XAU/USD masih wait and see karena trader tunggu NFP AS, 1 hari, #Emas Fundamental   |   EUR/JPY berada dalam tekanan jual di bawah harga 164.50, kondisi RSI yang oversold dipantau, 1 hari, #Forex Teknikal   |   GBP/USD bergerak di atas level 1.2550, menguji batas atas channel, 1 hari, #Forex Teknikal   |   EUR/USD naik mendekati level 1.0750 karena sentimen risiko kembali netral, 1 hari, #Forex Teknikal   |   Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada awal perdagangan Jumat (3/Mei), naik 0.4% ke 7,160, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) membukukan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp691.2 miliar per Maret 2023. , 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (MBAP) menganggarkan belanja modal dan investasi senilai $58 juta, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Sumber Sinergi Makmur Tbk. (IOTF) atau Fox Logger membidik peluang bisnis dari implementasi pembayaran tol tanpa sentuh berbasis Global Navigation Satellite System yang akan segera diterapkan di Indonesia, 1 hari, #Saham Indonesia

Harga Minyak Menguat Setelah China Cabut Pembatasan COVID-19

Crypholic 19 Sep 2022
Dibaca Normal 2 Menit
bisnis > minyak > berita >   #covid   #harga-minyak   #minyak
Harga minyak menguat pada perdagangan awal pekan, didukung oleh pencabutan lockdown COVID di China yang berpeluang meningkatkan prospek permintaan minyak.

Harga minyak dunia dibuka menguat pada perdagangan awal pekan (19/September). Kontrak berjangka minyak Brent bergerak pada kisaran $91 per barel atau menguat 0.39 persen, sementara minyak mentah AS atau WTI (West Texas Intermediate) diperdagangkan di $85 per barel atau naik 0.29 persen dari level pembukaan harian.

China Resmi Cabut Pembatasan COVID-19, Harga Minyak Menguat

Otoritas China mengumumkan akan mencabut pembatasan COVID-19 di kota Chengdu pada hari Senin. Kabar ini sontak membuat harga minyak naik karena Chengdu merupakan kota terbesar dari segi populasi setelah Shanghai. Pencabutan lockdown COVID di China menjadi sentimen positif bagi pergerakan harga minyak karena posisi China sebagai salah satu konsumen energi terbesar dunia.

Baca juga: Harga Minyak Hari Ini

 

Masih Di Bawah Tekanan, Pasar Antisipasi Pengumuman The Fed

Kendati mengalami kenaikan yang lumayan positif, harga minyak sejatinya masih berada dalam trend penurunan yang sudah terbentuk sejak beberapa bulan terakhir. Sempat meroket hingga menyentuh rekor tertinggi saat perang Rusia-Ukraina pertama kali berkobar, harga minyak semakin merosot hingga saat ini berada di bawah level psikologis $100.

Pelemahan harga minyak dipicu oleh berbagai sentimen. Salah satunya adalah kekhawatiran terhadap risiko resesi global akibat lonjakan inflasi yang tidak terkendali. Selain itu, pembatasan COVID di China dan musim kenaikan suku bunga bank sentral membuat prospek permintaan minyak semakin meredup.

Fokus investor minyak pekan ini akan bergeser pada pengumuman suku bunga dan kebijakan moneter The Fed hari Kamis mendatang (22/September). Pasar sudah mengantisipasi bahwa bank sentral AS tersebut akan menaikkan suku bunga setidaknya 75 basis poin. Oleh karena itu, pelaku pasar akan lebih memperhatikan pernyataan Jerome Powell pada konferensi pers untuk mengetahui sentimen kebijakan ekonomi ke depan, termasuk mengenai rencana pengetatan moneter lebih lanjut pada bulan-bulan mendatang.

Terkait Lainnya
 
Harga Emas Dunia
Kemarin 2303.00
Minggu Lalu 2347.45
1 Bulan Lalu 2330.20
2 Bulan Lalu 2165.20
3 Bulan Lalu 2051.40
6 Bulan Lalu 1957.80
Setahun Lalu 2042.90
Harga Emas Lokal
Kemarin 1.234.000
Minggu Lalu 1.234.000
1 Bulan Lalu 1.190.000
2 Bulan Lalu 1.100.000
3 Bulan Lalu 1.046.000
Setahun Lalu 957.000

Kirim Komentar Baru