau bearish. Fungsi ini cukup populer karena hasilnya bisa akurat bila sinyalnya terjadi bersamaan dengan momentum pasar yang overbought atau oversold


RSI

Relative Strength Index (RSI) adalah salah satu indikator oscillator yang populer dan dianggap cukup handal. Secara tradisional RSI digunakan untuk menentukan waktu entry yang tepat dengan melihat level overbought dan oversold, serta mendeteksi kemungkinan pergantian arah trend dengan mengamati divergensi terhadap pergerakan harga.

Thanks.

Basir   10 Feb 2016

@ Fadjar Setiadji:

Kalau Anda selalu menggunakan indikator MACD dan RSI tentu tahu arti dari pergerakan masing-masing kurva atau histogram dari indikator tersebut. Mengenai warna bisa diubah sesuai keinginan.
Untuk indikator RSI hanya ada satu kurva, jadi warnanya terserah selera Anda.
Untuk MACD versi Metatrader standard ada 2 warna, yaitu warna histogram MACD (no:0) yang default-nya silver, dan warna kurva sinyal (no:1) yang default-nya red. Anda bisa ganti sesuai selera. Biasanya untuk kurva sinyal berwarna merah (red).


Untuk MACD versi tradisional yang mencakup OSMA (bisa didownload dari broker IBFX) ada 3 warna, yaitu warna kurva MACD (no:0) yang default-nya green, warna kurva sinyal (no:1) yang default-nya red, dan warna histogram OSMA yang default-nya blue. Anda juga bisa ganti sesuai selera. Biasanya untuk kurva sinyal berwarna merah (red).

M Singgih   21 Feb 2016

@Ardian W:

Secara umum, ada 2 cara pak untuk mencari nilai parameter yang optimal untuk sebuah indikator ataupun sebuah strategi/sistem trading secara umum. Keduanya ini didapat dari 2 jenis strategi  atau sistem trading. Keduanya bisa dipakai dan telah terbukti menghasilkan keuntungan di market.

Pertama, untuk strategi dan sistem trading yang dirancang dapat bekerja pada banyak instrument dan time frame. Contoh yang paling terkenal di sini adalah Ichimoku Kinko Hyo atau BBMA OA. Nilai-nilai ini didapat dari hasil pemikiran dan Research dalam waktu yang lama dan mendalam para pembuat strategi tersebut. Misalkan BBMA OA, dahulu dirancang pada time frame Daily dengan nilai indikator merepresentasikan hal-hal khusus seperti:

bbmaoa

  • Bollinger Bands Periode 20 Daily = Merepresentasikan jumlah hari di market selama 1 bulan penuh.
  • Exponential Moving Average Periode 50 = Merepresentasikan jumlah hari di market selama 2 bulan setengah.
  • Moving Average 5 dan 10 = Merepresentasikan jumlah hari di market selama 1 dan 2 minggu.

Dalam kasus BBMA OA karena rata-rata yang digunakan berbasis Moving Average, maka masing-masing indikator yang digunakan merepresentasikan rata-rata =waktu dalam market selama periode tertentu. Jika dipindahkan pada Instrumen lain, maka value tersebut tidak akan berubah dan tetap merepresentasikan hal yang sama. Meski saat dipindahkan ke time frame yang berbeda, nilai-nilai ini tidak perlu dirubah. Walau value yang direpresentasikan berbeda panjangnya, namun fungsinya tidak akan berubah secara signifikan.

  • Bollinger Bands Periode 20 di time frame H1 merepresentasikan 20 jam waktu market.
  • EMA Periode 50 di time frame H1 merepresentasikan 50 jam waktu market.
  • MA-5/10 di time frame H1 merepresentasikan 5 dan 10 jam waktu market.

Cara kedua untuk mencari nilai optimal dalam market adalah dengan menggunakan fitur optimasi atau penyesuaian. Fitur ini biasanya digunakan oleh sistem trading yang dirancang khusus bekerja untuk satu market dan time frame tertentu. Optimasi ini bisa dilakukan secara otomatis ataupun manual sesuai dengan kaidah sistem/strategi yang digunakan. Contohnya jika kita kembali menggunakan BBMA OA sebagai patokan, maka jika digunakan dalam time frame H1, nilai parameter yang akan digunakan akan berubah sebagai berikut:

bbmaoa2

  • Bollinger Bands Periode 24: Merepresentasikan pergerakan harga market selama 1 hari kerja.
  • EMA Periode 60: Merepresentasikan pergerakan harga market selama 2,5 hari kerja.
  • MA periode 6 dan 12 merepresentasikan pergerakan harga market selama seperempat (6jam) dan setengah hari (12 jam kerja)

Bisa juga digunakan Optimasi otomatis yang sudah tersedia pada berbagai macam Platform seperti Metatrader, Tradestation, dll.

Terima kasih, semoga membantu.

Nur Salim   23 Feb 2022

@ Mr. Dudung:

Pada umumnya trader menggunakan kombinasi indikator trend dan momentum, baik trader pemula maupun yang berpengalaman. Indikator trend digunakan untuk mengetahui arah pergerakan harga sementara indikator momentum digunakan untuk menentukan waktu entry yang tepat.

Indikator trend yang sering digunakan adalah moving averages, MACD, Bollinger Bands, parabolic SAR, dan juga ADX, sementara indikator momentum biasanya berupa oscillator seperti RSI, stochasctic dan CCI.

M Singgih   9 Mar 2022

Dalam trading saya selalu pake indikator macd atau rsi namun saya belum ngerti arti warna yg nampak seperti warna merah, hijau, kuning atau ungu dimana pergerakannya kadang searah kadang berlawanan arah mohon penjelasan tentang pergerakan indikator yg berwarna warna itu mas terima kasih

Fadjar Setiadji   6 Feb 2016

Selamat siang, jika menggunakan indikator darimana seorang trader tahu nilai parameter yang pas untuk digunakan? contohx nilai moving average yang terkenal seperti 20,50, dll. Terima kasih

Ardian W   22 Feb 2022

Untuk trader pemula yang bagus menggunakan indikator apa ya?

Mr. Dudung   8 Mar 2022

Bagaimana mengaplikasikan indicator kijun sen H1, H4 Dan kijun sen Daily dalam 1 layar..

Best   3 Oct 2018

Penentuan indikator Lagging dan Leading itu dilihat dari apanya? Dan mana yang terbaik digunakan untuk trading harian? Terima kasih

Sofyan   22 Aug 2022

@Sofyan: Penentuan indikator Lagging dan Leading itu dilihat dari apanya?

Penentuan indikator lagging dan leading dilihat dari perbedaan waktu antara sinyal yang diberikan oleh indikator terhadap perubahan harga yang terjadi di market.

Sebagai contoh, indikator MA termasuk indikator lagging karena sinyal entry dari persilangan garis antara MA periode besar dan kecil terjadi setelah harga sudah berbalik arah.

Seandainya sinyal MA ini terjadi sebelum harga berbalik arah maka indikator MA bisa dikatakan indikator leading.

Sedangkan indikator-indikator dengan sifat leading umumnya termasuk dalam golongan Oscillator, yakni jenis indikator teknikal yang bisa menunjukkan kondisi Overbought dan Oversold. Contohnya seperti Stochastic dan RSI.

Dan mana yang terbaik digunakan untuk trading harian?

Tidak ada indikator terbaik untuk semua karena masing-masing trader trading sesuai dengan gaya dan kepribadiannya masing-masing.

Saya sebagai trader price action meyakini cara trading tanpa indikator adalah yang terbaik untuk saya.

Sedangkan bagi trader lain yang menggunakan stochastic dan MA akan berkata lain dengan menyatakan bahwa indikator stochastic dan MA-lah yang terbaik untuk dia.

Oleh karena itu, saya pribadi menyarankan ke indikator yang sesuai dengan gaya dan kepribadian Anda.

Semua indikator bagus, tinggal Anda memahami cara menggunakannya.

Kiki R   23 Aug 2022

Mau tanya,....

Indikator apa ya

Itu indikator yang saya lingkari itu namanya apa ya? Dan fungsinya juga untuk apa?

Kalista   2 Sep 2022

@Kalista: Indikator tersebut adalah fraktal. Fungsinya sebagai pemberi sinyal/trigger entry market.

Kalau terbentuk di bawah artinya ada sinyal buy, sedangkan jika terbentuk di atas artinya sinyal sell.

Kiki R   3 Sep 2022
 Ardi Hanif |  24 Nov 2015

Lebih baik mana trading dengan volatilitas tinggi atau volatilitas rendah ?

Lihat Reply [10]

Untuk Ardi hanif..

Keduanya bisa menguntungkan dan bisa memiliki resiko. Volatilitas tinggi biasa terjadi pada sesi Eropa, karena sesi ini adalah waktu paling sibuk dan ramai.

Bagi Anda dengan tipe agresif, pasar Asia menjadi kurang mengasikkan karena volatilitas dan likuiditas yang rendah.

Menurut saya hal ini tergantung sistem trading yang anda gunakan. Sebagai contoh, scalping kurang cocok diterapkan disesi Eropa.

Thanks.

Basir   25 Nov 2015

@ Ardi Hanif:
Lebih baik trading pada volatilitas sedang, tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah. Biasanya trader menghindari keadaan dimana volatilitas sangat tinggi atau rendah sekali. Volatilitas bisa sangat tinggi ketika ada rilis data fundamental penting atau reaksi atas pernyataan pejabat bank sentral, sedang volatilitas sangat rendah biasanya terjadi ketika sebagian besar pasar uang Eropa, AS Australia dan Selandia Baru tutup misalnya ketika liburan Natal dan tahun baru.

Pada umumnya trader mengharapkan volatilitas pasar yang tinggi, tetapi tidak terlalu tinggi, karena:
- Lebih banyak kesempatan entry dibandingkan ketika volatilitas rendah. Pada volatilitas rendah atau kondisi choppy kita sulit menemukan peluang entry.
- Dengan volatilitas tinggi kita bisa menentukan risk/reward ratio yang lebih besar karena range trading yang makin besar, dengan demikian profit yang diperoleh akan lebih besar juga.
Jadi kami sarankan agar trading ketika volatilitas sedang tinggi, tetapi tidak terlalu tinggi, dan hindari ketika pasar sedang slow (choppy) atau volatilitas sedang rendah sekali.

M Singgih   2 Dec 2015

Master, apa bedanya volatilitas dan fluktuasi dalam trading?

Andi   18 Jul 2022

@ Andi:

Fluktuasi adalah istilah untuk pergerakan naik turunnya harga. Yang diamati terutama adalah kecepatan dan range-nya. Volatilitas adalah besarnya jarak antara fluktuasi pada periode waktu tertentu. Misal selama satu jam ini volatilitas dari pair X tinggi, maksudnya harga dari pair X berfluktuasi dengan kecepatan dan range yang tinggi selama satu jam ini.

Mengenai hal ini, silahkan baca: Apa Yang Dimaksud Volatilitas Harga Valas

M Singgih   18 Jul 2022

Mengapa pair mayor lebih volatile dibanding pair cross atau eksotic?

Rivan   26 Jul 2022

@Rivan: Pair cross dan exotic lebih volatil dibandingkan pair major.

Hal ini karena kapitalisasi pasar pair major dan exotic jauh lebih sedikit dibandingkan daripada pair major.

Sebagai contoh, volatilitas pair EUR/USD dalam 1 hari sebesar 142.4 pips, sedangkan volatilitas pair EUR/JPY dalam 1 hari sebesar 170.5.

Kiki R   27 Jul 2022

Hemm begitu...kalau untuk perbadingan spread antara pair mayor, cross, dan eksotik mana yang lebih kecil ya kak?

Gerry   2 Aug 2022

@Gerrya: Spread yang paling kecil ada pada pair mayor, lalu disusul cross, terakhir exotic.

Sebagai contoh, spread major pair seperti GBP/USD rata-rata berkisar 1-3 pips.

Spread cross pair seperti GBP/AUD sebesar 3-7 pips.

Sedangkan exotic pair seperti GBP/SGD sebesar 15-40 pips.

Jadi, volatilitas yang tinggi pada pair exotic berimbang dengan spread yang besar.

Pair major memang memiliki volatilitas harian yang lebih kecil namun spreadnya juga lebih kecil.

Kiki R   3 Aug 2022

Apa saja ya indikator yang cocok untuk mengukur volatilitas harga? Cara pengaplikasiannya bagaimana? 

Firdy   25 Nov 2022

Beberapa indikator yang bisa digunakan untuk mengukur volatilitas harga adalah average true range (ATR), bollinger bands (BB), keltner channel, parabolic SAR, dan rate of change (RoC).

Dari beberapa indikator di atas, yang paling sering digunakan untuk mengukur volatilitas adalah ATR.

Cara menggunakannya cukup sederhana. Pertama masukkan indikator ATR ke grafik harga MT4.

ATR

Yang perlu Anda perhatikan adalah 2 hal, nilai range rata-rata yang tertampil pada bagian kiri atas di jendela indikator dan garis ATR naik atau turun.

Pada contoh di atas, time frame yang digunakan adalah Daily artinya ATR menunjukkan range rata-rata harian. Settingan periode default adalah 14 sehingga ATR 14 di atas merupakan perhitungan range harian rata-rata selama 14 hari terakhir.

Garis ATR yang naik artinya range rata-ratanya semakin besar dan sebaliknya jika garis ATR turun artinya range rata-ratanya semakin kecil.

Kiki R   30 Nov 2022
 Novi |  15 Dec 2015

Di forex sering sekali ada kata volatilitas dan likuiditas. Saya masih belum mengerti secara jelas mengenai 2 kata tersebut. Mohon dijelaskan dengan penjelasan yang gamblang dan mudah dimengerti karena saya adalah orang awam. Terima kasih.

Lihat Reply [30]

@ mulyono:

Saya kurang mengerti maksud pertanyaan Anda, mungkin bisa diperjelas lagi.
Kalau volatilitas artinya tingkat fluktuasi, sedang random artinya acak, seperti pasar forex yang bergerak dengan random dan sulit untuk diprediksi dengan pasti..

M Singgih   30 Apr 2015

Untuk Novi..

Volatilitas adalah besarnya jarak antara fluktuasi/naik turunnya harga saham atau valas. Volatilitas tinggi adalah harga yang naik tinggi dengan cepat lalu tiba-tiba turun dalam dengan cepat pula.

‎Likuiditas = adanya pasokan volume

Pasar forex adalah pasar yang sangat likuid (cair). Likuiditas itulah yang menjadi daya tarik utama pasar forex. Oleh karena sifat yang likuid, hasil transaksi dapat dengan segera diambil. Likuiditas juga menunjukkan transparansi pada pergerakan harga. 

Pasar valuta asing sangat menarik bagi pemain-pemain besar dan transaksi pemain besar tersebut akan membawa dampak yang besar juga terhadap pasar forex (membentuk suatu trend). Sifat transparansi inilah yang akan menguntungkan karena kita dapat membonceng atau turut mengikuti arahnya trend (trend beli atau trend jual) yang tercipta oleh transaksi pemain-pemain besar tersebut.

Thanks.

Basir   15 Dec 2015

likuiditas sebenarnya berhubungan dgn kelancaran eksekusi. kalau kita sell dan langsung tereksekusi karena di sisi lain sudah ada buyer yang siap membelinya. jadi mungkin likuiditas juga disebabkan karena daya tarik forex sebagai aset trading. jika likuiditas adalah pasokan volume, apakah artinya ketika likuiditas rendah terjadi penurunan volume?

bagaimana cara mengukur volume trading forex itu?

Lukito Anjar W   1 Nov 2017

Untuk Lukito Anjar W,

Mengukr volume trading bisa dilihat dengan harga tertinggi dan harga terendah harian,

Dari contoh diatas, volume Trading AUD/USD pada hari sebelumnya adalah High - Low ( 0.7698 - 0.7639 ) = 59 pips.

Anda bisa melihat juga pada candle tersebut tingkat likuiditasnya. Anda bisa melihat juga volume trading dihari sebelumnya, atau pada perdagangan yang sedang terjadi, dengan TF yang berbeda.

Anda bisa memasang indikator volume di MT4 anda :

Dengan dasar High LOW ini, trader bisa menganalisa pasar dengan pola :

  • Support / Resistance
  • Fibo
  • Caramilla
  • Supply and Demand
  • Trade Bank, dan yang lainnya.

Thanks.

Basir   1 Nov 2017

Pair mata uang apa yang likuditasnya tinggi tapi volatilitasnya rendah? Apakah ada waktu2 khusus dimana sebuah mata uang memiliki volatilitas tinggi?

Amirul   3 Jun 2022

@Amirul: Pair mata uang apa yang likuditasnya tinggi tapi volatilitasnya rendah?

EURUSD, USDJPY dan GBPUSD (major pair). 

EURUSD mempunyai volume transaksi sebesar 28% dari total keseluruhan transaksi forex di seluruh dunia.

Disusul USDJPY sebesar 13% kemudian GBPUSD sebesar 11%.

Apakah ada waktu2 khusus dimana sebuah mata uang memiliki volatilitas tinggi?

Ada. Waktu-waktu khusus ini biasa disebut dengan sisi perdagangan.

Sesi perdagangan forex biasanya terbagi 3:

  • Sesi Asia (Tokyo) 
  • Sesi Eropa (London)
  • Sesi Amerika (New York)

Volatilitas paling tinggi terjadi pada sesi Eropa (London) disusul sesi Amerika (New York).

Kiki R   4 Jun 2022

Apa penyebab market sangat volatile? 

Market sedang volatile dibuat scalping apakah bagus? Makasih

Zaidan   20 Jun 2022

@Zaidan: Apa penyebab market sangat volatile?

Penyebabnya bisa dari banyak hal.

1. Market masuk pada sesi market yang ramai seperti sesi Eropa (London) dan sesi Amerika (New York).

Pada sesi ini, market bergerak lebih kencang karena banyak transaksi yang masuk.

2. Rilis berita berdampak tinggi pada market seperti keputusan suku bunga (interest rate decision), pidato dari Gubernur Bank Sentral yang ditunggu-tunggu, atau berita ekonomi seperti nonfarm payroll.

Market sedang volatile dibuat scalping apakah bagus?

Bagus, tinggal apakah metode yang Anda gunakan memang cocok pada saat tersebut.

Tentu Anda harus menguji terlebih dahulu metode scalping Anda pada saat market volatile terjadi.

Kiki R   21 Jun 2022

Jika market sangat volatile, berapa risk reward yang bisa diterapkan?

Ronda   30 Jun 2022

@Ronda: Risk/reward bergantung pada strategi trading yang Anda gunakan.

Jika market menjadi volatile, cek range rata-ratanya menggunakan indikator ATR (average true range). Dari ATR ini Anda bisa mempunyai gambaran berapa pips pergerakan harga yang bisa terjadi.

Kiki R   30 Jun 2022

Apa dampak bila trading di pasangan mata uang dengan likuiditas rendah?

Firman   8 Aug 2022

@Firman: Dampak yang paling signifikan jika Anda trading di pasangan mata uang dengan likuiditas rendah ada 3.

1. Range harga yang sangat tinggi

Anda bisa membandingkan pergerakan harga pair exotic terhadap major pair, range harga pair exotic jauh lebih tinggi dan lebih liar daripada major pair.

2. Spread yang besar

Pair yang mempunyai likuiditas rendah mempunyai spread yang lebar. Sebagai contoh, cross pair mempunyai spread yang lebih lebar daripada major pair.

Disisi lain, exotic pair spreadnya lebih lebar dibandingkan cross pair.

3. Tidak semua broker menyediakan pair dengan likuiditas rendah

Sebagai contoh, hampir semua broker tidak menyediakan trading pada pair USD/IDR (US Dollar vs Indonesian Rupiah).

Namun, semua broker menyediakan trading mata uang USD/JPY (US Dollar vs Japanese Yen).

Kiki R   9 Aug 2022

Dari beberapa pertanyaan di atas, saya lihat bahwa liquid atau tidaknya pasar bisa dilihat dari indikator volume. Untuk volatilitasnya sendiri biasanya dilihat darimana pak? adakah indikator yang bisa digunakan untuk mempermudah prosesnya?

Benny Salim   24 Aug 2022

@Benny Salim:  Ada, untuk mengukur volatilitas Anda bisa menggunakan dua buah indikator yaitu average true range (ATR) dan bollinger bands (BB).

Semakin tinggi garis ATR pada grafik harga suatu pasangan mata uang, maka makin tinggi pula lah volatilitas pair tersebut.

Sedangkan pada BB, ketika jarak antara dua pita terluar melebar, volatilitas pasar meningkat. Sedangkan jika jarak antar pita menyempit, artinya volatilitas berkurang.

Kiki R   25 Aug 2022

Bagaimana melihat likuiditas di pasar forex?

Roshiana   29 Aug 2022

@Roshiana: Likuditas secara real time tidak bisa terlihat secara langsung karena pasar forex tidak diatur dalam 1 bursa seperti saham, melainkan OTC (over-the-counter).

COT dari CFTC

Namun, untuk mengetahui likuiditas di pasar forex, Anda bisa menggunakan laporan COT (commitment of traders) yang dipublikasikan oleh CFTC pada hari Jumat.

Commitment of Traders (COT) adalah sebuah laporan berisi informasi tentang posisi trading partisipan pasar berjangka Amerika Serikat yang dipublikasikan setiap akhir perdagangan mingguan (hari Jumat) oleh CFTC selaku otoritas perdagangan berjangka di negeri Paman Sam.

Di dalamnya terdapat info posisi trading agregat dari semua kontrak yang melibatkan lebih dari 20 trader di pasar berjangka komoditas maupun valas. Posisi short maupun long terkini disebutkan di dalamnya, berikut perubahan dari posisi-posisi minggu sebelumnya.

Dari laporan COT ini, Anda bisa melihat likuditas mata uang berdasarkan jumlah kontrak dikalikan berapa nilai per kontrak.

Kiki R   30 Aug 2022

maksud volatilitas dalam random

Mulyono   29 Apr 2015

Apakah volatilitas harga dipengaruhi sentimen investor? Terus bagaimana melihat sentimen pasar?

Indriadi   27 Sep 2022

Ya, volatilitas harga juga dipengaruhi oleh sentimen pasar atau investor.

Sentimen pasar berkaitan dengan psikologi kolektif para pembeli dan penjual yang beraktivitas di pasar keuangan saat ini. Ketika harga meningkat, sentimen pasar sedang bullish.

Ketika harga melemah, sentimen pasar sedang bearish. Ketika harga cenderung naik-turun dalam rentang terbatas, sentimen pasar sedang sideways.

Berikut beberapa cara mengukur sentimen pasar.

1. Grafik Candlestick

Grafik candlestick terdiri atas candle yang berjajar yang menggambarkan pergerakan harga dalam kurun waktu tertentu. 

Pergerakan harga yang tergambar dengan lilin pendek (sangat tipis) menunjukkan sentimen pasar sedang sideways. Sedangkan lilin yang panjang dan lebih besar dibanding lilin sebelumnya, menandakan sentimen pasar yang sangat bullish atau bearish.

Semakin besar ukuran lilin, maka makin kuatlah sentimen bullish atau bearish.

2. Moving average

Ada tiga jenis Moving Averages yang lazim dipergunakan oleh investor untuk mengukur sentimen pasar, yaitu MA 50-day, MA 100-day, dan MA 200-day.

Ketika grafik pergerakan harga melintasi salah satu garis itu, sentimen pasar biasanya menguat. Semakin panjang periode Moving Averages yang dilewati oleh pergerakan harga, maka sentimen itu semakin kuat.

Jika harga berada di atas garis MA 100 atau MA 200 maka sentimennya bullish, dan sebaliknya jika harga berada di bawah garis MA 100 atau MA 200 maka sentimennya bearish.

Kiki R   28 Sep 2022

Apakah volatilitas forex lebih besar dibandingkan saham dan kripto?

Dzawin   30 Sep 2022

Tidak, volatilitas kripto lebih tinggi daripada forex. Forex mempunyai likuiditas paling tinggi di dunia, lebih tinggi daripada saham dan kripto.

Kiki R   1 Oct 2022

@ Firman:

Dampaknya adalah exit point yang telah ditentukan bisa lebih lama tercapai. Ini disebabkan karena pergerakan harga yang relatif lambat dan juga volatilitas pergerakan harga yang cenderung rendah, akibat dari volume perdagangan yang kecil.

Dengan demikian trading di pasangan mata uang yang kurang likuid akan tidak efektif. Selain itu, spread pada pair yang kurang likuid juga besar sehingga break even point-nya relatif lama.

M Singgih   1 Feb 2023

Dzawin:

Betul, secara umum di saat kondisi market normal, kripto memiliki volatilitas yang jauh lebih tinggi daripada forex dan saham. Faktor utamanya tentu saja karena total Market Cap yang ada sangat jauh berbeda antara ketiganya. Kripto yang tergolong pasar yang masih muda dengan nilai Cap yang relatif kecil dibandingkan yang lain, akan bergerak lebih volatile jika terjadi transaksi yang cukup besar. Namun, tentu saja pada saat-saat tertentu market Forex dapat bergerak jauh lebih agresif dan volatile dibandingkan dengan kripto. Biasanya hal ini terjadi karena ada berita ekonomi besar seperti kejadian saat Pegging CHF dicabut dan nilainya menguat besar-besaran terhadap EUR.

Nur Salim   6 Feb 2023

Permisi  pak/bu inbizia. mengenai volatilitas dan likuiditas, ada tidak pasangan mata uang yang memiliki likuiditas rendah dan volatilitas rendah.

Bila ada,, apa sih penyebab dari rendahnyaa likuiditas dan volatilitas di pasangan mata uang tersebut, dan apakah layak untuk dijdikan aset trading? Mksh..

Bruno   9 Feb 2023

Bruno:

Selamat pagi pak, mengenai pertanyaan tentang adakah market yang liquiditas dan volatilitas rendah, setahu saya seharusnya tidak ada hal seperti itu.

Liquiditas sendiri biasanya di hitung dari seberapa aktif dan tingginya volume perdagangan pada suatu instrumen. Sedangkan volatilitas biasanya dihitung dari seberapa tinggi tingkat perubahan dan pergerakan harga instrumen tersebut.

Liquiditas yang rendah biasanya berakibat pada market yang cenderung memiliki volatilitas yang tinggi. Jadi karena volume tradingnya terbilang kecil, transaksi besar akan dapat mempengaruhi pergerakan harga dengan sangat drastis di pasar yang liquiditasnya rendah dan secara otomatis nilai volatilitasnya juga naik. Inilah sebabnya sangat sulit jika disuruh mencari sebuah instrumen yang memiliki liquiditas dan volatilitas yang rendah secara bersamaan.

Hal yang paling dekat yang bisa saya sarankan mungkin trading pada pasangan-pasangan mata uang apapun yang disertai dengan AUD dan NZD dan ditradingkan dalam kondisi market yang normal (tanpa adanya unsur High News Impact). Dalam kondisi seperti itu pasangan mata uang yang memiliki unsur liquiditas dan volatilitas yang tidak terlalu tinggi.

Apakah layak untuk ditradingkan? Layak tidaknya suatu pasangan mata uang untuk ditradingkan saya rasa bisa dinilai dari sistem atau strategi yang bapak gunakan. Jika bapak bisa menemukan sistem atau strategi yang bisa bekerja dengan baik serta cocok untuk pasangan mata uang tersebut, maka tentu saja layak-layak saja.

Nur Salim   10 Feb 2023

Nur Salim: Pagi juga pakk. Makasih banget atas penjelasannyaa. bisa saya simpulkan, trading forex sendiri bisa dikatakan pasti memiliki market dengan likuiditas tinggi dan volatilitas tinggi tanpa memperhatikan pasangan mata uang yang tersedia di Forex ya pak..

Untuk strategi yang bapak bicarakan, untuk menguji strategi tersebut berjalan dan cocok, sebaiknya diuji di akun demo atau akun riil?

Bruno   10 Feb 2023

Bruno:

Bukan begitu pak, tidak semua pair forex demikian. Tetap ada pair yang memiliki liquiditas rendah (umumnya pair eksotis seperti USD/RUB, USD/PLN, dll). Hanya saja seperti yang saya jelaskan di atas, jika liquiditasnya rendah, maka sudah hampir pasti volatilitasnya akan tinggi.

Pengujian umumnya dilakukan di akun demo terlebih dahulu pak. Namun bisa juga bapak cobakan dengan menggunakan akun real yang bertipe Cent dengan modal yang kecil.

Nur Salim   11 Feb 2023

Bruno: Secara teknis gini, kalau likuiditas rendah berarti kemampuan pasangan mata uang untuk diperdagangkan (dibeli / dijual) sesuai permintaan itu rendah. Sehingga bila terjadi kenaikan dan penurunan harga bisa sangat tajam.

Kalau sy contohkan seperti penjualan masker saat covid dimana stok saat itu sangat rendah (tidak mampu mengimbangi permintaan). Sehingga bila terjadi penurunan stok, harga masker saat itu semakin naik tajam. Tetapi bila saat itu stok masker tetap terjaga, dimana mampu mengimbangi permintaan, maka harga mungkin akan naik tetapi secara perlahan.

Mimim   12 Feb 2023

Benny Salim:

Beberapa indikator yang bisa digunakan untuk mengukur volatilitas pasar:

  • Bollinger Bands: Jarak antara upper band dan lower band makin lebar, berarti volatilitas makin tinggi.
  • ATR: Garis ATR makin tinggi, berarti volatilitas makin tinggi.
  • Keltner Channel: Breakout ke atas atau ke bawah garis channel menandakan volatilitas meningkat.
  • Moving Averages: Semakin jauh jarak grafik harga dari garis MA, maka makin tinggi volatilitasnya.
Aisha   17 Feb 2023

Dzawin: Setuju! pada dasarnya, volatilitas di pasar forex cenderung lebih besar daripada pasar saham dan kripto, gitu loh. Karena di forex, ada banyak faktor yang bisa bikin harga bergerak naik turun dengan cepat.

Jadi, pasar forex tuh gede banget dan banyak orang yang jual beli mata uang setiap harinya. Karena itu, ada banyak uang yang berputar di sana, jadi pergerakan harganya bisa lebih besar dan lebih cepat.

Selain itu, berita ekonomi dan peristiwa penting dari berbagai negara juga bisa mempengaruhi harga mata uang. Misalnya, kebijakan pemerintah, data ekonomi, atau perkembangan politik bisa bikin harga berubah drastis dalam waktu singkat.

Harry   28 May 2023
 Ardian Syah |  20 Jul 2016

Min bisa di jelaskan nggak awan ichimoku kan terbentuk lbh dulu, nah bagaimana mmbaca arah harga kdepan dari indikator ichimoku yg sudah terbentuk lebih dulu dari harga terakhir.

Lihat Reply [22]

yang paling utama anda mengerti dan paham penggunakan indikator tersebut. TF yang digunakan terkait dengan perubahan candle, jadi coba anda pelajari pola candle. Thanks

Basir   16 May 2017

Min bisa di jelaskan nggak awan ichimoku kan terbentuk lbh dulu, nah bagaimana mmbaca arah harga kdepan dari indikator ichimoku yg sudah terbentuk lebih dulu dari harga terakhir.

Ardian Syah   20 Oct 2016

Bagaimana mengaplikasikan indicator kijun sen H1, H4 Dan kijun sen Daily dalam 1 layar..

Best   3 Oct 2018

@Best:

Mungkin maksud Anda bisa dilihat dalam 1 layar.
Kalau itu yang dimaksud, di Metatrader 4 bisa dengan fasilitas Tile Windows.
Caranya buka untuk H1, H4 dan Daily, kemudian masuk ke Windows - Tile Horizontally atau Tile Vertically.

Berikut contoh GBP/USD H1, H4 dan Daily dengan indikator Ichimoku yang tampil dalam 1 layar dengan Tile Verically:

M Singgih   5 Oct 2018

@ Ardian syah:

Awan (senkou span) terbentuk lebih dahulu karena perhitungannya diajukan 26 periode kedepan. Awan adalah komponen terpenting indikator ini. Cara membaca arah harga dari harga terakhir adalah seperti pada contoh AUD/USD H4 berikut ini:


- Pergerakan harga akan cenderung bullish jika harga telah menembus awan dari arah bawah dan harga terakhir ditutup diatas awan (closing price diatas awan) yaitu pada candle A. Anda bisa entry buy pada candle berikutnya setelah candle A. Chinkou span (kurva warna hijau) sebagai resistance dan Tekan sen (kurva warna merah) sebagai support.

- Pergerakan harga akan cenderung bearish jika harga telah menembus awan dari arah atas dan harga terakhir ditutup dibawah awan (closing price dibawah awan) yaitu pada candle B. Anda bisa entry sell pada candle berikutnya setelah candle B. Tekan sen (kurva warna merah) sebagai resistance dan Chinkou span (kurva warna hijau) sebagai support.

M Singgih   24 Jul 2016

Maaf klo saya lihat gambar di atas yg berfungsi sebagai support ketika trend naik dan resistance ketika trend turun apakah kurva warna biru? karena kurva warna merah seringkali tertembus?

Fauzi   20 Feb 2020

@ Fauzi:

Tenkan sen (warna merah) digunakan sebagai support atau resistance minor, sementara kijun sen (warna biru) yang mempunyai periode lebih panjang digunakan sebagai support atau resistance mayor.
Level support atau resistance minor memang lebih sering tertembus dibandingkan dengan support atau resistance mayor.

M Singgih   24 Feb 2020

Bagaimana dengan multi time frame nya ?

Rizki   28 May 2021

@ Rizki:

Maaf, kami kurang mengerti maksud pertanyaannya. Bisa Anda jelaskan lebih detail?

 

M Singgih   1 Jun 2021

Pagi master... saya ingin menanyakan tentang indikator ichimoku, time frame berapakah yang paling pas/cocok bila kita memakai indikator ichimoku...terima kasih

Zulvan   16 May 2017

Ichimoku Cloud dan Ichimoku Cloud kinko hyo apakah sama? Apa bedanya ya kak?

Subagyo   19 Oct 2022

Sama, ichimoku kinko hyo sama dengan ichimoku cloud.

Ichimoku kinko hyo adalah nama original dari negara asalnya yaitu Jepang. Sedangkan ichimoku cloud adalah sebutan dalam bahasa Inggris.

Kiki R   19 Oct 2022

Apakah indikator ichimoku ini memang cuma cocok untuk pair-pair yang ada unsur Yen-nya ya pak? saya coba di pair lain akurasinya jadi jelek sekali

Nur Eiwa   2 Nov 2022

Benar, karakter pair-pair Yen (AUD/JPY, EUR/JPY, GBP/JPY, dst) yang sering trending cocok dengan indikator ichimoku.

Indikator ichimoku berjenis tren dan lebih optimal digunakan pada pair yang sedang dalam kondisi trending.

Kiki R   3 Nov 2022

@ Nur Eiwa:

Saya pribadi tidak menggunakan indikator tsebut. Tetapi setahu saya tidak begitu. Indikator ini dibuat tidak hanya untuk pair tertentu, tetapi berlaku umum karena ada perhitungan moving average-nya.

 

M Singgih   3 Jan 2023

@Subagyo:

Ichimoku Kinko Hyo adalah nama indikator versi Jepang sedangkan Ichimoku Cloud merupakan nama indikator versi internasional dari ichimoku Kinko Hyo. Untuk Ichimoku Cloud Kinko Hyo sendiri seperti yang tertera dipertanyaan kemungkinan besar merujuk hanya pada Cloud yang merupakan salah satu bagian dari indikator Ichimoku Kinko Hyo

Nur Salim   20 Jan 2023

Apakah indikator Ichimoku bisa digunakan oleh scalper? Kalao tidak, kira2 strategi sperti apa yang cocok pake Ichimoku? Lalu paling efektif pada pair apa? Mungkin master yang sudah pernah coba bisa kasih contohnya yy

Khamim   25 Jan 2023

Salam, apakah ichimoku ini termasuk leading indikator karena letaknya yang muncul jauh mendahului harga?

Syauqi Ahmad   25 Jan 2023

@ Khamim:

- Apakah indikator Ichimoku bisa digunakan oleh scalper?

Menurut saya indikator Ichimoku Kinko Hyo kurang cocok digunakan untuk trading dengan cara scalping karena responnya cenderung lambat. Scalping perlu indikator yang bersifat leading seperti price action.

- Kalao ttidak, kira2 strategi sperti apa yang cocok pake Ichimoku? Lalu paling efektif pada pair apa? Mungkin master yang sudah pernah coba bisa kasih contohnya yy

Indikator Ichimoku Kinko Hyo cocok digunakan untuk trading jangka menengah panjang, dengan menggunakan time frame daily (D1). Bisa diterapkan pada semua pair. Untuk selengkapnya, silahkan baca:
Mengenal Indikator Ichimoku Kinko Hyo

M Singgih   26 Jan 2023

Jawaban untuk Syauqi Ahmad:

Ichimoku Cloud bukanlah leading indicator, karena Ichimoku Cloud menggunakan harga yang sudah terjadi dalam periode waktu tertentu untuk menghitung garis-garis yang ditampilkan pada grafik.

Leading indicator adalah indicator yang memberikan sinyal sebelum harga bergerak.

Ichimoku cloud menggunakan harga yang sudah terjadi dalam periode waktu tertentu sehingga tidak dapat digolongkan sebagai leading indicator.

Kiki R   27 Jan 2023

@ Syauqi Ahmad:

Tidak. Indikator Ichimoku Kinko Hyo termasuk indikator yang lagging atau terlambat dalam merespon pergerakan harga karena dibuat berdasarkan perhitungan moving average.

 

M Singgih   30 Jan 2023

Khamim:

Saya setuju dengan pak M Singgih bahwa Ichimoku tidak cocok jika digunakan dengan Scalper pada time frame kecil. Untuk efektifitas sendiri, sepengalaman saya Ichimoku baik digunakan pada time frame 4-jam ke atas dengan melakukan open posisi dengan basis Trend Following. Untuk pair sendiri hampir semua pair bisa digunakan.

Nur Salim   11 Feb 2023
 Hendi |  17 Jun 2017

Cara membaca indikator macd dan stochastic ketika berbeda arah karena apakah yang di utamakan stochastik atau macd terutama pada tf4 karena saya sering salah posisi pada saat transaksi mohon penjelasanya terimakasih.

Lihat Reply [20]

@ Hendi:

Perbedaan yang sering terjadi adalah kondisi overbought / oversold pada stochastics dan pergerakan kurva MACD terhadap kurva sinyal, sedangkan pergerakan %K terhadap %D dan pergerakan kurva MACD terhadap kurva sinyal relatif hampir sama.

Kondisi overbought / oversold stochastics oscillator akan akurat pada keadaan sideways, dan MACD akan akurat pada keadaan trending (uptrend maupun downtrend). Ketika sideways fokus pada stochastics dan ketika trending fokus pada MACD.

Untuk mengetahui kondisi sideways atau trending bisa dipantau dari indikator Bollinger Bands dan ADX, yaitu sideways jika harga bergerak disekitar middle bands indikator Bollinger Bands dan ADX dibawah level 25. Keadaan trending jika ADX diatas 25 dan harga bergerak sekitar upper / lower band indikator BB, juga dari indikator parabolic SAR.

Berikut ini contohnya pada EUR/USD H4:



Tampak overbought / oversold pada stochastics tidak berpengaruh pada pergerakan harga saat downtrend maupun uptrend, tetapi pergerakan kurva MACD terhadap kurva sinyal sangat berpengaruh, yang dikonfirmasi oleh perpindahan letak titik parabolic SAR.

Sedangkan overbought / oversold dan %K dan %D stochastics berpengaruh pada kondisi sideways sementara penunjukkan kurva MACD terhadap sinyal pada kondisi sideways false (tidak akurat).

M Singgih   19 Jun 2017

Terima kasih atas penjelasannya pak m singgih dan untuk indikator adx yang di contohkan apakah sama pungsinya dengan adx yang menggunakan persilangan D+ karena saya tida menemukan adx di metatrader saya pake terimakasih sebelumnya atas jawabanya pak m singgih.

Hendy   20 Jun 2017

@ Hendi:

Sama persis Pak, hanya tampilan ADX pada contoh tsb lebih mudah diamati dan dicerna. ADX pada contoh yang kami gunakan disebut juga dengan Advanced ADX yaitu indikator ADX yang versi histogram.

Pada ADX histogram Anda tidak perlu pusing mengamati crossing +DI dan -DI untuk menentukan trend yang dominan, cukup melihat warna bar histogramnya saja. Jika bar histogram berwarna hijau berarti uptrend dominan, sedang jika berwarna merah berarti downtrend yang dominan. Crossing +DI dan -DI ditampilkan dengan pergantian warna bar histogram.

Berikut contohnya pada GBP/USD H4 kemarin:


Pada ADX versi histogram: warna merah adalah ketika -DI yang dominan (downtrend), sedang warna hijau adalah ketika +DI yang dominan (uptrend). -DI yang dominan adalah ketika berada diatas +DI, dan +DI yang dominan adalah ketika berada diatas -DI.

Untuk keterangan ADX standard versi Metatrader bisa dibaca di: Cara Menggunakan Indikator ADX untuk Mengetahui Kekuatan Trend

M Singgih   22 Jun 2017

Kalau dicompare master, mana yg lebih baik antara macd dg stochastic? ada pnggunaan khsus kah utk indi2 tsb? Tks.

Ardianto   21 Oct 2020

@ Ardianto:

Peruntukannya berbeda. MACD biasa digunakan untuk kondisi pasar yang sedang trending, sementara stochastic untuk kondisi yang sedang sideways dengan mengamati level overbought dan oversold. Untuk mengetahui pasar sedang trending atau sideways bisa diamati dengan indikator ADX.

Kedua indikator tsb bisa digabungkan untuk saling mengkonfirmasi. Misal ketika pasar sedang trending, maka momentum entry bisa ditentukan dari indikator stochastic, yaitu ketika kurva %K dan %D saling berpotongan.

M Singgih   22 Oct 2020

Kalau untuk melihat divergensi sendiri akurat yang mana ya pak? Stoch atau MACD? atau justru bisa digabungkan keduanya?

Riza Parenta   3 Jun 2022

@Riza Parenta: Membandingkan akurasi divergensi dari dua indikator yang berbeda harus melalui pengujian dengan aturan tertentu.

Dengan demikian, membandingkan kedua indikator ini secara bebas atau tanpa aturan/rules yang jelas seperti kriteria entry dan exit tidak bisa dilakukan.

Saya berikan gambarannya seperti apa.

  • Kedua indikator disetting pada periode berapa? Apakah setinggan default saja?
  • Time frame apa yang digunakan?
  • Kriteria entry dari kedua indikator seperti apa?
  • Kriteria exit dari kedua indikator seperti apa?

Jadi, apabila Anda ingin mengetahui jawaban seperti ini, Anda harus lebih detail dengan menjelaskan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas.

Selanjutnya tinggal melakukan backtest pada grafik yang sudah lampau untuk melihat perbandingan performa akurasi keduanya.

Kiki R   4 Jun 2022

terima kasih pak atas masukannya, saya akan coba untuk melihat perbandingan keduanya. Untuk tf saya saat ini masih menggunakan tf H1 dengan settingan default. Entry sendiri dilakukan dalam kondisi divergensi biasa, saat harga dan oscillator menunjukkan hal yang berbeda. yang saya bingungkan saat ini untuk backtest, gimana cara menentukan metode atau level stop dan exit yang pas pak dari strategi divergensi ? apakah harus dicoba satu-satu metode penentuan SL dan TP saat backtest untuk melihat mana yang terbaik? atau ada metode-metode khusus yang cocok untuk satu strategi tertentu seperti divergensi ini

Riza Parenta   7 Jun 2022

Kan di dalam indikator MACD juga terdapat Moving Average ya....itu untuk setting periodenya bagaimana ya kak? Dan Moving Average jenis apa yang digunakan? Makasih

Sinyo   10 Jun 2022

@Sinyo: Jenis moving average yang digunakan dalam MACD ada 2 yaitu EMA (Fast/slow line) dan SMA.

Untuk setting periodenya, klik kanan pada indikator, lalu pilih MACD properties.

Setelah itu akan muncul kotak pilihan periode indikator MACD-nya. Silakan ubah sesuai dengan yang Anda inginkan.

Kiki R   13 Jun 2022

Di indikator Stochastic standar memiliki pengaturan seperti ini:

%K Period: 14
%D period: 3

Lantas, jika diubah apakah akan mempengaruhi tingkat akurasinya?

Firman   5 Jul 2022

@Firman: Lebih tepatnya yang berubah adalah tingkat sensitifitasnya.

Akurasi indikator ini ditentukan seperti apa metode trading tersebut, bisa jadi akurasi naik atau bisa jadi turun.

Sedangkan berbicara sensitifitas adalah hal yang sudah pasti, semakin besar periodenya semakin tidak sensitif indikator stochastic tersebut.

Kiki R   5 Jul 2022

Siang pak, untuk strategi yang pake overbought oversold stochastic sebaiknya stoplos ditaruh dimana ya pak?

Agus Pratama   11 Jul 2022

@Agus Pratama: Bisa menggunakan dua cara.

1. Stoploss (SL) dberada dibawah/diatas support/resisten.

2. Stoploss menggunakan indikator average true range (ATR) sebesar 2xATR.

Kiki R   11 Jul 2022

Untuk strategi harian, timeframe berapa yang ideal digunakan untuk mendapatkan sinyal trading akurat dengan indikator MACD?

Subakti   3 Aug 2022

@Subakti: Time frame indikator MACD yang sering digunakan untuk trading harian adalah H1.

Dalam kondisi trending, indikator MACD yang dipasang pada time frame H1 memberikan sinyal yang cukup akurat.

Kiki R   4 Aug 2022

Maaf mgkn agak melenceng. apa pengaruhnya pak jika saya mengganti periode2 yg ada pada indikator MACD bawaan mt4? apakah tingkat akurasinya akan berubah2 sesuai dengan nilainya? sama selain yg bawaan, adakah rekomendasi nilai MACD lain yang bisa saya gunakan untuk perbandingan? thx

Febrina R   29 Aug 2022

@Febrina R: Jika Anda mengubah periode pada indikator MACD bawaan MT4, maka hal ini akan berpengaruh pada tingkat sentifititas indikator terhadap perubahan harga.

Sebagai contoh, semakin besar periode dalam suatu indikator, maka semakin tidak sensitif terhadap perubahan harga terakhir dan sebaliknya.

Tentang akurasi, tentu akan berubah karena tingkat sensitifitas indikator tersebut berubah.

Terakhir, saya mohon maaf untuk rekomendasi nilai MACD sebagai perbandingan saya tidak tahu dan saya coba cari di internet pun tidak ada yang mengulas tentang hal ini.

Kiki R   31 Aug 2022

Untuk divergence lebih bagus mana ya antara macd dan stoch ini? 

Yanto Sudrajat   7 Nov 2022

Sama-sama bagus. Jika diplot pada grafik, indikator MACD dan stochastic memberikan sinyal yang hampir sama.

Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut ini.

Cara Membaca Indikator Macd Dan Stochastic

Pada gambar di atas, tiga buah indikator (Stochastic, MACD dan RSI) yang diplot pada grafik EURUSD Daily terlihat memberikan sinyal yang hampir sama.

Kiki R   9 Nov 2022
 

Komentar @inbizia

Erika: mau nambah saran utk kakak mdh2n berkenan..

Jd gini kak emang bnr sih volatilitas bs manmbah profit atau keuntungan pr investor terutama saat volatilitas tinggi, krna hrg akan bergerak jauh dr penutupan hrg sblmnya.

Tapi kakak juga hrs ingat jika hal itu juga bs meningkatkan risiko kakak, krn tidak ada org yg bs memprediksi atau menahan pergerakan pasar, soalnya fluktuasi pasar emang satu hal yg tdk bs dikendalikan oleh siapapun.

utk mngurangi risiko itu sbnrnya kakak bs mnggunakan cara stop loss, kakak bs mnempatkan posisi stop loss yg lbh kecil dibandingkan dg level target provit yg ingin kakak capai.

Selain itu kakak juga hrs paham, ketika volatilitas lg tinggi2nya lbh baik kakak jg mempertimbangkan besaran lot utk bs menentukan take profit.

Dua hal itu sngat penting kakak ketahui dan pahami agar nantinya kakak bs mndapatkan provit yg tinggi pd saat volatilitas pasar tinggi. Mgkin itu aja saran dr sy kak, mdh2an bermanfaat.

Baca Juga:

 Desi |  25 Aug 2023
Halaman: Tips Simpel Menggunakan Sentiment Analysis Dari Mifx

Willim: Bagus, sepertinya lu udah mulai memahami beberapa konsep penting dalam trading.

Istilah "modal menengah" bs berarti hal yg relatif berbeda bagi setiap orang tergantung pada keadaan finansial pribadi, toleransi risiko, dan tujuan trading. Tapi secara umum, ini bs merujuk pada jumlah modal yg lebih besar daripada trader pemula tapi belum mencapai modal besar yg digunakan oleh institusi besar.

Beberapa rujukan umum mungkin adalah modal dalam kisaran ribuan hingga puluhan ribu dolar. Namun, lebih penting lagi, pastikan lu hanya menggunakan modal yg siap hilang, artinya uang yg kalau hilang juga nggak bakal mempengaruhi kondisi finansial lu secara signifikan.

Saat memilih pasangan mata uang untuk swing trading, lu ingin mencari pasangan yg memiliki volatilitas yg cukup untuk memberikan peluang profit, tapi juga memiliki spread (selisih antara harga beli dan harga jual) yg wajar supaya lu nggak kehilangan terlalu banyak dari spread itu sendiri. Pasangan mata uang mayor seperti EUR/USD, GBP/USD, USD/JPY biasanya memiliki spread yg relatif rendah dan cukup likuid.

Ingat, volatilitas bs menjadi teman atau musuh dalam trading. Terlalu volatil bs berarti potensi profit besar, tapi juga potensi loss besar. Sedangkan terlalu stabil bs berarti peluang profit lebih sedikit. Itu sebabnya, dalam swing trading, dimana posisi bs ditahan selama beberapa hari hingga minggu, lu perlu memperhatikan volatilitas pasangan mata uang agar bs mendapatkan pergerakan harga yg cukup signifikan dalam periode waktu tersebut.

Baca Juga: Apa Yang Dimaksud Volatilitas Harga Valas

 Irvin |  25 Aug 2023
Halaman: Cara Mengambil Keuntungan Trading Ala Hsb

Heru: Bantu jawab yeee! Kyknya sihh yg gue baca dari penjelasan elo yaa, sepertinya elo ibarat salah entry ato entry di waktu ga tepat gan. Misalkan gini, dalam grafik harga, ambil contoh trading dngn situasi bullish. Nah tiap kali bullish itu pergerakannya ga selalu naik terus, bakal ada koreksi kemudian naik. Dan di titik tertentu terkadang koreksi harganya bsa jadi pembalikan harga. Dan mngkn yaa agan sndiri entry diwaktu yg kyk gitu dmana harga udah overbought ato jenuh beli, ato udah ngecapai harga titik tertinggi.

Cara ngatasinnya sihh klu gue sndiri pake Stochastic dmana di grafik stochastic kita ngeliat apakah dua garis saling bersilangan trus nembus ke diatas angka 80 ga. KLu misalkan iyaa, berarti itu petanda dari overbought dmana harga kyknya udah ngecapai titik tertinggi. Off course kita jngn lagi entry dngn posisi buy tetapi kita ngeliat lagi di grafik chart apakah ada sinyal lain yg jadi pertanda harga akan turun shngga mngkn kita lbh fokus ke posisi sell. Contoh, liat grafik dibawah ini :

Cara Deteksi Peluang Trading Dengan Trendline Ala

Baca Juga: Cara Membaca Indikator Stochastic Menurut 3 Macam Fungsinya

 Dion |  28 Aug 2023
Halaman: Cara Deteksi Peluang Trading Dengan Trendline Ala Mifx

Okey okey sebentar Gw bingung dengan pertanyaan anda. perlu anda ketahui bahwa alat trading itu tidak menjamin profit trading. Itu hanya sebuah alat yang hanya membantu prediksi pasar. Untuk mendapatkan keuntungan dalam trading, itu tergangtung dengan usaha anda dalam memahami kondisi pasar. Autochartist digunakan untuk mengidentifikasi pola grafik yang sedang dan telah terbentuk pada grafik secara real-time.

Karena pada dasarnya Autochartist adalah software untuk mengenali pola grafik, Fibonacci Retracement dan kombinasinya, level kunci Support dan Resistance, serta level volatilitas; jadi untuk bisa trading dengan sinyal yang disediakan oleh Autochartist, Anda harus terlebih dahulu memahami unsur-unsur analisis teknikal.

Terkadang, fitur ini juga menghasilkan sinyal yang tidak akurat. Oleh karena itu, sangat disarankan agar trader tidak hanya mempertimbangkan sinyal Autochartist dalam keputusan trading. Jadi anda juga harus mempelajari analisa trading seperti Trik Menggabungkan Analisa Teknikal Dan Fundamental.

 Tamimi |  27 Aug 2023
Halaman: Cari Broker Terbaik Pilih Monex Atau Gkinvest

Menurut aku, fitur negative balance protection itu diciptakan guna melindungi akun nasabah ketika di pasar sedang terjadi volalitas tinggi dan dinilai akan membahayakan pelanggan atau klien. Fitur ini dapat memastikan bahwa ketika perdagangan berada pada posisi kalah maka tidak akan berakhir pada sado negatif. Perlindungan saldo negatif ini juga akan membantu dalam pengelolaan volalitas dan memanfaatkan perdagangan pada volume tinggi tanpa khawatir terlilit hutang.

Namun, kita tidak bisa mengatakan broker tersebut tidak aman hanya karena tidak menawarkan fitur itu. memang, Dilema juga ya kalau terjadi situasi pasar dengan tingkat volatilitas tinggi. Dimana serba salah juga sih bagi broker, kalau tidak memberikan perlindungan saldo negatif broker ya bisa dibilang cuannya dikit. Kalau tidak diberikan broker yang kena minusnya. Kemana lagi mau tagih uangnya sedangkan tradernya aja rasanya sih dah tekor banget. Apalagi kalau tingkat fluktuatif tinggi, stop loss juga ga berfungsi dengan semestinya.

Tapi kurasa kita ga perlu sih pusingin hal-hal yang aku sebutin diatas. Asalkan kita bisa mengetahui risk kita, ga serakah, trading sesuai kemampuan modal dan leverage diusahakan ga tinggi. Mungkin kita bisa terhindar dari resiko saldo negatif dan tentunya kita pilih broker yang ada jaminan anti saldo negatif supaya ya kita gak terjebak dengan utang.

 Daniel |  15 Sep 2023
Halaman: Tips Memilih Finex Vs Asiapro Untuk Day Trading

Cakupan pusat trading tidak hanya mencakup analisis teknikal tetapi dari analisis fundamental, berita/sentimen pasar, analisis ekonomi, hingga penelitian ahli yang digabungkan dalam satu produk bernama Trading Central. Sedangkan Autochartist merupakan fitur premium yang juga perlu dibeli, yang dikhususkan untuk menganalisa chart, dan membantu trader menemukan pola chart yang bahkan belum ditemukan oleh trader sendiri. Bagi saya, auto chartist itu seperti fitur technical analysis khusus untuk chart.

Karena pada dasarnya Autochartist adalah software untuk mengenali pola grafik, Fibonacci Retracement dan kombinasinya, level kunci Support dan Resistance, serta level volatilitas; jadi untuk bisa trading dengan sinyal yang disediakan oleh Autochartist, Anda harus terlebih dahulu memahami unsur-unsur analisis teknikal.

tapi ya, bagi saya, saya suka broker yang menyediakan 2 alat ini untuk membuat trading lebih nyaman dan akurat. Perlu dipahami bahwa sinyal dari fitur Trading Central dan Autochartist tidak dapat menjamin trader akan selalu untung. Terkadang, fitur ini juga menghasilkan sinyal yang tidak akurat. Oleh karena itu, sangat disarankan agar trader tidak all-in saat mempertimbangkan sinyal Trading Central dan Autochartist. Jadi anda juga harus mempelajari analisa trading seperti teknikal dan fundamental.

jadi kalau menggunakan alat pendeteksi sinyal, alangkah baik bisa diexpand dan dipelajari dulu apakah sesuai dngn analisi dri kita juga. Ibarat trading sinyal cuma jadi alat abntu kita dalam nganalisa aja

 Fahad |  29 Sep 2023
Halaman: Meninjau Perbandingan Akun Standard Hfx Vs Gkinvest

Kamus Forex

Indikator Ekonomi

Data statistik yang digunakan oleh analis dan pelaku pasar untuk mengetahui kondisi ekonomi terkini maupun memproyeksikan peluang ekonomi di masa depan. Indikator ekonomi juga dapat digunakan untuk menentukan sehat-tidaknya perekonomian suatu negara.

Volatilitas

Jarak antara naik turunnya harga suatu aset, yang mengindikasikan besar perubahan harga pada suatu periode tertentu.

Indikator Teknikal

Alat yang dibuat berdasarkan perhitungan matematis atas histori harga, volume, atau minat pasar terhadap sebuah instrumen investasi atau kontrak keuangan. Penggunaan indikator teknikal bertujuan untuk memprediksi pergerakan harga di masa depan.


Komentar[10]    
  Budi Angga   |   9 Jun 2023

Halo pak, kebetulan saya tradingnya suka pakai indikator bollinger bands jadi saya mau tanya tentang bollinger bands. Yang saya mau tanyakan kenapa saya sering kena false breakout ya? Suka kesel aja gitu, kejadiannya berulang-ulang dan bikin saldo akun saya habis. Kadang kalau lagi bagus-bagusnya saya beberapa kali profit berturut-turut, tapi ada satu waktu saya entry malah kena false breakout terus padahal saya sudah ikuti dengan hati-hati prosesnya.

Saya entry pas break sesuai arah break bollinger bands tapi harga malah balik sampai stop loss saya kena. Kira-kira apa yang saya harus lakukan biar tidka kena false breakout lagi?

  Kiki R   |   9 Jun 2023

Jawaban untuk Budi Angga:

Halo, terima kasih untuk pertanyaannya. Saya bisa memahami kekhawatiran Anda karena saya pun sering mengalami false breakout.

Yang paling dasar dan hal pertama yang harus Anda pahami adalah bahwa sinyal yang dihasilkan oleh indikator apapun termasuk bollinger bands tidak ada yang bisa akurat 100% atau pasti profit. Itu artinya peluang berhasil akan berdasarkan probabilitas, bisa 50%, 60%, dst. Mindset indikator selalu tepat atau pasti selalu profit adalah mindset yang keliru karena sampai kapanpun Anda tidak akan mendapatkan indikator yang pasti 100% tepat.

Nah, yang kedua kalau Anda sudah ikuti seluruh prosesnya dengan benar tapi tetap kena false breakout juga itu artinya loss yang Anda alami adalah loss yang wajar.

Untuk mengurangi kemungkinan false breakout, ada beberapa strategi dan pendekatan yang bisa Anda coba:

  • Konfirmasi dengan indikator lain: Selain Bollinger Bands, Anda dapat menggunakan indikator teknikal lainnya sebagai konfirmasi sebelum mengambil posisi entry. Misalnya, Anda bisa menggunakan indikator momentum seperti RSI (Relative Strength Index) atau MACD (Moving Average Convergence Divergence) untuk memastikan level harga atau waktu yang tepat sebelum entry.
  • Gunakan time frame yang lebih tinggi.
    False breakout lebih sering terjadi di time frame yang lebih rendah dan hal ini sering disebut dengan banyak noise (gangguan). Anda bisa menggunakan time frame yang lebih tinggi, seperti 4 jam (H4) atau harian (D1), untuk mengurangi kemungkinan false breakout.
  • Perhatikan volatilitas pasar.
    Ketika pasar sedang dalam kondisi yang sangat volatil atau saat terjadi berita penting yang dapat mempengaruhi pergerakan harga, kemungkinan terjadinya false breakout menjadi lebih tinggi. Dalam kondisi seperti ini, lebih baik Anda menahan diri untuk tidak mengambil posisi entry atau kalaupun entry masuk dengan risiko yang lebih rendah daripada biasanya.
  • Gunakan stop loss yang lebih lebar.
    False breakout sering terjadi karena pergerakan harga yang sangat singkat dan volatil. Dengan menggunakan stop loss yang lebih lebar, Anda akan mempunyai ruang yang lebih besar bagi pergerakan harga dan tidak terkena stop loss sebelum akhirnya harga benar-benar membentuk false breakout.
  • Perhatikan pola harga dan konfirmasi candlestick.
    Selain indikator teknikal, perhatikan juga pola harga dan konfirmasi candlestick sebelum entry. Misalnya, Anda dapat mencari formasi candlestick seperti engulfing pattern atau pin bar yang mengindikasikan potensi pembalikan tren.
  • Selain strategi di atas, penting juga untuk terus meningkatkan pemahaman Anda tentang pasar dan indikator yang Anda gunakan. Latihan, pengamatan, dan evaluasi terhadap setiap trading yang Anda lakukan dapat membantu Anda mengidentifikasi pola-pola tertentu atau kelemahan dalam strategi Anda.

    Ingatlah bahwa trading melibatkan risiko, dan tidak ada metode yang dapat menjamin keberhasilan 100%. Selalu pertimbangkan faktor risiko dan kelola modal dengan bijak.

      Gery   |   9 Jun 2023

    Gua perhatikan keltner channel kok mirip banget sama bollinger bands. Ada 3 garis, garis tengah, atas dan bawah. Terus apa yang bikin beda sama bollinger bands?

      Kiki R   |   9 Jun 2023

    Jawaban untuk Gery:

    Meskipun Keltner Channel dan Bollinger Bands memiliki tampilan visual yang serupa dengan menggunakan tiga garis - garis tengah, garis atas, dan garis bawah - terdapat perbedaan utama dalam perhitungan volatilitas yang digunakan oleh kedua indikator ini.

    Keltner Channel menggunakan Average True Range (ATR) untuk mengukur volatilitas pasar. ATR adalah indikator yang mengukur pergerakan harga aktual dengan memperhitungkan jarak antara harga tertinggi dan terendah dalam periode waktu tertentu. Dalam perhitungan Keltner Channel, nilai ATR digunakan untuk menentukan lebar saluran. Garis tengah Keltner Channel dihitung berdasarkan rata-rata pergerakan harga, sementara garis atas dan bawah ditentukan dengan menambahkan atau mengurangi beberapa kali ATR dari garis tengah.

    Di sisi lain, Bollinger Bands menggunakan deviasi standar untuk mengukur volatilitas pasar. Deviasi standar adalah ukuran sejauh mana harga bergerak dari rata-rata pergerakan harga dalam periode waktu tertentu. Dalam perhitungan Bollinger Bands, deviasi standar digunakan untuk menentukan lebar pita atas dan bawah. Garis tengah Bollinger Bands adalah rata-rata pergerakan harga, sementara garis atas dan bawah ditentukan dengan menambahkan atau mengurangi beberapa kali deviasi standar dari garis tengah.

    Perbedaan dalam perhitungan volatilitas ini berdampak pada sensitifitas kedua indikator terhadap perubahan harga yang terjadi. Keltner Channel cenderung lebih responsif terhadap fluktuasi volatilitas pasar. Ketika terjadi peningkatan volatilitas, lebar saluran Keltner Channel akan melebar, memberikan lebih banyak ruang bagi harga untuk bergerak. Sebaliknya, ketika volatilitas menurun, lebar saluran Keltner Channel akan menyempit. Hal ini memungkinkan Keltner Channel untuk memberikan sinyal yang lebih cepat terhadap perubahan volatilitas pasar.

    Sementara itu, Bollinger Bands cenderung beradaptasi lebih lambat terhadap perubahan harga dan volatilitas. Karena Bollinger Bands menggunakan deviasi standar yang memperhitungkan harga historis dalam perhitungannya, perubahan harga yang cepat dan signifikan diperlukan agar Bollinger Bands dapat mengikuti dengan cepat. Ketika volatilitas meningkat, lebar pita atas dan bawah Bollinger Bands juga akan melebar, memberikan lebih banyak ruang bagi harga untuk bergerak.

    Selain itu, dalam penggunaannya kedua indikator ini mempunyai perbedaan dalam hal menentukan arah trend. Keltner channel umumnya juga digunakan untuk menentukan arah tren harga yang sedang terjadi dengan melihat posisi harga terhadap garis tengah keltner channel.

    Dalam tren naik, harga cenderung bergerak di atas garis tengah Keltner Channel dan garis tengah tersebut cenderung naik. Hal ini menunjukkan adanya kecenderungan kenaikan harga secara keseluruhan dan ini memberikan sinyal bahwa tren naik yang kuat mungkin sedang berlangsung. Sebaliknya, dalam tren turun, harga cenderung bergerak di bawah garis tengah Keltner Channel dan garis tengah tersebut cenderung turun. Hal ini menunjukkan adanya kecenderungan penurunan harga secara keseluruhan dan memberikan indikasi bahwa tren turun yang kuat mungkin sedang terjadi.

      Risna   |   10 Jun 2023

    Selamat siang. Saya penasaran di artikelnya tertulis indikator relative volatility index atau RVI tidak sebagai indikator tunggal atau lebih baik digunakan digunakan bersama dengan indikator atau tools lainnya. Nah indikator apa yang cocok dengan RVI ini ? seperti apa caranya?

      Kiki R   |   10 Jun 2023

    Jawaban untuk Risna:

    Benar, Relative Volatility Index (RVI) lebih baik digunakan bersama dengan indikator atau tools lainnya untuk mengonfirmasi sinyal dan meningkatkan akurasi. Berikut ini Beberapa indikator yang cocok untuk digunakan bersama dengan RVI.

  • Moving Average (MA).
    Kombinasi RVI dengan Moving Average dapat memberikan konfirmasi tren dan sinyal pembalikan (reversal). Anda dapat menggunakan dua garis MA dengan periode yang berbeda yaitu periode yang tinggi dan periode yang rendah untuk mengetahui perubahan momentum yang terjadi. Sebagai contoh, Anda dapat menggunakan Moving Average periode 50 sebagai moving average periode tinggi dan garis moving average periode 21 untuk periode rendah.
    Cara menggunakan MA dan RVI adalah dengan memperhatikan angka garis RVI dan persilangan garis MA. Jika angka RVI lebih besar dari 50 dan garis moving average periode pendek menyilang garis moving average periode tinggi dari bawah ke atas, maka hal ini menunjukkan sinyal pembalikan harga ke arah naik. Sebaliknya, jika angka RVI kurang dari 50 dan garis moving average periode rendah menyilang garis MA periode rendah dari atas ke bawah, hal ini merupakan sinyal pembalikan harga ke arah turun.
  • Oscillator
    Indikator oscillator yang bisa Anda kombinasikan dengan RVI adalah seperti Relative Strength Index (RSI) atau Stochastic Oscillator. Indikator oscillator digunakan untuk membantu Anda mengidentifikasi kondisi overbought atau oversold.
    Cara tradingnya adalah dengan melihat angka RVI dan oscillator Misalnya pada contoh ini kita menggunakan indikator RSI.
    Jika angka RVI berada di atas 50 dan angka RSI berada di atas 80 (kondisi overbought), hal ini menunjukkan sinyal yang lebih kuat untuk pembalikan harga ke arah turun (reversal bearish). Sebaliknya, angka RVI berada di bawah 50 dan angka RSI berada di bawah 20 (kondisi oversold), hal ini memberikan sinyal yang lebih kuat untuk pembalikan harga ke arah naik (reversal bullish).
  • Pola chart dan pola candlestick
    Pola chart atau pola candlestick tertentu dapat memberikan konfirmasi tambahan terhadap sinyal RVI. Pola chart dan pola candlestick yang digunakan adalah yang spesifik dan mempunyai peluang besar harga akan reversal, contohnya pola head and shoulders, pola double top/bottom, pola candlestick engulfing, pola candlestick pin bar, dan pola candlestick inside bar.
    Cara menggunakannya cukup sederhana. Jika RVI menunjukkan penurunan volatilitas (angka RVI di bawah 50) dan pada saat yang sama terbentuk pola chart bullish seperti bullish pin bar (shadow bawah panjang), bullish engulfing, atau pola double bottom, maka hal ini menunjukkan sinyal pembalikan harga ke arah naik. Sebaliknya, jika RVI menunjukkan peningkatan volatilitas (angka RVI di atas 50) dan terbentuk pola chart/candlestick bearish seperti bearish pin bar (shadow atas panjang) atau bearish engulfing, maka terdapat sinyal pembalikan harga ke arah turun.
  •   Fitri Kurnia   |   10 Jun 2023

    Min, dari 8 indikator di atas cuma ada 2 yang saya lihat ada di MT4, sisanya ngk ada. Indikator yang lainnya itu berarti didownload dari luar yang baru dimasukkan ke MT4?

      Kiki R   |   10 Jun 2023

    Jawaban untuk Fitri Kurnia:

    Benar, dari beberapa indikator yang disebutkan di atas cuma ada 2 yang secara default tersedia di platform MetaTrader 4 (MT4) yaitu bollinger bands dan average true range (ATR). Namun, MT4 menyediakan opsi untuk mengunduh dan menginstal indikator tambahan yang dikembangkan oleh pihak ketiga. Berikut ini situs yang bisa Anda kunjungi untuk mendownload indikator di atas.

    - Volatility Index (VIX): Anda dapat mengunduh indikator Volatility Index (VIX) dari situs ini. Situs ini menyediakan indikator VIX yang dapat diinstal ke dalam platform MT4.

    - Keltner Channel: Anda dapat mengunduh indikator Keltner Channel dari situs ini tau dari pasar MetaTrader disini. Kedua situs tersebut menyediakan indikator Keltner Channel yang dapat diinstal di MT4.

    - Donchian Channel: Anda dapat mengunduh indikator Donchian Channel dari situs ini atau dari situs ini. Kedua situs tersebut menyediakan indikator Donchian Channel yang dapat diinstal di MT4.

    - Chaikin Volatility: Anda dapat mengunduh indikator Chaikin Volatility dari situs ini atau dari situs ini. Kedua situs tersebut menyediakan indikator Chaikin Volatility yang dapat diinstal di MT4.

    - Twiggs Volatility: Sayangnya, saya tidak menemukan sumber yang menyediakan indikator Twiggs Volatility untuk diunduh secara gratis. Namun, Anda dapat melakukan pencarian lebih lanjut di mesin pencari atau melalui komunitas trader untuk menemukan sumber yang mungkin menyediakan indikator ini.

    - Relative Volatility Index (RVI): Anda dapat mengunduh indikator Relative Volatility Index (RVI) dari situs ini. Situs ini menyediakan indikator RVI yang dapat diinstal ke dalam platform MT4.

    Setelah Anda mengunduh indikator-indikator tersebut, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut untuk menginstalnya di platform MT4:

    1. Buka platform MetaTrader 4 (MT4) di komputer Anda.

  • Di bagian atas jendela platform, cari menu "File" dan klik pada opsi tersebut.
  • Dalam menu dropdown yang muncul, pilih opsi "Open Data Folder". Ini akan membuka folder instalasi MT4 di komputer Anda.
  • Setelah folder instalasi terbuka, Anda akan melihat berbagai folder yang berkaitan dengan platform MT4. Cari folder yang bernama "MQL4" dan buka folder tersebut.
  • Di dalam folder "MQL4", Anda akan menemukan beberapa folder lainnya. Cari dan buka folder yang bernama "Indicators".
  • Sekarang, buka folder tempat Anda menyimpan indikator yang telah diunduh. Salin file indikator dengan ekstensi .ex4 atau .mq4 ke dalam folder "Indicators" di dalam folder "MQL4".
  • Setelah Anda menyalin file indikator ke folder "Indicators", tutup folder tersebut.
  • Selanjutnya, tutup platform MT4 jika masih terbuka, kemudian buka kembali platform tersebut.
  • Setelah platform MT4 terbuka kembali, periksa daftar indikator yang tersedia. Untuk melihat indikator yang telah diinstal, Anda dapat membuka jendela "Navigator" di sisi kiri platform atau menggunakan menu "Insert" di bagian atas platform MT4.
  • Di jendela Navigator atau menu Insert, cari bagian "Custom Indicators" atau "Custom" dan cari indikator yang baru diinstal. Anda harus dapat melihat indikator yang Anda unduh dan salin ke folder "Indicators" di langkah sebelumnya.
  • Untuk menggunakan indikator, cukup seret indikator yang diinginkan ke chart yang sedang aktif atau klik kanan pada chart, pilih "Indicators list" atau "List of Custom Indicators", lalu pilih indikator yang ingin Anda terapkan pada chart.
  • Saat menggunakan indikator dari sumber pihak ketiga, jangan lupa selalu memeriksa keaslian dan keandalan indikator tersebut. Anda bisa melihat review atau ulasan pengguna sebelum menginstal indikator yang tidak dikenal atau tidak terverifikasi ke dalam platform MT4 Anda. Selain itu, sebelum dicoba pada akun riil Anda, sebaiknya uji terlebih dahulu indikatornya pada akun demo.

      Ardi   |   10 Jun 2023

    Gw sering gunain Bollinger band, tapi malah banyak kena SL. Wkwkwk

    Udah kelihatan break ke salah satu garis luar eh malah harganya masuk kembali dan balik arah.

    Gimana sih biar enggak kena false signal???

      Kiki R   |   10 Jun 2023

    Jawaban untuk Ardi:

    Sebelum masuk ke cara atau tips mengurangi risiko false signal (false breakout), terlebih dahulu Anda harus memahami bahwa kita tidak akan pernah bisa 100% menghindari false signal. Alasannya karena market sangat kompleks dan tidak pernah ada kepastian di market. Pemahaman ini perlu saya terangkan karena ada sebagian trader yang beranggapan bahwa ada cara yang bisa mengatasi false signal secara pasti (100%) dan ini keliru.

    Nah sekarang mari kita simak tips untuk mengurangi risiko false signal. Berikut beberapa tips yang bisa Anda lakukan.

  • Konfirmasi dengan indikator lain.
  • Menggunakan Bollinger Bands bersama dengan indikator teknikal lain dapat memberikan konfirmasi tambahan untuk meningkatkan akurasi. Misalnya, Anda dapat menggunakan indikator momentum seperti MACD (Moving Average Convergence Divergence) atau indikator tren seperti Moving Average untuk memverifikasi sinyal yang dihasilkan oleh Bollinger Bands. Jika ada konfirmasi dari beberapa indikator ini (lebih dari 1 konfirmasi), maka peluang terjadinya sinyal palsu dapat berkurang. Kekurangannya, sinyal entry yang dihasilkan lebih sedikit karena harus menunggu beberapa indikator valid.

  • Perhatikan kondisi pasar secara keseluruhan.
  • Jangan hanya mengandalkan Bollinger Bands sebagai satu-satunya indikator untuk mengambil keputusan trading. Perhatikan kondisi pasar atau konteks harga secara keseluruhan, yaitu tren utama, level support dan resistance, pola chart, dan berita fundamental. Melihat kontens pasar secara menyeluruh dipadukan dengan sinyal yang diberikan oleh Bollinger Bands dapat membantu mengidentifikasi peluang trading yang lebih akurat.

  • Gunakan konfirmasi harga.
  • Anda juga bisa menunggu konfirmasi dari harga yang lebih jelas seperti pola candlestick atau pola grafik. Perhatikan pola candlestick atau pola grafik yang mengindikasikan pembalikan atau kelanjutan tren. Dengan menggabungkan konfirmasi harga dengan sinyal Bollinger Bands, Anda dapat memfilter sinyal palsu yang mungkin terjadi.

  • Tentukan periode dan deviasi standar yang sesuai.
  • Parameter periode dan deviasi standar yang digunakan dalam Bollinger Bands dapat mempengaruhi sensitivitas dan akurasi indikator ini. Jika Anda sering mengalami false signal, pertimbangkan untuk menggunakan periode yang lebih panjang atau deviasi standar yang lebih kecil. Namun, perlu diingat bahwa mengubah parameter ini juga dapat mempengaruhi keterlambatan dalam memberikan sinyal.

  • Gunakan stop loss.
  • Menetapkan level stop loss yang tepat sangat penting dalam mengelola risiko trading. Jika harga melanjutkan pergerakan yang berlawanan setelah mencapai garis luar Bollinger Bands, stop loss dapat membantu membatasi kerugian Anda. Pastikan untuk menyesuaikan level stop loss berdasarkan volatilitas pasar dan ukuran posisi Anda.

  • Uji coba dan evaluasi strategi trading.
  • Sebelum menerapkan strategi trading secara langsung, lakukan uji coba dan evaluasi terlebih dahulu performanya menggunakan akun demo. Uji coba ini akan membantu Anda memahami bagaimana strategi ini bekerja dalam berbagai kondisi pasar dan memungkinkan Anda untuk membuat penyesuaian yang diperlukan sebelum trading di akun riil.