Untuk meminimalisir loss dan memaksimalkan profit pada trading kripto, fitur Stop Order dari Indodax ini bisa dimanfaatkan. Bagaimana cara menggunakannya?
Pesona mata uang kripto memang tak ada matinya. Masih banyak orang yang tergiur untuk memiliki koin-koinnya, terutama Bitcoin dan Ethereum. Bisa dibayangkan, satu koin saja sudah bernilai ratusan juta rupiah. Siapa yang tidak tertarik?
Kunjungi juga: Bitcoin Vs Ethereum, Mana Yang Lebih Menguntungkan?
Demi kesuksesan trading kripto, strategi khusus yang sesuai dengan tujuan trading kita harus dipersiapkan. Sayangnya, kita tidak selalu bisa memantau pasar setiap saat. Ada kalanya kita perlu mengurusi hal-hal lain dan tak sempat memelototi harga tiap detiknya. Apalagi, pasar kripto terkenal dengan volatilitasnya. Jika kita terus dibayangi kekhawatiran, tentu saja aktivitas sehari-hari jadi terganggu, kan?
Untuk mengatasi problem ini, trader pada umumnya menggunakan fitur order seperti Stop Loss dan Take Profit. Namun belum semua platform exchange memiliki fitur ini. Di Indonesia, Indodax meluncurkan fitur Stop Order untuk menjawab tantangan tersebut. Nah, seperti apa sih cara menggunakan Stop Order Indodax?
DI
|
Daftar Isi |
Pengertian Stop Order
Stop Order adalah sebuah fitur di mana kita bisa mengatur perintah untuk menjual atau membeli aset di saat harganya mencapai titik tertentu. Karena bisa diset secara otomatis, Stop Order akan terpicu sesuai pengaturan trader bahkan ketika trader tidak sedang memantau chart sekalipun.
Manfaat dari adanya fitur ini adalah untuk memaksimalkan profit dan meminimalisir risiko dengan lebih mudah. Seperti yang kita ketahui, pasar kripto bergerak sangat liar. Sedetik harga bisa naik drastis, sedetik pula harga bisa merosot tajam. Dengan demikian, Stop Order yang ditawarkan oleh Indodax bisa membantu trader menangkap peluang trading bahkan saat sedang offline.
Namun karena transaksinya berlangsung secara instan, maka diberlakukan tarif untuk penggunaan Stop Order sebesar 0.3% dari nilai transaksi. Dilihat dari segi manfaatnya, biaya ini bisa dikatakan cukup sebanding.
Simak Juga: Cara Trading Bitcoin di Indodax dan Kiat Suksesnya
Cara Menggunakan Fitur Stop Order
Fitur Stop Order tergolong fitur yang lumayan baru, sehingga tidak bisa diaplikasikan ke semua mata uang kripto. Saat awal peluncurannya, fitur ini hanya berlaku untuk Bitcoin. Namun sekarang, fitur ini telah dikembangkan ke banyak koin kripto di pasar rupiah, seperti Ethereum, DOGE, USDT, TRON, dan masih banyak lainnya.
Nah, jika tertarik untuk mengaplikasikannya, kalian bisa memperhatikan cara kerjanya seperti di bawah ini:
Stop Order Saat Membeli
Fitur Stop Order digunakan saat harga diperkirakan akan bergerak ke atas level yang tertera saat ini. Ketika ingin mengatur Stop Order, kalian akan diminta memasukkan level harga (di atas level terkini) yang diinginkan pada kolom Stop Price.
Contohnya, harga Bitcoin terakhir tercatat sebesar Rp200,000,000. Nah, dengan adanya fitur baru Indodax ini, kalian bisa memasukkan Rp201,000,000 di kolom Stop Price.
Transaksi beli akan tereksekusi otomatis saat harga sudah mencapai nilai Stop Price yang sudah diatur (lebih tinggi) di Rp201,000,000. Jangan lupa, akan ada tambahan fee sebesar 0.3% yang dibebankan.
Simak Juga: Spot Trading Kripto, Bagaimana Untung dan Ruginya?
Stop Order Saat Menjual
Perintah Sell kurang lebih juga sama seperti perintah Buy. Akan tetapi, kondisinya berbanding terbalik karena perintah transaksi dipasang pada level yang lebih rendah dari harga saat ini. Jadi apabila kalian meyakini jika harga akan turun setelah mencapai level tertentu, maka Stop Order untuk transaksi jual bisa dimanfaatkan untuk menangkap peluang tersebut.
Stop Loss dan Take Profit
Selain Stop Order yang berkaitan dengan entry, ada pula fitur Stop Loss dan Take Profit yang sebaiknya diaplikasikan dengan baik agar strategi exit terencana dengan baik.
Stop Loss
Katakanlah kalian membeli Bitcoin seharga Rp200,000,000 beberapa waktu yang lalu. Tidak disangka, harga Bitcoin kemudian mencapai Rp198,000,000 dan diperkirakan akan terus merosot.
Simak juga: Prediksi Cryptocurrency 2022: Masihkah Menguntungkan?
Di sini, kalian dapat memasang Stop Loss di angka Rp197,000,000. Dengan demikian, posisi beli akan tertutupsecara saat harga terus merosot hingga menyentuh level Rp197,000,000 ke bawah. Hal ini bisa mengamankan akun kalian terutama jika Bitcoin masih terus melemah. Dengan kata lain, Stop Loss digunakan untuk membatasi kerugian agar tak membengkak.
Take Profit
Kebalikan dari Stop Loss, Take Profit hanya terpicu setelah posisi mengumpulkan keuntungan di kisaran yang telah ditargetkan trader.
Contohnya, kalian telah membeli Bitcoin di level Rp200,000,000. Chart harga menunjukkan harga saat ini mencapai Rp202,000,000. Untuk mengamankan keuntungan dari risiko penurunan yang bisa terjadi, kalian bisa memasang Take Profit di harga Rp203,000,000. Dengan setting tersebut, kalian bisa memaksimalkan keuntungan sesuai dengan target yang telah ditentukan.
Tahukah Anda? penggunaan Stop Order dalam transaksi jual biasanya berkaitan dengan strategi breakout karena menggunakan level di atas atau di bawah harga saat ini sebagai acuan entry. Sebenarnya, apa itu strategi breakout?