Tokoh Forex

rule MM 5% artinya jangan pernah meresikokan lebih dari 5% dana dalam rekening trading pada satu waktu

Maaf maksud saya 5 tokoh diatas

@Stephanus, mungkin lebih baik bapak memilih gaya antara intraday atau swing trader ataupun position trader tergantung waktu yang bisa digunakan bapak untuk trading.

Bisa juga memilih gaya trading scalping apabila bapak memiliki waktu 1-3 jam yang benar-benar kosong. Untuk market session juga menyesuaikan waktu bapak juga karena Forex sejatinya 24 jam dan bisa mendapatkan kesempatan profit juga 24 jam.

(baca artikel berikut untuk membantu bapak menentukan gaya trading bapak : Trading sesuai kepribadian anda)

pak @Wahyu, untuk trading dengan Finex Berjangka sendiri dari 4 gaya trading yang dijabarkan, apakah 4 gaya trading ini bisa dilakukan di Finex dan apakah syarat yang dibutuhkan oleh saya agar bisa membuka akun di Finex? Terima kasih

@Stephanus: Saya bantu jawab ya pak,

Apakah 4 gaya trading ini bisa dilakukan di Finex?

--> tentu bisa, gaya trading scalping hingga positioning semua bisa dilakukan di Finex karena Finex sendiri adalah broker tipe STP yang memiliki kecepatan eksekusi pasar yang bagus. Jadi untuk gaya trading scalping sekalipun bisa dilakukan di Finex.

Syarat yang dibutuhkan untuk membuka akun di Finex?

--> Akun demo tidak membutuhkan syarat apapun, tinggal mendaftarkan email saja dan sedangkan untuk akun live anda harus menyiapkan data diri berupa KTP, NPWP, buku tabungan dan sebagainya

Selengkapnya mengenai Finex bisa bapak baca reviewnya terlebih dahulu disini : review broker Finex Berjangka

Stephanus: Klau menurut saya sendiri, utk pekerja penuh waktu yg emang ga bnyk waktu blh mencoba gaya trading swing trading yang emang holding position untuk beberapa hari hingga beberapa minggu. Swing trading ini ga gt banyak memakan waktu krna hanya membutuhkan waktu lbh bnyk saat menganalisa pasar dan ketika trading udah tereksekusi, hanya membutuhkan sdikit waktu aja utk mengawasi market.

Pilihan lainnya adalah position trading yg holding position hinga bulanan yang memerlukan waktu lbh sdikit lgi utk analisa dan pengawasan pasar.

Trus utk scalping gw ga saranin krna butuh menyiapkan waktu di jam tertentu utk trading dan pekerja penuh waktu biasanya ga bisa sefleksibel seperti itu

Steven: Pertanyaan mengenai mana yang lbh beresiko, pasti jawabnya adalah Forex karna psar sendiri lebih sering volatile (keadaan dimana harga bisa naik dan turun), dan krna itulah Forex bisa dijadikan alternatif trading/investasi jangka pendek. Sedangkan di saham memang ada volatilitas juga tetapi cenderung lebih ga terlalu sering seperti Forex. Bahkan di Forex sendiri setiap 1 menit, bisa mengalami naik turun seacra signifikan. Selain itu di Forex bisa trading 2 arah, untung saat pasar naik atau turun juga.

Untuk 1 lot standard adalah 100.000 unit mata uang. Itu adalah jumalh yg besar, dan utk ngatasin maka dikasih fitur leverage dimana investasi saham tidak ada. Sehingga utk ngerasin profit, dngn modal yang agak kecil jga bisa sdngkan di saham diperlukan modal cukup besar agar bsa ngerasin profit yg lbh besar jga. Tetapi seperti di saham, semakin volume lot besar, maka reesiko yg dirasakan saat rugi jga besar.

Semoga membantu :)

Steven: Klu menurut ane nihh, resiko yg dimaksudkan seperti apa dlu. Emang secara keseluruhan, resiko emang lbh besar di Forex tetapi saham juga ga kalah beresiko. Dikatakan beresiko di Forex krna pergerakan harga, leverage, dan beberapa faktor bisa membuat uang habis dalam sekejap sedangkan saham biasanya beresiko krna apabila harga perusahaan kolaps dan bangkrut misalnyaa, harga saham bisa sampe jadi 0.

Klu resiko ga profit, maka lbh besar kemungkinan di saham, seperti yg ane blng, saham itu backgroundnya sebuah perusahaan dan perusahaan bisa bangkrut sewaktu-waktu atau bisa krisis berlanjut tetapi masalahnyaa saham yg udah jatuh itu bisa kita jual tpi ngerugi dan bergantung dngn hanya pasar bearish untuk untung (bila harga naik)

Sedangkan di Forex sndiri sihh karna yang ditradingkan adalah mata uang dri suatu negara, maka hampir pasti klu mata uang tersebut bisa anjlok tpi bakalan pulih lagi. Dan karena bisa profit dua arah, maka resiko ga profit itu sbnrnya bisa dihindari bila makai strategi yang bagus.

Itu sih menurut anee yaaa, klu salah mohon dikoreksi kmbli

Steven: Dua duanya beresiko, tapi Forex lebih beresiko krna lnh fluktuatif dan adanya resiko leverage jga. memang secara teknis, Forex lebih menguntungkan tetapi bsa jga lbh merugikan dibandingkan Saham.

Sedangkan saham sndiri adalah

Trading saham terkait dengan risiko pasar dan risiko spesifik perusahaan. Resiko pasar terkait dengan IHSG sedangkan resiko perusahaan adalah keuangan di perusahaan. Selian itu pertahun jga bisa mendapatkan dividen (tergantung perusahaannya)

• Apa itu Saham
• apa itu trading forex, inin cara main dan mengatasi resikonya

Sbnrnya ada kok yg scalping dngn 1 pips tetapi skali lagi itu disesuaikan antara biaya dan komisi, enakan buat agan yg mana dan mana yg lbh murah keseluruhan maka baru blh pilih jenis akun. SO, balik lagi ke perhitungan agan lagi ya. Berbicara tentang gaya scalping agak lambat, seperti trading di timeframe M15 atau M30, mnrt ane cocok untuk pemula atau trader krna bsa meminimalkan risiko. Namun, gaya scalping ini tetap memerlukan analisis pasar yang cermat dan pemilihan momen yang tepat untuk entry dan exit, sehingga tetap memerlukan pengalaman dan kemampuan analisis yang baik. Untuk newbie sih disarankan untuk menguasai strategi dan teknik trading yang mendasar terlebih dahulu sebelum mempraktikkan scalping. Contohnya bisa baca di artikel berikut : Scalping 15 Menit dengan Stochastic

Menurut gue, klu trader yang fokus trading jangka panjang atau positioning, pake trading sinyal mungkin ga terlalu cocok deh. Biasanya sinyal-sinyal trading itu lebih buat yang suka trading jangka pendek sampe menengah, yang durasinya juga singkat.

Dan emang seperti yang lo bilang, sinyal trading umumnya cuma ngasih rekomendasi buat beberapa hari atau beberapa jam aja. Jadi, kalo lo mau trading jangka panjang, lebih baik bergantung pada analisis fundamental dan teknikal yang lo lakuin sendiri, serta riset mandiri juga. Dalam strategi jangka panjang, lo harus pertimbangin faktor fundamental, tren jangka panjang, dan pergerakan harga yang lebih signifikan. Cuman, trading sinyal bisa jadi bahan pertimbangan saja dalam analisa tapi ga mutlak. Jadi, trading jangka panjang itu lebih ke analisi fundamental dan teknikal yang lo jalanin.

Untuk tips sebenarnya di sini banyak ya. Salah satunya yang ini : Strategi Jangka Panjang Dengan ROC