Pasar uang memang selalu identik dengan penipuan, tidak terkecuali pasar NFT. Berikut jenis-jenis proyek NFT scam dan cara menghindarinya.
Dalam beberapa tahun terakhir, Non-Fungible Token (NFT) telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Popularitasnya menyebar dengan cepat ke seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia. Eksklusivitas NFT menyebabkan sejumlah token ternama memiliki nilai jual yang fantastis di pasaran.
Akibatnya, semakin banyak pula investor-investor dari berbagai kalangan yang tertarik untuk mulai berkecimpung di dunia NFT demi mendapat keuntungan berlimpah.
Akan tetapi, NFT juga tidak lepas dari risiko penipuan atau scam. Meski saat ini sistem keamanan blockchain sudah cukup memadai, namun ternyata masih terdapat celah-celah yang memungkinkan para pelaku kejahatan cyber untuk beraksi dan menipu korbannya.
Saat ini tidak ada jalan pintas yang dapat Anda gunakan agar terbebas dari penipuan di dunia kripto, namun Anda bisa mengurangi risikonya dengan mengetahui ciri-ciri proyek NFT scam serta cara menghindarinya. Mari kita simak penjelasannya lebih jauh.
1. NFT Palsu
Menduplikasi NFT asli adalah salah satu jenis penipuan NFT yang paling umum. Pada dasarnya, si penipu menyalin karya asli seorang seniman dan membuatnya menjadi sebuah NFT yang kemudian dijual atau dilelang di pasar NFT tanpa izin.
Penipuan semacam ini biasanya didesain dengan begitu baik hingga pembeli tidak sempat berpikir bahwa karya tersebut palsu dan langsung membelinya. Ketika korban menyadari bahwa aset yang dibelinya tidak berharga, sudah tidak ada jalan untuk mengembalikan uangnya dari si penipu.
Para penipu dapat mencuri karya seni dari berbagai sumber, seperti DeviantArt yang merupakan salah satu platform seni digital terbesar di dunia. Para seniman asli dari situs ini telah menemukan lebih dari 90,000 salinan dari karya mereka yang dijual secara bebas di berbagai pasar NFT. Kini, mereka jadi lebih waspada dan terus memantau pasar-pasar NFT.
Baca juga: 10 Rekomendasi Marketplace NFT Terbaik
Selain menjiplak karya seniman lain tanpa izin, beberapa penipu juga dapat menjual NFT yang sangat mirip dengan NFT terkenal. Biasanya mereka hanya mengubah beberapa detail kecil dalam desainnya seperti warna atau bentuk tertentu. Akibatnya, banyak pembeli yang kebingungan dan mengira bahwa itu adalah koleksi baru dari seniman aslinya.
Hal terbaik yang bisa Anda lakukan untuk menghindari penipuan jenis ini adalah mengumpulkan sebanyak mungkin informasi terkait NFT tersebut sebelum membeli. Cobalah untuk mencari data diri penjual di setidaknya dua platform NFT sebelum membeli dan cocokkan akun penjual dengan akun media sosialnya.
Beberapa platform NFT seperti OpenSea juga kini memberi tanda "centang biru" untuk memudahkan pembeli menemukan akun-akun yang terpercaya. Jika Anda membeli NFT dari akun-akun tersebut, maka keaslian karya tentu lebih terjamin.
2. Phishing Scam
Penipuan jenis phishing memang cukup umum ditemukan di dunia kripto, tidak terkecuali NFT. Sekali saja Anda mengklik tautan yang diberikan, data-data beserta uang Anda dapat segera diambil alih oleh si penipu. Aksi phishing dapat terjadi melalui berbagai cara.
Pertama, pelaku phishing dapat melakukan panggilan telepon yang menanyakan private key untuk dompet kripto atau 12 kata keyphrase Anda. Kedua, pelaku phishing juga dapat mengirim email spam yang menginformasikan bahwa akun pelanggan akan dibekukan jika tidak mengikuti prosedur yang tertera di dalam email tersebut. Terakhir, phishing juga dapat dilakukan melalui Google Ads dan iCloud.
Untuk menghindari phishing, Anda perlu selalu mengecek domain URL sebelum membukanya. Pastikan bahwa Anda tidak melakukan verifikasi atau aktivitas apa pun terkait dengan dompet kripto melalui tautan eksternal. Jangan pernah klik iklan secara sembarangan atau tautan tidak resmi lainnya.
Baca juga: 10 Kiat Aman Jual Beli Crypto untuk Pemula
3. Pump and Dump
Penipuan Pump and Dump kerap terjadi di berbagai pasar finansial, termasuk kripto dan NFT. Umumnya, aksi penipuan ini dilakukan dengan menaikkan permintaan NFT secara drastis. Begitu harga NFT mencapai titik tertentu, para pelaku menjual seluruh aset mereka dan segera keluar dari pasar dengan membawa keuntungan yang sangat besar. Sementara itu, investor yang masuk belakangan harus menerima penurunan harga besar-besaran akibat peningkatan suplai.
Biasanya, aksi Pump and Dump dapat terjadi ketika seseorang atau sebuah kelompok memiliki NFT dari koleksi yang sama. Mereka membeli NFT tersebut melalui acara lelang, lalu menjualnya kembali ketika harga sedang naik.
Hal semacam ini pernah terjadi pada salah satu koleksi NFT yang paling populer di dunia, Cryptokitties. Pada awalnya, Cryptokitties mendapat banyak perhatian hingga harganya melonjak drastis dan menyentuh $155,000. Enam bulan berikutnya, para investor kebingungan dengan harga yang turun sebesar 95% dari harga aslinya.
Untuk menghindari penipuan Pump and Dump, cek riwayat harga koleksi NFP dan lihatlah catatan transaksi dari dompet yang sama. Bila transaksi hanya dilakukan oleh beberapa orang, maka itu bisa saja menandakan Pump and Dump. Selain itu, perhatikan juga diskusi-diskusi online dan opini pengguna lain di Twitter, Discord, dan platform lainnya.
4. Rug Pull Scam
Penipuan jenis ini biasanya dimulai dengan promotor yang mempromosikan sebuah koleksi NFT melalui media sosial. Setelah cukup banyak orang yang berinvestasi di dalamnya dan membeli NFT tersebut, si penipu akan menghilang dengan membawa semua uang yang telah terkumpul.
Tak dapat dipungkiri, fitur anonimitas dalam dunia kripto yang terdesentralisasi membuat penipuan jenis ini mudah berkembang.
Dalam kasus lainnya, pengembang memodifikasi kode yang mendasari sebuah NFTagar tidak dapat dijual kembali. Hal ini tentu menguntungkan si pengembang karena ia telah mendapat uang hasil penjualan awal. Di sisi lain, pembeli akan sangat dirugikan karena aset tersebut tidak dapat dijual kembali.
Rug Pull Scam adalah salah satu jenis penipuan NFT yang paling berbahaya dan sulit untuk diidentifikasi. Cara terbaik untuk menghindarinya adalah dengan membeli NFT dari penjual-penjual yang terpercaya saja. Pastikan untuk selalu memeriksa profil media sosial pengembang sebelum membeli dan lihat bagaimana kinerja mereka sejauh ini. Adanya informasi yang saling bertolak belakang atau tim yang tidak responsif adalah ciri-ciri pengembang yang sebaiknya Anda hindari.
5. Penipuan via Website
Sejumlah penipu NFT yang handal dapat meniru situs-situs pasar NFT dengan cukup akurat hingga terlihat seperti aslinya. Desainnya sangat mirip sehingga banyak pengguna yang tertipu.
Jika tidak diperhatikan dengan baik, pengguna bisa tanpa sadar memberikan data dirinya kepada hacker.
Baca juga: Panduan Meminimalisir Risiko Peretasan Pada Koleksi NFT
Agar bisa terhindar dari penipuan jenis ini, pastikan bahwa Anda hanya bertransaksi di website resmi. Periksa domain website yang Anda gunakan dan jangan pernah gunakan tautan dari email atau iklan.
6. Penipuan Saat Lelang
Penipuan jenis ini cukup sering ditemui di dunia NFT, khususnya di pasar sekunder. Biasanya, setelah mendaftarkan NFT untuk dijual kembali, pelaku akan mengubah mata uang pilihan ke mata uang yang bernilai rendah.
Perubahan nilai mata uang kemudian dapat menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi para investor. Dalam hal ini, sebenarnya tidak ada cara spesifik yang bisa dilakukan selain memeriksa ulang mata uang yang digunakan untuk lelang dan selalu sesuaikan tawaran dengan kemampuan finansial Anda.
7. NFT Airdrop dan Giveaway
Aksi pemberian NFT secara cuma-cuma melalui airdrop atau giveaway ternyata tidak selalu indah karena terdapat maksud terselubung di baliknya. Airdrop Scam umumnya dilakukan di platform-platform ramai seperti media sosial.
Sebelum menerima NFT gratis, biasanya pengguna harus mengikuti beberapa langkah, seperti menyetujui syarat dan ketentuan yang berlaku, menyebarkan pesan ke pengguna lain, dan sebagainya.
Beberapa aksi penipuan juga mewajibkan pengguna untuk menghubungkan dompet MetaMask mereka dan memasukkan data-data pribadi sebelum dapat mengklaim hadiahnya. Namun, data-data tersebut justru masuk ke sistem para hacker dan segera dimanfaatkan untuk mencuri dana pengguna.
Cara menghindari penipuan melalui airdrop dan giveaway sebenarnya cukup mudah. Jangan cepat percaya dengan aksi pemberian NFT secara cuma-cuma, terlebih jika situs dan penyelenggaranya tidak jelas atau terlalu banyak syarat yang harus dipenuhi.
8. Penipuan via Customer Support (CS)
Jenis penipuan ini sebenarnya cukup banyak ditemui di berbagai industri dan dapat dilakukan melalui berbagai kanal, seperti Discord, Telegram, Reddit, dan sebagainya. Pada dasarnya, para penipu akan menyamar sebagai CS dari suatu perusahaan atau bisnis tertentu.
Terkadang, mereka juga berpura-pura akan menyelesaikan masalah pengguna dan banyak bertanya tentang data pribadi pengguna. Kemudian, mereka menggunakan informasi tersebut untuk mencuri dana dan aset korbannya.
Baca juga: 5 Kasus Penipuan Kripto Terbesar
Perlu diketahui bahwa tim Customer Support yang asli hampir tidak mungkin menghubungi pengguna melalui media sosial. Maka, jangan pernah memberi informasi pribadi kepada siapa pun di media sosial. Jika Anda ragu, sebaiknya hubungi tim resmi sebelum menanggapi pesan yang meminta data sensitif pelanggan.
9. Promosi dari Influencer Palsu
Tidak dapat dipungkiri bahwa artis dan influencer memang memiliki andil yang besar dalam naiknya popularitas NFT. Inilah mengapa banyak pengembang NFT yang bekerjasama dengan para influencer di media sosial untuk mempromosikan produknya dan memberi berbagai penawaran menarik. Sayangnya, tidak semua proyek ini benar dan dapat dipercaya.
Baca juga: Kupas Tuntas Trend NFT Artis Indonesia
Salah satu cara untuk menghindari penipuan jenis ini adalah mencari tahu tentang proyek yang ditawarkan. Meski proyek tersebut dipromosikan oleh influencer ternama, tetap tidak ada jaminan bahwa proyek itu pasti benar dan nyata.
10. Penipuan NFT Stealth Drop
Penipuan jenis ini kerap terjadi di media sosial seperti Twitter. Ketika Anda terlibat dalam percakapan NFT, algoritma Twitter akan mulai merekomendasikan konten-konten yang berhubungan dengan NFT kepada Anda.
Hal ini kemudian dimanfaatkan oleh para penipu untuk menyebarkan NFT Stealth Drop yang menjanjikan kekayaan cepat bagi para penggunanya, meski pada kenyataannya, proyek ini hanyalah scam.
Untuk dapat mengidentifikasi proyek Stealth Drop, Anda bisa memeriksa kanal Discord mereka. Biasanya, para penipu hanya mengundang calon-calon pengguna yang tampaknya mudah tertipu, jadi mereka membuat kanal Discord mereka tertutup atau hanya terbuka melalui undangan saja.
Akhir Kata
Naiknya tingkat popularitas NFT dalam beberapa tahun terakhir memang tidak perlu dipertanyakan lagi, tapi kenaikan angka kriminalitasnya juga tidak bisa diabaikan begitu saja.
Meski banyak kesempatan menjanjikan, NFT juga penuh dengan risiko penipuan. Sesuai pembahasan di atas, setidaknya ada 10 jenis penipuan yang umum terjadi di pasar NFT.
Agar terhindar dari aksi-aksi merugikan tersebut, penting untuk selalu memeriksa keaslian proyek dan pengembang NFT. Gunakan kata sandi yang kuat dan sistem pengamanan akun yang ketat. Jangan cepat percaya dengan pihak mana pun dan jangan berikan informasi pribadi Anda kepada pihak-pihak yang tidak resmi.
Bagi para pemula, membekali diri dengan pengetahuan yang tepat bisa menjadi senjata ampuh untuk menghindari scam NFT. Apabila masih kesulitan menghadapi beragam kosakata asing di industri NFT, Anda bisa mempelajari 15 Istilah Populer NFT Yang Wajib Diketahui.