Profit

Andreas: Bntu jawab yaa, ini murni dari pengalaman sndiri. Menruut anee, keputusan untuk mengupgrade akun standard ke pro dalam trading forex sebaxiknya didasarkan pada kebutuhan dan tujuan trading agan terlebih dahulu dan harus mencari tau kondisi trading yang bagus dan benar-benar menawarkan fitur yang akun standard tidak pnyaa. Berikut beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:

• Leverage: Misalkan Akun pro menawarkan leverage yang lebih tinggi daripada akun standar blh dijadikan pertimbangan dalam mengupgrade akun, namun leverage yang lebih tinggi juga berarti risiko yang lebih besar. Jika Anda memiliki pengalaman dalam trading dan dapat mengelola risiko dengan baik, maka akun pro mungkin cocok untuk ane. Namun, jika emang masih pemula dalam trading, sebaiknya mempertimbangkan untuk tetap menggunakan akun standar saja.
• Spread: Akun pro seringkali menawarkan spread yang lebih rendah daripada akun standar. Ini dapat mengurangi biaya trading Anda. Namun, sebaiknya dibandingkan biaya dan manfaat akun pro dengan akun standar, dan pastikan bahwa keuntungan dari spread yang lebih rendah lebih besar daripada biaya yang lebih tinggi untuk trading.
• Fitur: Akun pro biasanya menawarkan fitur tambahan seperti akses ke alat analisis teknikal dan fundamental yang lebih canggih, dan juga akses ke berita pasar dan data pasar real-time. Jika Anda merasa bahwa fitur ini akan membantu trading Anda, maka akun pro mungkin lebih cocok untuk Anda.
• Biaya: Akun pro seringkali memerlukan biaya bulanan atau komisi yang lebih tinggi daripada akun standar. Pastikan anee mempertimbangkan biaya ini dan memastikan bahwa biaya tambahan ini sepadan dengan manfaat yang Anda dapatkan dari akun pro.

Bila emang klu akun pro dirasa bagus untuk anee ya silahkan aja dipugrade aja. Tetapi bila memang ngerasa fitur akun pro ga terpakai lbh baik ga usah upgrade

Setuju klo modal besar lebih bebas dalam trading. The point sih semakin besar modal trading yang dimiliki, semakin besar pula potensi untuk mengambil keuntungan yang besar. Ini karena semakin besar modal, semakin banyak pilihan instrumen dan strategi yang bisa digunakan.

Tapi, jangan salah kaprah juga ya. Ane ga setuju klu modal besar bisa datangin profit banyak juga. Masih ada faktor lain seperti skill trading, strategi yang digunakan, dan juga keberuntungan. Jadi, jangan sampe kegedean modal tapi belum punya cukup skill dan pengalaman trading.

Terus soal batas risiko, emang bener juga sih kalo punya modal besar batas risikonya bisa lebih lebar. Tapi tetap aja harus hati-hati, jangan sampai asal-asalan. Kalo modal kecil ya batas risikonya memang lebih terbatas, tapi masih bisa dikelola kok. Pokoknya tetep harus disiplin dengan risk management-nya.

Makanya, klu bsa coba baca aja di artikel sekali lagi gan! Terutama pemgabilan kuntungan berdasarkan analissi Fundamental dmana hal pertama yang wajib diperhatikan adalah kondisi keuangan dan ekonomi kita. Ingat, ga setiap orng bsa pnya kekuatan modal yang sama, dan ini udah ga benar klu siapin modal untuk trading dengan meminjam uang ato pun make uang keperluan. Itu udah ga benar krna bsa memicu emosi trading karna didorong rasa terburu2 untuk ambil profit. Untuk jadi trader pro, seorang itu perlu waktu bertahun2 lho, jadi trading itu ga gampang profit.

Jadi, yang paling penting itu bukan modal tetapi bagaimana trading plan yang elo jalanin gan

Alex: Biaya swap itu kan adalah biaya yang harus kamu bayar kalo posisi tradingmu diinapkan semalam. Jadi, kalo kamu pegang posisi trading dari satu hari ke hari berikutnya, broker akan kasih kamu biaya swap. Dan kalo misalkan 3 hari, ya swap kamu akan bertambah 3 kali lipat

Nah, apakah biaya swap bisa ngaruh banget sama profit tradingmu? Tentu aja iya! Klu 1 hari mah mngkn ga bakalan terasa, tapi yg namanya swing trading kan ga mngkn kamu trading cuma hold sehari aja. pasti berhari-hari bahkan berminggu2. Kalo udah ketumpuk gitu ya tentu aja siginifikan!

Biaya swap biasanya diukur dalam persentase krna ini merupakan biaya bunga. Sebenrnya utk menghitungnya cukup rumit ya. Utk selengkapnya sih coba cek di artikel ini aja agar lbh jelas dan ga perlu saya jelaskan terlalu panjang disini : Panduan Lengkap Tentang Biaya Swap

Setau aku mah ga ya. Di DIDIMAX paling elo cuma byaar biaya transfer admin aja klu elo beda bank ama si Didimax. Paling bayar Rp 6.500 ajee. Soalnya gini, klu kasusnya agan tuh, wajar aja biaya transfer gede krna transfer luar negeri itu emang makan bnyk biaya dan waktu. Krna prosesnya mesti verifikasi dri bank sana , abis tu kirim, stlh itu proses verifikasi lagi di bank Indonesia. Jdi, biaya double dan waktu yg diperlukan lama

SEdangkan keunggulan trading dngn broker lokal, ya salah satunya di withdrawal nya yg cepaat dan murah. Waktu trasnfer antar bank aja paling beberapa menit ato itungan jam dah sampe ke rekening elo. Selain itu, biaya juga murah dan bahkan free klu emang transfernya ke bank yang sama.

Pada konteksnya mahh, strategi hedging tujuannya emang membantu mengurangi risiko yang terkait dengan pergerakan harga yang tidak diinginkan, termasuk saat rilis NFP. Dengan membuka posisi hedging yang bertentangan dengan posisi pertama, jika harga bergerak melawan , kerugian pada satu posisi dapat dikompensasi oleh keuntungan pada posisi hedging. So, menrt gua mah, ini lebih ke mendapatkan keuntungan sembari mengurangi resiko. Jd bsa aja gua buka posisi 5 pips di tiitk tertinggi dan posisi 10 pips di titik terendah. Misalkan di titik terendah itu untung dan di titik tertinggi rugi, maka paling ga titik terendah msh bsa menghasilkan profit setelah diseslisih dari psisi di titik tertinggi

Perlu diperhatikan aja. Dalam strategi hedging, tujuannya adalah untuk melindungi posisi trading Anda dari pergerakan harga yang tidak diinginkan. Misalnya, jika Anda memiliki posisi buy (beli) pada pasangan mata uang tertentu, Anda juga membuka posisi sell (jual) pada pasangan mata uang yang sama. Dengan melakukan ini, jika harga bergerak turun, kerugian pada posisi buy dapat diimbangi oleh keuntungan pada posisi sell.

Dalam konteks hedging yang Anda sebutkan, Anda disarankan untuk membuka posisi buy di antara 5-10 pips dari titik tertinggi dan posisi sell di antara 5-10 pips dari titik terendah. Ini memberikan jarak yang cukup untuk melindungi posisi Anda dari pergerakan harga yang berlawanan.

So, kita membuka dngn posisi yg berlawanan arahnya. Yang satu dngn posisi buy dan yg satu lgi dngn posisi sell.