Dalam penerapannya, teknik hedging memerlukan strategi trading forex yang terukur dengan baik, karena terdapat risiko trading lebih besar apabila Anda gagal mengaplikasikannya.
Pernahkah Anda mendengar istilah hedging? Dalam dunia investasi, hedging sama artinya dengan lindung nilai. Untuk trading forex, hedging merupakan strategi trading forex yang diterapkan dengan tujuan serupa, yaitu melindungi nilai balance dari probabilitas kerugian. Teknik hedging cukup unik karena dilakukan dengan membuka dua posisi berlawanan di saat yang sama.
Katakanlah Anda punya posisi buy EUR/USD yang sedang floating minus karena harga terus melemah. Untuk mencegah loss lebih besar, Anda kemudian melakukan hedging dengan membuka order sell EUR/USD untuk mengumpulkan keuntungan dari penurunan harga. Nah, profit dari order sell tersebut diharapkan dapat menutupi loss dari posisi buy pertama, sehingga kerugian bisa dibatasi dengan baik.
Namun dalam penerapannya, teknik hedging memerlukan strategi trading forex yang terukur dengan baik, karena terdapat risiko trading lebih besar apabila Anda gagal mengaplikasikannya. Lantas, apa saja yang perlu dipahami dan dilakukan untuk menyempurnakan proses belajar trading forex dengan strategi ini?
Penerapan Strategi Hedging
Walaupun metode hedging bisa diolah menjadi berbagai macama strategi trading forex, hanya ada 2 tipe paling dasar yang wajib Anda ketahui. Kita akan membahas kedua penerapan hedging tersebut untuk mempermudah pemahaman Anda yang masih pemula dan masih dalam tahap belajar trading forex.
Hedging Sederhana
Sesuai namanya, cara hedging ini sangat simple dan tak mengusung modifikasi teknik apapun. Hedging benar-benar diterapkan dengan buy dan sell pada pair yang sama di saat bersamaan. Karena prinsip strategi trading forex yang seperti itu, mungkin Anda bertanya-tanya, apa ada keuntungan dari cara trading seperti itu? Tidakkah dengan membuka 2 posisi berlawanan secara bersamaan, kita justru tak mendapat apa-apa? Jika dilihat lagi, bukankah cara itu justru merugikan karena artinya kita harus membayar spread 2 kali?
Rasa penasaran itu wajar menghinggapi setiap benak trader dalam proses belajar trading forex mereka. Jika Anda menanyakan hal yang sama, maka hal itu menjadi pertanda baik karena artinya Anda sudah mulai paham dengan strategi trading forex ini. Nah, untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, mari kita bedah satu per satu permasalahannya.
1. Apa keuntungan hedging sederhana?
Pada dasarnya, hedging merupakan salah satu strategi manajemen risiko, sehingga tujuan utamanya adalah untuk membatasi kerugian, bukan mencetak keuntungan besar. Namun demikian, ada cara-cara tertentu yang bisa dijalankan jika Anda ingin meraih keuntungan dari strategi trading forex tersebut. Ulasan teknik tersebut berkaitan dengan pertanyaan kedua yang tertulis di bawah ini.
2. Tidakkah cara hedging sederhana menjadi sia-sia karena hanya mendatangkan hasil netral (tidak profit dan tidak loss)?
Jika buy dan sell suatu instrumen dalam waktu yang sama dan ukuran trading yang persis pula, prospek capaian trading memang akan netral. Tapi jika Anda bisa menutup salah satu posisi di saat yang tepat, maka akan ada perbedaan hasil. Ambil contoh dari kasus berikut ini:
"Adam membuka buy EUR/USD pada harga 1.2000. Karena harga kian melemah, ia kemudian ingin membatasi kerugian dengan open sell EUR/USD di 1.1800. Setelah beberapa lama kemudian, analisa Adam memperlihatkan jika kemungkinan EUR/USD untuk naik kembali sangatlah kecil. Ia pun memutuskan untuk close posisi buy di harga 1.1700 dan membiarkan order sell-nya terus terbuka.
Perhitungan Adam ternyata benar, sebab harga terus berlanjut dalam downtrend. Karena kerugian dari posisi buy sebelumnya bernilai 300 pip, maka Adam punya 2 pilihan: Menutup order sell di harga 1.1500, atau menunggu hingga harga turun melampaui level tersebut agar ia mendapatkan profit. Jika Adam mengambil pilihan pertama, maka hasil tradingnya akan impas karena ia berhasil menutup kerugian order buy dengan profit posisi sell. Namun apabila pilihan kedua yang diambilnya, maka strategi hedging Adam tak sekedar menutup kerugian, tapi juga mendatangkan keuntungan."
Jadi, hasil akhir dari upaya penggunaan hedging sederhana tergantung pada close posisi Anda. Tidak semua skenario hedging berakhir dengan hasil impas, karena profit masih bisa diusahakan dengan mengatur strategi exit sebaik mungkin.
3. Bukankah hedging cenderung merugikan karena harus bayar spread 2 kali?
Perkiraan ini benar, karena Anda perlu membuka lebih dari satu posisi dalam strategi hedging. Agar tak mendapat kerugian lebih karena beban spread, maka pastikan Anda telah memperhitungkan aspek ini ketika mengatur setup close posisi. Sebagai contoh, anggap saja masing-masing order buy dan sell Adam di atas mendapat spread 2 pip. Jika ingin menutup kerugian total, Adam sebaiknya menunggu hingga harga setidaknya mencapai level 1.1496.
Hedging Dengan Korelasi Pair
Model penerapan hedging kedua berkaitan dengan pemanfaatan ragam pair. Cara ini menggunakan ilmu korelasi pair forex, dimana pasangan-pasangan mata uang dengan base currency yang sama diyakini saling berkorelasi positif satu sama lain. Sekedar informasi, base currency merupakan mata uang dasar yang menjadi acuan dalam suatu pair. Versi mudahnya, base currency adalah mata uang pertama dalam penyebutan pair. Misalnya untuk EUR/USD, maka base currency-nya adalah Euro.
Belajar trading forex tentang korelasi antar pair sebenarnya tak terlalu sulit. Jika Anda trading EUR/USD, maka pair-pair yang berkorelasi positif dengannya adalah sama-sama menggunakan Euro sebagai base currency, seperti EUR/GBP, EUR/CHF, EUR/JPY, dan sebagainya. Sementara itu, EUR/USD memiliki korelasi negatif bagi pair forex yang menggunakan USD sebagai base currency, seperti USD/JPY, USD/CHF, USD/CAD, dll.
Prinsip penerapan hedging dengan korelasi pair:
- Buka posisi yang sama pada pair-pair yang korelasinya positif (contoh: buy EUR/USD dan buy EUR/GBP), atau
- Buka posisi yang berlawanan pada pair-pair berkorelasi negatif (contoh: buy EUR/USD dan sell USD/JPY)
- Korelasi antar pair tidak bersifat mutlak dan bisa berubah dari waktu ke waktu. Anda bisa melihat tabel korelasi pair untuk melihat pair forex mana saja yang potensial untuk digunakan hedging.
Dua alasan mengapa hedging dengan korelasi pair layak dicoba:
- Tidak semua broker memperbolehkan hedging dalam satu pair. Broker-broker teregulasi AS misalnya, melarang trader untuk menerapkan praktek hedging sederhana. Jikapun Anda trading dengan broker di luar AS yang memperbolehkan hedging dalam satu pair, maka akan ada aturan khusus yang membatasi penerapannya.
- Analisa forex pada berbagai pair memberikan pemahaman lebih mendalam tentang pasar. Prakteknya memang cenderung lebih sulit, tapi Anda akan memperoleh banyak informasi bermanfaat untuk mengantisipasi pergerakan harga, dengan belajar trading forex tentang korelasi pair.
Agar Sukses Hedging, Jangan Abaikan 5 Poin Ini
Jika Anda tertarik mencoba strategi hedging, ketahui 5 hal penting berikut ini dan ikuti aturannya dengan seksama:
- Strategi hedging memerlukan kecermatan analisa dan pengambilan keputusan trading yang se-rasional mungkin. Faktanya, mengelola teknik ini tidaklah semudah kelihatannya. Harga bisa bergerak di luar prediksi dan jika tak mampu mengantisipasinya dengan baik, membuka lebih banyak posisi karena ingin hedging bisa berakibat pada peningkatan risiko trading.
- Karena kesulitan di poin pertama, strategi hedging kurang disarankan untuk pendatang baru. Tiga hal yang perlu dimiliki trader agar bisa sukses menerapkan teknik ini adalah skill analisa, pengalaman, dan kontrol emosi yang baik.
- Walaupun riskan bagi pemula, hedging sama sekali tak dilarang bagi mereka yang ingin mencobanya saat belajar trading forex di akun demo. Jadi apabila Anda berniat menjadikan hedging sebagai salah satu strategi trading forex dalam manajemen risiko, mulailah belajar trading forex untuk menjalankannya di akun demo terlebih dulu.
- Pasar ranging (sideways) lebih ideal untuk strategi hedging ketimbang kondisi market trending.
- Evaluasi trading sebaiknya dilakukan secara rutin, setiap 5 atau 10 kali trade sehingga Anda bisa memonitor keberhasilan hedging dengan lebih seksama. Pengguna hedging kerap terlambat menyadari risiko karena asyik memperbanyak order demi menutup kerugian dari posisi-posisi loss sebelumnya. Pada akhirnya, hal itu akan semakin mempersulit pemantauan risiko dan bisa berujung pada membengkaknya kerugian trading di luar kendali.