AUD/JPY masih berada di baawah level 104.00 setelah hasil beragam pada data Tiongkok, 1 hari, #Forex Teknikal   |   USD/CHF naik menuju level 0.9100 di tengah lebih rendahnya produksi industri Swiss, 1 hari, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling mempertahankan kekuatan di dekat level 1.2700 meskipun dolar AS stabil, 1 hari, #Forex Teknikal   |   EUR/USDtetap bullish setelah koreksi hari Kamis, 1 hari, #Forex Teknikal   |   PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp136.4 miliar, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Sepeda Bersama Indonesia Tbk (BIKE) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp12.9 miliar dari laba bersih di tahun buku 2023. , 1 hari, #Saham Indonesia   |   Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0.42% ke level 7,277 pagi ini, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp300 miliar. , 1 hari, #Saham Indonesia

Dampak Perang Dagang AS-China Akan Paling Terasa Di 10 Negara Ini

Nadia 20 Jul 2018
Dibaca Normal 5 Menit
forex > analisa >   #ara   #negara   #perang-dagang
Berikut ini adalah 10 negara yang diperkirakan akan merasakan risiko terbesar dari dampak perang dagang AS-China.

Dampak perang dagang AS-China menjadi isu yang paling dibicarakan dalam beberapa bulan terakhir. Amerika Serikat dan China yang merupakan dua ekonomi terbesar dunia, saling tuduh dan masing-masing merasa paling dirugikan atas kebijakan perdagangan satu sama lain.

Amerika memang menjadi pihak yang memulai konflik lebih dahulu dengan menerapkan bea impor 2.5 persen terhadap barang-barang China. Tarif  senilai $34 miliar Dolar yang disahkan pada tanggal 6 Juli itu memicu China untuk membalasnya.

dampak perang dagang as-china di 10 negara

Berbagai negosiasi tak mempan menghasilkan win-win solution bagi kedua negara. Negeri Tirai Bambu makin berang mendengar adanya rencana tambahan bea impor terhadap barang-barang ekspornya ke AS senilai $200 miliar, sehingga berencana membalas lagi.

Bukan hanya dengan China sebetulnya, AS juga memicu konflik dengan negara-negara lain termasuk Uni Eropa, Kanada, dan Meksiko. AS berencana menerapkan bea impor untuk mobil yang didatangkan dari Uni Eropa, sementara dengan Kanada dan Meksiko, AS mempermasalahkan aturan NAFTA yang dianggap merugikan sektor manufaktur di negaranya.

Akhirnya, kondisi perdagangan internasional mulai runyam. Banyak pihak yang mengulas bahwa kebijakan dagang AS akan menjadi bumerang bagi ekonominya sendiri. Namun, belum banyak yang memerhatikan dampak perang dagang AS-China terhadap negara-negara lain, terutama negara-negara di Eropa dan Asia.

 

10 Negara Yang Paling Berisiko Merasakan Dampak Perang Dagang AS-China

Ekonom Pictet Asset Management, seperti yang pernah dikutip oleh Reuters (05/Juli/2018), pernah menunjukkan sebuah model grafik untuk memeringkat negara-negara saja yang sekiranya akan paling "menderita" dari perang dagang AS-China. Data grafik tersebut dibuat berdasarkan integrasi Pictet Asset Management ke Global Value Chain.

Global Value Chain adalah sebuah jaringan produksi global yang menghubungkan produsen lokal asal negara berkembang ke pasar internasional atau konsumen global. Dalam Global Value Chain, produksi dan distribusi suatu barang dilakukan bersama-sama. Satu tahap produksi di negara satu, tahap berikutnya di negara lain.

Menurut Kaplinsky dan Morris (2000), Value Chain merupakan gambaran yang mendeskripsikan rentang aktivitas secara penuh, yang dibutuhkan untuk membawa sebuah produk atau jasa, dari yang asalnya masih berupa konsep, ke dalam sebuah fase produksi utuh sehingga siap dikirimkan ke konsumen sampai dengan selesai digunakan.

Nah, berikut ini adalah 10 negara yang diperkirakan akan merasakan risiko terbesar dari dampak perang dagang AS-China berdasarkan model tersebut, beserta porsi partisipasinya dalam Global Value Chain, sesuai dengan persentase dari ekspor total:


10. Irlandia: 59.2%

 

dampak perang dagang as-china di irlandia

 


Irlandia didominasi oleh layanan perbankan dan industri high-tech ternama. Negara ini adalah kampung halaman bagi HQ Google di Eropa. Tingginya peringkat negara Irlandia dalam investasi asing langsung menjadikannya rentan terhadap gejolak ekonomi global.

 

 

9. Islandia: 59.3%

 

dampak perang dagang as-china di Islandia

 

Karena negara ini terbilang kecil, maka Islandia cukup sensitif terhadap volatilitas pasar. Beberapa industri kuncinya yang akan terdampak penurunan adalah peleburan alumunium, pengawetan ikan, dan wisata. Ekspor Islandia terbanyak adalah ke Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Jepang.

 

 

8. Malaysia: 60.4%

 

dampak perang dagang as-china di Malaysia

 

Malaysia adalah partner perdagangan terbesar ketiga bagi China. Oleh sebab itu, negara jiran Indonesia ini akan rawan terhadap instabilitas di China daratan. Sebagian industri besar seperti karet, timah, minyak sawit, dan jasa keuangan Malaysia di ekspor pula ke banyak negara Islam di dunia.

 

 

7. Singapura: 61.6%

 

dampak perang dagang as-china di Singapura

 

Singapura merupakan negara sangat kecil yang maju pesat dalam pasar bebas, bahkan disebut sebagai negara paling terbuka di dunia. Ekspor globalnya antara lain barang elektronik, bahan kimia, dan jasa keuangan. Selain itu, Singapura juga telah menandatangani perjanjian perdagangan bilateral dengan China senilai lebih dari $100 miliar tiap tahunnya.

 

 

6. Korea Selatan: 62.1%

 

Dampak perang dagang as-china di Korea Selatan

 

Dikenal sebagai negara asal perusahaan teknologi raksasa seperti Samsung, SK Hynix, dan Hyundai Motor, Korsel adalah eksporter besar untuk mobil, baja, mesin-mesin listrik, dan kapal ke China, AS, dan Singapura.

 

 

5. Republik Ceko: 64.7%

 

Dampak perang dagang as-china di Republik Ceko

 

Negara ini memiliki fokus yang kuat pada sektor high-tech engineering serta keterkaitan global yang juga kuat. Mitra utamanya adalah Jerman dan Uni Eropa. dua wilayah yang sedang memiliki masalah perdagangan dengan Amerika.

 

4. Hungaria: 65.1%

 

Dampak perang dagang AS-China di Hungaria

 

Negara di Eropa Tengah ini memiliki pasar berorientasi ekspor yang sedang berkembang dan sangat bergantung pada perdagangan internasional. Eskpor utamanya adalah mobil, alat-alat elektronik, agrikultur, bahan kimia, dan layanan IT.

 

3. Slowakia: 67.3%

 

Dampak perang dagang as-china di Slowakia

 

Kunci kekuatan indsutri Slowakia adalag industri alat-alat berat, termasuk jasa perawatan dan produk-produk agrikultur. Sektor perdagangan internasionalnya baru-baru ini sedang berkembang pesat, tetapi kini terancam oleh eskalasi konflik dagang.

 

 

2. Taiwan: 67.6%

 

Dampak perang dagang as-china di Taiwan

 

Berlokasi di lepas pantai China, Taiwan adalah negara dengan industri teknologi yang memiliki koneksi gloabl kuat. Ekspor utamanya adalah semikonduktor, mesin listrik, komputer, dan plastik.

 

 

1. Luksemburg: 70.8%

 

Dampak perang dagang as-china di Luksemburg

 

Siapa sangka jika ternyata Luksemburg-lah negara yang mungkin merasakan dampak risiko paling besar dari perang dagang AS-China. Hal ini sebetulnya tak mengherankan, mengingat GDP per kapita negara ini adalah yang tertinggi kedua di dunia. Luksemburg juga sangat bergantung pada perdagangan baja, layanan informasi, dan industri perbankan.

 

 

Bagaimana Dengan Indonesia?

Setelah membaca daftar tersebut, mungkin ada yang mencari-cari nama Indonesia. Apakah Indonesia akan terkena dampak perang dagang AS-China?

 

grafik

(Baca juga: Dampak Perang Dagang AS-China Di Pasar Finansial Global)

 

Menurut grafik yang disusun oleh Pictet Management tersebut, Indonesia masuk ke nomor 13 dari bawah dalam Global Value Chain. Artinya, partisipasinya masih rendah. Lagipula, ekspor Indonesia ke China sebagian besar berbentuk bahan baku. Jadi, kalaupun terdampak risiko, Indonesia hanya akan terkena dampak tidak langsung dari penurunan industri China. Itupun hanya apabila memang terbukti ada penurunan.

Dari sisi hubungan dengan AS, Indonesia masih memperoleh manfaat Generalized system of preferences (GSP) kategori A. Menurut pernyataan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang dikutip oleh media Bisnis pada 10 Juli 2018, GSP merupakan kebijakan perdagangan suatu negara dengan memberikan manfaat pemotongan bea masuk impor, terhadap produk ekspor dari negara yang memperoleh manfaat.

Indonesia mendapat pemotongan tarif bea masuk di AS untuk 3500 produk, termasuk sebagian produk agrikultur, produk tekstil, garmen, dan perkayuan. Artinya, dampak perang dagang AS-China baru akan dirasakan Indonesia apabila pemerintahan Donald Trump mengevaluasi kebijakan tersebut.

Terkait Lainnya
 

Forum Terkait

 Herry |  9 Feb 2012

Sebenarnya berapa persen kah inflasi yang diinginkan suatu negara setiap tahunnya? Apakah hanya dengan menaikkan suku bunga, inflasi bisa terkendali? Apakah tidak ada cara lain? mohon penjelasannya, thanks.

Lihat Reply [22]

Menentukan seberapa paraf tingkat inflasi tidak hanya diukur berdasarkan presentase, melainkan yang paling penting adalah dampak yang ditimbulkan inflasi tersebut. Walaupun presentase kenaikan inflasi rendah namun kenaikannya bersumber dari kenaikan barang-barang pokok tentunya dapat menimbulkan permasalahan yang serius bagi perekenomian.

Menurut penyebab awalnya, inflasi dapat digolongkan sebagai berikut:

  • Inflasi yang timbul sebagai akibat dari peningkatan permintaan masyarakat (demand full inflation).
  • Inflasi yang timbul karena kenaikan biaya produksi yanglazim disebut cosh push inflation.

Inflasi memiliki dampak positif dan dampak negatif- tergantung parah atau tidaknya inflasi. Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi. Sebaliknya, dalam masa inflasi yang parah, yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali (hiperinflasi), keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu.

Orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung, atau mengadakan investasi dan produksi karena harga meningkat dengan cepat. Para penerima pendapatan tetap seperti pegawai negeri atau karyawan swasta serta kaum buruh juga akan kewalahan menanggung dan mengimbangi harga sehingga hidup mereka menjadi semakin merosot dan terpuruk dari waktu ke waktu.

Bank sentral memainkan peranan penting dalam mengendalikan inflasi. Bank sentral suatu negara pada umumnya berusaha mengendalikan tingkat inflasi pada tingkat yang wajar. Beberapa bank sentral bahkan memiliki kewenangan yang independen dalam artian bahwa kebijakannya tidak boleh diintervensi oleh pihak di luar bank sentral -termasuk pemerintah. Hal ini disebabkan karena sejumlah studi menunjukkan bahwa bank sentral yang kurang independen salah satunya disebabkan intervensi pemerintah yang bertujuan menggunakan kebijakan moneter untuk mendorong perekonomian akan mendorong tingkat inflasi yang lebih tinggi.

Bank sentral umumnya mengandalkan jumlah uang beredar dan/atau tingkat suku bunga sebagai instrumen dalam mengendalikan harga. Selain itu, bank sentral juga berkewajiban mengendalikan tingkat nilai tukar mata uang domestik. Hal ini disebabkan karena nilai sebuah mata uang dapat bersifat internal (dicerminkan oleh tingkat inflasi) maupun eksternal (kurs). Saat ini pola inflation targeting banyak diterapkan oleh bank sentral di seluruh dunia. Suku bunga menjadi salah satu Senjata utama untuk menagkal Inflansi. namun disisi lain ada juga pembelian aset aset yang dilakukan oleh bank Sentral. Tak heran jika ada bank sentral memiliki ratusan Tonemas sebagai cadangan dalam menstabilkan ekonomi (melakukan kebijakan moneter).

Basir   9 Feb 2012

@ Herry:

- Sebenarnya berapa persen kah inflasi yang diinginkan suatu negara setiap tahunnya?

Setiap negara tidak sama. Untuk negara-negara industri maju seperti AS, Jepang dan Uni Eropa mematok target inflasi di tingkat konsumen (CPI) year on year sebesar +2.0%. China sebesar 3.0% (untuk tahun 2019), dan target inflasi Indonesia (dibuat oleh Bank Indonesia) untuk tahun 2019 adalah +3.5%, untuk tahun 2020 sebesar +3.0%.

- Apakah hanya dengan menaikkan suku bunga, inflasi bisa terkendali?

Ya, selama ini kebijakan moneter bank sentral yang populer untuk menyesuaikan tingkat inflasi adalah dengan cara mengatur besarnya suku bunga acuan. Jika inflasi tinggi, suku bunga dinaikkan untuk mengurangi jumlah uang beredar. Sebaliknya ketika inflasi sedang rendah maka suku bunga diturunkan untuk menambah jumlah uang beredar.

Ada juga kebijakan pasar terbuka dengan menjual atau membeli surat berharga, hingga sanering (memotong nilai mata uang) ketika terjadi hiper inflasi.

M Singgih   30 May 2019

Apakah dampak inflasi dari sebuah negara memang benar-benar akan berpengaruh terhadap pergerakan mata uang di pasar?

Pras   26 May 2022

Ya, inflasi suatu negara benar-benar berpengaruh pada nilai tukar mata uang negara tersebut.

Kita dapat memahami inflasi sebagai faktor yang mengurangi daya beli uang. Ketika inflasi Indonesia meningkat, maka daya beli rupiah menurun. Apabila negara lain memiliki laju inflasi lebih rendah daripada kita, maka daya beli rupiah akan merosot lebih cepat daripada mata uang lain. Konsekuensinya, inflasi yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan pelemahan kurs rupiah.

Tapi dampak inflasi pada nilai tukar biasanya hanya mencolok pada negara-negara yang memiliki laju inflasi tinggi. Dampak inflasi kurang kentara pada nilai tukar mata uang di negara-negara yang memiliki laju inflasi sangat rendah atau nyaris nol, seperti Jepang dan Swiss.

Aisha   1 Jun 2022

Apakah krisis atau perang akan meningkatkan inflasi pada mata uang?

Firza   10 Jun 2022

Maaf, perlu dipahami bahwa inflasi itu tidak terjadi atas mata uang. Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara terus menerus dalam kurun waktu tertentu. 

Dalam situasi perang, pabrik-pabrik akan dikerahkan untuk memproduksi kebutuhan perang mulai dari seragam dan makanan kaleng hingga amunisi. Akibatnya, sumber daya yang tersedia akan kurang untuk menghasilkan produk-produk biasa yang dibutuhkan oleh masyarakat sipil. Padahal warga sipil tidak akan mengurangi konsumsi mereka hanya karena terjadi perang (mereka bahkan mungkin membutuhkan lebih banyak stok medis, cadangan pangan, dll). Sesuai hukum ekonomi, dalam situasi penawaran berkurang dan permintaan tetap, maka harga-harga akan naik.

Jadi, ya, perang dapat meningkatkan inflasi.

Aisha   10 Jun 2022

Apakah inflasi tidak bisa dicegah kak? 

Bram   27 Jun 2022

Pandangan bahwa "inflasi perlu dicegah" itu salah kaprah yang fatal.

Tahukah kamu, bahwa laju inflasi di Jepang itu sangat rendah dan bahkan nyaris nol selama bertahun-tahun? Akibatnya, pertumbuhan ekonominya stagnan dan bahkan cenderung minus. Perusahaan-perusahaan Jepang yang ingin berkembang harus mengekspor produknya ke luar negeri, karena pasar dalam negerinya sudah sangat jenuh.

Itulah yang terjadi ketika tidak ada inflasi. Jadi, inflasi itu bukan bisa ataupun tidak bisa dicegah, melainkan tidak boleh dicegah.

Inflasi dalam tingkat sedang itu diperlukan agar perekonomian terus bertumbuh, perusahaan-perusahaan terus berkembang dan menyerap tenaga kerja. 

Hanya saja, inflasi perlu dikendalikan agar tidak sampai berlebihan (hiperinflasi). Inflasi itu sendiri tidak buruk, tapi hiperinflasi itu berdampak jelek bagi perekonomian. Beberapa cara untuk mengendalikan inflasi itu antara lain dengan menaikkan/menurunkan suku bunga, serta kebijakan-kebijakan moneter lain.

Aisha   27 Jun 2022

Apakah inflasi tinggi pasti akan menyebabkan negara akan mengalami resesi kak?

Irwanto   5 Aug 2022

Inflasi tinggi tidak selalu dan tidak pasti mengakibatkan resesi.

Perlu diperhatikan: target inflasi yang cocok untuk tiap negara itu berbeda-beda. Ada yang 2 persen, ada yang 3 persen, dan seterusnya. Jadi, standar "inflasi tinggi" itu berapa juga sangat subjektif. Tinggi untuk negara A, mungkin biasa saja buat negara B.

Yang pasti berdampak buruk bagi suatu negara adalah hiperinflasi. Apa itu hiperinflasi? Hiperinflasi adalah tingkat inflasi sebesar lebih dari 50% dalam satu bulan. Untuk negara mana pun, hiperinflasi itu pasti buruk.

Aisha   8 Aug 2022

Maaf kalau salah ya kak.

Berarti dapat disimpulkan kalau terjadi inflasi dalam skala target batas tertentu menandakan bahwa ekonomi suatu negara dapat dikatakan bagus. Dalam hal ini adanya banyak permintaan/ daya konsumsi yang besar sehingga supply/ daya produksi menaikkan harga sedikit sehingga pendapatan meningkat.

Kalau pendapatan meningkat maka tenaga kerja bisa digaji secara cukup. Dan tenaga kerja akan lebih sering belanja karena gajinya yang cukup, pertumbuhan ekonomi juga naik.

Kalau inflasi yang terjadi sekarang bukan karena contoh yang saya sebutkan diatas tetapi karena pasca covid 19 dimana banyak perusahaan tidak beroperasi/tidak menghasilkan barang dan jasa, mengakibatkan harga naik, belum lagi dampak perang yang menjalar ke krisis energi dan pangan.

Udah gitu tenaga kerja juga ga dapat uang sehingga mereka membatasi belanja mereka, membuat pertumbuhan ekonomi melambat atau justru turun sehingga mengakibatkan resesi.

Kira kira seperti itu ya kak? Jadi ga semata mata inflasi saja yang mengakibatkan resesi.

Vincent   30 Oct 2022

Ya, persis seperti itu :)

 

Aisha   1 Nov 2022

@ Irwanto:

Tidak. Resesi ditandai dengan turunnya pertumbuhan ekonomi (GDP) dalam dua kuartal berturut-turut, seperti yang terjadi di Amerika Serikat pada kuartal pertama dan kedua tahun 2022. Selain itu, biasanya keadaan resesi juga juga disertai dengan naiknya tingkat pengangguran.

Inflasi yang tinggi bukan penyebab resesi. Saat ini inflasi tinggi lebih disebabkan oleh terganggunya rantai pasokan energi dan komoditi akibat perang Rusia - Ukraina.

M Singgih   7 Jan 2023

Saya mau bertanya bagaimana bila suatu negara terjadi deflasi. Apakah itu menguntungkan atau tidak bagi negara karena sepertinya inflasi sendiri sangat mengganggu perekonomian dimana harga-harga terutama kebutuhan pokok naik. Sedangkan kalau deflasi mebyebabkan harga akan turun sehingga kebutuhan pokok juga turun kan?

Jessie   11 Jan 2023

Perlu saya tekankan sebenarnya baik inflasi dan deflasi dalam jumlah kecil sebenarnya malah tidak merugikan karenakan kenaikan dan penurunan harga masih dalam jumlah yang wajar.

Deflasi, pada kasusnya apabila terjadi penurunan harga terus menerus akan menyebabkan beberapa kejadian seperti :

  • Akan terjadi penurunan keuntungan bisnis karena biasanya pelaku bisnis menyesuaikan harga dengan keadaan saat itu. Mereka tentunya menghindari harga yang terlalu tinggi agar produk mereka tetap terjual. Tetapi apabila hal tersebut terjadi terus menerus bisa menyebabkan kerugian.

  • Kerugian akibat deflasi menyebabkan pelaku bisnis banyak yang bangkrut, menyebabkan PHK akan terjadi juga. 

Jadi, deflasi terus menurus akan menyebabkan kerugian terutama pada sektor bisnis juga, dan sama halnya dengan inflasi sebenarnya.

Anita   11 Jan 2023

Mari kita lihat contoh Jepang.

Sebelum pandemi COVID, Jepang mengalami deflasi selama sekitar dua dekade. Coba lihat grafik ini. Inflasinya berulang kali jatuh di bawah nol, alias mengalami deflasi.

Inflasi Jepang

Apa yang terjadi di Jepang sebagai negara terdeflasi? Pertumbuhan ekonomi mandek, nol, bahkan minus. Lihat grafik pertumbuhan GDP Jepang dalam kurun waktu yang sama di bawah ini:

GDP Jepang

Dengan pertumbuhan ekonomi negatif, orang-orang ogah berinvestasi di Jepang. Bahkan perusahaan Jepang pun lebih suka membawa modalnya ke luar negeri. 

Tingkat pendirian perusahaan baru di Jepang itu minim. Lebih banyak perusahaan gulung tikar. Gaji karyawan mandek, mereka tidak mungkin menuntut kenaikan gaji tahunan sampai setinggi di Indonesia, padahal harus bekerja lebih keras.

So, apa yang bisa disimpulkan?

Inflasi itu bukan penjahat yang mengancam dunia. Inflasi adalah kenaikan harga yang dibutuhkan untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi, asalkan inflasinya terkendali. Karena karyawan butuh insentif agar terus giat bekerja. Karena perusahaan butuh laba agar bisa meningkatkan kapasitas produksi.

Sebaliknya, deflasi melahirkan kebuntuan. 

Inilah sebabnya mengapa bank-bank sentral dunia selalu mengupayakan target inflasi pada tingkat tertentu. Kalau inflasi melebihi target, terancam menekan masyarakat. Kalau inflasi kurang dari target, berisiko kena deflasi.

Aisha   23 Jan 2023

Aisha: Dari pemaparan yang kakak sampaikan. Berarti inflasi akan terjadi tiap tahun dan tiap tahun itu harga-harga akan semakin tinggi ya. Ini lah mungkin ya penyebab kalau dalam kampanye presiden, selalu mengampanyekan rupiah dibawah berapa belasan ribu dll tetapi saat menjabat, ternyata target tersebut tidak dipenuhi dan nyatanya dari tahun ke tahun, harga selalu naik ya.

Dengan kata lain, kita udah ga relevan lagi bandingin Rupiah di tahun 1990 an dengan tahun 2023 yaa?

Wilson Madeira   20 Feb 2023

Wilson Madeira:

Jelas sekali sudah nggak relevan membandingkan kurs rupiah sekarang dengan puluhan tahun lalu. Toh kondisi makroekonomi kita sekarang juga sudah jauh berbeda dibandingkan pada saat itu.

Kalau ingin tahu apakah kurs rupiah saat ini sesuai dengan fundamentalnya atau tidak, coba tengok apa yang dikatakan/dilakukan oleh Bank Indonesia. Kalau BI mulai menjual cadangan devisa untuk menopang kurs, artinya kurs pada saat itu sudah terlalu lemah. Kalau BI kalem-kalem aja, artinya kurs pada saat itu masih bisa diterima.

Ini cara kasar aja sih, tapi bisa dipakai untuk awam yang nggak familier dengan metodologi proyeksi ekonomi.

Aisha   24 Feb 2023

Jujur aja, saya cukup bingung mellihat kondisi dunia saat ini, dari tahun ke tahun, speertinya barang dan kebutuhan semakin hari, semakin naik. Dan, ini juga ada kaitannya dengan inflasi yang terjadi. Bahkan ga jarang, ketika setelah inflasi tidak terjadi, kebutuhan dan barang2 juga tidak kunjung turun dan malah cenderung ada kenaikan juga. Sedangkan, untuk maslaah deflasi itu malah hampir tidak terdengar, dan belakangan berita juga sering mencap negatif tentang inflasi.

Ynag jadi concern saya adalah, memang inflasi itu dibutuhkan oleh negara dan tidak selalu berikan dampak negatif seperti yang diberitkan. Tetapi apakah normal kalu inflasi terjadi tiap tahun, dan mengapa inflasi teruse menerus terjadi setiap tahunnya?

Alexander   12 May 2023

Alexander:

Justru baik jika inflasi naik setiap tahun. Asalkan kenaikannya tidak terlalu tinggi.

Kenapa inflasi itu baik? Karena perputaran ekonomi hanya akan berjalan jika ada kenaikan harga.

Bayangkan seperti ini. Kamu punya pabrik baju. Harga baju selama 10 tahun beruntut tetap Rp50 ribu tiap satuannya. Dalam situasi seperti itu, apakah kamu akan berminat untuk meningkatkan produksi? menaikkan gaji? merekrut pegawai baru? atau bikin pabrik baru?

Itu baru satu pabrik. Jika semua harga senegara flat tidak ada perubahan sama sekali, maka perekonomian itu macet. Tidak akan ada pertumbuhan maupun pembangunan, karena orang-orang toh tidak berminat untuk meningkatkan kualitas maupun kuantitas produksi barang dan layanan mereka.

Yang kerja akan kerja rodi terus tanpa kenaikan gaji. Yang menganggur akan menganggur terus tanpa ada rekrutmen baru. Dan kalau kita pertimbangkan juga fakta bahwa populasi manusia setiap tahun itu meningkat, maka ekonomi yang mandeg itu bakal menghasilkan lebih banyak pengangguran tiap tahunnya.

Yaaa, ini menurutku aja sih.

Swarya   12 May 2023

Alexander: Setuju dengan agan @Swarya. Ini ane tambahain lagi lewat prespektif lain, bahwa Inflasi sebenarnya terjadi karena adanya faktor-faktor seperti pertumbuhan ekonomi yang cepat, peningkatan permintaan yang tinggi, kenaikan biaya produksi, dan lain sebagainya. Dan dikarekanakn faktor penyebabnya salah satunya adalah pertumbuhan eknomi dan permintaan tinggi, Inflasi sangat bisa membantu perekonomian negara dengan dampaknya yakni membuat para pelaku ekonomi meningkatkan produksi dan investasi karena permintaan pasar yang tinggi.

Dengan inflasi yang sedikit (sekitar 2-3% per tahun) maka bisa dikatakan bahwa kondisi dari ekonomi bnegara tersbut stabil. Stabil dalam arti adanya keseimbangan antara permintaan dan penawaran barang dan jasa di pasar.

Dion   14 May 2023

@ Firza:

Keadaan krisis ekonomi dan juga perang di suatu negara bisa menyebabkan tingkat inflasi naik, yaitu kenaikan harga-harga barang dan jasa. Ini biasanya disebabkan karena pasokan yang berkurang dengan signifikan akibat krisis dan perang.

 

M Singgih   27 Oct 2023
 Arip Sanjaya |  16 May 2012

tolong pak admin bisa jelaskan secara singkat bagaimana cara memprediksi trend market hitungan hari dan mingguan,, saya sering OP pake TF 1 ,, sebaiknya menganalisa trend market menggunakan TF berapa ???

Lihat Reply [21]

Kalau TF 1 berarti per satu menit. Jika anda ingin memprediksi tren harian perhatikan TF D1.  Jika ingin melihat trend mingguan maka lihat TF mingguan. Perlu di pahami jika menggunakan H4, maka sama artinya 1 candle yang bergerak mewakili pergerakan selama 4 jam.  Jika menggunakan D1 , maka pergerakan 1 candle mewakili pergerakan selama 1 hari. Jika menggunakan TF1  ini berarti setiap 1 menit candle akan berubah.

/

Anda bisa mempelajari pola pola candle. dan anda bisa padukan dengan tehnikal yang nada gunakan.
thanks

Basir   16 May 2012

@Arip Sanjaya:

Secara sederhana, cara memprediksi trend market harian adalah menggunakan time frame Daily dan memprediksi trend mingguan menggunakan time frame Weekly. Apabila OP pake TF H1, maka cukup menganalisa trend Daily, kemudian OP di H1.  

Kiki R   12 Sep 2019

Apa fungsi tren mingguan atau bulanan, jika misalnya trader hanya menggunakan timeframe kecil D1 atau H4?

Yusuf Muntaz   12 Sep 2022

Tren di mingguan atau bulanan digunakan oleh swing trader dan position trader.

Dua tipe trader ini trading dengan berpatokan tren pada time frame Weekly dan Monthly.

Scalper dan daytrader tidak menggunakan time frame ini karena terlalu besar.

Kiki R   13 Sep 2022

Jika menggunakan price action, apa saja pola yang perlu dipelajari untuk bisa memprediksi tren market yang sedang terjadi? Saya biasanya main di pair Eur/usd, mohon bisa disertai contoh gambarnya kalau tidak merepotkan, terima kasih.

Asman   22 Dec 2022

Day-trader dapat menggunakan timeframe mingguan dan bulanan untuk mengetahui tren besar (major trend). Ini sangat bermanfaat, khususnya bagi trader yang menggunakan strategi ngikut tren (trend-following).

Contohnya begini:

Ada sinyal buy pada timeframe kecil (D1/H4), tapi tren besar pada mingguan/bulanan itu masih bearish. Dalam situasi ini, trend-follower mungkin memilih untuk tidak mengeksekusi sinyal. Ia baru akan open buy jika sinyal pada timeframe kecil itu selaras dengan tren besarnya.

Aisha   22 Dec 2022

Bagaimana cara mengetahui apakah sebuah trend akan berlangsung lama atau cuma sejenak? Bisa pakai indikator apa ya? Karena sering kejadian baru OP malah harganya berbalik arah. Mohon arahannya pak/bu

Sugeng Riyadi   23 Dec 2022

@Asman: Pola yang Anda pelajari untuk memprediksi tren adalah pola grafik pembalikan.

Pola grafik pembalikan ada banyak, diantaranya yaitu head and shoulders/inverted head and shoulders, double top/bottom, triple top/bottom, rising/falling wedge, 

Salah satu pola grafik pembalikan yang paling bagus akurasinya adalah head and shoulders (inverted head and shoulders).

Jika pola ini terbentuk dan valid di market, maka ada peluang besar tren harga berubah.

Mari kita lihat contohnya di grafik. 

Cara Prediksi Tren Market Harian Dan Mingguan

Untuk lebih lengkapnya, Anda bisa melihat artikel berikut ini: Teknik Analisa Chart Pattern Dalam Strategi Trading Forex

Kiki R   25 Dec 2022

@Sugeng Riyadi:

Ketika OP lalu mendadak harganya berbalik arah, itu tidak lantas berarti tren-nya berubah. Itu bisa jadi karena kamu kena spread, atau koreksi tren yang cuma sebentar.

Coba pahami lagi konsep spread dan tren.

Spread adalah selisih antara kurs beli dan kurs jual. Ketika kita baru open posisi, pasti terlihat negatif karena kena spread ini. Tapi coba tunggu beberapa waktu. Jika prediksi tepat, harga kemudian akan bergerak ke arah sesuai prediksi. Berapa lama waktu yang diperlukan? Itu tergantung pada gaya trading, timeframe, dan strategi yang kamu pakai.

Tren adalah kecenderungan pergerakan harga dalam jangka waktu tertentu. Tren umumnya ada tiga: bullish, sideways, dan bearish. Kita bisa lihat tren dari arah grafik pergerakan harga.

Ketika terlihat grafik kelihatan naik, berarti tren bullish. Ketika harga baru naik dari 100 jadi 101, itu bukan tren bullish.

Masih bingung? Coba lihat gambar di bawah ini.

EURUSD

Kelihatan sekali bahwa trennya naik. Tapi, dalam perjalanan naik itu tetap ada beberapa candle merah yang menunjukkan penurunan harga. Nah, penurunan harga yang sebentar itu bukanlah tren.

Pertanyaannya sekarang: apakah "kejadian baru OP malah berbalik arah" yang kamu alami itu cuma spread, koreksi sebentar, atau benar-benar perubahan tren yang signifikan? Coba cek lagi jurnal trading kamu.

Aisha   29 Dec 2022

Apakah master-master di sini juga menggunakan time frame Weekly? Bagaimana cara menggunakan timeframe weekly?

Kasim   29 Dec 2022

@Kasim:

Dikarenakan lebih sering mengambil peluang Intraday dan Swing, saya pribadi biasanya hanya melihat time frame Weekly pada waktu-waktu tertentu saja, utamanya saat harga dari time frame Daily yang saya gunakan sebagai acuan untuk tren tidak menampakkan apa-apa. Tujuannya tentu saja untuk melihat tren serta apa yang sedang diceritakan time frame Weekly saat itu. Hal ini juga hanya terjadi beberapa waktu saja dalam setahun dan biasanya saat time frame Daily sedang berada dalam masa Sideways.

Cara menggunakan dalam hal apa yang bapak maksud di sini? Jika dalam kasus time frame Weekly digunakan sebagai time frame Entry, maka analisanya akan kurang lebih sama ketika bapak menggunakan time frame lainnya untuk Entry. Perbedaan utamanya hanya ada dalam jumlah sinyal yang muncul jauh lebih sedikit dibandingkan dengan time frame yang lebih pendek.

Nur Salim   31 Dec 2022

Weekly itu terlalu lama ya. Biasanya weekly cuma dibuka buat ngecek tren mayor aja, trus analisis entry pakai timeframe daily, h4, atau h1.

Jadi gini. Cek weekly/monthly untuk lihat bullish atau bearish. Kalau bullish, nanti cari sinyal buy di timeframe bawahnya. Kalau bearish, nanti cari sinyal sell di timeframe bawahnya.

Sofiyan   1 Jan 2023

@Sofiyan:

Untuk beberapa trader memang benar adanya bahwa menunggu harga di time frame Weekly itu sangat lama pak. Hanya saja ada beberapa trader yang memang menggunakan time frame tersebut sebagai dasar dari open posisi yang digunakan. Biasanya trader-trader seperti ini lebih mengarah pada investor yang menahan posisinya hingga beberapa bulan bahkan tahun.

Untuk melihat kondisi tren di time frame Weekly sendiri sebenarnya sama dengan time frame kecil lainnya pak. Metode paling dasar adalah mengaplikasikan Dow Theory dengan melihat struktur pasar saat ini. Untuk yang lebih simple, bapak juga bisa menggunakan Moving Average periode 20,50, bahkan 100 untuk melihat trennya.

Nur Salim   3 Jan 2023

kalau open posisi menggunakan MA di tf weekly apakah profitnya bisa lebih besar jika dibandingkan dengan tf kecil seperti M15 atau M30 pak? Kira-kira berapa lama waktu posisi terbuka jika menggunakan MA itu?

Sofiyan   5 Jan 2023

@Sofiyan:

Jika dibandingkan dengan menggunakan 1 open posisi saja maka open di tf Weekly memang akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar daripada 1 posisi di tf M15 dan M30. Hanya saja jika dibandingkan dengan tingkat keuntungannya selama periode waktu tertentu maka tidak demikian tentunya.

Untuk open posisi dengan MA di tf Weekly, saat kondisi sedang sideway order biasanya akan bertahan dalam rentang 2-3 bulan sebelum ditutup dengan kerugian. Sedangkan jika pasar sedang trending, order bisa dibuka dalam rentang 1-2 tahun bahkan lebih.

Nur Salim   10 Jan 2023

Apakah tren harian dan mingguan bisa berbeda pak seperti di tf kecil? lalu karena keduanya kan sama2 tren tf besar, jika berbeda mana yang harus kita ikuti?

Halim Hidayat   13 Jan 2023

Jawaban untuk Halim Hidayat:

  • Apakah tren harian dan mingguan bisa berbeda pak seperti di tf kecil? 

Sangat bisa terjadi dan memang seharusnya berbeda.

Contohnya time frame harian (Daily) sedang turun, tapi di M5 harga sedang tren naik.

Ternyata tren naik di M5 tersebut adalah koreksi di time frame Daily.

  • lalu karena keduanya kan sama2 tren tf besar, jika berbeda mana yang harus kita ikuti?

Ikuti time frame besarnya. Gunakan time frame kecil untuk melihat detail pergerakan harga dan pertarungan kekuatan antara seller dan buyer.

Contohnya kamu berpatokan trend di Daily. Ternyata saat ini di Daily trend sedang naik.

Nah, kamu bisa masuk ke M15 yang sedang tren turun untuk melihat apakah koreksi sudah selesai apa belum.

Saat di M15 sudah ada pola pembalikan arah dari turun menjadi naik, maka kamu bisa entry buy di M15.

Jadi, kamu entry dengan arah naik di Daily tapi masuk buy di M15.

Kiki R   16 Jan 2023

Halim Hidayat:

Stuju, bener nih kata bang kiki.

Trus sebenernya gak penting ikut mana aja, bisapilih sendiri sesuai sistem ya. Yang penting itu KONSISTEN.

Umpamanya biasanya pakai referensi tren Daily dan lalu entry pakai M15, ya mesti gitu terus sampai seterus terusnya. Jangan sampai hari ini pakai D1/M15, trus besok pakai W1/M10. ambyar kalau beda-beda terus kyk gini

Hendi   17 Mar 2023

Hendi: Kak sy agak sdikit bingung mengenai penggunaan Timeframe. Jadi, mengenai timeframe nih kak, apakah ada ketentuan dalam penggunaan timeframe? Jadi misalkan kan kakak kakak lgi ngebahas daily trend , maka menggunakan timeframe 15 menit. Nah apakah ini baku, harus menggunakan 15 menit, atau sbnrnya bisa jga menggunakan kombinasi dri berbagai timeframe. Karena dalam pembahasan timeframe tadi sndiri bisa ngeliat TF 5 menit jga dll.

Kmudian saya kan brncana utk swing trading krna ga ada wktu buat benaran fokus ke chart sperti day trading dan scalping, timeframe apakah yg cocok utk saya? Terima kasih sblmnya

Victor   17 Mar 2023

Victor:

---> apakah ada ketentuan dalam penggunaan timeframe? Jadi misalkan kan kakak kakak lgi ngebahas daily trend , maka menggunakan timeframe 15 menit. Nah apakah ini baku?

Tidak ada aturan baku dalam memilih timeframe yang akan dianalisis.

Istilah "daily trend" artinya "tren harian". Nah, tren harian itu bisa dilihat dari timeframe berapa saja mulai dari tickchart sampai D1.

Kalau kita sendiri mau trading Daily, juga bebas untuk memilih timeframe berapa saja mulai dari tickchart sampai D1.

--->Kmudian saya kan brncana utk swing trading krna ga ada wktu buat benaran fokus ke chart sperti day trading dan scalping, timeframe apakah yg cocok utk saya?

Swing trading sebaiknya jangan gunakan timeframe yang terlalu kecil, tapi juga jangan terlalu besar. Pilihlah timeframe antara H1, H4, dan D1 untuk trading. Kemudian untuk referensi bisa melihat antara D1 sampai W1.

Aisha   22 Mar 2023

@ Asman:

- Jika menggunakan price action, apa saja pola yang perlu dipelajari untuk bisa memprediksi tren market yang sedang terjadi? Saya biasanya main di pair Eur/usd, …

Ada 2 jenis, yaitu formasi candlestick (candlestick patterns) dan pola-pola yang terbentuk pada chart (chart patterns). Candlesticj patterns yang sering muncul adalah pin bar, inside bar, bullish engulfing, bearish engulfing, morning star, evening star dll.

Mengenai price action candlestick patterns yang sering muncul, silahkan baca:
Teknik Price Action, Metode Trading Sederhana Yang Dapat Diandalkan

Selanjutnya, pola-pola chart atau chart patterns yang sering muncul pada EUR/USD adalah head and shoulders, double / triple top, dan juga double / triple bottom.

Untuk contohnya pada EUR/USD, silahkan perhatikan pada chart daily berikut ini:

Cara Prediksi Tren Market Harian Dan Mingguan

M Singgih   30 Oct 2023
 Arwidya N |  24 Oct 2014

Cara2 apa saja yang bisa digunakan untuk naked trading selain dari pengamatan pola candlestick?

Lihat Reply [22]

@ Roni:
Tidak ada. Pergerakan pasar selalu ada bullish dan bearish, ekor dari candle menunjukkan batas-batas range harga.
Anda bisa saja cut loss secara manual (kalau kebetulan loss), tetapi harus sering-sering memonitor komputer. Kalau Anda sedang ada posisi terbuka dan tidak bisa access internet karena mungkin ada gangguan jaringan, maka posisi Anda yang tanpa stop loss adalah sangat membahayakan, karena Anda sama sekali tidak membatasi resiko.

M Singgih   1 Nov 2015

Untuk Kurniawan Huda,

Bisa, trading dengan mengandalkan candlestick saja dinamakan naked trading. Biasanya naked trading hanya memanfaatkan price action dan pembacaan pola candle saja.

Artikel-artikel mengenai dasar-dasar naked trading dapat Anda baca disini:


Sedangkan untuk artikel penunjang pemahaman price action, dapat Anda simak disini:

Semoga bisa membantu.

Argo Gold Spotter   22 Jan 2019

Naked Trading alias trading tanpa menggunakan indikator apapun kecuali chart, dapat diartikan seperti trading berdasarkan "pengalaman".

Disadari atau tidak, seorang trader yang sudah malang melintang di dunia forex trading sedikit banyak pasti pernah menggunakan metode naked trading. Metode naked trading ini dapat dipelajari secara otodidak maupun dengan "berguru". Simak ulasan kami di Pembelajaran Naked Trading.

Thanks.

Basir   24 Oct 2014

@ Ramli:

- apakah mereka benar2 tidak menggunakan indikator?

Ya, benar. Tidak menggunakan indikator maupun alat bantu seperti level pivot point dan juga Fibonacci.

- Apakah metode seperti itu bisa menghasilkan cuan?

Kalau sudah mahir bisa. Setahu saya para naked trader menggunakan dasar analisa fundamental dan level-level psikologis sebagai patokan. Mereka juga terbiasa membaca arah trend langsung dari chart.
Detail caranya saya tidak tahu karena saya bukan naked trader dan selalu menggunakan indikator teknikal dan alat bantu.

 

M Singgih   19 Dec 2021

@Arman Yasir: Cocok. Yang pertama adalah menguasai dasar-dasar dari analisa teknikal mulai dari candlestick, struktur market, support/resisten, dst.

Jadi, pemula diharapkan jangan langsung berfikir jalan pintas langsung mau praktek trading sebelum dasar-dasarnya dikuasai.

Kalau mau praktek, silakan gunakan akun demo atau akun cent dengan modal kecil sehingga lossnya diminimalisir selama latihan.

Setelah memahami dasar pengetahuan diatas, barulah si pemula mulai "meramu" strategi jitu trading di market. Uji di market dan ketika hasilnya profitable baru trading dengan uang real.

Kiki R   11 Mar 2022

@ Heru Suryadi:

Naked trading adalah metode trading tanpa menggunakan indikator sama sekali, hanya mengandalkan pengamatan pergerakan harga pada chart melalui trend pergerakan harga, price action yang terbentuk dan level-level support dan resistance. Jadi naked trader tetap akan menarik garis-garis trend dan garis-garis horisontal untuk mengetahui level-level support dan resistance.

Untuk trading dengan tanpa indikator (naked), trader seharusnya paham mengenai price action baik yang terbentuk dari candlestick maupun pola-pola (chart pattern).

Untuk penjelasan mengenai bagaimana trading dengan metode naked (tanpa indikator), silahkan baca:

Saya pribadi tidak menggunakan metode naked, tetapi masih mengandalkan indikator teknikal sebagai konfirmasi dari price action yang terbentuk, dan juga untuk mengetahui adanya divergensi, karena tanpa indikator, Anda tidak tahu adanya divergensi. Meski demikian untuk metode trading mana yang akan digunakan sepenuhnya terserah pada trader.
Perlu diketahui, naked trading biasanya dilakukan oleh trader yang telah berpengalaman, dan bukan trader pemula.

M Singgih   11 May 2022

Mohon penjelasan mengenai naked trading? dan bagaimana cara pengaplikasiannya dalam trading?

Heru Suryadi   10 May 2022

Beberapa waktu lalu saya mengetahui istilah naked trader, apakah mereka benar2 tidak menggunakan indikator? Apakah metode seperti itu bisa menghasilkan cuan?

Ramli   17 Dec 2021

Apakah strategi naked trading cocok untuk trader pemula? Dan bagaimana cara melakukannya dengan benar?

Arman Yasir   10 Mar 2022

Apa kelebihan dan kekurangannya bila menjadi naked trading? Apakah teknik ini memang berbahaya untuk pemula?

Hildayati   13 May 2022

Bos..pair apa ya? yang candle hariannya jarang berbentuk bullish/bearish?karena saya suka pair yang ada ekor2nya,biar kalo loss tidak terlalu banyak,soalnya saya gak suka pakai SL.

Roni   29 Oct 2015

Apakah bisa trading berdasarkan analisa candlestick saja? Kalau bisa gmn caranya?

Kurniawan Huda   22 Jan 2019

Berapa lama waktu yang dibutuhkan pemula untuk bisa menguasai cara naked trading?

Elsa   17 Jun 2022

@Hildayati: Kelebihan:

Bagi yang memahami, metode ini sederhana dan tidak membingungkan.

Kekurangan: 

Subyektif dan butuh banyak latihan. Metode ini biasa digunakan oleh orang-orang yang sudah lama menggunakan price action.

Apakah teknik ini memang berbahaya untuk pemula?

Iya, karena pemula belum benar-benar memahami price action.

Metode ini sepenuhnya mengandalkan price action sehingga penggunanya harus benar-benar menguasai price action terlebih dahulu sebelum menggunakan metode ini.

Kiki R   21 Jun 2022

@Elsa:

Untuk menguasai konsep serta prakteknya pada akun demo sendiri saya rasa tidak membutuhkan waktu lama pak. Paling lama mungkin hanya akan membutuhkan waktu di sekitaran 3-12 bulan. Namun, untuk terjun langsung pada Real Market dengan Real Money lah nanti yang akan sulit. Tendensi manusia dengan rasa takut dan tamak biasanya akan menghilangkan segala pengetahuan dari teori ataupun latihan yang pernah kita lakukan di akun demo. Dari sini sendiri waktunya akan berbeda-beda dari tiap orang. Ada yang bisa berhasil dari hanya beberapa minggu/bulan saja, ada yang bahkan hingga bertahun-tahun masih akan menjadi langganan Deposit di broker.

Nur Salim   23 Jun 2022

Candlestick apa yang paling sering digunakan pada naked trading?

Aris   5 Jul 2022

@Aris: Candlestick yang sering digunakan dalam naked trading adalah engulfing dan pin bar. Kedua pola ini menandakan adanya perubahan momentum yang kuat dan peluang entry yang bagus.

Kiki R   5 Jul 2022

Apakah kalo kita menggunakan pola harga dan pola candle serta snr dan trenline sudah bisa dibilang naked trading?

Vinjay   12 Jul 2022

@Vinjay: Naked = telanjang

Yang dimaksud dengan naked trading adalah trading tanpa ada sebuah coretan apapun di grafik. Hanya grafik saja.

Jadi kalau Anda menggambar garis atau trenline, secara definisi sudah bukan naked trading.

Tapi, kalau mata Anda sudah terlatih dan dapat memproses pola harga/candle, S&R, trenline dengan tanpa menggambar maka inilai yang disebut naked trading.

Untuk melakukan naked trading, Anda perlu terbiasa dulu menggambar, lalu setelah otak Anda terbiasa, grafik yang bersih pun bisa Anda lihat dengan jelas dimana Anda entry dan kapan akan entry.

Kiki R   13 Jul 2022

Bagaimana konfirmasi trend pada strategi naked trading?

Mamat Suganda   2 Sep 2022

@Mamat Suganda: Konfirmasi trennya menggunakan price action yaitu dengan melihat harga tertinggi (high) dan harga terendah (low).

Kiki R   3 Sep 2022

Beberapa alternatif cara Naked Trading selain dengan Candlestick, bisa juga dengan Heikin Ashi dan Renko. Heikin Ashi dan Renko kelihatannya mirip Candlestick, tapi cara membaca dan menggunakannya itu sangat berbeda.

Bisa pelajari lebih lanjut dari dua artikel berikut ini:

Coba dulu pada akun demo sebelum dipraktekkan. Mengingat cara penggunaannya berbeda dengan grafik candlestick biasa, butuh latihan dan pembiasaan agar bisa memanfaatkan dengan tepat.

Aisha   13 Sep 2022
 Tjandra |  5 Oct 2015

Pagi Pak,

bagaimana cara mengkonfirmasi bahwa hrga akan bounce atau break pd level2 support/resistant? Selain melihat candle pattern, apakah kita hrs mlihat indikator juga? Indikator apa yg bisa mengkonfirmasi keadaan bounce/break sekaligus sbg momentum entry posisi?

Thanks

Lihat Reply [25]

Dalam hal ini, yang mesti dilakukan terlebih dahulu adalah memahami kinerja dari indikator yang digunakan. Anda akan mampu membuat entry dan exit market saat anda memahami indikator yang anda gunakan.

Thanks.

Basir   25 Sep 2014

@ eddy spade:
Tergantung dari indikatornya Pak. Biasanya cara seperti itu sering digunakan pada indikator oscillator (terutama RSI) dan indikator trend (moving average). Untuk indikator RSI bisa ditarik garis trend sesuai dengan arah pergerakan harga dan arah indikator itu sendiri (pada saat tidak terjadi divergensi). Entry atau exit bisa pada saat ada RSI break garis trend tersebut. 
Untuk moving average lebih sederhana, dengan hanya mengamati apakah harga break atau memotong kurva indikator tsb.

M Singgih   12 Feb 2018

Untuk Eddy Spade,

Hal ini tergantung dari indikator yang Anda gunakan. Misalnya Anda menggunakan indikator Moving Average (MA), maka Anda bisa memberlakukan kurva MA tersebut sebagai support dan resisten dinamis. Maka, ketika terjadi breakout, Anda dapat membuka posisi sesuai dengan arah breakout tersebut.

Jika harga sedang berada diatas kurva MA, maka Anda dapat membuka posisi Sell ketika harga bergerak menembus MA kearah bawah. Sebaliknya, jika harga bergerak dibawah MA, maka Anda dapat membuka posisi Buy ketika harga bergerak menembus MA kearah atas. Tentu hal ini harus dikonfirmasi oleh indikator lain ataupun price ation untuk menghasilkan akurasi yang tinggi.

Semoga bisa membantu.

Argo Gold Spotter   14 Jul 2019

@ Tjandra:
Ya, sebaiknya dikonfirmasikan dengan minimal 1 indikator karena ketika kita berurusan dengan kemungkinan-kemungkinan maka semakin banyak faktor pendukung akan semakin besar persentasi keberhasilannya. Jadi semakin banyak indikator yang mengkonfirmasi akan semakin valid sinyal yang diberikan oleh price action.

Indikator untuk konfirmator umumnya adalah moving averages, MACD dan indikator oscillator (RSI, stochastics, CCI). Dalam hal indikator oscillator ketika uptrend adalah untuk melihat adanya divergensi, misal uptrend dan break resistance, tetapi terjadi divergensi bearish pada indikator oscillator, maka sebaiknya tidak entry. Berikut contoh GBP/USD daily uptrend, break resistance psikologis 1.5000, terbentuk rejection pin bar dan didukung oleh 6 indikator:



Pada A: terbentuk rejection pin bar oleh resistance 1.5000 dan kurva sma 50.

Indikator Parabolic SAR dibawah harga, harga bergerak pada upper band indikator Bollinger Bands, kurva MACD berada diatas kurva sinyal (warna merah) dengan sudut yang melebar dan OSMA diatas level 0.00, RSI berada diatas level 50 dan tidak menunjukkan divergensi bearish, serta ADX yang berwarna hijau menunjukkan dominan bullish. Jadi semua syarat-syarat untuk break (entry buy) sudah terkonfirmasi.

Kalau lebih dari 80% indikator tidak mengkonfirmasi maka tidak perlu entry, tunggu sampai ada sinyal lagi baik untuk kemungkinan break atau bouncing (sell). Untuk menentukan momentum entry yang lebih detail Anda bisa melihat pada time frame yang lebih rendah. 

M Singgih   7 Oct 2015

malam coach SF.....
bagaimana breakout yang dikatakan valid, misalnya dg menggunakan pivot point dan candle sdh closed diatas R/dibwh S, apakah harus menunggu candle berikutnya yg closing diatas R/dbwh S lagi? terkadang sdh closed diatas R /bwh S tapi candle berikutnya closing dibwh R/diatas S lagi.mohon penjelasannya coach.mks

Ahmad   12 Dec 2017

@ Ahmad:

Ya, harus menunggu candle berikutnya. Dalam trading, istilah valid bukan berarti benar 100% atau pasti, tetapi yang kemungkinan benarnya paling besar. Untuk memastikan validitasnya Anda harus mengkonfirmasikan dengan price action yang terbentuk pada bar berikutnya, dan juga dikonfirmasi oleh minimal 2 indikator teknikal.

Berikut contohnya pada USD/JPY daily:

price action

Pada A:
Candle sebelumnya telah break resistance kuat 110.66. Candle di A sempat menembus 110.66 dan bergerak diatas kurva middle band indikator Bollinger Bands, tetapi tidak didukung oleh indikator MACD dan ADX, dan akhirnya ditutup dibawah middle band dan juga dibawah resistance 110.66, berupa bearish bar. Candle tsb adalah fakey bar (sinyal break yang palsu).

Pada B:
Candle sebelumnya telah break resistance kuat 110.66. Candle di B menembus 110.66 dan bergerak pada kurva upper band indikator Bollinger Bands, dan juga didukung oleh indikator MACD dan ADX, dan akhirnya ditutup diatas resistance 110.66, dan membentuk bullish engulfing bar. Candle di B tsb adalah sinyal breakout yang valid.

Jadi konfirmasi price action dan indikator teknikal dalam hal ini sangat penting.

- … terkadang sdh closed diatas R /bwh S tapi candle berikutnya closing dibwh R/diatas S lagi…

Komentar:
Candle yang berikutnya itu disebut dengan fakey bar atau sinyal palsu yang menyebabkan false break.

M Singgih   15 Dec 2017

Selamat sore, saya baru belajar tentang trading pada daerah ranging dan breakout. Dan saya menemukan indikator bollinger bands dan donchian channel. masing-masing punya parameter sendiri. Saya ingin bertanya, mana yang lebih baik ya? menggunakan level high/low seperti donchian atau standar deviasi seperti bb? thx

Mas Sinar   1 May 2018

@ Mas Sinar:

Untuk breakout berdasarkan daily range, Donchian channel lebih akurat. Richard Donchian merancang indikator ini berdasarkan level high / low periode 20 hari, jadi akurasinya akan lebih baik kalau digunakan pada time frame daily.

Kalau Bollinger Bands lebih ke volatilitas untuk melihat kekuatan trend. Standard deviasi perhitungannya tetap, tidak berdasarkan level high / low pada periode tertentu. Kalau harga melewati batas atas (upper band) atau batas bawah (lower band) maka harga sedang bergerak uptrend atau downtrend dengan kuat.

Entrynya dilihat dari breakout pada middle band, tetapi untuk kondisi sideways kurang akurat. Ketika harga break diatas middle band diasumsikan sedang bergerak uptrend dan sebaliknya. Jadi untuk deteksi arah trend. Pada kondisi sideways bisa untuk deteksi overbought dan oversold. Baca juga: Menggunakan Indikator Bollinger Bands

Kalau Anda ingin trading dengan cara breakout berdasarkan daily range, bisa dibantu juga dengan indikator ADR (Average Daily Range). 

M Singgih   3 May 2018

Kalau untuk strategi breakout support dan resistance trendline bagaimana pak?

Erwin Tembesi   23 Jun 2018

bounce dan breakout itu kadang terjadi secara bergantian dalam satu waktu. mana yang lebih baik ditunggu pak?

M Zainul   26 Jun 2018

@ erwin tembesi:

Breakout garis trend (trendline) maupun breakout garis horisontal support dan resistance, harus dikonfirmasi oleh price action dan indikator teknikal, baik indikator trend (MACD, parabolic SAR, ADX, Bollinger Bands) maupun indikator momentum (RSI, stochastic, CCI). Minimal ada 2 indikator yang conform.

Kenapa indikator trend, karena kita membicarakan arah trend, apa lagi jika arah trend tampak jelas dari garis trend yang telah di-plot. Konfirmasi indikator momentum juga diperlukan karena kita ingin entry pada saat (momen) yang tepat.

Contoh:



Pada garis trend 1:
Price action: terjadi bullish engulfing candle yang menembus garis trend, berarti kemungkinan akan bullish. Dalam hal ini kita harus menunggu sampai engulfing candle selesai terbentuk, dan kita lihat candle berikutnya (candle A).. Jika dikonfirmasi oleh indikator, maka kita bisa entry buy. Tampak dari indikator MACD, parabolic SAR dan RSI telah conform (RSI di atas level 50), jadi kita bisa entry buy.

Pada garis trend 2, meskipun telah menembus garis trend (candle B), tetapi dari price action tidak jelas, dan ke 3 indikator tidak conform, jadi kita seharusnya tidak entry sell pada candle B.

M Singgih   26 Jun 2018

@m zainul:

Mungkin maksudnya sebuah candle bergantian break dan bounce level tertentu. Kalau memang demikian Anda harus menunggu sampai candle tersebut selesai dibentuk, dan lihat harga penutupan (closing price)-nya.

Untuk kondisi uptrend: kalau harga penutupannya (closing price) di atas level yang dimaksud berarti terjadi breakout, dan kalau closing price di bawah level yang dimaksud berarti terjadi�rejection�(yang berarti bouncing).
Sebaliknya untuk kondisi downtrend.

M Singgih   27 Jun 2018

kalau dari sisi price action sendiri apakah ada pola candlestick trtentu yg menunjukkan harga akan breakout support/resistance??

Gio   6 Jul 2018

@ Gio:
Harga akan breakout jika formasi candlestick yang Anda maksudkan terjadi di dekat level support atau resistance.
Akan breakout level support jika formasi candlestick yang terjadi menunjukkan kemungkinan pergerakan bearish, yang sering terjadi adalah: 
- Bentuk pin bar yang terjadi pada kondisi uptrend termasuk doji atau gravestone doji dan shooting star (1 candle)
- Formasi bearish engulfing (2 candle)
- Formasi dark cloud cover (2 candle)
- Formasi atau pola evening star (3 candle)
- Formasi atau pola three black crows (3 down bar yang berurutan)

Akan breakout level resistance jika formasi candlestick yang terjadi menunjukkan kemungkinan pergerakan bullish, yang sering terjadi adalah: 
- Bentuk pin bar yang terjadi pada kondisi downtrend termasuk doji atau dragonfly doji dan hammer (1 candle)
- Formasi bullish engulfing (2 candle)
- Formasi piercing line (2 candle)
- Formasi atau pola morning star (3 candle)
- Formasi atau pola three white soldiers (3 up bar yang berurutan)

M Singgih   7 Jul 2018

kalau Time Frame dgn hasil yang terbaik untuk memprediksi terjadinya BreakOut dengan mencari Convergen dan ievergen pada chart candle dan RSI gimana pak?

Edi Ismanto   3 Aug 2018

Halo pak, saya masih pemula jdi saya tidak ngerti apa breakout itu pak. Mohon info nya pak

Jefri   3 Aug 2018

Bagaimana mengetahui kalau suatu harga akan breakout ke atas atau ke bawah?

Jenal   3 Aug 2018

Untuk Jefri,

Break artinya diam/istirahat, Out artinya keluar. Dalam istilah trading, Break Out diartikan penembusan pada suatu level harga, setelah bergerak diam, istirahat atau sideways pada area yang sempit.

Anda bisa memilih Mata uang apa saja, dengan menetukan Time Frame terlebih dahulu. Cari level – level sempit dimana harga bergerak. Sebagai contoh pada GBP/USD, di TF 30. 

Cara diatas adalah order pending, pada GBP/USD. Dengan Buy Stop di 1.40867 dan Sell Stop 1.40485. Dengan harapan harga bisa menembus salah satunya.

Terima kasih.

Basir   4 Aug 2018

@ Jenal:

Kalau pergerakan harga sedang uptrend tentunya akan break keatas (menembus resistance), dan kalau sedang downtrend akan break ke bawah (menembus support). Untuk mengetahui sedang uptrend atau downtrend bisa dengan indikator moving average, MACD, ADX dan atau parabolic SAR.

Tetapi untuk entry sebaiknya dikonfirmasi juga dengan price action dan indikator teknikal untuk menghindari terjadinya false break (gagal break ke atas / ke bawah), seperti pada contoh di atas.

M Singgih   6 Aug 2018

@ edi ismanto:

Sebelumnya perlu diketahui bahwa istilah konvergensi pada indikator RSI sebenarnya sama dengan divergensi bullish indikator RSI, sedangkan divergensi pada indikator RSI sama dengan divergensi bearish indikator RSI. Istilah konvergensi dan divergensi mengacu pada arah trend pergerakan harga dan kurva RSI.

Divergensi sebenarnya valid pada semua time frame, artinya pada time frame berapapun kemungkinan keberhasilannya besar. Tetapi semakin tinggi time frame akan semakin tinggi juga validitasnya, karena pada time frame yang rendah (terutama di bawah H1) akan ada noise. Semakin rendah time frame akan semakin banyak noise yang menyebabkan kesalahan sinyal

M Singgih   6 Aug 2018

@ Jacob:
Sebagai contoh seperti yang terjadi pada chart EUR/USD daily, pada tanggal 24 Agustus 2015:



Setelah harga menembus R1 dan R2, terbentuk pin bar A yang merupakan isyarat untuk pergerakan reversal, tetapi pin bar tersebut perlu dikonfirmasi validitasnya, jadi jangan entry dulu. Pada bar berikutnya terbentuk inside bar (B) yang menunjukkan keadaan konsolidasi, dengan mother bar adalah pin bar A.

Kita baru bisa entry jika arah pasar sudah jelas, yaitu apakah mother bar A ditembus keatas (level tertingginya ditembus), atau ditembus kebawah (level terendahnya yang ditembus). Jika level tertingginya ditembus maka entry buy, dan jika level terendahnya yang ditembus maka entry sell. Dalam hal ini ternyata bar berikutnya (C) menembus level terendah mother bar, maka Anda bisa entry sell (pada bar C tersebut).

Jadi dalam hal ini Anda harus menunggu konfirmasi dari bar berikutnya sebelum entry. Konfirmasi juga bisa dari indikator teknikal.

M Singgih   11 Nov 2015

Saya menggunakan price action di TF D1,Setelah breakout di S/R, bagaimana cara mengetahui kalau harga akan retest dulu di S/R atau akan terjadi penerusan tanpa retest?

Jacob   7 Nov 2015

Bgmn cr memanfaatkan break pd sinyal indikator sbg entry & exit poin?

Eddy Spade   25 Sep 2018

Bagaimana cara mengetahui perbedaan harga sedang mengalami bounce atau pullback?

Syakur   12 Sep 2022

Tidak ada yang bisa mengetahui secara PASTI harga berbalik adalah pullback atau reversal (bounce).

Yang bisa Anda lakukan adalah melihat ciri-ciri harga yang terjadi saat ini dan dari ciri-ciri tersebut Anda nilai peluang terjadinya pullback atau malah bounce.

Salah satu ciri yang spesifik terjadinya bounce adalah pergerakan harga yang cepat melawan arah tren. Ini artinya terdapat seller/buyer yang agresif dan bisa mengubah arah tren.

Namun apakah pasti berbalik? Tidak.

Dalam trading, selalu gunakan hukum probabilitas (peluang).

Kiki R   14 Sep 2022
 Eko Suko ... |  2 Nov 2016

Saya baru berlatih di demo account. Saya pingin tanya, penerapan SL dan TP yang benar pada saat saya pingin BUY bagaimana dan juga pada saat pingin SELL bagaimana, soalnya saat saya coba selalu invalid parameter, walaupun saya sudah dikasih rumusnya, dan kalau bisa sama contohnya.

Lihat Reply [41]

Untuk Rahmat Sutiyono,,,

Secara harafiah, price actionberarti pergerakan harga. Price action trading bisa diartikan trading dengan lebih mengandalkan pada pengamatan pergerakan harga itu sendiri. Dengan demikian keputusan untuk entry ataupun exit lebih didasarkan pada perubahan pola, bentuk atau setup formasi bar candlestick.

Trading dengan cara ini tidak menggunakan indikator teknikal yang dianggap lagging atau selalu ketinggalan terhadap perubahan harga pasar. Alat bantu teknikal hanya terbatas pada indikator moving average, garis-garis horisontal dan garis-garis level Fibonacci retracement untuk membantu menentukan arah trend dan level-level support maupun resistance.

Anda bisa terus berlatih untuk memaksimalkan pengetahuan dan kemahiran trading anda.

Thanks

Basir   4 Aug 2017

@ Muhammad Yusuf:

Tidak harus. Stop loss bisa ditentukan pada level resistance atau support terdekat.
Contoh:

Kalau Anda open sell pada level setelah long tailed pin bar, stop loss bisa ditentukan pada level resistance.

Level take profit juga bisa ditentukan dari level resistance atau support setelahnya dengan disesuaikan dengan risk/reward ratio berdasarkan money management yang Anda sepakati.

M Singgih   20 Nov 2017

@ Deffi Isnanda Zein:

Yang menentukan Anda sendiri, dengan mengetikkan langsung pada kolom order di platform trading Anda.
Misal untuk order box di platform Metatrader 4:



M Singgih   27 Jun 2018

anda bisa menggunakannya nya atau tidak. mau memasang TP atau SL atau pun tidak itu tergantung anda. hanya saja SL adalah untuk meminimalkan kerugian. demikin juga dengan TP. Karena kadang harga bergerak dengan cepat bisa bergerak menuju TP lalu kembali berlawanan. Silahkan anda pertimbangkan kembali.

Thanks

Basir   22 Sep 2019

@aji: Tentu saja bisa pak. Yang wajib adalah SL karena SL diperlukan untuk membatasi resiko, sedangkan TP dapat diinput menunggu reaksi pasar. Ketika pasar bergerak sesuai dengan analisa kita, kita bisa menahan posisi atau menutup sebagian/seluruh posisi. Para trader yang menganut prinsip trend-following atau mengikuti trend sangat familiar dengan posisi dengan SL dan tanpa TP. Terima Kasih.

Kiki R   25 Sep 2019

Jika indikator tidak mampu mendukung keakuratan analisis hingga 100%, maka price action dapat menyempurnakannya.

Price action adalah proses analisa yang memanfaatkan pada grafik itu sendiri, tanpa indikator, tanpa alat pendukung lainnya dan hanya memanfaatkan pada harga saat itu.
Thanks.

Basir   22 Apr 2020

Jika indikator tidak mampu mendukung keakuratan analisis hingga 100%, maka price action dapat menyempurnakannya.

Price action adalah proses analisa yang memanfaatkan pada grafik itu sendiri, tanpa indikator, tanpa alat pendukung lainnya dan hanya memanfaatkan pada harga saat itu.
Thanks.

Basir   4 Apr 2017

Untuk Enisa..

Penempatan Stop loss bisa di tempatkan di level support (S) atau resistance (R). Saat anda BUY diarea di S1, maka SL bisa ditempatkan di S2 atau S3. Saat anda Sell diarea R1, maka R2 atau R3 bisa menjadi SL.

Saat harga naik ke R3, maka R2 dan R1 bisa jadi SL. Demikian pun saat harga jatuh ke S3 maka S2 dan S1 bisa jadi level SL.

Untuk TP Buy maka anda tempatkan diatas S, dan untuk TP tempatkan dibawah R.

Namun demikian anda perlu memahami terlebih dahulu kinerja dari Pivot Point tersebut.

Thanks

Basir   7 Mar 2017

@ Enias:

Anda trading berdasarkan rilis data fundamental, misalnya Anda trading GBP/USD kemarin sore saat rilis data CPI Inggris:



Anda bisa entry buy ketika harga telah menembus awan (cloud) dan kurva kijun sen, dengan stop loss dibawah level A hingga level S2 dari pivot point. Target profit bisa pada level pivot (1.2436) atau R1 dari pivot (1.25325). Level A adalah level support yang Anda buat sendiri.

Jadi selain mengandalkan level-level resistance dan support dari pivot point, sebaiknya Anda juga membuat level-level sendiri dari pengamatan resistance dan support yang tampak jelas seperti misalnya level A.
Saran saya sebaiknya dibantu juga dengan indikator oscillator (RSI atau stochastic) untuk konfirmasi level entry yang tepat.

M Singgih   22 Mar 2017

Untuk Feri,

Anda bisa menentukan stop loss sesuai dengan resiko yang siap Anda terima. Jika dana anda $1000, Resiko yang anda siap tanggung per posisi adalah 2%, maka Anda siap loss sebesar $20.

Jika Anda membuka posisi dengan lot 0.01 dengan nilai kontrak sizenya 1000 (per pips = $0.10), maka Anda bisa pasang stop loss sebanyak 200 pips.

200 pips x $0.10 (1000) = $20.

Untuk Take Profit saran saya sesuaikan dengan Risk/Reward Ratio. Usahakan supaya Take Profit lebih besar dari Stop Loss-nya, dengan perbandingan misalkan 1:1.2, 1:1.5, 1:2, 1:3, dst.

Jadi apabila Anda pasang Stop Loss 200 pips, dengan Risk/Reward Ratio 1:2 Anda bisa mengukur jarak Take Profit 400 pips.

Thanks.

Basir   13 Dec 2017

Bagaimana caranya pakai stop loss dan take profit?

Harry   19 Dec 2017

Untuk Harry,

Anda bisa menentukan berapa Take Profit (batas untung) dan Stop Loss (batas rugi) terlebih dahulu, dengan ketentuan :

  • Jika anda Sell, take profit dibawah harag Sell, stop loss diatas harga Sell.
  • Jika anda Buy, take profit diatas harga Buy, stop loss dibawah Buy.

Jika order anda sudah masuk pasar, arahkan mouse ke open posisi tersebut. Kemudia klik kanan, Pilih Modif or Delete Order.



Isi take profit dan stop lossnya, sesuai dengan ketentuan diatas.

Jika anda melakukan order Pending / Order pesanan, klik New Order. Pilih Type Order Pending. Silahkan Pilih Buy Limit, Sell limit, Buy Stop atau Sell Stop. Isikan harga yang anda inginkan. Dan isi stop loss dan take profitnya.

Penjelasannya :

  1. Kolom type untuk pending order: Yaitu jenis pending order apa yang anda inginkan
  2. Buy Limit: Yaitu memasang order Buy dengan harga dibawah harga running sekarang, dengan harapan jika harga yang sedang turun dapat bergerak naik lagi dari titik dimana posisi harga Pending Buy Limit tersebut.
  3. Sell Limit: Yaitu memasang order Sell dengan harga diatas harga running sekarang, dengan harapan jika harga yang sedang naik dapat bergerak turun lagi dari titik posisi harga Pending Sell Limit tersebut.
  4. Buy Stop: Yaitu memasang order Buy dengan harga diatas harga running sekarang, dengan harapan jika harga bergerak naik lagi dari titik posisi harga pending Buy Stop tersebut maka anda akan mendapatkan profit.
  5. Sell Stop: Yaitu memasang order Sell dengan harga dibawah harga running sekarang, dengan harapan jika harga bergerak turun lagi dari titik posisi harga pending Sell Stop tersebut maka anda akan mendapatkan profit.
  6. Kolom At Price: Yaitu harga pending order anda, yang dimana order akan terlaksana jika menyentuh atau melewati titik harga tersebut sesuai dengan jenis Type pending order.
  7. Kolom Expiry: Yaitu bila order pending anda tidak terlaksana hingga waktu tertentu, maka pending order anda akan otomatis dibatalkan oleh system (jam di kolom ini mengikuti jam server dari layar Market Watch).


Thanks.

Basir   19 Dec 2017

@ Nebukadz:

Stop loss (SL) dan target profit (TP) seharusnya ditentukan setiap kali entry, untuk membatasi resiko. Tanpa SL berarti Anda tidak membatasi resiko, atau seluruh modal Anda dipertaruhkan untuk posisi yang Anda buka.
Trading tanpa SL berbahaya, Anda bisa emosional hingga akhirnya tidak menggunakan analisa dan logika lagi.

Pada umumnya penentuan SL dan TP diambil pada level support atau resistance terdekat. Usahakan risk/reward ratio-nya (perbandingan antara SL dan TP) minimal sama atau lebih besar dari 1:1 agar dalam jangka panjang bisa profitable.
Selain dengan level support dan resistance, SL bisa ditentukan juga dari level-level Fibonacci retracement atau expansion, support dan resistance yang dihitung berdasarkan pivot point, indikator Bollinger Bands dan juga indikator ATR. Kalau trend sedang kuat (bisa dilihat dari indikator ADX) maka bisa menggunakan teknik trailing stop sehingga profit Anda akan maksimal.

M Singgih   23 Apr 2018
Terima kasih boss pencerahannya.

Masalah saya setiap menetukan SL dan TP selalu salah padahal saya diatas minimal yg ditentukan.
Nebukadz   23 Apr 2018

@ deffi isnanda zein:

Penentuan SL dan TP seharusnya disesuaikan dengan kondisi pergerakan harga. Ketika volatilitas pergerakan harga sedang tinggi, SL dan TP seharusnya lebih lebar dibandingkan ketika volatilitas sedang rendah.
Selain itu, penentuan SL dan TP tidak dengan perkiraan, atau dengan besarnya pip yang selalu sama, tetapi didasarkan pada level resistance atau support terdekat.

Logikanya kalau harga tidak menembus resistance atau support maka kemungkinan besar akan berbalik arah. Semakin kuat level resistance atau support, maka akan semakin valid SL dan TP yang ditentukan pada level tersebut. Nilai selisihnya (dalam pip) tergantung dari jarak saat Anda open dengan level resistance atau support yang terdekat.

Biasanya stop loss ditentukan berdasarkan level-level support yang terdekat (untuk posisi Buy) atau resistance terdekat (untuk posisi Sell), sedang level take profit ditentukan berdasarkan risk/reward ratio yang telah Anda rencanakan.

M Singgih   24 Oct 2018

@ Jarimin:

Sama dengan Metatrader 4. Pada kotak “Order”, isi Stop Loss dengan harga stop yang diinginkan (misal: 1.13870), atau jumlah pip (misal 100, 150 dsb):





Untuk kotak Stop Loss akan diisi harga atau jumlah pip, bisa diset dari: Tool - Options, pilih Stop levels In Points (dalam jumlah pip), atau In Prices (dalam harga):


M Singgih   20 Dec 2018

@ prawito adi:

Kalau Anda menggunakan platform Metatrader 5, ada utility one click trading dengan SL dan TP yang bisa langsung tampil di chart.

Terima kasih.

M Singgih   6 Nov 2019

@ Eko Suko Prasetyo:
- …. penerapan SL dan TP yang benar pada saat saya pingin BUY bagaimana dan juga pada saat pingin SELL bagaimana ..

Jawaban: saya asumsikan Anda menggunakan platform Metatrader. Untuk SL dan TP harus memenuhi syarat batas pip minimal sesuai stops level pada spesifikasi kontrak dari pair yang Anda tradingkan (tiap broker bisa berbeda).
Misalnya Anda trading EUR/USD, maka lihat spesifikasi kontrak EUR/USD dengan cara klik kanan pada EUR/USD yang di kolom market watch, dan lihat “Specification”. Akan muncul kotak spesifikasi kontrak sebagai berikut:


Pada spesifikasi kontrak EUR/USD: Stops level = 10, artinya:
1. Jika Anda menentukan stop loss maka level stop loss minimal harus 10 pip diatas atau dibawah level harga yang Anda order. Untuk buy harus 10 pip diatas harga order dan untuk sell harus 10 pip dibawah harga order. Juga jarak take profitnya minimal juga harus 10 pip. Jika Anda order dengan Instant Execution (market price) maka minimal jaraknya harus 10 pip dari harga sekarang.

2. Jika Anda membuka pending order (buy stop, sell stop, buy limit atau sell limit), maka level harga yang Anda order harus 10 pip diatas atau dibawah level harga saat ini. Untuk buy limit dan sell stop harus 10 pip dibawah harga sekarang, dan untuk sell limit dan buy stop harus 10 pip diatas harga sekarang. Juga jarak stop loss dan take profit-nya minimal harus 10 pip diatas atau dibawah level harga yang Anda order.

Kalau Anda tidak memenuhi kondisi tersebut maka akan ada message: Invalid S/L or T/P.

ak ada rumus yang baku dalam menentukan stop loss dan target profit (TP). Keterangan mengenai SL dan TP dan contohnya bisa Anda baca di:
Tips Dalam Menentukan Stop Loss

M Singgih   4 Nov 2016
Setelah kita mendapatkan OP, bagaimanakah cara kita menentukan SL dan TP.
Adakah cara yg lazim dipakai untuk menentukannya. 

Umpamanya, menentukan SL, ditambah atau dikurangi sekian pips dari OP. Demikian juga TP.

Tkasih..
Julianis Ginting   21 Apr 2020

@  Andri M:

-  Apakah boleh pasang TP tanpa SL seperti itu?
Boleh.

-  Kalau order BUY/SELL tetap pasang order TP tanpa SL, apakah ini tetap dapat profit?
Kalau posisi yang nda buka benar, pasti akan tetap memperoleh profit.

 

M Singgih   26 Aug 2021

@Mardiana: Sebelum masuk ke perbedaan, kita lihat dulu definisi dari keduanya.

  • Stoploss = batasan pips yang diatur pada harga tertentu dimana posisi akan ditutup otomatis bila harga tersebut terkena
  • Margin call = peringatan bagi trader untuk menyetor dana agar posisi tidak sampai terkena stop-out (diclose semua dalam posisi rugi).

Perbedaan kedua hal diatas terletak dari 2 hal:

  • Batasan risiko
  • Pihak yang menentukan

Pertama mengenai batasan risiko. Stoploss bisa kita atur sesuai dengan risiko yang kita inginkan. Misalnya kita atur SL 3% dengan lot dan jumlah pips SL tertentu sehingga kalau loss jumlahnya sebesar 3% dari ekuiti. Berbeda dari margin call yang tidak bisa kita atur risikonya.

Kedua mengenai pihak yang menentukan. Stoploss diatur oleh kita sebagai trader. Sedangkan margin call sudah ditetapkan oleh broker, kita tidak bisa mengubahnya.

Kiki R   14 Mar 2022
Saya mau nanya,kira2 teknik apa ya yang bagus buat saya,sya ingin belajar tentang price action tetapi saya gak tau saat entri dan ambil target berapa dan stoploss berapa
Rahmat Sutiyono   2 Aug 2017

Mau bertanya nih, kalo entri dengan pinbar stop loss nya diujung ekor pin bar tsb yh? tapi kalo ekornya panjang sekali sampai beberapa pips, apakah kita ttap menempatkan stop loss di sana? lalu risk rewardnya pun akan terlalu jauh take profitnya yh? bagaimana mengatasi hal ini master? Thanks

Muhammad Yusuf   15 Nov 2017

Apa perbedaan stop loss dan margin call min?

Mardiana   10 Mar 2022

Selamat malam semua.. Saya mau tanya bagaimanakah cara menentukan level stop loss & target profit yg baik dalam trading forex dg menggunakan Sinyal Trading Dari Price Action ? (saya juga menggunakan MA 7 & MA 21 sebagai indikator tambahan). Terima kasih :)

Joko Budiono   13 Sep 2017
Kapan dan bagaimana cara pemakaian dan penentuan nilai S/L dan T/P?
Nebukadz   20 Apr 2018
APAKAH STOP LOSS (SL) DAN tAKE PROFIT (TP) KITA YANG TENTUKAN ATAU DIBERIKAN OLEH SISTEM ?TRIMS INFONYA
DEFFI ISNANDA ZEIN   26 Jun 2018

mengapa bila saya op di forex misal saya buy saya pasang SL dan TP tapi harga terus bergerak sampai 2 hari tidak mau tutup, apa mungkin harga SL dan TP nya terlalu lebar ya.tolong infonya

Deffi Isnanda Zein   23 Oct 2018

Master, saya mau tanya, kalau pasang order dengan TP (angka TP diisi) tapi tidak mengisi order SL (alias angka SL masih kosong). Apakah boleh pasang TP tanpa SL seperti itu? Kalau order BUY/SELL tetap pasang order TP tanpa SL, apakah ini tetap dapat profit? Terimakasih

Andri M   25 Aug 2021

bagaimana pak cara setting tp/sl, agar dengan one klik order langsung keluar TP/SL dengan jarak yang saya inginkan. Terimakasih.

Prawito Adi   4 Nov 2019

Bagaimana cara memasang angka sl dan tp pada akun metatreder 5?

Jarimin   19 Dec 2018
cara menentukan stop loss yang tepat dan sesuai dengan target kita 
Feri   13 Dec 2017
Saya menggunakan strategi trading fundamental yang sy padukan dengan analisa teknikal menggunakan ichimoku dan pivot point namun sy masih kadang bingung menentukan stop loss dan take profit.. Terimakasih atas jawabannya.
Enias   5 Mar 2017

master mau tanya. Kalau mau order. Yg qt pakai SL aja dan TP tidak .apa bs.mhon jawabnya trims

Aji   20 Sep 2019

Kiki R: Mohon maaf kak, saya mau nanya, mengenai margin call itu sendiri, bisa tidak kita mengetahui margin call itu bakal terjadi atau ga? Dan selain itu, bila terjadi margin call, apakah ada cara lain yang dapat dilakukan selain menyetor dana? Terima kasih

Milen   5 Feb 2023

Jawaban untuk Milen:

Bisa, caranya dengan menghitung ketahanan dana. 

Setelah terjadi margin call, tidak ada cara lain selain menyetor dana. Kalau Anda tidak menyetor dana resiko terburuk yaitu semua modal dalam akun tersebut akan habis.

Kiki R   9 Feb 2023

Andri M:

Kita bisa pasang order tanpa TP & SL.

Kita jg bisa pasang order dengan TP saja atau SL saja.

Kita jg bisa pasar order dengan TP & SL sekaligus.

Soal bisa dapat profit atau enggak, itu sih tergantung apa analisisnya valid dan harga beneran kena TP. Kalau harga nggak kena TP dan malah kena SL, yaaa ntar jadinya rugi lah.

Kalau bingung hal-hal kayak gini, coba deh trading pake akun demo. Eksperimen sesukanya di metatrader, gratis kok

Sofiyan   16 Feb 2023

Pagi, suhu2 inbizia. Saya Izin bertanya ya! Mengenai SL dan TP biasnya apakah diterapkan jga di scalper 1 menit atau 5 menit? Krna klu setau saya agak sulit utk memasang SL dan TP aplagi dngn harga yg selalu berubah2 tiap detik.

Ada ga cara lain utk masang SL dan TP scara cepat? KKrna saya selalu buka posisi dulu setelah itu masuk ke menu trade dan modify order utk setting kedua SL dan TP ini. BTW saya pakainya MetaTrader 5. Mohon penjelasannya, terima kasih bnyk!

Hartanto   8 Apr 2023

Jawaban untuk Hartanto:

Scalper banyak yang tidak menggunakan SL dan TP, namun banyak juga yang menggunakannya.

Saya pribadi melihat teman saya yang scalping menggunakan SL dan TP di M5 atau M15.

Saran saya gunakan SL berdasarkan ATR di M5 atau M15. Anda bisa gunakan SL senilai 2 x ATR. Misalnya ATR menunjukkan angka 7 pips maka ANda bisa gunakan SL 14 pips.

Kiki R   17 Apr 2023

Hartanto:

Penggunaan SL dan TP biasanya bergantung dari strategi yang digunakan pak. Tidak semua strategi akan menghasilkan keuntungan yang baik dengan menggunakan SL dan TP yang bernilai fix.

Untuk pemasangan SL dan TP sendiri agar lebih mudah dan cepat, Anda bisa menggunakan Script bahkan EA yang khusus digunakan hanya untuk memasang SL dan TP. Biasanya EA ini diatur berdasarkan jumlah Pips yang ditetapkan dalam pemasangan SL dan TPnya. Cara lain yang bisa mempermudah jika bapak menggunakan PC atau Laptop adalah dengan men-Drag level harga di Chart ke atas ataupun ke bawah.

Nur Salim   26 Apr 2023

Prawito Adi:

Untuk mengatur Take Profit (TP) dan Stop Loss (SL) di MetaTrader agar dapat melakukan eksekusi one-click order, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut:

  1. Buka platform MetaTrader 4 (MT4) dan pilih pasangan mata uang yang ingin Anda tradingkan.
  2. Klik kanan pada grafik pasangan mata uang tersebut, lalu pilih "Trading" dan kemudian "New Order".
  3. Di jendela New Order, Anda akan melihat kolom Take Profit dan Stop Loss. Anda dapat mengisi level TP dan SL yang diinginkan dalam harga atau pips.
  4. Setelah mengisi level TP dan SL, pastikan untuk memilih tipe order yang sesuai (misalnya, Buy atau Sell).
  5. Aktifkan opsi "One Click Trading" di bagian atas platform MetaTrader. Biasanya ada tombol berlabel "One Click Trading" yang dapat Anda aktifkan atau nonaktifkan.
  6. Setelah mengaktifkan One Click Trading, Anda dapat mengeksekusi order dengan mengklik tombol Buy atau Sell yang terlihat di grafik. Order akan terbuka dengan TP dan SL yang sudah Anda atur sebelumnya.

Agar tidak salah klik, bisa dicoba dulu di akun demo. Kalau sudah betul, baru coba di akun ril ya pak. 

Ananta   22 May 2023
 

Kirim Komentar Baru