AUD/JPY masih berada di baawah level 104.00 setelah hasil beragam pada data Tiongkok, 1 hari, #Forex Teknikal   |   USD/CHF naik menuju level 0.9100 di tengah lebih rendahnya produksi industri Swiss, 1 hari, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling mempertahankan kekuatan di dekat level 1.2700 meskipun dolar AS stabil, 1 hari, #Forex Teknikal   |   EUR/USDtetap bullish setelah koreksi hari Kamis, 1 hari, #Forex Teknikal   |   PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp136.4 miliar, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Sepeda Bersama Indonesia Tbk (BIKE) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp12.9 miliar dari laba bersih di tahun buku 2023. , 1 hari, #Saham Indonesia   |   Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0.42% ke level 7,277 pagi ini, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp300 miliar. , 1 hari, #Saham Indonesia

Market Pagi Ini: Penurunan EUR/USD Masih Kuat, Kripto Mulai Goyah

Inbizia 6 Oct 2023
Dibaca Normal 2 Menit
berita >   #eur   #eurusd   #kripto   #market   #market-pagi-ini
Meski naik hampir setengah persen, koreksi Euro terhadap Dolar AS diperkirakan tak bertahan lama. Pasalnya, outlook teknikal EUR/USD masih didominasi bearish.

Market 6 Oktober 2023

Selamat pagi, para pencari profit! Sentimen bullish terhadap Dolar tampaknya masih bertahan hingga menjelang rilis data NFP akhir pekan ini. Di saat yang sama, kondisi pasar kripto mulai berisiko melemah akibat koreksi pada Bitcoin dan Ethereum.

Bagaimana ulasan lengkap market pagi ini? Mari kita bedah satu per satu.

  • EUR/USD stabil setelah naik 0.45% di tengah banyaknya aksi profit taking pada posisi long USD.
  • Meskipun begitu, grafik EUR/USD masih bearish karena MA 5, 10, dan 21 yang menurun dalam basis harian, mingguan, hingga bulanan.
  • Dengan sinyal Bollinger Bands 21 yang juga bearish, EUR/USD berpotensi turun menuju 1.0402.
  • AUD/USD menguat 0.75% karena aksi short-covering menjelang rilis data NFP petang ini.
  • Penguatan Dolar Australia juga ditopang oleh imbal hasil obligasi AS yang masih lemah setelah turun dari level tertinggi 16 tahun.
  • Ekspektasi suku bunga AS yang tinggi dalam jangka panjang masih kuat, sehingga membatasi potensi kenaikan AUD/USD lebih lanjut.
  • Tekanan pada harga komoditas juga membebani potensi pemulihan AUD.
  • Area support AUD/USD berada di 0.6325-30 dan 0.6290-0.6300, sementara resistance terlihat di sekitar 0.6380-90 dan 0.6420.
  • Bitcoin (BTC) terkoreksi 0.81% ke level 27,520. Tetapi secara mingguan, BTC masih menguat 1.74%.
  • Menurut analis ByteTree, outlook Bitcoin berubah dari bullish ke netral setelah menjadi safe haven di tengah aksi jual saham dan obligasi.
  • Sementara itu, Ethereum (ETH) turun 1.53% di level $1620. Hal ini membuat harga merosot 2.08% dalam basis mingguan.
  • Ledger memberhentikan 12% pegawainya karena kendala makroekonomi yang menghambat pendapatan perusahaan.
  • Perusahaan jasa finansial Bitcoin, Swan, bekerjasama dengan Blockstream untuk memungkinkan pengguna tetap memiliki kendali penuh atas aset digital yang disimpan dengan keamanan tinggi.

Untuk mendalami ilmu trading di pasar finansial, Anda juga bisa belajar di kumpulan artikel Inbizia.

27 May 2016 | #eur   #jpy  
Terkait Lainnya
Kategori Terkait
 
AUD/JPY masih berada di baawah level 104.00 setelah hasil beragam pada data Tiongkok, 1 hari, #Forex Teknikal

USD/CHF naik menuju level 0.9100 di tengah lebih rendahnya produksi industri Swiss, 1 hari, #Forex Teknikal

Pound Sterling mempertahankan kekuatan di dekat level 1.2700 meskipun dolar AS stabil, 1 hari, #Forex Teknikal

EUR/USDtetap bullish setelah koreksi hari Kamis, 1 hari, #Forex Teknikal

PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp136.4 miliar, 1 hari, #Saham Indonesia

PT Sepeda Bersama Indonesia Tbk (BIKE) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp12.9 miliar dari laba bersih di tahun buku 2023. , 1 hari, #Saham Indonesia

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0.42% ke level 7,277 pagi ini, 1 hari, #Saham Indonesia

PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp300 miliar. , 1 hari, #Saham Indonesia


Forum Terkait

 Vande |  26 Jun 2015

bagaimana cara entry market dengan indikator adx, moving average, bollinger?

Lihat Reply [16]

@ vande:
Saya asumsikan Anda trading dengan time frame 1 jam (H1), dengan parameter indikator yang standard, yaitu ADX (14), simple moving average (sma) 50 dan Bollinger Band (20,2):

strategi trading


Entry buy jika :
1. Harga bergerak diatas kurva simple moving average (sma) 50 dan diatas kurva middle band Bollinger Bands (kurva yang tengah).
2. Kurva +DI pada indikator ADX (warna biru) memotong kurva -DI (warna merah) dari arah bawah keatas, dan nilai ADX minimal 20 (dalam contoh tsb dibuat 25).
3.Exit jika harga telah bergerak dibawah kurva middle band Bollinger Bands.

Entry sell jika :
1. Harga bergerak dibawah kurva simple moving average (sma) 50 dan dibawah kurva middle band Bollinger Bands (kurva yang tengah).
2. Kurva -DI pada indikator ADX (warna merah) memotong kurva +DI (warna biru) dari arah bawah keatas, dan nilai ADX minimal 20 (dalam contoh tsb dibuat 25).
3.Exit jika harga telah bergerak diatas kurva middle band Bollinger Bands.

- Untuk time frame yang lebih tinggi atau lebih rendah caranya sama saja. Semoga bisa membantu.

M Singgih   30 Jun 2015

Pada gambar no 1 exit buy itu jika harga telah bergerak di bawah kurva bollinger bands.
-pertanyaan saya Harga yang melewati kurva bollinger bands itu harga penutupan candle apa harga terendah candle?
-Bagaimana penentuan nilai STOPLOSS & TAKEPROFIT (metatrader4) jika saya menggunakan sistem entry market seperti di atas agar profit saya berkembang?

Vande   30 Jun 2015

berapa penentuan nilai STOPLOSS/TAKEPROFIT (metatrader4 ) jika saya menggunakan sistem entry market diatas agar profit saya berkembang?

Vande   2 Jul 2015

@ vande:
- Harga yang melewati kurva bollinger bands itu harga penutupan candle apa harga terendah candle? : harga penutupan.
- Untuk level stop (stop loss) bisa ditentukan pada level dibawah kurva middle band (untuk posisi buy) atau diatas kurva middle band (untuk posisi sell). Take profit (target) bisa ditentukan ketika harga telah kembali bergerak dibawah middle band (untuk posisi buy) atau diatas kurva middle band (untuk posisi sell):


trailing stop

- Untuk memaksimalkan profit Anda bisa menggunakan teknik trailing stop, tetapi komputer Anda harus terus on, atau Anda menyewa VPS (Virtual  Private  Server).

M Singgih   6 Jul 2015

@Bayu:

1. Periode dalam indikator adalah batasan candlestick/waktu yang digunakan untuk nilai indikator. Setiap indikator mempunyai rumus/hitungannya masing-masing, contohnya moving average (MA) dihitung berdasarkan nilai rata-rata setiap periodenya. Jika Anda memasukkan periode 5 dalam indikator MA pada time frame H1 (1 jam) artinya candlestick MA yang dihitung adalah 5 candlestick ke belakang (5 jam terakhir).

Semakin besar periode maka semakin jauh perhitungannya. Sebagai contoh, jika Anda memasukkan periode 14 pada indikator MA di time frame H1 (1 jam) artinya nilai MA akan dihitung sebanyak 14 candlestick terakhir (14 jam terakhir, dihitung dari yang paling akhir).

2. Periode 1 =  1 candlestick terakhir. Jika Anda memasukkan angka 10 pada periode maka perhitungan rumus indikatornya akan mencakup 10 candlestick terakhir.

3. Periode 14 artinya perhitungan indikator ADX mencakup 14 candle terakhir pada time frame yang digunakan. Jika time frame yang digunakan H1 dengan periode 14 maka nilai ADX yang tercantum mencakup 14 candlestick terakhir atau 14 jam terkahir.

Jika periode yang digunakan adalah 50 pada time frame H1 maka nilai ADX yang tercantum meliputi 50 candlestick terakhir atau 50 jam terakhir.

Kiki R   13 Apr 2020

@Bayu
Seperti yg dijelaskan master Kiki diatas periode batasan candlestick/waktu. fungsi periode di indikator seperti yg dijelaskan master Kiki di atas Jika periode yang digunakan adalah 50 pada time frame H1 maka nilai ADX yang tercantum meliputi 50 candlestick terakhir atau 50 jam terakhir. Penggunaannya semakin kecil time frame yg digunakan maka settingan periode juga sebaiknya semakin kecil. contoh Time Frame M5, M15 cocok digunakan periode rendah 10,20,30 tapi time frame tinggi H4, W1 kurang cocok gunakan periode rendah karena terlalu kecil.

Kenapa master Kiki buat periode 50? karena master Kiki trader jangka menengah dan panjang. jika trading hanya target 10-50 pips maka gunakan time frame rendah M5,M15 gunakan juga periode rendah 5,10,14 supaya lebih detail. sedangkan buat trader yg menahan posisi berhari-hari kadang berminggu-minggu maka gunakan time frame tinggi H4,W1 dengan periode tinggi juga 50,100,200,300. logika gampangnya kalau kita mau cari teman maka kita gak perlu tau masa lalu teman tersebut cukup baik saja terlihat ya sudah bagus, sedangkan kalau kita mau cari isteri pasangan maka kita harus tau seluk beluk masa lalunya dan mantan-mantannya karena pasangan hidup itu untuk jangka panjang.

Periode itu juga seperti itu, kalau kita mau entry di time frame rendah hanya untuk ngejar beberapa pips cukup kita melihat chart beberapa jam sebelumnya, tapi kalau mau entry di time frame tinggi H4,W1 maka kita perlu melihat chart berhari-hari ataupun berminggu-minggu sebelumnya. coba tes aja di akun demo, pengaturan angka periode sesuaikan dengan gaya trading scalping, trader harian, trader menengah atau trader jangka panjang.

Malik Fazal Gafi   16 Apr 2020

Maaf sebelumnya pak, saya baru belajar tentang forex ini. Banyak yg belum saya ketahui. Yang mau saya tanyakan
1. apa maksud periode dalam trading?
2. Berapa lama waktu yg dibutuhkan dalam 1 periode?
3. Dalam indikator ADX ada yg membuat periode di angka 14. Dan anda membuat angka 50 di periode ADX. Maksudnya bagaimana ya pak?
Terima kasih

Bayu   11 Apr 2020

Apakah bila volatilitas trading rendah, Indikator ADX tidak efektif digunakan? Minta rekomendasi indikator lain pada saat volatilitas rendah bang. Makasih

Syafrudin   22 Aug 2022

@Syafrudin: Bukan tidak efektif, tapi lebih ke pembacaan ADX akan menunjukkan angka yang rendah (dibawah 20).

Market dengan volatilitas rendah artinya pergerakan harga tidak terlalu besar sehingga profit yang Anda dapatkan pun kurang maksimal.

Jadi, pendekatan yang benar bukanlah menghindari ADX saat volatilitas rendah, namun menunggu sampai pair tersebut mempunyai volatilitas yang tinggi baru Anda masuk lagi ke pasar.

Trading pada market dengan volatilitas rendah cenderung kurang bagus karena market belum bergerak penuh dan tingkat random (acak) lebih tinggi.

Namun, jika Anda tetap ingin trading pada volatilitas rendah, indikator yang Anda perlukan sama seperti pada volatilitas tinggi, yaitu:

1. Indikator untuk melihat arah harga, contohnya MA, Bollinger bands, MACD, dst.

2. Indikator untuk melihat level, contohnya RSI, Fibonacci retracement, pivot points, dst.

3. Indikator untuk trigger entry, contohnya stochastic.

Kiki R   23 Aug 2022

pak dari indikator adx sendiri sebenarnya line mana yang perlu dapat perhatian lebih? Line ADX, DI- atau DI+ nya? Membingungkan sekali soalnya kalau ketiganya sedang bertumpukan satu sama lain

Tirta Guna   31 Aug 2022

@Tirta Guna: Yang paling penting adalah line ADX-nya karena tujuan menggunakan ADX adalah mengukur kekuatan tren yang terjadi saat ini.

Kiki R   1 Sep 2022

@ Tirta Guna:

Tidak ada perhatian lebih atau perhatian kurang. Harus diamati secara bersamaan baik ADX, +DI dan juga -DI. Kurva ADX untuk mengetahui kekuatan trend yang sedang terjadi berdasarkan nilai ADX-nya. Sedangkan posisi kurva +DI dan -DI untuk konfirmasi trend yang sedang terjadi. Jika terjadi perpotongan (crossing) antara +DI dan -DI, maka akan terjadi pergantian trend.

M Singgih   15 Dec 2022

@ Syafrudin:

Kegunaan indikator ADX adalah untuk mengetahui apakah pergerakan harga sedang trending dengan kuat, atau bergerak sideways (tidak trending). Jadi kurva indikator ADX menunjukkan seberapa besar kekuatan trend. Semakin tinggi nilai ADX semakin kuat trend yang sedang terjadi.

Adapun volatilitas tidak berhubungan langsung dengan kekuatan trend. Volatilitas rendah belum tentu tred lemah atau tidak trending, tetapi range tradingnya bisa saja rendah. Untuk mengukur tinggi rendahnya volatilitas, digunakan indikator Bollinger Bands. Untuk penjelasan silahkan baca: Cara Menggunakan Indikator Bollinger Bands

Kalau volatilitas rendah dan pergerakan harga sedang sideways, Anda bisa menggunakan indikator oscillator seperti RSI atau stochastic. Amati level overbought dan oversold-nya. Untuk mengetahui pergerakan harga sedang trending atau sideways bisa dengan indikator ADX, jika ADX di bawah level 20, maka diasumsikan pergerakan harga sedang sideways.

M Singgih   16 Dec 2022

Selain ADX, indikator alternatifnya apa pak yang bisa digunakan untuk deteksi meomentum tren?

Opung Gaul   19 Dec 2022

@Opung Gaul: Selain ADX, Anda juga bisa mendeteksi perubahan momentum dengan indikator bollinger bands.

Saat momentum lemah atau sideways, indikator bolliger bands akan mengecil dan harga akan bolak-balik di dalam upper band dan lower band.

Namun, saat terjadi momentum yang sangat kuat, maka indikator BB akan mengembang.

Kiki R   22 Dec 2022

@Opung Gaul

Ada banyak sekali indikator yang bisa merepresentasikan momentum atau kekuatan market saat itu. Selain ADX, indikator jenis Oscillator seperti MACD, RSI, bahkan Stoch juga bisa dibuat sebagai indikasi untuk melihat momentum pasar. Dalam kasus Oscillator, momentum dapat diketahui saat terjadi Crossover antara nilai indikator pada suatu value tertentu. Misalkan pada MACD, saat nilai histogram Crossover ke bawah nilai 0 maka momentum dinyatakan Bearish. 

Nur Salim   29 Dec 2022
 Zoro |  20 Mar 2019

Saya suka pair NZD/USD, jam brp kah biasanya pasar ini paling volatile kalau menurut pengamatan mastah?

Lihat Reply [1]

@ Zoro:

Untuk NZD/USD, tentunya saat yang aktif adalah ketika pasar New Zealand buka dan ketika pasar New York buka.
Pasar New Zealand adalah yang pertama kali buka (sekitar jam 4 pagi WIB), dan pasar New York buka sekitar jam 19:30 WIB.

Dari pengamatan kami, NZD akan volatile ketika ada rilis data New Zealand yang berdampak tinggi seperti Employment, CPI, GDP, RBNZ meeting, dan itu biasanya pagi antara jam 4 - jam 5 WIB.
Dalam hal ini tidak hanya NZD/USD yang volatile, tetapi juga NZD/JPY dan pair lainnya yang ada NZD.

Ketika ada rilis data AS (saat pasar New York buka), NZD/USD bisa volatile, tetapi tidak sehebat EUR/USD atau USD/JPY, karena volume perdagangan NZD/USD memang tidak sebesar EUR/USD dan USD/JPY.

M Singgih   22 Mar 2019
 Idha Kusbiyanto |  11 Apr 2022

Apakah strategi di trading forex bisa digunakan untuk trading kripto?

Lihat Reply [11]

@Idha Kusbiyanto:

Selamat pagi bu, untuk jawaban dari pertanyaan ibu sebenarnya bergantung pada jenis strategi trading forex yang digunakan. Jika menggunakan Fundamental analisis atau gabungan antara Fundamental dan Teknikal analisis, maka besar kemungkinan strategi tersebut tidak akan dapat digunakan pada kripto karena memang dasar fundamentalnya yang hanya memiliki sedikit kesamaan. Namun jika strategi yang digunakan murni menggunakan teknikal, maka besar kemungkinan bahwa strategi tersebut dapat digunakan juga pada pasar kripto. Contoh yang paling sederhana adalah dengan menggunakan indikator MACD pada trading forex. Indikator teknikal ini juga dapat digunakan dengan sangat baik pada mata uang kripto seperti BTC/USD.

btc-macd

Hanya saja perlu diingat, biasanya diperlukan sedikit optimasi atau penyesuaian agar strategi tersebut dapat berjalan dengan baik pada kripto. Selalu ingat untuk melakukan Backtest dan Forward Test terlebih dahulu sebelum menjalankannya dengan uang sungguhan.

Terima kasih, semoga membantu.

Nur Salim   13 Apr 2022

Selamat malam, Money Management untuk trading kripto sendiri sebenarnya hampir sama dengan Money Management lainnya. Prinsipnya adalah segitiga risiko yang terdiri dari batas toleransi kerugian yang ditetapkan, besaran Stop Loss yang digunakan, serta Lot/Share/Jumlah koin yang akan digunakan. Contohnya sebagai berikut:

mm-kripto

Harga yang naik pasca terbentuknya pola Candlestick Bullish Engulfing, kembali turun ke sekitaran pola tersebut. Karena pola ini juga berfungsi sebagai batas zona Support pada harga, maka besaran Entry dilakukan saat proses Retest tersebut dengan ketentuan sebagai berikut:

Modal = 100,000 USD.

Risiko yang siap ditanggung = 10%.

Stop Loss = 35,000 point.

maka Lot yang yang akan digunakan adalah = (10/100 * 100,000) / 35,000 = 0.28 Lot.

Sehingga jika harga turun dan mengenai Stop Loss sebesar 35,000 point, maka total kerugian yang akan ditanggung hanya sebesar 10% dari modal atau 10,000 USD.

Selain membatasi jumlah kerugian per transaksi seperti di atas, masih banyak cara lain yang dapat digunakan. Namun sebelum itu mohon di sadari, tujuan dari Money/Risk Management sebenarnya adalah untuk membatasi tingkat risiko saat trading kripto. Keuntungan yang lebih itu hanyalah sebuah bonus.

Terima kasih, semoga membantu.

Nur Salim   15 Apr 2022

@Amelia Nuryanti:

Secara garis besar baik itu di kripto, saham ataupun instrumen lain semua cara yang digunakan untuk menentukan trend juga bisa digunakan kok bu. Ibu bisa menggunakan indikator Moving Average untuk menentukan trend.

ma-trend

Atau ibu juga bisa menarik trend line pada harga atau juga menentukan titik-titik Higher High, Lower Low, Higher Low, Lower High agar bisa menerapkan Dow Theory untuk menentukan trend juga bisa dilakukan.

trend-dow-kripto

Selain itu banyak juga cara lain ataupun indikator lain yang bisa ibu gunakan sebagai alat untuk membantu menentukan trend dalam kripto seperti Bollinger Bands, Trend Channel, Parabolic Sar, Dll. Semuanya bisa dan memiliki caranya masing-masing dalam menentukan trend. Tidak ada cara yang benar dan salah dalam penentuannya karena biasanya menentukan trend itu hanyalah langkah awal untuk menganalisa pergerakan market.

Terima kasih, semoga bisa sedikit membantu.

Nur Salim   28 Apr 2022

Bagaimana cara menentukan trend pada mata uang kripto pak? apakah caranya sama seperti di forex? thanks

Amelia Nuryanti   28 Apr 2022

mohon bantuannya, bagaimana manajemen modal yang baik untuk memaksimalkan hasil trading kripto?

Yuni Aulia   15 Apr 2022

Bagaimana cara mengenalisa candlestick kripto dan forex? Apakah ada perbedaan mendasar?

Suwandi   15 Sep 2022

Tidak ada perbedaan secara candlestick.

Yang berbeda adalah karakter pergerakan harga antara kripto dan forex.

1. Kripto jauh lebih volatil dibandingkan dengan forex.

2. Kripto lebih trending daripada forex karena dapat dijadikan sebagai investasi sedangkan forex tidak.

Oleh karena itu, karakter pergerakan pair forex cenderung lebih banyak sideways karena tujuannya diperdagangkan, bukan untuk investasi.

Kiki R   15 Sep 2022

Kalau trading kripto di broker forex, ya strateginya bisa sama saja lah ya dengan trading forex. Tapi, bagaimana kalau kita mau trading kripto di broker lokal seperti Ajaib dan Pluang? Nggak ada metatrader-nya, nggak bisa langsung sell tanpa buy juga... Adakah strategi trading yang sudah terbukti ampuh?

Indah   29 Sep 2022

@indah:

Pada dasarnya kakak tetap bisa mengamati pergerakan harga dan indikator pada Platform Third Party seperti TradingView yang menyediakan layanan lengkap.Jadi analisa dilakukan pada Platform tersebut, dan sinyal dieksekusi pada platform trading yang digunakan. Hanya saja jika memang sulit, kakak mungkin bisa menerapkan strategi seperti pola Candlestick ataupun Chart Pattern.

Pada pola Candlestick misalkan pola Morning Star, tidak diperlukan bantuan indikator apapun kecuali bentuk Candlestick itu sendiri untuk menganalisa. Contoh:

morning-star

Nur Salim   4 Oct 2022

@ Amelia Nuryanti:

Cara mengamati arah trend pada semua instrumen trading sama saja, termasuk mata uang kripto. Kalau pada chart terjadi level-level higher high dan higher low, berarti harga sedang bergerak uptrend. Kalau pada chart terjadi level-level lower high dan lower low, berarti harga sedang bergerak downtrend.

 

M Singgih   24 Aug 2023

@ Suwandi:

Analisa pergerakan harga secara teknikal sama saja untuk semua instrumen trading, baik itu forex, komoditi, futures maupun crypto currency. Semua instrumen trading yang pergerakan harganya direpresentasikan dalam bentuk candlestick cara analisanya sama. Yang lazim adalah dengan pengamatan price action dan indikator teknikal.

 

M Singgih   29 Aug 2023
 Cokro Raharjo |  7 Jan 2021

bagaimana cara membaca candlestick kripto untuk melihat signal entry?

Lihat Reply [30]

@ Rizqy Bagus:

Pergantian candle per hari akan tampak jika Anda mengamati pergerakan harga pada time frame daily. Pergantian candle per hari (pada time frame daily) terjadi setiap hari dari hari Senin hingga Jum’at setiap jam 00:00 waktu server. Untuk menyesuaikan dengan waktu WIB, Anda harus tahu perbedaan waktu antara WIB dan waktu server.

 

M Singgih   15 Apr 2021

kalau untuk hari sabtu kripto masih bisa trading ya pak? 

Abdul Malik   24 May 2021

@ Abdul Malik:

Ada beberapa broker yang server untuk mata uang kriptonya masih aktif pada hari Sabtu dan Minggu. Jika menggunakan platform Metatrader, untuk mengetahui jam trading suatu pair, bisa klik kanan pada pair yang ada di Market Watch, kemudian klik “Specification”.

 

M Singgih   24 May 2021

Wah sama nih, saya juga bertanya-tanya mengenai ini. Akhirnya ketemu juga jawabannya.

Saya juga nitip tanya, kalo untuk spreadnya, di crypto exchange dan broker forex itu sama juga kah pak?

Gama   9 Jul 2021

@ Gama:

Untuk pair kripto, spread-nya jauh lebih besar dari pair forx. Silahkan lihat di paltform trading Anda.
Berikut ini perbandingan spread dari broker yang saya gunakan untuk Bitcoin dan pair forex:

Pergantian Candle Pada Mata Uang Crypto

M Singgih   11 Jul 2021

@Supriadi

Pertama-tama seblum pembahasan saya lanjutkan lebih dalam, dalam time berapa sejatinya bapak menemukan Pin Bar dan melakukan transaksi Buy? Karena sejatinya, semakin kecil time frame yang digunakan sebagai dasar analisa Candlestick, maka semakin besar pula sinyal itu hanya muncul karena adanya Noise pergerakan harga. Selain itu, meskipun menggunakan time frame Daily sekaligus, tentu saja masih banyak faktor lain yang perlu diperhatikan dan tidak bisa sembarangan membuka posisi karena adanya Pin Bar.

Umumnya, Pola Candlestick biasanya digunakan sebagai salah satu konfirmasi untuk pembukaan posisi. Bukan berarti tidak bisa digunakan secara mandiri, hanya saja akurasi dari pola itu meningkat jika digabungkan dengan Technical Tools lain. Pin Bar yang baik sendiri, biasanya muncul sebagai konfirmasi pada level-level penting yang ada dalam pasar seperti Support dan Resistance, Supply dan Demand, bahkan sekedar Moving Average juga sudah cukup untuk menemani kemunculan Pin Bar. Contohnya sebagai berikut:

pin-bar-2

Pin bar bisa muncul di mana dan kapan saja dalam pasar. Bukan berarti sinyalnya bisa diikuti semua dan akan mendatangkan untung semua. Kalau tempatnya salah, ujung-ujungnya bukan Reversal yang muncul pak tapi Continuation. Inilah pentingnya menyaring Pin Bar yang muncul ini nanti. Bisa lewat Trend, yang berarti saat Trend sedang naik kita hanya akan mengincar Pin Bar Buy saja. Atau juga diikuti dengan Key Level seperti yang disebutkan di atas. Salah satu contohnya sebagai berikut:

pin-bar-1

Contoh kedua ini bahkan saya ambil dari Pin Bar yang muncul di tf H1 dengan patokan Pin Bar muncul sebagai Rejection MA. Saya tidak tandai semua, tapi bisa dilihat selain Pin Bar yang ditandai, banyak Pin Bar lain di sana yang tidak berada pada Key Level yang ditentukan.

Jadi bukan berati karena Pin Bar-nya tidak bekerja, pasar kripto disimpulkan penuh manipulasi. Pertama kita perbaiki dulu cara trading dengan Pin Bar-nya. Kalau cara tradingnya sudah benar, dan tidak bekerja, bisa jadi pasanya memang tidak cocok atau kemungkinan terburuk ada manipulasi seperti yang bapak bilang.

Jika ingin belajar lebih dalam lagi, mungkin coba bisa dipelajari artikel tentang Pin Bar pada kripto BTC. Terima kasih, semoga membantu.

Nur Salim   21 Jan 2022

@Surya Jatmiko

Betul pak, umumnya Candlestick bisa digunakan sebagai salah satu Technical Tools untuk memprediksi pergerakan harga ke depannya. Namun, jika tujuannya digunakan untuk mencari koin mana yang selanjutnya akan terbang saya rasa agak sulit. Kondisi suatu aset atau koin kripto yang terbang tinggi ini biasanya disebabkan oleh 2 hal pak.

1. Karena memang valuasi dari koin tersebut meningkat hasil dari transaksi jual beli yang normal berdasarkan asas Supply And Demand. Untuk Point nomor satu ini penggunaan analisa Technical seperti Candlestick tentu saja dapat digunakan dengan baik karena kondisi pasarnya yang normal. Contohnya pada kenaikan Doge di tahun 2019 berikut:

cs-1

Dari grafik dapat terlihat bahwa harga yang sedang dalam kondisi Sideway pasca penurunan membentuk pola Candlestick Morning Star dengan Candle ke-2 berupa Doji yang mengindikasi bahwa akan ada Reversal atau putar balik harga. Posisi bisa diambil setelah pola Candlestick terbentuk dengan resiko SL ditempatkan pada harga Low di pola yang terbentuk. 

2. Karena adanya manipulasi dari satu atau lebih pihak yang sengaja melakukan pembelian besar-besaran pada koin. Untuk point yang berikutnya ini yang saya rasa sulit mengaplikasikan Technical Tools, mengingat cuitan-cuitan bapak "Tesla" yang mengangkat harga to the moon muncul tanpa adanya peringatan terlebih dahulu alias random. Berikut contoh dari Chart koin Doge pada hari salah satu cuitan bapak "Tesla" muncul:

cs-2 Jika dilihat dari grafik, harga memang terlihat membentuk pola Candlestick Bullish Engulfing saat harga naik. Sayangnya, pola ini selesai saat harga telah sangat tinggi sehingga tingkat risiko yang diambil untuk masuk saat pola ini selesai juga tinggi. Berbeda lagi kalau tujuannya memang investasi di koin meme satu ini ya. Jatuhnya sah-sah saja untuk membeli walau harga sudah sangat tinggi.

Pendekatan yang mungkin berhasil itu adalah dengan menggunakan Chart Pattern. Terlihat pada Chart di atas, ada pola Flag yang terbentuk sebelum kenaikan harga yang drastis. Pola Flag ini merupakan salah satu pola Chart Pattern dengan yang cocok untuk Day trading.

Namun hal ini juga cukup dipaksakan mengingat harga penutupan yang terbentuk juga sudah jauh berada titik Breakout pola Flag itu.

Terima kasih, semoga membantu.

Nur Salim   23 Jan 2022

@Dyah Purnama:

Lihat pada Platform mana? Umumnya memang kalau di halaman Home atau awal tampilan atau pergerakan harga kripto hanya akan menampilkan Line Chart. Tujuannya tentu saja agar para user baru yang mengakses Platform lebih nyaman dan tidak ada tekanan karena harga Candlestick sekilas tampak lebih ribet. Selain itu, ada juga kepentingan orang-orang yang hanya perlu tahu posisi dan kondisi harga saat ini, dan tidak tertarik melihat pergerakannya secara detail.  Ini juga mengapa pada sebagian Platform bahkan harga hanya ditampilkan dalam bentuk bola yang berwarna hijau/merah yang menandakan kondisi ringkas market saat itu. Contohnya pada halaman harga kripto kami berikut:

btc-usd-1

Betul, Candlestick Chart memang lebih unggul daripada Line Chart secara umum. Hanya saja masing-masing tetap memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Contohnya misal kita ingin mencari level SNR, dalam kasus ini akan lebih mudah melihatnya dengan Line Chart karena tidak komponen harga lain seperti Open, High, Low, yang bisa mengganggu objektifitas. Kalau ingin melihat struktur harga dengan detail, Candlestick menawarkan pola-pola yang jelas dan teruji untuk kepentingan analisa pergerakan harga ini. Contohnya dapat dilihat pada gambar grafik berikut BTC/USD yang memanfaatkan gabungan antara SMA 50 dan pola Candlestick Pin Bar:

pin-bar-1

Nur Salim   25 Jan 2022

@Aris Hakim:

Tentu saja bisa pak. Chart Pattern umumnya hanya sebuah kumpulan dari Candelstick atau Bar yang membentuk suatu pola tertentu. Jadi bisa digunakan secara mandiri atau dengan perpaduan konfirmasi dengan pola Candlestick seperti Engulfing, Morning/Evening Star ataupun Pin Bar dalam analisa BTC/USD.

Kalau mengenai jenis-jenis yang paling sering saya lihat sih biasanya ada Flag, Wedge, Channel, HnS, Rectangle, dll. Biasanya pola-pola ini cukup sering muncul kok di time frame Daily ke bawah. Sebagai contoh berikut Chart BTC/USD Time Frame H1 ketika jawaban ini dituliskan. Di sini cuma saya bisa melihat 3 pola, tapi seharusnya ada lebih dari itu.

chart-pattern

Sebagai pedoman, mungkin bisa coba dibaca-baca artikel 3 pola yang menguntungkan di Intraday. Pola ini juga bisa digunakan tidak hanya di BTC, tapi pada semua koin kripto pada umumnya, serta pasar lain seperti Forex, Stock, dll.

Nur Salim   3 Feb 2022

@Eki Safitri:

Untuk penentuan tempat dimana posisi harus ditutup saat sedang mendapatkan keuntungan sebenarnya ada berbagai macam cara kak. 

1. Menggunakan patokan garis Support dan Resistance:

Cara yang paling mudah adalah menutup posisi di garis Support dan Resistance terdekat dari posisi harga dibuka. Jika posisi yang dibuka Buy, maka posisi bisa ditutup pada garis Resistance-nya, begitu pula sebaliknya. Perlu diingat, garis patokannya adalah Support dan Resistance terdekat ya, bukan garis Support dan Resistance yang sifatnya major dan jaraknya berada jauh sekali dari posisi dibukanya harga.

Kelebihan menggunakan garis Support dan Resistance terdekat ini biasanya Winrate yang dicapai akan cukup tinggi karena utamanya harga pasti bergerak dari satu garis Support dan Resistance ke garis Support dan Resistance lainnya. Kekurangannya sendiri, kalau posisinya kurang baik, ratio antara Risk:Reward yang didapat biasanya tergolong kecil.

2. Menggunakan Risk:Reward Ratio

Metode menentukan target profit yang paling sering digunakan lainnya adalah menggunakan perbandingan Risk:Reward Ratio 1:2. Penggunaannya mudah, cukup tempatkan Take Profit sejauh 2x jarak Stop Loss yang digunakan. Misal Stop Loss-nya 40 pips, maka Take Profitnya harus 80 pips.

candle-rr

Kelebihan dari penggunaan metode ini sendiri ada pada letak kemudahan dalam menghitung parameter-parameter hasil performa trading seperti Expectancy, Average Net Profit, Average Loss, dll.

Kelemahannya sendiri pada tingkat Win Rate yang lebih kecil jika dibandingkan dengan metode pertama. Namun tidak perlu khawatir, meskipun Win Rate-nya kecil, keuntungan bisa tetap diraih dari besarnya Reward yang 2x lipat dari Risk yang dirisikokan.

3. Menunggu sinyal pembalikan dari pola Candlestick berlawanan:

Metode ketiga ini yang cukup sering dianjurkan dan dicontohkan pada buku-buku Classic Candlestick. Karena posisi dibuka berdasarkan hasil dari analisa menggunakan pola Candlestick, maka penutupan posisi pun lebih baik jika menggunakan Candlestick pula. Contohnya saat posisi Buy sedang mengalami keuntungan dan muncul pola Candle Reversal Shooting Star, maka posisi harus ditutup saat pola tersebut sudah valid terbentuk. Ini juga berlaku untuk segala jenis pola Candlestick yang mengindikasikan reversal.

candle-reversal

Kelebihan dari metode ini adalah kita sepenuhnya bersinkronisasi dengan market mengenai kapan dan dimana posisi harus dibuka dan ditutup.

Kelemahannya sendiri ada dua setahu saya. Pertama, sisi psikologis atau otak yang manusia yang menolak untuk menutup posisi yang sedang mengalami keuntungan meskipun sudah diberi tanda bahwa harga berpotensi berbalik arah. Kedua, sering terjadi kesalahpahaman antara pola Candlestick yang memberikan sinyal pembalikan arah dengan pola Candlestick yang memberikan sinyal pelemahan dari pergerakan harga. Hal ini bisa membuat posisi ditutup terlalu dini sehingga profit yang didapat kurang maksimal.

Mengenai mana yang paling baik, kakak bisa coba ujikan terlebih dahulu satu per satu. Atau silahkan dipilih yang konsepnya sesuai dengan pribadi kakak.

Terima kasih, semoga membantu. 

Nur Salim   7 Feb 2022

@Anthony W:

Betul pak, Three White Soldiers dan Three Black Crows memang merupakan beberapa pola Candle yang sering muncul di aset-aset kripto terutama kripto. Umumnya sih terjadi karena lonjakan dari para Buyer atau Seller yang masuk setelah mendapatkan konfirmasi. Makanya, biasanya pola tersebut muncul setelah diawali pola Candle reversal pada harga seperti Shooting Stars, Bullish/Bearish Engulfing, dll.

Untuk indikator sendiri sebenarnya tidak dibutuhkan lagi jika ingin trading dengan pola Candle ini. Pola ini sudah cukup powerful meskipun berjalan sendirian. Hanya saja jika ingin menambahkan indikator, saya sarankan untuk menambahkan indikator berbasis Trend yang memiliki banyak Key Level seperti Bollinger Bands, Donchian Channel, ataupun Double/Triple Moving Average bisa juga bapak tambahkan Pivot Point. Selain untuk melihat trend, fungsi utamanya indikator-indikator ini sebagai konfirmasi kalau pola Candle Three Black Crows ataupun White Soldiers-nya terbentuk setelah membentuk Momentum/Breakout pada Key Level tertentu. Bisa dilihat pada contoh di bawah ini:

tws-1

Pola Candle yang sukses membawa harga naik, biasanya juga diikuti dengan Breakout yang terjadi setelah penembusan level-level tertentu. Jika menggunakan Bollinger Bands seperti contoh di atas, maka Level-nya adalah Top BB, Mid BB dan Low BB. Selain pola Three White Soldiers dan Black Crows, Bollinger Bands juga bisa dimanfaatkan dengan metode Price Action lainnya. Jadi akan sangat berguna jika bapak tambahkan.

Mengenai kapan waktu yang bagus untuk masuk ke dalam pasar setelah pola terbentuk sendiri itu tergantung preferensi bapak. Semua ada kelebihan dan kekurangannya baik itu langsung masuk atau menunggu harga kembali ke sekitaran pola. Saran saya pribadi, lebih baik menunggu harga untuk kembali saja ke sekitaran Candlestick nomor 1 dan 2 pada pola White Soldiers dan Black Crows, lalu tambahkan pola-pola lain yang bisa dimanfaatkan seperti pola tersebut. Sehingga meskipun tidak bisa masuk pada pola yang diinginkan, masih banyak peluang-peluang lain yang bisa bapak manfaatkan.

Terima kasih, semoga membantu. GBU too.

Nur Salim   20 Feb 2022

@Paku Sudrajat:

Untuk di Exchange sendiri seperti di TKO atau sejenisnya saya kurang tahu. Tapi untuk Third Party atau dari pihak luar Exchange ada banyak sekali layanan gratis maupun berbayar yang bisa bapak manfaatkan. Untuk yang gratis sendiri rekomendasi dari saya adalah menggunakan indikator "All Candlestick Pattern" pada Web Platform TradingView. Indikator ini akan secara otomatis menampilkan Candlestick Pattern yang ada pada Chart yang dipilih termasuk kripto. Tampilannya sebagai berikut:

indi-cp-1

Selain pola di atas, bapak juga bisa mengatur beberapa pola lain pada Setting indikatornya. Ada cukup banyak jenis Candlestick Pattern yang bisa dideteksi dan akurasinya pendeteksiannya juga baik menurut saya.

indi-cp-2

Kami juga memiliki halaman pendeteksi otomatis Candlestick Pattern. Namun, untuk saat ini pendeteksian masih terbatas pada instrumen di Forex Major seperti EUR/USD, GBP/USD, XAU/USD, dll. Kedepannya mungkin fitur ini akan kami kembangkan hingga ke ranah kripto agar bisa dimanfaatkan lebih luas lagi oleh pengguna.

Saran saya pribadi, daripada memanfaatkan indikator untuk mendeteksi Candlestick Pattern. Ada baiknya bapak mempelajarinya secara lebih mandalam hingga bisa hapal diluar kepala. Faktanya sendiri, indikator-indikator yang dirancang atau digunakan biasanya diprogram berdasarkan Text Book Based Candlestick Pattern atau hanya sesuai dengan teori yang ada di buku. Tapi pada kondisi aktual di market, bentuk-bentuk ini kadang akan menyimpang dan tidak akan sama persis seperti yang tampak di buku. Sehingga akan cukup banyak pola yang mungkin akan terlewatkan ataupun tidak terdeteksi pada indikator. Bapak mungkin bisa mulai dengan membaca panduan lengkap Candlestick Pattern di Crypto serta tips cara membaca Candlestick Pattern tanpa hapalan berikut ini.

Terima kasih atas pertanyaannya, dan semoga jawaban kami bisa sedikit membantu. Terima kasih.

Nur Salim   20 Mar 2022

@Doaibu:

Mohon maaf, kalau menurut saya pribadi trading kripto kurang cocok dilakukan untuk pemula. Alasannya cukup banyak diantaranya pergerakan harga yang cenderung ekstrim, volatilitasnya tinggi, biaya komisi tinggi, terlalu banyak koin dan token yang beredar, dll. Terlebih lagi saat ini banyak kasus penipuan atau scam yang beredar jadi harus lebih ekstra hati-hati lagi jika ingin memulai untuk trading di kripto.

Namun tentu saja pemula tidak akan berkembang jika tidak pernah mencoba. Jadi saran saya, pelajarilah dulu dasar-dasar untuk memulai trading kripto baik dari sisi teknologi yang digunakan, proses pembelian atau penukaran di exchange, teknikal analisis, fundamental analisis, dll. Jika sudah merasa ilmu yang didapatkan cukup, ibu bisa coba untuk membuka akun di beberapa Exchange teregulasi di Indonesia. Selalu ingat untuk tidak menggunakan uang kebutuhan hidup sehari-hari atau tabungan masa depan untuk melakukan proses trading.

Terima kasih, semoga membantu.

Nur Salim   8 Apr 2022

@Adi Gunawan:

Sebelumnya saya harus meluruskan terlebih dahulu pola candlestick apa yang dimaksud di sini pak. Jika pola yang dimaksud adalah pola candlestick harga secara keseluruhan, maka ya kita bisa melihat dan menentukan trend yang sedang terjadi dari pola harga yang terbentuk saat itu. Hal ini bisa bapak lihat dari harga yang terus menerus membentuk Higher High dan Lower High pada trend naik, atau Lower Low dan Lower High pada trend turun.

Namun kalau yang bapak maksud pola candlestick secara khusus seperti Bullish Engulfing, Doji, Pin Bar, dll. Maka jawabannya tidak bisa. Mengapa tidak bisa? Umumnya pola candlestick baik itu Continuation ataupun Reversal hanya terdiri dari 1-3 buah Candlestick, ada beberapa pola yang memiliki penyusun lebih namun hal tersebut sangat jarang ditemukan. Karena hanya tersusun dari beberapa Candlestick saja, pola-pola tersebut tidak bisa digunakan sebagai patokan yang valid dalam menentukan trend. Seperti contohnya pada gambar di bawah ini:

be-trend

Harga terlihat menunjukkan Bullish Engulfing yang kuat. Hanya saja dapat diperhatikan bahwa struktur harga sebelumnya sedang turun dengan kuat. Jadi apakah 2 buah Candlestick Bullish Engulfing tersebut dapat dikatakan representasi trend saat itu jika dibandingkan puluhan bahkan ratusan Candlestick sebelumnya yang terus menerus membentuk penurunan yang lebih rendah? Tentu saja tidak bukan. Pola Candlestick Bullish Engulfing di sana hanya berfungsi sebagai pertanda, bahwa mungkin akan ada Reversal yang terjadi pada penurunan yang terjadi sebelumnya. Reversal ini kemudian yang akan berujung pada terbentuknya trend baru. Inilah mengapa pola Candlestick secara mandiri tidak dapat digunakan untuk menentukan trend yang terjadi saat itu.

Terima kasih, semoga bisa sedikit membantu,

 

Nur Salim   23 Apr 2022

@Cokro Raharjo:

Pembacaan pola Candlestick sendiri mengacu pada 4 komponen utama dari Candlestick tersebut, nilai Open, High, Low dan Close. Keempat nilai ini akan saling membentuk satu kesatuan yang akan mencari Candlestick dengan Body dan Wick-nya. Pola Candlestick nanti akan bekerja dengan mengamati susunan dari Body dan Wick yang terbentuk dalam 1-3 buah Candlestick.

Contohnya pada salah satu pola Candlestick yang terkenal Bullish Engulfing.

be

Bullish Engulfing terbentuk dari buah Candlestick dengan ketentuan Candlestick pertama merupakan Candlestick Bearish ( Close lebih rendah dari Open) dan Candlestick kedua merupakan Candlestick Bullish (Close lebih tinggi dari Open) yang menelan penuh Body Candlestick Bearish sebelumnya (perhatikan gambar). Hal ini menandakan terdapat pelemahan terhadap kekuatan Seller dan momentum market sedang berpindah ke arah Buyer. Mengetahui hal tersebut, Entry yang paling baik dilakukan setelah terbentuknya Candlestick Bullish Engulfing adalah Buy. Untuk contoh pada market bisa dilihat pada gambar di bawah ini:

bullish-engulfing-market

Untuk memperkuat dan meningkatkan Win Rate, bapak juga bisa menambahkan beberapa indikator yang berfungsi sebagai Key Level tempat pola Candlestick tersebut muncul. Faktanya, pola-pola ini bisa muncul dimana dan kapan saja dan dapat menjadi False Signal. Dengan membatasi tingkat kemunculannya hanya pada level-level penting saja, Win Rate yang dihasilkan juga akan meningkat jauh.

Terima kasih atas pertanyaannya, semoga bisa membantu.

Nur Salim   13 May 2021

permisi master, adakah indikator untuk mendeteksi pola candlestick di koin kripto seperti BTC, ETH, dll? thanks

Paku Sudrajat   20 Mar 2022

Selamat sore kak, saya dengar bahwa analisa dengan Candlestick bisa digunakan untuk menebak kemana harga bergerak selanjutnya? apa ini juga bisa digunakan untuk mencari koin-koin yang akan terbang juga? thx

Surya Jatmiko   23 Jan 2022

saya mencoba buy di akun demo btc setelah terbentuk pin bar buy, tapi kenapa harga justru semakin turun? apakah memang benar pasar kripto itu banyak manipulasi? mohon pencerahan

Supriadi   20 Jan 2022

apa saja pola chart terbaik untuk trading forex dan kripto?

Revki Fajar   28 Apr 2022

apakah kita bisa menentukan trend yang sedang berlangsung di kripto hanya dengan melihat pola candle yang terbentuk?

Adi Gunawan   23 Apr 2022

Minta pencerahan kak, baru belajar. Kan banyak yg bilang kalau candlestick jauh lebih baik dari line chart, tapi kenapa di platform-platform kripto lebih banyak yg pakai line chart? biasanya harus diganti dlu bahkan beberapa tidak bisa diganti. Mengapa demikian ya?

Dyah Purnama   25 Jan 2022

Apakah trading kripto cocok digunakan untuk pemula?

Doaibu   7 Apr 2022

malam, cara menentukan target profit dari hasil analisa pergerakan harga kalau di kripto bagaimana ya? analisa saya menggunakan pola candlestick seperti doji, pinbar dll.

Eki Safitri   7 Feb 2022

Selamat malam pak, saya barusan mengamati harga BTC/USD time frame H4 di tradingview, saya menemukan banyak sekali muncul pola Three White Soldiers dan Three Black Crows disitu n akurasinya jg cukup lumayan ketika saya lihat. Yang saya ingin tanyakan, adakah indikator yang bisa saya gabungkan dengan pola itu agar akurasinya meningkat? lalu  kalau saya langsung beli/jual setelah pola terbentuk, Stop Lossnya jadi sangat panjang, tapi kalau menunggu harga kembali saya lihat sering tidak dapat.

Terima ksih, GBU

Anthony W   20 Feb 2022

Master, apakah kita bisa menggunakan chart pattern di bitcoin? lalu kira-kira chart pattern apa yang bisa kita manfaatkan untuk trading intraday di bitcoin

Aris Hakim   3 Feb 2022

Kapan dan jam berapa Candle pada cryptocurrency berganti per hari ?

Rizqy Bagus   15 Apr 2021

Jawaban untuk Supriadi: Harga yang membentuk pin bar bukan berarti 100% akan naik.

Ingat, pola candlestick itu sinyal/tanda yang menunjukkan peluang harga reversal tapi bukan berarti pasti akan berbalik.

Selain itu, Anda juga tidak bisa hanya mengandalkan candlestick, Anda harus memadukkannya dengan level dan struktur harga saat terjadinya pin bar tersebut.

Membaca konteks yang lebih besar ini, keputusan entry Anda lebih baik.

Dengan demikian, kesimpulan mengenai manipulasi tidak valid jika diambil dari kacamata pola candlestick. Mungkin akan lebih relevan jika dilihat dari fenomena naik dan turun harga kripto akibat suatu isu (pump and dump).

Disini bisa terlihat kalau spekulasi dalam dunia kripto sangat besar. Salah satu contoh fenomena pump and dump adalah squid coin di 2021 lalu. Mengandalkan popularitas squid game, pada akhirnya koin ini scam dalam waktu singkat.

Kiki R   3 Oct 2023

Surya Jatmiko:

Jujurly, candlestick kayaknya kurang cocok buat kripto. Lebih cocok buat forex & saham. Kripto itu kebanyakan manipulasi, isu ngga jelas, kasus, dll. Udah gitu, naik-turunnya tajem bangettt sampai sering keluar sinyal fake.

Sahaya   6 Oct 2023

Dyah Purnama:

Harga kripto dan harga emas pada homepage website biasanya berupa grafik LINE dan bukan grafik CANDLESTICK, karena tiga alasan:

  • Grafik LINE lebih mudah dibaca oleh orang awam. Butuh ilmu khusus untuk membaca CANDLESTICK.
  • Orang awam tidak membutuhkan grafik CANDLESTICK. Hanya trader dan investor yang ingin menganalisis teknikal yang membutuhkannya.
  • Desain UI/UX situs itu sendiri. Butuh platform dengan pemrograman yang lebih rumit untuk menampilkan grafik CANDLESTICK, sehingga akan menambah waktu dan beban saat loading halaman. Padahal, homepage harus ringan dan cepat load. Oleh karena itu, homepage situs biasa cuma menampilkan grafik LINE.
Aisha   6 Oct 2023

@ Aris Hakim:

Semua pergerakan harga yang direpresentasikan dengan candlestick pasti akan membentuk price action yang berupa formasi dan pola (pattern) dari beberapa candlestick yang merupakan cerminan sentimen pelaku pasar. Jadi pada pergerakan harga forex, komoditas, kripto (termasuk Bitcoin), indeks saham dll yang direpresentasikan dengan candlestick tentu akan membentuk formasi dan pola yang sama.

Formasi dan pola candlestick tsb bisa diterapkan pada semua jenis instrumen trading dengan aturan yang sama, termasuk Bitcoin. Misal pola head and shoulders mengisyaratkan pergerakan bearish. Itu berlaku untuk semua jenis instrumen trading baik forex, komoditas, kripto dll. Semua formasi dan pola-pola tsb bisa dimanfaatkan untuk mengamati sentimen pasar sehingga bisa untuk sinyal entry.

Pola yang sering muncul adalah head and shoulders dan inverted head and shoulders, morning star, evening star, three white soldiers dan three black crows.

M Singgih   16 Oct 2023
 Crypto Hodler |  31 Oct 2022

Halo mimin-mimin....

Mengapa di market kripto ada stablecoin? Apakah keberadaan stablecoin ini memang benar2 diperlukan? Dan mengapa ada stablecoin seperti Terra USD bisa jatuh, dan apakah mungkin stablecoin lainnya juga berpotensi jatuh juga? Seperti USDT, USDC, BUSD, dll. Terima kasih

Lihat Reply [21]

@Crypto Holder:

Sejatinya Stablecoin diciptakan dengan tujuan sama seperti kripto lainnya pak yaitu menciptakan sistem keuangan yang cepat, transparan, serta beroperasi tanpa otorisasi yang terpusat. Namun karena tidak ada aset yang mendasari, kebanyakan koin kripto yang rilis sifatnya sangat fluktuatif dan cenderung memiliki risiko yang tinggi. Inilah alasan utama Stable Coin di ciptakan. Dengan Stablecoin, peran utama mata uang kripto sebagai sistem keuangan yang cepat dan transparan dapat terpenuhi dengan aset yang tidak bergerak terlalu fluktuatif.

Mengenai jatuhnya harga USDTerra sendiri terjadi karena Crash pada pasar kripto secara keseluruhan. USDTerra menjadi sangat berdampak karena underlying Asset yang digunakan memang BTC. Selain itu Do Kwon (pendiri LUNA dan USDTerra) juga membuat blunder dengan mencetak lebih banyak koin saat itu.

Nur Salim   2 Nov 2022

Hemm begitu ya pak. Kalau dari segi keuntungang jangka panjang, akan lebih baik hold Stablecoin atau coin lain seperti BTC, ETH, dll kak?

Crypto Hodler   2 Nov 2022

kak, memangnya apa perbedaan stable coin dengan yang biasa kayak ETH, BTC gitu-gitu kak? lebih untung yang mana; dengan stable coin ini atau yang biasa aja?

Tiva Sulistya   3 Nov 2022

@Tiva Sulistya:

Perbedaan utamanya sih terletak pada adanya aset yang mendasari pembentukan suatu stablecoin kok biasanya. Misalnya pada Tether, nilainya dilandaskan pada nilai USD sehingga harganya akan selalu berada di kisaran 1 USD per 1 Tether.

Untuk mencari keuntungan sendiri kurang cocok pak di Stablecoin. Fungsi utama Stablecoin di sinikan lebih ke menyediakan ekosistem pembayaran dengan aset yang tidak fluktuatif seperti kripto lain namun tetap dengan kelebihan-kelebihan lainnya. Jadi jika ingin mencari untung lebih baik ke coin lainnya.

Nur Salim   7 Nov 2022

@Crypto Holder:

Untuk mencari keuntungan jauh lebih baik coin lain seperti BTC, ETH, DOGE pak. Stablecoin diciptakan bukan sebagai tempat mencari keuntungan. Selain itu harganya cenderung stabil dan tidak fluktuatif seperti kripto pada umumnya, jadi kurang cocok untuk digunakan sebagai aset trading ataupun investasi.

Nur Salim   7 Nov 2022

Berarti pada Tether yang berdasarkan dollar dengan 1 Tether sama dengan 1 USD, bisa dikatakan sebagai safe haven tidak? Berarti tether mengikuti nilai dollar, bila naik maka akan ikut naik begitu juga sebaliknya.

Dan apabila bukan safe haven, apakah ada kemungkinan harganya akan sedikit lebih tinggi atau lebih sedikit rendah dibandingkan dollar?

Aji Tuman   23 Nov 2022

@Aji Tuman

Saya sejujurnya kurang tahu masalah ini. Namun, karena USD sendiri juga termasuk Safe Haven, jadi mungkin Tether sebagai kripto yang berbasiskan USD juga bisa disebut Safe Haven. Setidaknya jika dibandingkan dengan koin kripto lain.

Mengenai mengikuti nilai USD, betul. Jika USD menguat terhadap Rupiah misalnya, nilai Tether juga secara otomatis akan menguat terhadap RUpiah. Lalu soal nilainya yang sedikit lebih tinggi atau rendah dari USD, saat ini memang demikian adanya pak. Saat jawaban ini sendiri saya tulis, 1 Tether bernilai sekitar 0.9996 USD saat ini. Nilai Low terendah yang tercatat sendiri saat ini ada di kisaran 0.9485 pada Mei lalu. Hal itupun hanya berlangsung dalam kisaran beberapa hari saja sebelum akhirnya nilai Tether kembali ke sekitaran 0.99 USD

Nur Salim   28 Nov 2022

Nur Salim: Kalau stablecoin kayak Terra Luna kemarin kenapa ya kak kok bisa anjlok? Dan apakah stablecoin ini memiliki maksimal supply?

Jenitta   2 Feb 2023

Jenitta:

Untuk kasus UST dan Luna sendiri agak spesial sebenarnya kak. Bukan jumlah Supply-nya terbatas, hanya saja Supply nya harus terus dikondisikan agar nilainya tetap bertahan. Singkatnya, berbeda dengan rata-rata Stable koin lainnya seperti Tether yang dibasiskan dari mata uang fiat, UST sebagai Stable Coin dibasiskan pada LUNA. Jadi meski nilainya tampak seperti Stable Coin berbasiskan USD lain (mendekati 1 USD untuk setiap 1 UST) tapi tidak ada landasan USD di sana. Untuk menahan nilai UST ini agar tetap mendekati 1 USD skema Mint and Burn dilakukan agar jumlah Supply-nya meningkat dan menurun sehingga bisa menjaga harga tetap dekat dengan 1 USD. Ekosistemnya kurang lebih seperti ini:

  • Tukar ke UST dari Luna -> Luna yang dipakai akan di Burn -> UST akan di Mint -> Price Luna naik
  • Tukar ke Luna dari UST -> UST yang dipakai akan di Burn -> Luna akan di Mint -> Price UST naik
  • Tukar ke USD dari Luna -> Luna yang dipakai tidak di Burn-> Supply Luna meningkat -> Price Luna turun

Ekosistem kedua koin ini berjalan dengan baik sampai terjadinya Crash di dunia kripto secara keseluruhan yang waktu diperkirakan karena kenaikan suku bunga USD sehingga banyak aset kripto yang diliquidasi. Lebih dari 200 juta USD aset UST sendiri terkena dampak, dan lebih dari 2 Milyar aset kripto secara keseluruhan terdampak. Crash ini sendiri membuat UST turun hingga ke sekitaran 0.91 yang tentu saja diikuti dengan naiknya Supply Luna secara signifikan. Tidak hanya itu, Terra Labs juga memilih untuk meliquidasi cadangan Bitcoin yang mereka miliki agar bisa mengembalikan nilai UST ke kisaran 1 USD. Sialnya, Liquidasi ini membuat nilai Bitcoin anjlok saat itu hingga kisaran 26,000 USD. Sebagai koin dengan tingkat valuasi terbesar, anjloknya Bitcoin secara otomatis akan membuat pasar kripto lain akan memerah begitu pula dengan Luna. Banyaknya Luna yang diliquidasi ini semakin memperbanyak Supply Luna yang ada dan mengakibatkan nilainya anjlok besar-besaran hingga saat ini.

Nur Salim   22 Feb 2023

Nur Salim: ini rada bingungin jg yah... Soalnya sy kmrn baca artikel di web ini juga, kalo ada koin idk tu, stablecoin asli indo katanya, dan bisa diperjualbelikan juga. Di atas bapak bilang "stablecoin kurang cocok untuk mencari keuntungan", itu kenapa pak? 

Pratama   15 Mar 2023

Pratama:

Tentu saja Stablecoin juga bisa diperjualbelikan. Baik itu USDT, IDK, dll. Alasan utama mengapa Stablecoin tidak cocok untuk mencari keuntungan tentu saja adalah karena nilainya yang cenderung stabil mengikuti basis mata uang Fiat yang menjadi dasarnya. Seperti misalnya 1 USDT nilainya akan selalu berada di kisaran 1 USD atau 1 IDK yang akan selalu berada di kisaran 1K IDR. Jadi karena harganya Stagnan di kisaran tersebut akan sangat sulit mencari keuntungan di sana.

Nur Salim   17 Mar 2023

Permisi, mau tanya, mengapa stable coin itu banyak sekali pilihannya? Dan misalkan saya ingin berinvestasi disana, dari sekian stable coin yg dapat dipilih utk di pasar kripto, yang memiliki fundamental paling kuat dan paling aman utk dipakai buat investasi jangka panjang itu apa ya? Terus ada ga perbedaan nilai pada stable coin, misalkan kan yg gw dengar 1 stable coin = $1 tapi kan rasanya ga mngkn bakal sama terus krna pada dsaranya beda mata uang. Klu misalkan beda pun, apakah bedanya akan jauh dan apakah nilainya bisa lbh tinggi dari USD?

Hera   19 Mar 2023

Hera:

Banyaknya pilihan Stable Coin saat ini ada guna memfasilitasi serta mempermudah proses pertukaran uang baik itu dari mata uang fiat ke kripto atau dari mata uang fiat ke fiat. Misalnya saja USD, ada banyak sekali pilihan Stable Coin yang memfasilitasi USD seperti USDT, USDC, BUSD, dll. Masing-masing diolah dan dibuat pada Blockchain dan perusahaan yang berbeda-beda dengan berbagai macam fitur atau kelebihan yang ditawarkan masing-masing.

Untuk investasi sendiri sebenarnya Stable Coin ini kurang cocok terutama dalam jangka panjang. Alasan utamanya tentu saja karena nilainya yang hanya akan berada di kisaran mata uang Fiat yang menjadi basisnya saja. Untuk trading jangka pendek pun kurang baik karena keuntungan yang didapat akan tergerus oleh biaya-biaya teknis seperti Spread dan Fee. Satu-satunya cara untuk berinvestasi di Stable Coin adalah dengan memanfaatkan nilai tukar mata uang satu dan yang lainnya yang pergerakannya terus berubah. Misalkan Anda menganalisa bahwa nilai USD akan terus menguat dibandingkan dengan IDR, maka Anda bisa mulai berinvestasi dengan membeli USDT, USDC, dll dengan nilai tukar IDR saat ini dan mengambil keuntungan kelak ketika nilai tukarnya telah meningkat dengan drastis.

Stable Coin yang teraman sendiri saya kurang tahu pastinya. Namun 3 Stable Coin dengan Market Cap terbesar saat ini dipegang oleh USDT, USDC dan BUSD.

Betul, akan selalu ada perbedaan antara nilai mata uang Fiat dengan Stable Coin. Bedanya sendiri biasanya hanya akan ada pada kisaran +/- 0.01 USD jika menggunakan patokan Stable Coin USD. Dan betul, nilainya juga bisa lebih tinggi dari USD sendiri. Contohnya USDT yang saat ini All Time High-nya ada di kisaran 1.03 USD.

Nur Salim   20 Mar 2023

Apakah uang yang didepositkan ke Stable Coin juga punya potensi akan berkurang pak jika ini digunakan sebagai tempat penyimpanan dana seperti Bank konvensional pada umumnya?

Andi Zainal   20 Mar 2023

Hera: pilihan stable coin yang tersedia ada banyak, karena setiap stable coin memiliki pendekatan yang berbeda dalam menyeimbangkan stabilitas nilai dan keamanan.

Untuk menentukan stablecoin yang fundamentalnya OK, perhatikan beberapa hal berikut:

1. bagaimana stable coin tersebut di-backup?

2. apakah memiliki persyaratan KYC dan AML yang kuat?

3. Bagaimana sistem manajemen risiko dan keamanan yang diterapkan oleh tim pengembang? 

Soal stable coin yang memiliki fundamental paling kuat dan paling aman untuk investasi jangka panjang, hal ini tergantung pada preferensi pribadi Anda serta faktor-faktor pasar yang sedang terjadi. Namun, beberapa contoh stable coin yang banyak dipilih oleh para investor adalah USDT (Tether), USDC (USD Coin), DAI, dan BUSD (Binance USD).

Banyak yang menganggap nilai setiap stable coin pada umumnya dipegang pada rasio 1:1 dengan nilai dolar Amerika Serikat (USD). Padahal, ada juga koq beberapa stable coin yang dikaitkan dengan mata uang lain, seperti Euro, Yen, atau Rupiah.

Contohnya saja token IDK, bisa dibaca pada artikel berikut:

Ananta   20 Mar 2023

Andi Zainal:

Uang yang Anda tukarkan dengan stablecoin kelak bisa berkurang nilainya, tetapi bukan karena potongan biaya admin seperti pada tabungan bank.

Pertama-tama, perlu memahami dulu apa itu stablecoin dan bagaimana cara kerjanya.

Apa itu stablecoin? Stablecoin adalah mata uang kripto yang nilainya ditautkan (pegging) dengan nilai mata uang lain, komoditas, atau instrumen keuangan lainnya. 

Bagaimana cara stablecoin mempertahankan agar nilainya sama dengan acuannya? Operator stablecoin itu harus mempertahankan aset kolateral (collateral backing) dengan rasio tetap dibanding jumlah stablecoin yang beredar.

Bagaimana jika operator tidak mampu menyediakan collateral backing yang memadai? Nilai stablecoin bakal ambles dan tidak akan sama lagi dengan acuannya.

Salah satu contoh stablecoin yang ambyar adalah TerraUSD (UST). Nilai 1 UST semestinya sama dengan 1 USD. Tapi pada Mei 2022, nilai 1 UST anjlok sampai 10 sen USD.

Ini berarti orang-orang yang menyimpan uang USD mereka dalam UST harus menanggung penurunan nilai sampai sepersepuluh. Umpamanya dulu menyetor dana sebesar 1000 USD, setelah tragedi itu hanya tersisa 100 USD.

Insiden Terra juga menyeret beberapa stablecoin lain. Contohnya Tether (USDT) yang semestinya 1 USDT=1 USD, saat insiden Terra mencuat itu sempat ambles menjadi 1 USDT=94 sen USD.

Selain itu, stablecoin juga berada dalam jaringan blockchain DeFi yang sangat rentan hacking. Sudah ada beberapa insiden stablecoin selain Terra dan Tether yang nilainya hangus akibat hacking.

Dapat disimpulkan bahwa nilai stablecoin bisa berkurang karena berbagai risiko, antara lain:

  • Kredibilitas developer stablecoin.
  • Kondisi pasar keuangan global secara umum dan pasar kripto secara khusus.
  • Hacking.
Aisha   21 Mar 2023

Andi Zainal:

Secara teknis, nilai uang yang didepositkan ke Stable Coin seharusnya tidak berkurang jika Stable Coin tersebut benar-benar stabil dan dipegang dengan benar. Stable Coin dirancang untuk memiliki nilai yang stabil dan tidak fluktuatif, karena nilai Stable Coin dihubungkan dengan aset yang stabil seperti mata uang fiat atau logam mulia.

Tapi, risiko lain yang perlu diperhatikan adalah: investasi pada Stable Coin tidak dijamin oleh badan pengawas atau pemerintah, seperti yang terjadi pada bank konvensional. Oleh karena itu, ada risiko bahwa nilai deposito dapat berkurang jika terjadi kegagalan dalam manajemen atau keuangan dari penerbit Stable Coin atau ketika aset yang dipegang oleh Stable Coin mengalami penurunan nilai.

Ananta   23 Mar 2023

Kak apakah platform lokal seperti indodax atau tko ada yg udah punya stablecoinnya sendiri seperti binance yg punya BUSD, BIDR, dll? 

Bintang Kejut   26 Mar 2023

Bintang Kejut:

Untuk saat ini setahu saya belum ada Exchange lokal yang memiliki Stable Coinnya sendiri pak. Namun untuk Stable Coin dengan developer lokal terdapat pilihan baru yaitu IDK. Nilai 1 IDK sendiri saat ini disandarkan pada nilai 1000 Rupiah. Selain itu banyak pilihan Stable Coin lokal lain seperti IDRX, IDRT, dll.

Nur Salim   28 Mar 2023

Crypto Hodler:

Hold Stablecoin dapat memberikan stabilitas nilai karena nilainya terikat pada mata uang fiat atau aset lainnya yang stabil. Jadi cocoknya untuk orang-orang yang menghindari fluktuasi harga di pasar kripto, bukan pencari keuntungan besaar. 

Kalau investor tipe agresif, tentu lebih pilih BTC dan ETH mungkin memberikan potensi keuntungan yang lebih besar dalam jangka panjang karena potensi pertumbuhan nilai aset tersebut di masa depan.

Sebagai alternatif, pertimbangkan diversifikasi portofolio Anda dengan memegang kombinasi Stablecoin dan coin lain seperti BTC dan ETH, atau bahkan altcoin lainnya. 

Ananta   30 Mar 2023

Bintang Kejut: per bulan April 2023, sepertinya belum ada exchanger lokal Indonesia yang memiliki stablecoin sendiri seperti Binance. Exchanger lokal Indonesia saat ini hanya sebatas bekerja sama dengan penyedia layanan stablecoin, seperti Rupiah Token (IDRT), untuk mendukung perdagangan dan penggunaan stablecoin di platform mereka.

Ananta   3 Apr 2023
 

Kirim Komentar Baru