AUD/JPY masih berada di baawah level 104.00 setelah hasil beragam pada data Tiongkok, 1 hari, #Forex Teknikal   |   USD/CHF naik menuju level 0.9100 di tengah lebih rendahnya produksi industri Swiss, 1 hari, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling mempertahankan kekuatan di dekat level 1.2700 meskipun dolar AS stabil, 1 hari, #Forex Teknikal   |   EUR/USDtetap bullish setelah koreksi hari Kamis, 1 hari, #Forex Teknikal   |   PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp136.4 miliar, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Sepeda Bersama Indonesia Tbk (BIKE) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp12.9 miliar dari laba bersih di tahun buku 2023. , 1 hari, #Saham Indonesia   |   Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0.42% ke level 7,277 pagi ini, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp300 miliar. , 1 hari, #Saham Indonesia

Minyak Stabil Jelang Rilis Data Ekonomi China dan AS

Crypholic 8 May 2023
Dibaca Normal 2 Menit
forex > berita >   #china   #harga-minyak
Minyak bergerak terbatas jelang rilis data ekonomi AS dan China. Keduanya dapat petunjuk lebih jauh mengenai prospek permintaan tahun ini.

Pada awal pekan ini (08/Mei), harga minyak mentah terpantau stabil setelah mengalami penguatan yang cukup signifikan akibat pelemahan nilai tukar Dolar AS. Sekarang, harga minyak Brent berada di kisaran $75.61 per barel, sedangkan minyak WTI mulai menguat ke kisaran $71.49 per barel.

Pasar Nantikan Data AS dan China, Harga Minyak Kalem

Pada hari Jumat yang lalu, data Non-Farm Payroll menunjukkan peningkatan sebesar 253 ribu, melebihi ekspektasi pasar yang mencapai 180 ribu. Namun, Dolar AS justru melemah karena munculnya risiko krisis perbankan. Akibatnya, harga minyak menguat lebih dari 1% pekan lalu.

Baca juga: Strategi Trading NFP Sederhana Ala Cory Mitchell

 

Fokus Pasar Berikutnya: Data Perdagangan China dan AS

Perhatian pasar saat ini beralih ke publikasi data perdagangan China pada hari Selasa dan inflasi konsumen AS yang dijadwalkan dirilis pada hari Rabu. Jika data tersebut melebihi ekspektasi, ini akan memberikan sinyal positif untuk prospek permintaan minyak global, terutama karena China dan AS merupakan konsumen minyak terbesar di dunia.

Para ekonom memperkirakan bahwa data impor China akan menurun lebih lanjut dan tingkat ekspor akan melambat dari 14.8% menjadi 8.4%. Sementara itu, inflasi AS diperkirakan akan naik dari 0.1% menjadi 0.4% dalam basis bulanan. Tingkat inflasi sangat penting untuk dipantau karena dapat mempengaruhi prospek suku bunga The Fed di masa depan. Apalagi, salam pengumuman kebijakan terbarunya, Jerome Powell sudah menegaskan bahwa dia akan memantau data ekonomi seperti inflasi dan ketenagakerjaan untuk menentukan arah kebijakan moneter.

Jika data ekonomi AS dan China pekan ini mengkonfirmasi adanya perlambatan ekonomi, harga minyak berisiko untuk mengalami penurunan lebih lanjut. Namun, pemangkasan output minyak OPEC dapat menstabilkan harga dan mencegah penurunan yang terlalu dalam. OPEC telah mengumumkan akan memangkas produksi minyak sebesar 1.6 juta barel per hari mulai bulan Mei, yang berpotensi menurunkan pasokan minyak di pasar global.

Terkait Lainnya
Kategori Terkait
 

Kirim Komentar Baru