Popularitas NFT tidak hanya memancing peminat kripto, tetapi juga kalangan masyarakat umum hingga selebritis. Apa saja yang perlu diketahui jika Anda masih pemula?
Belakangan ini, semakin banyak trader yang mencoba untuk investasi NFT. Pasalnya, aset digital yang satu ini memang sedang naik daun dan digadang-gadang akan menjadi masa depan dunia finansial nantinya. Bagaimana tidak? Sudah beberapa kali topik NFT membuat viral dunia maya. Salah satunya adalah pemberitaan tentang Ghozali Everyday yang sukses meraup 1 juta Dolar AS setelah berjualan hasil swafotonya di Open Sea. Kesuksesan remaja yang memiliki nama asli Sultan Gustaf Al Ghozali itu membuat semakin banyak orang tertarik mencoba peruntungan investasi di NFT.
DI
|
Daftar Isi |
Apa Itu NFT?
Bagi sebagian orang, NFT atau Non-Fungible Token mungkin terdengar masih asing. Sebetulnya, NFT tak ubahnya aset digital yang mewakili objek dari dunia nyata seperti lukisan, musik, item game, dan masih banyak lagi.
Jika ditilik dari segi bahasa, NFT merupakan sebuah aset digital yang tidak dapat diganti ataupun ditukarkan. Kepemilikan NFT memiliki sifat mutlak, artinya siapapun yang sedang memilikinya mempunyai hak milik penuh, termasuk untuk memperbanyak karya tersebut. Meskipun begitu, penciptanya tetap menjadi satu-satunya pihak yang memiliki karya orisinalnya.
NFT sebetulnya bukanlah barang baru, bahkan teknologi ini sudah ada sejak tahun 2014. NFT belakangan ini menjadi semakin populer karena sudah tersedia metode yang lebih praktis untuk mentransaksikannya. Ya, NFT kini bisa diperjualbelikan secara online dengan alat pembayaran menggunakan cryptocurrency.
Transaksi NFT umumnya akan dicatat dalam jaringan blockchain cryptocurrency yang digunakan sebagai alat pembayaran. Tiap-tiap platform penyedia NFT biasanya menggunakan uang kripto yang berbeda, bisa Bitcoin, Ethereum, atau koin yang mereka kembangkan sendiri.
Baca juga: Bitcoin Vs Ethereum, Mana Yang Lebih Menguntungkan?
Cara Kerja NFT
Seperti yang disebutkan sebelumnya, NFT adalah bagian dari sistem blockchain yang merupakan buku besar cryptocurrency. Jadi, para pemilik NFT dapat menerima laporan transaksi yang terenkripsi melalui jaringan tersebut. Perlu diketahui bahwa tak ada sistem barter dalam proses pemindahan kepemilikan aset Non-Fungible Token. Jadi, satu-satunya cara untuk memperoleh objek NFT adalah melalui transaksi dengan cryptocurrency yang disepakati. Kolektor NFT akan mendapat sertifikat digital berupa kepemilikan aset NFT setelah transaksi terkonfirmasi.
Ketika hak kepemilikan NFT telah berpindah tangan kepada sang kolektor, maka mereka bisa menggunakannya sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masing-masing. NFT bisa berupa berbagai macam hal, namun, objek yang diperjuabelikan harus melalui proses minting.
Proses ini bertujuan untuk mengubah file digital menjadi koleksi kripto atau aset dalam blockchain. Untuk melakukan proses minting, kreator NFT dapat menggunakan marketplace sebagai pihak ketiga atau agen minting seperti MakersPlace, Mintable, Theta Drop, dan sejenisnya.
Apakah NFT dan Kripto Berbeda?
Banyak pemula yang salah paham dan mengira bahwa NFT sama saja dengan kripto. Mereka pun berpikir bahwa dengan investasi di NFT, mereka juga berinvestasi mata uang kripto. Faktanya, kedua aset tersebut tak bisa semata-mata dianggap dua hal yang sama.
Perbedaan NFT dan kripto terletak pada kata Fungible, dimana kata tersebut mengisyaratkan bahwa suatu aset hanya dapat ditukar dengan objek yang memiliki nilai serupa. Setiap Non-Fungible Token memiliki semacam IMEI, spesifikasi, dan fitur yang membuatnya unik. Cryptocurrency sendiri tak ubahnya seperti mata uang yang bisa diperdagangkan seperti forex. Misalnya, seorang trader membeli Ethereum saat harganya masih 1000 dolar AS, kemudian ia memutuskan untuk menahannya hingga harganya naik menjadi 1500 dolar AS. Dengan demikian, ia pun mendapat keuntungan sebesar 500 dolar AS.
Baca juga: 5 Cara Investasi Ethereum (ETH)
Persamaan NFT an kripto terdapat pada sistemnya yang sama-sama berjalan dalam jaringan blockchain. Transaksi yang terjadi pun dapat dilihat melalui jaringan tersebut.
Apa Saja Fungsi NFT?
Sebelum memutuskan untuk mencoba investasi di NFT, ada baiknya calon investor mencari tahu fungsi NFT terlebih dahulu. Kebanyakan orang awam mengira NFT hanya sekedar 'berjualan gambar' saja, padahal aset digital ini memiliki berbagai macam bentuk dan kegunaan. Memang, saat ini penerapan NFT masih cukup terbatas untuk beberapa industri saja. Tetapi jika melihat popularitasnya, bisa jadi penerapan NFT di masa depan akan menjangkau lebih banyak industri. Untuk sekarang, teknologi ini sudah diterapkan dalam dunia bisnis, seni, serta sektor hiburan.
1. Dalam Dunia Seni
Keberadaan NFT memberikan perubahan yang cukup besar dalam dunia seni digital. Bisa dibilang, Non-Fungible Token menawarkan keamanan yang selama ini menjadi isu besar untuk para seniman digital. Sering kali, karya mereka dapat dengan mudah diklaim oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab. Karena maraknya aksi plagiarisme ini, para seniman pun mengalami kerugian yang cukup besar. Tetapi dengan memanfaatkan teknologi NFT dan blockchain, mereka memiliki jaminan atas kepemilikan karyanya. Sistem smart contract yang ada pada NFT juga memungkinkan seniman untuk menuliskan persentase royalti setiap kali karyanya berpindah tangan.
Baca juga: Mengenal Smart Contract dan Manfaatnya
Belum lagi, harga dari sebuah aset NFT bisa mencapai angka yang fantastis. Karya NFT termahal yang dibuat oleh Beeple dengan judul Everydays — The First 5000 Days, terjual dengan harga $69 juta dolar AS pada Maret 2021. Angka tersebut merupakan rekor baru untuk penjualan seni digital.
Contoh lainnya, animasi Gif Nyan Cat yang merupakan meme kucing terbang dijual dengan harga lebih dari 500,000 dolar AS. Hal ini menjadi bukti bahwa penikmat seni juga menunjukkan apresiasi yang tinggi terhadap aset-aset NFT.
2. Dalam Bisnis
Bukan hanya karya seni, NFT juga sering dimanfaatkan untuk bisnis. Teknologi ini digunakan untuk sertifikat properti, aset, ataupun lisensi. NFT memiliki kemampuan untuk menghubungkan aset fisik seperti bukti kepemilikan rumah atau properti lainnya. Jadi, pemilik properti bisa menyimpan bukti kepemilikan tersebut lebih aman dalam blockchain dengan proses verifikasi yang cepat. Mereka tak perlu khawatir sertifikat tersebut akan dicuri orang lain. Untuk saat ini, implementasi tersebut memang masih sangat terbatas. Namun di masa depan, tidak menutup kemungkinan jika semua surat-surat berharga akan tersimpan dalam jaringan blockchain.
Selain itu, NFT juga bisa digunakan dalam bisnis ticketing. Sudah jadi rahasia umum bila sektor ini kesulitan memberantas calo dan berbagai macam penipuan. NFT menawarkan solusi untuk mengatasi kedua masalah tersebut dengan sistem verifikasi dan identifikasi yang tidak bisa diubah.
Teknologi ini juga bisa digunakan sebagai identifikasi digital yang merpresentasikan keanggotaan seseorang. Dengan demikian, anggota sebuah klub tidak perlu khawatir data hilang, diubah, atau dicuri orang lain. Salah satu perusahaan yang menggunakan NFT sebagai kartu keanggotaan adalah Kraken Kratom. Perusahaan ini mencetak 5 gambar NFT untuk memberikan penggunanya diskon seumur hidup.
3. Dalam Hiburan dan Gaya Hiburan
Penggunaan NFT yang paling populer dalam dunia hiburan adalah game berbasis NFT dan blockchain. Pasar ini sudah memiliki banyak peminat dan cukup menjanjikan. Pemain bisa mengumpulkan koin-koin NFT hanya dengan bermain game dan menyelesaikan misi yang disediakan. Token NFT tersebut lantas bisa ditukarkan dengan aset lainnya untuk mendapatkan profit. Banyak yang percaya bahwa investasi di NFT gaming bisa menjadi tambahan income yang lumayan. Beberapa game NFT yang populer belakangan ini adalah Axie Infinity, CryptoKitties, The Sandbox, My Neighbor Alice, dan masih banyak lagi.
Baca juga: 7 Game Penghasil Cuan Terbaik yang Berbasis Blockchain
Selain gaming, teknologi ini juga memasuki industri olahraga. Hal ini diawali dengan kartu koleksi dari NBA Top Shot di mana penggemar dapat mengumpulkan cuplikan-cuplikan penting pertandingan favorit mereka. Selain itu, liga sepak bola Belgia, Jupiler Pro League, bermitra dengan perusahaan Ubisoft dan startup Sorare untuk meluncurkan game sepak bola fantasi berbasis NFT.
Pada tahun 2019 lalu, perusahaan sportwear Nike mematenkan sistem otentikasi CryptoKicks. Untuk setiap pembelian sepatu khusus ciptaan mereka, pembeli akan mendapatkan NFT dengan informasi unik tentang barang tersebut, seperti bahan apa yang digunakan, tempat pembuatan, dan lainnya. CryptoKicks juga dapat menggabungkan beberapa desain sepatu digitalnya untuk membuat sepatu baru yang bisa dibeli dalam bentuk fisik.
Marketplace NFT
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk investasi di NFT. Pertama adalah mendapatkan koin NFT melalui game berbasis blockchain yang sudah disebutkan di atas. Selain itu, calon investor juga bisa investasi di NFT melalui marketplace yang menyediakan aset digital ini. Bahkan jika mau, mereka bisa menciptakan sendiri karya NFT mereka. Tetapi ingat bahwa karya yang diciptakan harus 'dimasukan' kedalam blockchain dulu lewat proses minting. Jangan lupa juga untuk membuka akun wallet sebelum mengunggah karya di marketplace.
Baca juga: Cara Memilih Bitcoin Wallet Yang Aman Dan Terpercaya
Lantas, apa saja sih marketplace NFT yang bisa dijadikan referensi?
1. OpenSea
OpenSea merupakan salah satu marketplace NFT yang paling populer saat ini. Platform ini memiliki banyak jenis aset digital. Pengguna tidak akan dikenakan biaya apapun saat mendaftar, tetapi ada biaya listing yang ditagihkan jika pengguna mengunggah karya. Keuntungan menggunakan OpenSea adalah karena marketplace ini sudah mendukung proses minting, sehingga tak perlu susah payah mencari aplikasi pihak ketiga untuk melakukannya. Platform ini juga mendukung 150 token untuk pembayaran.
2. Axie Marketplace
Ini adalah marketplace untuk video game Axie Infinity. Melalui toko online ini, pengguna bisa membeli Axies, yaitu karakter yang bisa dibeli dan dilatih untuk bertarung dalam permainan tersebut. Selain membeli karakter tersebut, pengguna juga bisa membeli tanah di game ataupun item-item lainnya.
Baca juga: 7 Token Gaming Paling Top untuk Play-to-Earn
Token Axie Infity disebut sebagai Axie Shards dibangun dalam blockchain Ethereum. Oleh karena itu, token yang didapatkan melalui permainan ini dapat diperjualbelikan melalui marketplace NFT. Karena kemudahan itu, banyak pemain yang akhirnya investasi di NFT milik Axie Infinity.
3. Rarible
Rarible sebetulnya tak jauh berbeda dari OpenSea. Melalui toko NFT online ini, pengguna dapat membeli berbagai macam karya seni, video, musik, dan barang-barang koleksi lainnya. Tetapi, untuk bisa mendapatkan karya seni dari marketplace ini, pengguna harus memakai token milik Rarible sendiri, yaitu RARI. Marketplace ini dibuat pada blockchain Ethereum, sehingga dibutuhkan wallet Ethereum untuk bisa mengantongi profit yang didapat.
Kesimpulan
Investasi di NFT tampaknya memang menjanjikan. Tetapi, perlu diingat bahwa teknologi ini masih cenderung baru dan penuh spekulasi. Meskipun prospeknya terlihat cerah, tak ada yang benar-benar tahu bagaimana nasibnya di masa depan. Lagipula, nilai karya seni digital tak ubahnya karya seni dan barang koleksi fisik. Value yang dimiliki bersifat subjektif dan ditentukan oleh faktor seperti keunikan dan reputasi sang seniman. Untuk calon investor yang ingin investasi di NFT, pertimbangkanlah faktor tersebut.
Selain NFT, belakangan ini Metaverse juga menjadi perbincangan. Banyak yang meyakini bahwa berinvestasi di Metaverse mungkin saja menjadi peluang yang menjanjikan. Bagaimana prospeknya di masa depan?