XAU/USD masih wait and see karena trader tunggu NFP AS, 1 hari, #Emas Fundamental   |   EUR/JPY berada dalam tekanan jual di bawah harga 164.50, kondisi RSI yang oversold dipantau, 1 hari, #Forex Teknikal   |   GBP/USD bergerak di atas level 1.2550, menguji batas atas channel, 1 hari, #Forex Teknikal   |   EUR/USD naik mendekati level 1.0750 karena sentimen risiko kembali netral, 1 hari, #Forex Teknikal   |   Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada awal perdagangan Jumat (3/Mei), naik 0.4% ke 7,160, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) membukukan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp691.2 miliar per Maret 2023. , 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (MBAP) menganggarkan belanja modal dan investasi senilai $58 juta, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Sumber Sinergi Makmur Tbk. (IOTF) atau Fox Logger membidik peluang bisnis dari implementasi pembayaran tol tanpa sentuh berbasis Global Navigation Satellite System yang akan segera diterapkan di Indonesia, 1 hari, #Saham Indonesia

Harga Minyak Menanjak Setelah China Resmi Membuka Batasan COVID

Crypholic 9 Jan 2023
Dibaca Normal 2 Menit
bisnis > minyak > berita >   #china   #covid   #harga-minyak   #minyak
Harga minyak mengawali pekan ini dengan kenaikan berkat langkah China yang kembali membuka pembatasan setelah menerapkan kebijakan COVID selama 3 tahun terakhir.

Harga minyak mentah menguat pada hari Senin (09/Januari) setelah pemerintah China membuka sepenuhnya wilayah mereka untuk wisatawan internasional. Ini merupakan yang pertama kalinya sejak China menerapkan kebijakan ketat untuk membatasi penyebaran COVID pada awal 2020 lalu.

Harga minyak naik

Pasar melihat pembukaan pembatasan akan kembali mendongkrak perekonomian China yang sempat melambat akibat kebijakan Zero-COVID. Aktivitas ekonomi yang mulai bergeliat akan mendorong permintaan minyak global, mengingat China adalah salah satu importir minyak terbesar di dunia.

Oleh karena itu, tak heran jika minyak Brent menguat 1.11 persen pada kisaran $79.34 per barel, sementara WTI (West Texas Intermediate) naik 1.2 persen ke $74.52 per barel.

Keputusan pemerintah China dalam membuka kembali pembatasan menjadi indikasi kuat bahwa negeri pimpinan Xi Jinping itu telah sepenuhnya meninggalkan kebijakan Zero-COVID. Langkah ini terbilang berani karena fakta menunjukkan masih ada lonjakan kasus COVID di beberapa wilayah China.

Terlepas dari kekhawatiran tersebut, sejumlah pakar memperkirakan ekonomi China akan kembali normal seperti kondisi pra-COVID. Tak tanggung-tanggung, outlook ini mengungkit proyeksi harga minyak untuk dapat kembali naik hingga di atas $100 per barel pada tahun ini.

Baca juga: Harga Minyak Ditopang Kebijakan China, Pasokan AS Terancam

 

Fokus Pasar Akan Kembali ke AS

Setelah naik turun mengikuti perkembangan kebijakan COVID di China, para investor di pasar minyak akan kembali mencermati rilis data ekonomi AS untuk mengukur dampak pergerakan Dolar terhadap harga minyak.

Minggu ini, inflasi konsumen (CPI) AS dijadwalkan rilis pada hari Kamis mendatang. Apabila data CPI kembali turun, maka sentimen ini akan mendukung prospek perlambatan rate hike pada pertemuan FOMC selanjutnya. Apalagi, data ketenagakerjaan AS akhir pekan lalu dibebani oleh performa upah rata-rata per jam yang melambat di bawah ekspektasi.

Dengan laju kenaikan suku bunga yang lebih lambat, maka tekanan terhadap perekonomian AS akan berkurang dan permintaan minyak berpotensi meningkat.

Terkait Lainnya
 
Harga Emas Dunia
Kemarin 2303.00
Minggu Lalu 2347.45
1 Bulan Lalu 2330.20
2 Bulan Lalu 2165.20
3 Bulan Lalu 2051.40
6 Bulan Lalu 1957.80
Setahun Lalu 2042.90
Harga Emas Lokal
Kemarin 1.234.000
Minggu Lalu 1.234.000
1 Bulan Lalu 1.190.000
2 Bulan Lalu 1.100.000
3 Bulan Lalu 1.046.000
Setahun Lalu 957.000

Kirim Komentar Baru