XAU/USD masih wait and see karena trader tunggu NFP AS, 1 hari, #Emas Fundamental   |   EUR/JPY berada dalam tekanan jual di bawah harga 164.50, kondisi RSI yang oversold dipantau, 1 hari, #Forex Teknikal   |   GBP/USD bergerak di atas level 1.2550, menguji batas atas channel, 1 hari, #Forex Teknikal   |   EUR/USD naik mendekati level 1.0750 karena sentimen risiko kembali netral, 1 hari, #Forex Teknikal   |   Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada awal perdagangan Jumat (3/Mei), naik 0.4% ke 7,160, 2 hari, #Saham Indonesia   |   PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) membukukan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp691.2 miliar per Maret 2023. , 2 hari, #Saham Indonesia   |   PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (MBAP) menganggarkan belanja modal dan investasi senilai $58 juta, 2 hari, #Saham Indonesia   |   PT Sumber Sinergi Makmur Tbk. (IOTF) atau Fox Logger membidik peluang bisnis dari implementasi pembayaran tol tanpa sentuh berbasis Global Navigation Satellite System yang akan segera diterapkan di Indonesia, 2 hari, #Saham Indonesia

Apa Itu Bullish dan Bearish dalam Trading?

Evan 17 Nov 2022
Dibaca Normal 6 Menit
forex > belajar >   #bearish   #bullish   #trading
Bullish dan bearish sudah menjadi istilah paling umum bagi seorang trader, namun sebenarnya apa itu bullish dan bearish dalam trading? Simak ulasan lengkapnya di artikel ini.

DI

Ketika Anda baru belajar trading, tentu istilah bullish dan bearish sudah tak asing lagi. Meski demikian, tidak semua trader pemula memahami makna sebenarnya dari kedua istilah tersebut. Mungkin ada yang bertanya-tanya, apa hubungannya hewan banteng dan beruang dengan trading? Atau kenapa kalau grafik naik dikatakan bullish, dan bearish jika harga sedang turun? Tidak hanya sampai di situ, mungkin sebagian dari Anda juga akan bertanya, apa pentingnya memahami arti bullish dan bearish?

Bullish dan Bearish Dalam Trading

Artikel ini membahas tuntas asal usul kedua istilah tersebut dan artinya dalam trading, sehingga nanti Anda akan tahu alasan penting memahami bullish dan bearish ketika terjun langsung dalam dunia trading.

 

Asal Usul Istilah Bullish dan Bearish

Istilah bullish berasal dari kata "bull" yang dalam bahasa Inggris memiliki arti banteng, sedangkan bearish berasal dari kata "bear" yang berarti beruang. Dalam pergerakan harga pasar, kedua istilah tersebut mengacu pada pola gerakan banteng dan beruang ketika menyerang lawannya. Banteng akan menanduk lawannya hingga terlempar ke atas sementara beruang akan membanting lawannya ke bawah.

Bila diperhatikan, kedua gerakan hewan tersebut akan menyerupai pergerakan naik turunnya harga pasar, juga cara para pelaku pasar dalam membuat keputusan untuk masuk pasar. Jika pergerakan harga di pasar cenderung naik, maka disebut bullish atau seperti serangan banteng yang menyeruduk dari bawah lalu melempar lawannya ke atas. Sebaliknya, ketika harga di pasar sedang turun disebut dengan bearish, mirip seperti seekor beruang yang berdiri kemudian membanting lawannya ke bawah.

 

Apa Itu Bullish?

Di pasar yang sedang bullish, ekonomi berjalan dengan baik, pengangguran menurun, PDB naik, dan harga juga tumbuh. Pasar ini bercirikan dengan adanya optimisme, ekspektasi tinggi, dan kepercayaan investor terhadap suatu aset. Keadaan ini ditandai oleh melambungnya harga dengan tajam, meski dalam kenyataannya sering terjadi koreksi harga turun, namun arah pergerakan tren utama tetap bullish atau dorongan kenaikan harga lebih kuat.

Trader yang memanfaatkan pertumbuhan pasar dalam mencari keuntungan biasa disebut bull. Mereka cenderung akan entry posisi buy dengan harapan bisa menjualnya kembali di masa mendatang dengan harga lebih tinggi. Karena itu, tren pasar yang bullish akan menunjukkan peningkatan harga yang bertahap dalam periode waktu tertentu.

 

Apa Itu Bearish?

Berlawanan dengan kondisi bullish, di pasar yang sedang bearish, ekonomi tersendat, pengangguran meningkat, PDB turun, dan pengeluaran konsumen merosot. Pasar ini bercirikan dengan adanya pesimisme, ekspektasi rendah, dan ketidakpercayaan investor terhadap suatu aset. Keadaan ini ditandai oleh merosotnya harga dengan tajam, meski dalam kenyataannya sering terjadi koreksi harga naik, namun arah pergerakan tren utama tetap bearish atau dorongan penurunan harga lebih kuat.

Trader yang memanfaatkan kemerosotan pasar dalam mencari keuntungan biasa disebut bear. Mereka cenderung akan entry posisi sell dengan harapan bisa membelinya kembali di masa mendatang dengan harga lebih rendah. Karena itu, tren pasar yang bearish akan menunjukkan penurunan harga yang bertahap dalam periode waktu tertentu.

Baca Juga: Belajar Trading Cryptocurrency di Pasar Bearish

 

Cara Mengidentifikasi Pasar Bullish dan Bearish

Pasar bullish dapat menjadi bearish kapan saja, begitu pun sebaliknya. Pembalikan tren atau trend reversal biasa terjadi setelah pasar bergerak ke zona oversold atau overbought. Ada dua cara termudah untuk mengetahui dan mengidentifikasi batas antara kondisi bullish dan bearish dalam pasar, yaitu melihat pola grafik harga dan menggunakan Moving Average.

  • Pola Grafik Harga
    Anda dapat melihat tren dengan memperhatikan pola grafik harga. Bila pasar sedang uptrend, maka pola grafik harga harus membentuk Higher-High, Higher-Low. Sedangkan pada downtrend, pastikan pola grafik harga yang terbentuk adalah Lower-Low, Lower-High.

  • Moving Average
    Untuk Moving Average, Anda bisa menggunakan yang jenis Simple Moving Average berperiode 200 hari atau SMA-200. Indikator SMA-200 dapat menunjukkan tren jangka panjang. Jika harga bergerak di atas SMA-200, maka berarti pasar cenderung bullish. Sebaliknya, jika harga memotong garis SMA-200 dari atas ke bawah dan bergerak di bawah garis indikator, maka tren cenderung bearish.

Bullish dan Bearish Dalam Trading

Ketika Anda sudah bisa mengidentifikasi kondisi pasar, maka pengetahuan itu akan berguna dalam mengambil keputusan untuk menggunakan strategi trading seperti apa, apakah trend following atau counter trend? Para pemula biasanya akan disarankan untuk menggunakan strategi trend following, sebab cenderung lebih aman dibandingkan counter trend. Namun, tetap perlu diingat bahwa strategi trading apapun tetap memiliki risiko tinggi, apalagi bila tidak diimbangi dengan pengetahuan mengenai level entry dan exit yang baik.

 

Bullish dan Bearish Untuk Menentukan Level Entry Dan Exit

Memprediksi apakah harga akan bullish atau bearish berguna untuk menentukan level entry dan exit, lho! Untuk mempermudah dalam memahaminya, mari gunakan contoh berikut ini.

Budi memprediksi XAU/USD akan bergerak bullish karena secara fundamental, Dolar AS akan melemah. Karena itu, Budi entry posisi "buy" pada $1774 dengan harapan XAU/USD akan bergerak ke atas. Setelah Budi entry posisi, ternyata XAU/USD malah bergerak turun hingga $1769 dan Budi mengalami loss karena titik stop loss-nya tersentuh. Tak lama kemudian, saat harga mencapai $1767, XAU/USD bergerak kembali ke atas. Sesuai prediksi Budi, ternyata XAU/USD memang bullish dan terus meroket hingga $1790 menjelang penutupan market. Kejadian itu hanya berlangsung setelah XAU/USD turun dulu dan Budi mengalami kerugian.

Dari contoh tersebut bisa disimpulkan, bahwa kesalahan memprediksi arah pergerakan harga, apakah bullish atau bullish bisa berdampak fatal pada transaksi Anda. Oleh karenanya, Anda perlu membangun strategi exit yang tepat, supaya tidak menyesal apabila profit yang didapat tidak maksimal, atau membiarkan posisi floating kelamaan.

Dengan demikian, penting bagi Anda untuk mengetahui titik-titik entry dan exit yang tepat setelah belajar mengidentifikasi arah tren pasar. Level entry dan exit perlu direncanakan sebelum membuka posisi trading. Bersamaan dengan perencanaan entry dan exit tersebut, Anda juga perlu membuat rencana cadangan; apa yang akan dilakukan jika ternyata begini dan bagaimana jika nanti malah terjadi begitu. Tak lupa juga untuk mempelajari bagaimana manajemen risiko dan money management yang baik, ya.

Terkait Lainnya
 

Forum Terkait

 Cah Meller |  18 Oct 2012

master,apa yg dimaksud pair bullish dgn momentem bearish

Lihat Reply [2]

Kalau melihat arti dari Momentum sendiri adalam Kesempatan/ saat yang tepat. bagi trade Fundamental maka moment yang tepat bagi dia adalah saat ada berita berita yang dirilis.

kalau kita melihat MT4, maka disana kita akan menemukan indikator Indeks percepatan perubahan harga (Momentum)

Indeks percepatan perubahan harga (Momentum) adalah indikator analisis teknis yang mencerminkan tren dan memperkirakan tingkat perubahan harga berdasarkan pada perbandingan antara nilai sekarang dan masa lalu.

Indikator mewakili garis berosilasi sekitar 100, masing-masing nilai baru ditentukan berdasarkan pada nilai-nilai harga saat ini dan nilai-nilai beberapa periode lalu (biasanya lag dari 10-14 periode). Sebagai osilator, tingkat indeks perubahan harga harus digunakan dalam hubungannya dengan analisis umum tren saat ini.

Perilaku indikator mencerminkan kepentingan pada kasus berikut:

  • Persimpangan dengan sumbu x (100). Secara umum, jika indikator naik di atas 100 dalam tren yang meningkat dianggap sinyal bullish. Jika indikator turun di bawah 100, sinyal dianggap bearish.
  • Jalan keluar dari berlakunya rentang ayun. Kasus pencapaian indikator nilai sangat tinggi atau sangat rendah mengkonfirmasi kekuatan dari tren. Namun, mereka mungkin juga tanda-tanda aset overbought atau oversold.
  • Perbedaan indikator dan dinamika harga. Jika harga mencapai tinggi baru, namun indikator cenderung turun, itu bisa berarti melemahnya tren. Di sisi lain, penurunan harga untuk minimal lain, tidak dikonfirmasi oleh dinamika indikator mungkin merupakan tanda perubahan akan segera terjadi dalam tren menurun.

 
width=573  


Рenghitungan

Indeks percepatan perubahan harga = (Harga penutupan terkini / Penutupan beberapa periode sebelumnya) x 100

silahkan di set indikator ini pada MT4 anda. untuk mengetahui moment  moment tersebut



Thanks

Basir   18 Oct 2012

@Cah Meller: Yang dimaksud kalimat di atas lebih tepat diartikan sebagai pergerakan uptrend yang sedang koreksi. Dalam gelombang naik, impulse adalah pergerakan harga yang bergerak naik sedangkan koreksi adalah pergerakan turunnya (berlawanan trend). Dengan demikian, momentum turun hendaknya dipahami sebagai turun terbatas (retrace) bukan sebagai pembalikan trend (reversal trend).

Terima Kasih

Kiki R   18 Oct 2019
 Eric Suwandi |  19 Nov 2014

apa sebenarnya regresi linear itu dan bagaimana menggunakannya untuk trading?

Lihat Reply [1]

Secara sederhana, Linear Regression yang dapat membantu anda dalam memahami suatu trend dengan gambar layaknya sebuah kurva yang mengikuti perkembangan sebuah pergerakan harga. Dimana konsepnya hampir sama seperti ketika saat kita menggunakan Moving Average (MA).

Linear Regression merupakan sebuah data statistik yang dapat memprediksikan suatu harga kedepan dari data masa lalu, biasanya digunakan dimana saat pergerakan harga sedang mengalami kenaikan maupun penurunan yang sangat signifikan.

Perlu pengkajian lebih dalam tentang hal ini, bagi mereka yang bergelun dalam dunia ekonomi setidaknya memahami akan hal ini.

Thanks.

Basir   19 Nov 2014
 Muhammad Yusuf |  29 Oct 2017

Izin bertanya master...Jika saya sudah mempunyai metode trading yang menurut saya profitable, amankah jika saya menerapkannya di semua pair major(yang di hubungkan dengan USD)? jika di pair tertentu belum ada sinyal, saya memantau pair lainnya dan jika ada 3 pair sekaligus yg memberi sinyal saya transaksi ketiga2nya. benarkah cara seperti itu master? konsep ini masih di benak saya dan saya berniat melaksanakannya jika memang efektif.

Lihat Reply [9]

@ Muhammad Yusuf:

Kalau untuk scalping atau trading jangka pendek bisa karena waktu antara entry dan exit relatif cepat, tetapi untuk jangka menengah dan panjang dari pengalaman saya tidak bisa, harus ditest pada masing-masing pasangan mata uang (pair) yang hendak Anda tradingkan.

Dalam hal ini Anda bisa test di akun demo dulu, cobalah untuk sekian kali trade, jika rata-rata profit setelah sekian kali trade lebih besar dari rata-rata loss-nya (atau persentase profitnya lebih tinggi dari 50%), maka kemungkinan untuk memperoleh profit yang konsisten besar.

Misal dengan metode dan strategi tertentu Anda lakukan test pada pasangan USD/JPY sebanyak 50 kali trade pada time frame H4 atau daily. Jika 30 trade profit (atau persentase profitnya lebih dari 50%), maka metode dan strategi tersebut bisa digunakan. Sebaliknya jika persentase profitnya kurang dari 50% maka Anda harus mengevaluasi lagi metode dan strategi tersebut.

Hal tersebut bisa terjadi karena karakteristik pergerakan masing-masing pair dalam jangka menengah panjang berbeda-beda.

M Singgih   1 Nov 2017

@Elsa Salim

Selamat malam bu, jawabannya sebenarnya bergantung pada jenis strategi apa yang digunakan bu. Untuk strategi-strategi yang simple seperti strategi trading Bollinger Bands misalnya akan ada kecenderungan bahwa strategi tersebut dapat bekerja pada instrumen lain. Namun dapat bekerja bukan berarti hasil yang didapatkan juga akan sama pada setiap instrumen tempat strategi dijalankan.

Contohnya, jika menggunakan strategi Breakout Bollinger Bands pada pair EUR/USD dan GBP/USD time frame H4 periode 2018-2022. Berikut penampakan strategi:

bb-strat

Dan berikut hasil yang didapatkan:

EUR/USD:

bb-eu

GBP/USD:

bb-gu

Seperti yang terlihat di atas, strategi Breakout Bollinger Bands bekerja dan menghasilkan keuntungan pada kedua instrumen. Hanya saja di pair GBP/USD, dengan Winning Percentage yang sedikit lebih rendah, profit yang dihasilkan lebih tinggi daripada di pair EUR/USD. Hal ini umum terjadi karena adanya perbedaan karakteristik dasar dari kedua instrumen. Dimana GBP/USD cenderung bergerak lebih lebar dan cepat dibandingkan dengan EUR/USD yang stabil.

Nur Salim   17 May 2022

apakah kalau satu strategi profitable dalam satu pair misalnya eurusd maka strategi tersebut juga akan profitable di mata uang lain yang berkaitan erat dengan usd seperti gbpusd, usdcad, dll?

Elsa Salim   17 May 2022

@ Elsa Salim:

Tidak juga, harus dilakukan uji coba dengan backtest dan juga forward test pada pair dan time frame yang digunakan. Setiap pair mempunyai karakteristik yang berbeda meskipun ada persamaan pasangan mata uang. Misal karakteristik GBP/USD dan EUR/USD pada time frame yang sama bisa berbeda meskipun sama-sama berpasangan dengan USD.

M Singgih   16 Jan 2023

@M Singgih:

Master, kalau dalam forex kan ada korelasi pair gitu. Contohnya pair kayak EU, GU itu punya korelasi tinggi. Nah, misal sistem trading yang cocok buat EU, bukanlah nantinya langsung cocok juga buat GU?

Rosalina   20 Jan 2023

@ Rosalina:

EU dan GU mempunyai korelasi positif. Tetapi sistem trading yang berjalan dengan baik pada pair EU belum tentu bisa berjalan dengan baik pada pair GU. Harus diuji dengan cara backtest dan atau forward test.

Perlu diketahui bahwa suatu sistem trading bisa berjalan dengan baik pada pair tertentu dan pada time frame tertentu. Jika berbeda pair meskipun mempunyai korelasi positif belum tentu bisa berjalan dengan baik, karena pada dasarnya setiap pair mempunyai karakteristik pergerakan harga yang berbeda. Dalam hal EU dan GU, GU lebih volatile dengan range yang lebih cepat berubah dibandingkan EU.

M Singgih   23 Jan 2023

Pengen tanya nih seputer trading di beberapa pair forex. Ini saya langsung semburkan aja ya pertanyaan yg ingin saya sampaikan :

1. jadi gimana sih dampaknya kalo kita pake sistem trading yang sama di beberapa pair forex sekaligus?
2. Apa sih untung dan ruginya?
3. Terus, bagaimana cara kita ngatur risiko dan dapetin untung maksimal waktu kita trading beberapa pair? Trus, ada gak bedanya efektivitas sistem trading kita kalo dipake buat berbagai pair?
4. Gimana caranya kita bisa sesuaikan strategi trading buat semua pair biar tetep efektif dan konsisten?
5. Dan terakhir, kira-kira ada nggak ya pair forex tertentu yang lebih cocok dipake buat sistem trading yang sama daripada pair lainnya?

Agatha   23 Jul 2023

@ Agatha:

1. Setahu saya tidak bisa. Biasanya sistem trading dibuat untuk pair tertentu dengan time frame tertentu. Sistem trading terdiri dari metode entry dan exit, strategi entry dan money management.
2. Maksudnya untung rugi apanya?
3. Seperti jawaban saya di point 1), sistem trading dibuat untuk pair tertentu dengan time frame tertentu.
4. Seperti jawaban saya di point 1), sistem trading dibuat untuk pair tertentu dengan time frame tertentu.
5. Maksudnya bagaimana ya?

 

M Singgih   30 Jul 2023

Agatha:

Ada satu hal penting yang perlu dipahami dulu: Setiap pair forex punya karakteristik berbeda-beda.

Master Singgih sudah mengatakan bahwa sistem trading biasanya dibuat untuk pair tertentu dan timeframe tertentu. Kenapa begitu? Karena satu sistem trading belum tentu cocok untuk semua pair dengan karakteristiknya yang berbeda-beda.

Bisakah kita membuat satu sistem trading agar cocok untuk semua pair? Menurut saya pribadi, itu tidak mungkin. Karena karakteristik tiap pair berbeda-beda.

Gambaran sederhanyanya begini:

Mari ambil contoh EUR/USD dan USD/CHF saja. EUR/USD bisa bergerak antara 100 sampai 300 pips sehari. USD/CHF biasanya bergerak beberapa belas atau beberapa puluh pips sehari, setinggi-tingginya cuma sekitar 100 pips dalam kondisi pasar yang wajar. 

Umpamanya kamu punya satu sistem trading dengan target profit 50 pips. Sistem itu bisa sukses pada EUR/USD, tapi jelas nggak realistis untuk USD/CHF. 

Bagaimana kalau kamu menurunkan target profit sistem itu jadi 20 pips saja? Memang realistis untuk USD/CHF, tapi hasilnya jadi nggak optimal untuk EUR/USD. Lha wong EUR/USD bisa cuan sampai 100 pips sehari, kok malah target profit cuma 20 pips.

Aisha   4 Aug 2023
 Asmila |  20 Feb 2019

Saya sudah menemukan strategi trading dengan MA dan Oscilator. Sudah saya coba di Demo Account dan berkali-kali profit. Adakah hal lain yang harus saya persiapkan untuk menyempurnakan strategi trading saya?

Lihat Reply [35]

Untuk Asmila,

Kalau Anda sudah yakin dengan akurasi dari strategi dan analisa yang digunakan, dan bisa menghasilkan profit yang konsisten dari strategi trading dan money management tersebut, maka Anda boleh mencoba bertrading dengan akun real.

Namun perlu diingat bahwa terdapat perbedaan suasana dan aura psikologis antara trading di akun demo dengan akun real. Jika Anda belum mampu menguasai emosi dan psikologis dengan baik, bukan berarti Anda tidak boleh membuka akun real. Hanya saja, demi melatih emosi dan psikologi terlebih dahulu, sebaiknya Anda menggunakan dana yang kecil sebagai permulaan Anda bertrading dengan uang sungguhan. Jika Anda mampu mengatasi emosi & psikologis dan tetap bisa menghasilkan profit yang konsisten seperti bertrading pada akun demo, maka barulah Anda boleh menambah jumlah deposit menjadi lebih besar.

Semoga bisa membantu.

Argo Gold Spotter   20 Feb 2019

Untuk Hani,

Strategi hedging atau locking adalah strategi yang biasanya digunakan untuk mengantisipasi kerugian. Mengenai strategi apa yang efektif digunakan pada pasar forex, itu tergantung dengan tipe dan gaya Anda bertrading. Apakah Anda condong ke seorang scalper? Atau ada lebih nyaman bertrading dengan santai ala intraday? Atau justru Anda cenderung ke sosok long-term investor? Semua itu mempunyai cara dan strateginya masing-masing.

Baik scalper, intraday ataupun long-term, hal utama yang perlu diperhatikan oleh mereka semua adalah menentukan tren yang sedang berlangsung sebelum memutuskan untuk memasuki pasar. Teknik yang umumnya digunakan adalah teknik buy on dips dan sell on rallies. Namun pada saat kondisi trending, entry dengan mencari momentum breakout dinilai lebih agresif dan profitable.

Semoga bisa membantu.

Argo Gold Spotter   12 Mar 2019

Untuk Khobiburahman,

Saya sejujurnya hanya menggunakan indikator teknikal moving average dan Stochastic sebagai momentum entry atau exit. Selain itu, saya juga mengkombinasikan indikator tersebut dengan penerapan zona support dan resisten. Strategi setup yang saya gunakan adalah breakout dan bounce.

Ketika harga sedang berada disekitar zona support atau resisten, saya mengamati price action untuk mencari petunjuk apakah harga akan menembus level tersebut (break) atau hanya sekedar re-test yang berujung pada rejection (bounce). Kemudian saya padukan dengan indikator moving average dan Stochastic sebagai indikator konfirmator dan untuk mencari momentum entry dan exit.

Berikut tampilan chart pada Meta Trader yang saya gunakan.

chart

Indikator yang saya gunakan adalah:

  • Simple Moving Averages. Periode 20, close.
  • Stochastic. Periode %K14, %D3 dan slowing 3.
  • Preferred time frame H1 dan H4.


Semoga bisa membantu.

Argo Gold Spotter   20 Mar 2019

@ Fregian:

- …. sudah 2 th belajar forex, tetapi loss terus mungkin saya depositnya terlalu rendah kali ya?

Profit atau loss dalam trading forex tidak ditentukan oleh besar kecilnya dana untuk trading, tetapi ditentukan oleh sistem trading yang Anda gunakan.

Sistem trading terdiri dari metode, strategi entry dan exit dan strategi money management. Metode meliputi indikator teknikal yang digunakan, dan biasanya disesuaikan dengan type trading Anda, apakah ingin trading dalam jangka pendek (scalping atau trading harian), jangka menengah atau jangka panjang. Money management meliputi besarnya resiko per trade dan risk/reward ratio. Agar dalam jangka panjang bisa profitable sebaiknya risk/reward ratio lebih besar dari 1:1.

Sebelum digunakan, sistem harus dijui dengan backtest (ditest pada kondisi pasar yang telah lewat) dan forward test (ditest pada kondisi pasar sekarang dalam account demo), dan lihat persentase profitnya. Kalau persentase profit kurang dari 50% benahi lagi sistem tersebut.

- … supaya bisa menahan floating bila saya memasang di 0.01 x 5 x entry ( saya pakai teknik m singgihgale )

Ketahanan modal tergantung dari margin (leverage yang Anda gunakan), dan pair yang Anda tradingkan. Untuk contoh cara menghitung ketahanan modal, silahkan baca pada rubrik tanya jawab ini.

Sebagai catatan, dalam menggunakan teknik m singgihgale, modal yang diperlukan bisa relatif besar kalau salah posisi, karena kita tidak tahu pasti kapan pergerakan harga akan berbalik arah. Jadi risikonya cukup besar.

- …. yang saya pakai fibonacci retracement, level support n resistance,…

Fibonacci retracement sebenarnya juga menentukan level-level support dan resistance, kalau tidak bisa diamati dengan jelas mana support / resistance yang dominan. Kalau support dan resistance sudah jelas dari pengamatan, tidak harus dengan Fibo retracement, kecuali Anda ingin tahu batas-batas level koreksi yang sedang terjadi.

- ….. TF 4H , dan tidak lupa saya menerapkan money management juga, dan cenderung saya lebih tertarik menjadi scalper ….

Scalper biasanya tidak trading pada time frame H4, tetapi pada time frame H1 kebawah (M30, M15 atau M5), karena dalam scalping yang diharapkan adalah kecepatan pergerakan harga, untuk mendapatkan profit kecil (dalam pip) tetapi sering.

M Singgih   30 Jun 2019

terjawab sudah, trimakasih banyak Master, ilmunya sangat bermanfaat bagi kami trader yang baru ingin memulai investasi. saya senang dengan jawaban yang di berikan master, sudah lengkap semua . trimakasih. semoga tuhan membalas kebaikan anda semua. :)

Fregian   9 Jul 2019

@ Adi Santoso:

Agar pede dan tidak dipermainkan emosi, Anda harus trading berdasarkan sistem trading yang telah dipersiapkan dan telah diuji, serta terbukti menghasilkan keuntungan dalam periode waktu tertentu.

Sistem trading terdiri dari metode entry dan exit, strategi entry dan money management. Metode entry dan exit menggunakan analisa teknikal, strategi entry bisa berdasarkan analisa teknikal atau analisa fundamental, sementara money management terdiri dari risk management dan risk/reward ratio setiap kali entry. Metode entry dan exit yang umum adalah sinyal yang dihasilkan dari price action yang telah terkonfirmasi oleh indikator teknikal.

Strategi entry adalah cara yang Anda gunakan untuk entry, bisa berdasarkan analisa teknikal (misalnya entry ketika pasar trending / strategi breakout, atau ketika terjadi bouncing / strategi buy the dip / sell the rally. Strategi entry yang berdasarkan analisa fundamental adalah entry beberapa saat setelah rilis news data berdampak tinggi.

Yang perlu diketahui agar sistem trading bisa digunakan dengan baik:

1. Uji sistem tersebut dengan backtest (ditest pada kondisi pasar yang telah lewat) dan atau forward test (ditest pada kondisi pasar sekarang dalam akun demo), dan lihat persentase profitnya. Kalau persentase profit kurang dari 50% benahi lagi sistem tersebut.
2. Buat rencana trading yang jelas, lengkap dengan kriteria untuk entry dan exit, resiko per trade dan risk/reward ratio.
3. Jalankan rencana trading tersebut dengan disiplin, dan kendalikan emosi sewaktu trading. Rencana dan proses dalam trading seharusnya tidak dipengaruhi oleh emosi.
4. Buat jurnal trading untuk evaluasi. Benahi mana yang kurang dan tingkatkan persentase keuntungannya.

Dalam hal money management, agar dalam jangka panjang hasil trading profitable, Anda harus menentukan risk/reward ratio pada setiap trade lebih tinggi dari 1:1.
Jika sistem trading Anda profitable, maka angka harapan profitnya tinggi, yaitu kemungkinan besar hasil trading Anda secara keseluruhan akan profit.

M Singgih   28 Nov 2020

@ Yudhayana:

Setahu saya broker tidak melarang trader menjual program (EA) yang berisi sistem trading ataupun strategi trading.

 

M Singgih   14 Dec 2020

Mungkin yang dimaksud itu risikonya untuk tradernya pak setelah menjual sistem trading. Saya juga kepikiran seperti itu, misalnya sudah punya strategi ya ciamik, nah dibuatin ebooknya..terus dijual di forum, atau komunitas..

Apakah yang saya lakukan ini berpotensi melanggar hukum? Kan forex di Indo kek dipandang negatif gitu. makasih

Agus   14 Dec 2020

@ Agus:

Menurut kami tidak melanggar hukum selama tidak melakukan penipuan, atau ebook yang Anda jual bukan merupakan contekan. Di komunitas trading setahu kami banyak yang menjual EA, indikator dan juga jasa pembuatan EA.
Mungkin ada yang menganggap trading forex negatif, tetapi banyak broker lokal (yang dianggap legal) yang juga banyak tradernya. Mereka juga ada yang butuh EA, indikator atau mungkin juga buku pengetahuan tentang trading.

 

M Singgih   14 Dec 2020

@ Bimbim:

Anda bisa saja mengcopy strategi trader lain dalam jangka panjang, tetapi pastikan bahwa master yang strateginya Anda copy kinerja (performance)-nya bagus. Artinya master tersebut bisa menghasilkan profit yang konsisten dalam periode waktu tertentu, misal bisa profit sekian persen dalam sebulan.

 

M Singgih   11 Jan 2021

Berarti untuk melakukan semua proses tersebut membutuhkan waktu yang lama ya pak?

Dan untuk menguji tahap 1-4, itu lebih baik diuji menggunakan akun rill dengan modal kecil atau cukup dengan akun demo saja pak?

Adi Santoso   12 Jan 2021

@ Adi Santoso:

- Mengenai waktu yang dibutuhkan untuk proses pengujian ituy relatif, untuk proses backtest tidak membutuhkan waktu lama karena hasilnya bisa langsung diketahui, tetapi untuk forward test memang lebih lama.
- Untuk menguji secara forward test, biasanya dengan akun demo, tetapi jika ingin dengan akun riil juga tidak masalah.

 

M Singgih   13 Jan 2021

Apakah strategi trading itu, terus relevan untuk jangka panjang, maksud saya untuk jangka waktu 10 tahun misalnya. Apakah startegi tsb masih bisa dipakai pak?

Jabrix   19 Feb 2021

@ Jabrix:

Tidak. Sistem trading yang terdiri dari metode entry dan exit, strategi entry dan money management seharusnya dievaluasi dari waktu ke waktu. Jika persentase profitnya sudah kurang dari 50%, maka harus dibenahi lagi sistem tersebut.

Caranya adalah dengan menguji sistem tersebut dengan backtest (ditest pada kondisi pasar yang telah lewat) dan atau forward test (ditest pada kondisi pasar sekarang dalam account demo), dan lihat persentase profitnya.

 

M Singgih   20 Feb 2021

Waow...mantul banget responnya....

Tapi saya mau tanya untuk yg nomer 4, apakah bapak bisa membagikan format jurnal tradingya dan gimana cara evaluasinya pak? 

William   11 Aug 2021

@ William:

Silahkan Anda baca di thread ini. Ada contoh jurnal dari para trader.

 

M Singgih   11 Aug 2021

@Lydia Dewi:

Pertama, untuk pernyataan kakak mengenai banyak trader yang loss karena strategi yang dipakai itu-itu saja bisa dibilang benar. Namun untuk sedikit meluruskan, bahwa jika ada dua orang trader sama-sama menggunakan strategi yang sudah teruji Profitable maka belum tentu dua-duanya juga akan mendapatkan keuntungan. Banyak sekali faktor yang berpengaruh di sana seperti, tingkat disiplin orang tersebut, Money Management yang digunakan, serta faktor-faktor teknis ataupun non-teknis lainnya. Jadi tidak bisa benar-benar disalahkan strategi yang digunakan.

Mengenai proses pembuatan sebuah strategi baru sebenarnya prosesnya simple. Kakak tinggal mengamati pergerakan market hingga menemukan sebuah pola yang terus menerus berulang dari waktu ke waktu. Pola-pola ini sendiri bisa muncul dari baik dari sisi visual harga, perhitungan matematis, bahkan hal-hal diluar market seperti kondisi market, gejala alam, dan lain sebagainya. Beberapa contoh di luar market itu bisa coba kakak baca di artikel kami tentang strategi paling aneh berikut.

Jika sudah menemukan pola berulang tersebut, kakak tinggal melakukan pengujian secara bertahap untuk melihat performa yang dihasilkan strategi pada market masa lampau dan masa kini. Contoh yang paling Simple yang sering digunakan saat ini adalah Breakout harga baik itu dari Ranging Price ataupun Moving Average.

breakout-1

Namun untuk bisa sampai ke tahap tersebut, tentu kakak harus belajar dari dasar terlebih dahulu mengenai pola pergerakan market itu. Ini juga termasuk belajar strategi-strategi yang sudah ada saat ini dari yang paling Simple hingga Advance. Sambil belajar dan mencari ini, kakak juga bisa coba menggunakan dan mempraktekkan hal yang sudah dipelajari tersebut. Seringnya, strategi-strategi yang kakak temukan saat ini bisa tercipta dari interaksi dan pengembangan strategi-strategi yang sudah ada sejak dulu. Jadi mungkin kakak bisa coba menemukan pola atau interaksi baru antara indikator-indikator yang bisa menghasilkan keuntungan daripada harus mencoba menemukan cara baru. Contohnya pada strategi yang memanfaatkan MA dan ADX berikut.

Nur Salim   23 Jan 2022

@Berry Putra: Ada beberapa strategi trading yang akuran dan menguntungkan yang bisa Anda gunakan dalam trading.

1. Price action trading

2. BBMA

3. Divergence trading

Untuk lebih detail mengenai ketiga strategi di atas, Anda bisa search pada website ini atau pada mesin pencarian. Sudah banyak artikel yang membahas ketiga strategi tersebut.

Kiki R   13 May 2022

strategi trading apa saja yang memiliki akurasi tinggi dan menguntungkan?

Berry Putra   12 May 2022

Saya pekerja kantoran full time, baru pulang ke rumah sekitar jam 6 sore. Ingin trading forex untuk pemasukan tambahan. Kira2 gaya trading yang paling sesuai buat saya bagaimana ya? Mohon tipsnya tq.

Anwar Badrus   6 May 2022

Jika anda cuma punya waktu saat pulang kerja, maka bisa mencoba swing trading. Metode ini tidak menuntut Anda untuk terus terpaku di depan layar.

Swing trading bisa dilakukan untuk trader jangka menengah. Kunci dari swing trading terletak pada analisa trend, agar Anda tahu kapan masuk dan keluar pasar yang tepat.

Untuk menjadi swing trader, bisa memanfaatkan indikator Fibonacci retracement, garis trend, dan pivot point.

Jika tidak suka memakai indikator, bisa menentukan titik entry dan exit dengan melihat level Support dan Resistance. Silakan baca artikel berikut untuk referensi:

Swing Trading, Strategi Forex Ideal Untuk Profit Maksimal

Ananta   1 Jun 2022

Halo para master, saya masih pemula, dan sudah 2 th belajar forex, tetapi loss terus mungkin saya depositnya terlalu rendah kali ya? hanya 10$ , kira kira berapa dana yang dibutuhkan untuk bermain forex dan supaya bisa menahan floating bila saya memasang di 0.01 x 5 x entry ( saya pakai teknik martingale ).

Saya sekarang sedang menguji teknik gabungan yang saya pakai di akun demo, yang saya pakai fibonacci retracement, level support n resistance, dan martingale, TF 4H , dan tidak lupa saya menerapkan money management juga, dan cenderung saya lebih tertarik menjadi scalper, mohon saran dari para master , salam sukses.

Fregian   27 Jun 2019

Saya tahu strategi hedging dan locking. Adakah strategi yg lain yg efektif di pasar forex?

Hani   12 Mar 2019

Para suhu, mohon inspirasinya untuk menampilkan strategi trading yg dipakai suhu. Mungkin bisa di screen shoot tampilan layar MT4/MT5 yg suhu pakai. 


Saya mau lihat indikator dan tools apa saja yang anda pakai. Makasih banyak suhu sudah berbagi.

Khobiburahman   20 Mar 2019

gw baru belajar forex 3 bulan belakangan ini setelah habis dana di invest robot. Sekarang masih baca-baca artikel dan ikut analisa dari strategi orang. Untuk bisa buat strategi sendiri bagaimana caranya? Apa emang harus pake strategi-strategi yang sudah ada? Logika gw, kalau trader banyak yg loss karena strategi yg dipake itu2 aja, kenapa ga bikin strategi atau indikator baru aja?

Lydia Dewi   23 Jan 2022

Mencopy strategi orang apakah tidak baik untuk jangka panjang? Soalnya saya punya mastah, kalau trading ngikutin dia rata2 profit..tapi kalau saya buat sendiri strateginya, malah loss...

Bimbim   8 Jan 2021

Saya dihadapkan pada dilema, saya ingin menjadi full time trader namun di lain sisi saat ini saya masih sangat bergantung pada signal dari analis lain. Jujur jika sang analisa tidak memposting analisanya, saya merasa tidak pede. Sudah pernah membuat analisa sendiri, namun masih belum pede memakainya. Bagaimana cara meningkatkan kepercayaan terhadap analisa / strategi trading yang kita buat sendiri.

Adi Santoso   25 Nov 2020

Apakah menjual strategi trading buatan kita sendiri diperbolehkan oleh broker?

Yudhayana   11 Dec 2020

Bagaimana cara mengetahui strategi trading kita sudah siap pakai uang real?

Sekarang masih uji coba di akun demo selama seminggu profit2 aja sih, ngk tahu di akun real gimana nanti.

Efraim   22 Jun 2022

@Efraim: Bagaimana cara mengetahui strategi trading kita sudah siap pakai uang real?

Cara mengetahuinya adalah dengan menguji performa trading Anda selama 3 bulan pada akun demo. Gunakan cara yang sama selama ini ANda gunakan saat trading akun demo.

Kalau selama 3 bulan ini performa trading Anda profitable dan konsisten, maka silakan Anda masuk ke akun real.

Kuncinya trading Anda harus profitable dan konsisten.

Kiki R   23 Jun 2022

Master setelah saya belajar forex dan mencoba trading. Saya menemukan sistem trading yg kadang profit,kadang loss. Sudah berputar-putar dengan bermacam-macam indikator tetap saja profit loss juga. Ajarin dong Master sistem trading yg punya winrate 60% ke atas,biar ga loss loss aja?

Tidak perlu sistem trading level dewa yg sudah Master miliki,Master kan punya sistem trading cadangan yg hanya berhasil 60% ajarin dong Master?

Akbar   29 Jun 2022

@Akbar: Pertama, pada dasarnya profit dan loss dalam trading adalah hal yang wajar. Banyak trader yang punya winrate 50% tetapi masih profitable karena risk/reward (RR)-nya 1:2 atau lebih.

Kedua, saya tidak punya sistem trading level dewa, sistem trading saya punya kelebihan dan kekurangan. Dengan winrate 65% dan RR 1:2, bagi saya itu sudah lebih dari cukup.

Performa trading ini saya dapatkan setelah meriset dengan jurnal selama berbulan-bulan. Setiap kesalahan dievaluasi dan mencari solusinya akhirnya semakin lama eksekusi semakin bagus.

Saya trading menggunakan metode supply and demand. Timing entry adalah yang paling sulit, saya meriset lebih dari 6 bulan. Banyak sekali kesalahan yang saya buat dan mencari jawaban dari kesalahan tersebut.

Timing ini tidak bisa diajarkan seperti template chart pattern atau pola candlestick, karena bukan pola melainkan mengikuti gelombang market. Saya pribadi juga sedang tidak ingin mengajar karena mengajar hal ini membutuhkan waktu berbulan-bulan.

Oleh karena itu, saya menyarankan lebih baik Anda mengikuti course intensif yang mengajarkan Anda sampai ke timing entry.

Kiki R   30 Jun 2022

@ Berry Putra:   

Tujuan dari trading adalah menghasilkan profit yang konsisten dalam periode waktu tertentu. Untuk itu, trader harus mempunyai sistem trading yang profitable. Sistem trading terdiri dari metode entry dan exit, strategi entry dan money management.

Jadi strategi adalah bagian dari sistem trading secara keseluruhan. Hanya mengandalkan strategi saja, tanpa memperhatikan money management, hasil trading Anda belum tentu profitable. Dalam hal ini strategi yang dimaksud adalah strategi untuk entry, sedangkan untuk exit adalah berdasarkan pada money management yaitu risk/reward ratio.

Strategi entry adalah cara yang Anda gunakan untuk entry.
Strategi entry yang biasa digunakan trader adalah strategi breakout, dan juga strategi buy the dip / sell the rally. Keduanya sama-sama bisa profitable, asalkan dikombinasikan dengan metode entry dan money management dalam bentuk sistem trading.

Strategi mana yang Anda pilih tentunya tergantung dari keinginan dan kecocokan Anda, dan sebaiknya disesuaikan dengan type kepribadian Anda. Misal jika Anda cenderung agresif maka sebaiknya memilih strategi breakout, bukan strategi buy the dip sell the rally.

Sedangkan metode entry dan exit yang umum adalah kombinasi antara price action dan indikator. Misal terjadi bullish engulfing dan pada saat yang bersamaan kurva indikator MACD diatas kurva sinyal, maka bisa entry dengan open buy, dsb.

Untuk pengaturan money management terdiri dari risk management dan risk/reward ratio setiap kali entry. Tentukan risiko per trade dengan menggunakan stop loss (SL). Agar dalam jangka panjang hasil trading Anda bisa profit Anda harus menentukan risk/reward ratio pada setiap trade lebih tinggi dari 1:1. Yang perlu diketahui agar sistem trading bisa digunakan dengan baik:

  • Uji sistem tersebut dengan backtest (ditest pada kondisi pasar yang telah lewat) dan atau forward test (ditest pada kondisi pasar sekarang dalam account demo), dan lihat persentase profitnya. Kalau persentase profit kurang dari 50% benahi lagi sistem tersebut.
  • Buat rencana trading yang jelas, lengkap dengan kriteria untuk entry dan exit, resiko per trade dan risk/reward ratio.
  • Jalankan rencana trading tersebut dengan disiplin, dan kendalikan emosi sewaktu trading. Rencana dan proses dalam trading seharusnya tidak dipengaruhi oleh emosi.
  • Buat jurnal trading untuk evaluasi. Benahi mana yang kurang dan tingkatkan persentase keuntungannya.
M Singgih   4 Oct 2023

Efraim:

Sebaiknya baru pindah ke real kalau:

  • Profit akun demo itu didapat dengan jumlah modal virtual yang sama dengan rencana modal awal km. Kalau profit dengan modal uang virtual ribuan dolar, itu gampang. Tapi profit dengan modal uang cuma ratusan dolar? belum tentu bisa.
  • Sudah punya strategi trading yang terbukti ampuh. Buktinya dari mana? Lihat berapa besar win rate kamu. Contohnya nih, km trading 100x dengan strategi itu. Kalau 60x kalah, 40x menang, berarti win rate km cuma 40%. Berani nggak, pindah real dengan sistem yang cuma menang 40 kali doang dari 100 kali trading?
  • Sudah pernah MC di akun demo. Daripada ntar jantungan gara-gara kena MC di akun real, lebih baik berpengalaman MC di akun demo dulu.
Sofiyan   6 Oct 2023

@ Akbar:  

Tujuan dari trading adalah menghasilkan profit yang konsisten dalam periode waktu tertentu. Bukan berarti setiap trade harus profit, tetapi dilihat setelah sekian kali trade dalam periode waktu tertentu. Misal setelah sebulan trading bagaimana hasilnya secara keseluruhan.

Hasil trading secara keseluruhan diukur dengan persentase profit atau win rate. Misal setelah sebulan trading persentase profitnya 60%. Yang dianggap profitable adalah jika persentase profitnya lebih dari 50%.

Untuk itu, trader harus mempunyai sistem trading yang profitable. Sistem trading terdiri dari metode entry dan exit, strategi entry dan money management.

Strategi entry adalah cara yang Anda gunakan untuk entry. Strategi entry yang biasa digunakan trader adalah strategi breakout, dan juga strategi buy the dip / sell the rally. Sedangkan untuk exit adalah berdasarkan pada money management yaitu risk/reward ratio. ). Agar dalam jangka panjang hasil trading Anda bisa profit, Anda harus menentukan risk/reward ratio pada setiap trade lebih tinggi dari 1:1, misal 1:1.5 atau 1:2 atau kalau memungkinkan 1:3.

Yang perlu diketahui agar sistem trading bisa digunakan dengan baik:

1. Uji sistem tersebut dengan backtest (ditest pada kondisi pasar yang telah lewat) dan atau forward test (ditest pada kondisi pasar sekarang dalam account demo), dan lihat persentase profitnya. Kalau persentase profit kurang dari 50% benahi lagi sistem tersebut.

2. Buat rencana trading yang jelas, lengkap dengan kriteria untuk entry dan exit, resiko per trade dan risk/reward ratio.

3. Jalankan rencana trading tersebut dengan disiplin, dan kendalikan emosi sewaktu trading. Rencana dan proses dalam trading seharusnya tidak dipengaruhi oleh emosi.

4. Buat jurnal trading untuk evaluasi. Benahi mana yang kurang dan tingkatkan persentase keuntungannya.

Btw, sistem trading level dewa itu tidak ada.

 

M Singgih   6 Oct 2023
 Sodya |  29 Mar 2021

Siang pak, mohon izin bertanya bagaimana cara menentukan open posisi pada gold hari ini?

Lihat Reply [3]

@ Sodya:



Setelah pola falling wedge tidak terkonfirmasi, dari penunjukan indikator moving average, parabolic SAR, Bollinger Bands, ADX, MACD dan RSI, maka untuk jangka menengah panjang masih cenderung bearish, atau masih sell.

M Singgih   31 Mar 2021

Pak titik-titik itu indikator apa ya? Dan fungsinya buat apa?

Sitompul   9 Apr 2021

@ Sitompul:

Itu indikator parabolic SAR, yang menunjukkan arah trend pergerakan harga. Jika titik indikator parabolic SAR berada di bawah candlestick maka arah trend pergerakan harga sedang naik, dan jika titik indikator parabolic SAR berada di atas candlestick maka arah trend pergerakan harga sedang turun.

M Singgih   11 Apr 2021
 

Komentar @inbizia

Fortuner888: Paham, paham. Jadi, yang loe lihat ini sebenernya ada kaitannya sama pola candlestick dan bagaimana loe bisa ngambil keputusan trading berdasarkan pola itu. Kalau diliat dari contohnya yang loe sebutin, tampaknya itu adalah contoh dari pola "Three Inside Up" yang merupakan jenis pola pembalikan bullish.

Jadi, di sini, ketika loe lihat tiga candlestick bullish pertama dengan ekor yang pendek, ini bisa ngindikasiin perubahan arah dari downtrend ke uptrend. Terus, si candlestick keempat itu bearish, tapi dia nggak nembus bawah dari candlestick ketiga, yang artinya ada kemungkinan harga nggak akan turun lebih jauh dan ada potensi buat balik naik lagi. Lalu, candle kelima yang bullish menunjukkan bahwa uptrend mungkin lagi kebangkitan.

Tapi ini nggak selalu berlaku, sih. Pola candlestick itu kayak petunjuk buat analisis loe, tapi nggak bisa jadi patokan pasti buat masukin order di satu candle tertentu. Nggak semua pola bakal selalu berhasil atau memberi sinyal yang bener, karena faktor lain juga bisa mempengaruhi pergerakan harga, kayak berita ekonomi atau peristiwa global.

Buat cara lainnya, loe bisa pakai konfirmasi dari indikator lain, misalnya moving average atau RSI. Ini bisa bantu loe dapetin gambaran yang lebih lengkap sebelum loe putusin buat entry.

Baca Juga: 3 Cara Menghindari Kesalahan Entry Trading

 Sabarianto |  25 Aug 2023
Halaman: Cara Mengenali Pola Three White Soldiers Ala Broker Hsb

Heru: Bantu jawab yeee! Kyknya sihh yg gue baca dari penjelasan elo yaa, sepertinya elo ibarat salah entry ato entry di waktu ga tepat gan. Misalkan gini, dalam grafik harga, ambil contoh trading dngn situasi bullish. Nah tiap kali bullish itu pergerakannya ga selalu naik terus, bakal ada koreksi kemudian naik. Dan di titik tertentu terkadang koreksi harganya bsa jadi pembalikan harga. Dan mngkn yaa agan sndiri entry diwaktu yg kyk gitu dmana harga udah overbought ato jenuh beli, ato udah ngecapai harga titik tertinggi.

Cara ngatasinnya sihh klu gue sndiri pake Stochastic dmana di grafik stochastic kita ngeliat apakah dua garis saling bersilangan trus nembus ke diatas angka 80 ga. KLu misalkan iyaa, berarti itu petanda dari overbought dmana harga kyknya udah ngecapai titik tertinggi. Off course kita jngn lagi entry dngn posisi buy tetapi kita ngeliat lagi di grafik chart apakah ada sinyal lain yg jadi pertanda harga akan turun shngga mngkn kita lbh fokus ke posisi sell. Contoh, liat grafik dibawah ini :

Cara Deteksi Peluang Trading Dengan Trendline Ala

Baca Juga: Cara Membaca Indikator Stochastic Menurut 3 Macam Fungsinya

 Dion |  28 Aug 2023
Halaman: Cara Deteksi Peluang Trading Dengan Trendline Ala Mifx

Salam, saya bantu menjelaskan ya... Saya menekankan kalo MA bukan berarti banyak false signal. Moving Average memiliki beebrapa jenis, seperti SMA. SMA kurang sensitif terhadap perubahan harga. Pada awalnya, dimana hanya terdapat SMA , ternyata banyak trader mengeluhkan tentang sinyal yang lambat dari SMA dan menginginkan SMA yang lebih sensitif terhadap perubahan harga.

Maka diciptakanlah EMA dan WMA dengan pembobotan yang berbeda sehingga lebih sensitif terhadap perubahan harga. Dengan kata lain, EMA dan WMA memberikan sinyal yang lebih banyak daripada SMA. Namun, kekurangan EMA dan WMA adalah muncul lebih banyak sinyal palsu (false signal) dibandingkan SMA.

Sinyal palsu atau biasa disebut fake signal adalah kondisi di mana harga gagal menembus level tertinggi atau level terendah (false breakout) di Mother Bar setelah pola Inside Bar terbentuk. Akibatnya, harga berbalik arah karena adanya perubahan sentimen pasar atau reaksi pada berita-berita tertentu. Contoh pada marte 2010, Saat itu, harga EUR/USD bergerak bearish, tetapi tiba-tiba berubah bullish akibat penyataan Presiden ECB.

Mengenai false signal, semua jenis MA baik itu SMA, EMA ataupun WMA bisa menimbulkan false signal karena MA didasarkan atas perhitungan matematika, yaitu harga rata-rata dalam periode tertentu, sehingga harga bergerak dulu baru nilai rata-ratanya keluar. Dengan demikian indikator jenis MA ini termasuk indikator yang lagging atau selalu terlambat dalam merespon pergerakan harga. Semua lagging indicator bisa menghasilkan false signal.

Baca Juga: Cara Mengenali Sinyal Palsu Dengan Inside Bar

 Genta |  22 Aug 2023
Halaman: Cara Mencari Peluang Entry Dengan Moving Average Versi Mifx

Sedikit menambahkan, sinyal yang terbentuk dari candlestick pada chart maka jawabnya adalah Anda harus konfirmasikan sinyal tsb dengan indikator teknikal. Jika memang konform (terkonfirmasi), maka sinyal tsb adalah valid dan bulan fake signal atau false signal.

Tapi beda lagi jiga anda membukan akun denga mengcopy salah satu provider dalam broker, sinyal yang false dari provider, mungkin saya tidak bisa memberikan solusi.

Pola sinyal palsu dibedakan menjadi dua, yaitu pola bearish dan bullish. Keduanya terdiri dari satu atau lebih Pin Bar yang menunjukkan false breakout. Jadi, candle pertama akan menunjukkan harga yang menembus level tertinggi atau terendah di Mother Bar, sementara candle kedua bergerak berlawanan dengan candle pertama.

Terkadang fake signal tidak hanya terdiri atas satu Inside Bar; bisa juga 2, 3, atau bahkan lebih. Untuk itu, Anda harus jeli membaca keadaan sebelum menentukan arah pergerakan harga selanjutnya. Ini merupakan salah satu kunci sukses yang perlu diperhatikan jika Anda ingin mulai mendapatkan keuntungan di pasar forex.

Baca Juga: Cara Mengenali Sinyal Palsu Dengan Inside Bar

 Fahri |  24 Aug 2023
Halaman: Cara Mencari Peluang Entry Dengan Moving Average Versi Mifx

sinyal yang terbentuk dari candlestick pada chart maka jawabnya adalah Anda harus konfirmasikan sinyal tsb dengan indikator teknikal. Jika memang konform (terkonfirmasi), maka sinyal tsb adalah valid dan bulan fake signal atau false signal.
Tapi beda lagi jiga anda membukan akun denga mengcopy salah satu provider dalam broker, sinyal yang false dari provider, mungkin saya tidak bisa memberikan solusi.
Pola sinyal palsu dibedakan menjadi dua, yaitu pola bearish dan bullish. Keduanya terdiri dari satu atau lebih Pin Bar yang menunjukkan false breakout. Jadi, candle pertama akan menunjukkan harga yang menembus level tertinggi atau terendah di Mother Bar, sementara candle kedua bergerak berlawanan dengan candle pertama.


Terkadang fake signal tidak hanya terdiri atas satu Inside Bar; bisa juga 2, 3, atau bahkan lebih. Untuk itu, Anda harus jeli membaca keadaan sebelum menentukan arah pergerakan harga selanjutnya. Ini merupakan salah satu kunci sukses yang perlu diperhatikan jika Anda ingin mulai mendapatkan keuntungan di pasar forex.

Mengenai false signal, semua jenis MA baik itu SMA, EMA ataupun WMA bisa menimbulkan false signal karena MA didasarkan atas perhitungan matematika, yaitu harga rata-rata dalam periode tertentu, sehingga harga bergerak dulu baru nilai rata-ratanya keluar. Dengan demikian indikator jenis MA ini termasuk indikator yang lagging atau selalu terlambat dalam merespon pergerakan harga. Semua lagging indicator bisa menghasilkan false signal.

 Gallileo |  25 Sep 2023
Halaman: Kiat Sukses Memahami Breakout Ala Broker Finex

Emma: Bantu jawab ya! Pola-pola candlestick, termasuk Three White Soldiers, adalah alat bantu yang berguna dalam analisis teknikal, tetapi penting untuk diingat bahwa tidak ada indikator atau pola yang benar-benar dapat memprediksi pergerakan harga dengan kepastian.

Dalam situasi seperti yang Anda deskripsikan, di mana tiga candle bullish Three White Soldiers telah terbentuk, namun candle berikutnya malah berbalik dan menjadi bearish, ini adalah salah satu contoh di mana pola candlestick tidak selalu akurat. Untuk mengelola risiko dalam situasi seperti ini, beberapa tindakan yang dapat diambil dan mungkin yang paling bisa Anda gunakan adalah stop-loss karena stop loss yang tepat posisinya saat membuka perdagangan akan membantu melindungi modal Anda. Ada juga cara lain seperti memakai sinyal trading sebagai acuan, ada juga yang menggunakan pemahaman sentimen pasar dan sebagainya. Tetapi yang paling dasar adalah selalu gunakan stop loss!

 Areka |  23 Oct 2023
Halaman: Cara Mengenali Pola Three White Soldiers Ala Broker Hsb

Kamus Forex

Swing Trading

Strategi trading yang menargetkan keuntungan semaksimal mungkin, dan dilakukan dengan menempatkan posisi Buy atau Sell pada titik pembalikan harga.

Bearish

Merupakan lawan kata dari Bullish. Menunjukkan pelemahan harga secara terus menerus selama periode waktu tertentu. Dalam forex, pasar Bearish disebut juga Downtrend dan seringkali disimpulkan sebagai sinyal Sell.

Platform Trading

Fasilitas trading yang memungkinkan trader mengatur dan mengeksekusi order secara real-time di pasar forex. Platform trading biasanya dipasang sebagai aplikasi di PC atau Smartphone, bisa pula dibuka sebagai halaman web di browser. Fasilitas ini wajib disediakan broker forex untuk para tradernya. Selain memiliki fitur untuk mengatur dan memasang order, platform juga umum dilengkapi dengan chart harga real-time dan berbagai tool analisa.

Contoh platform yang umum ditawarkan adalah MetaTrader (dari MetaQuotes), cTrader (dari SpotWare), dan jenis platform yang dikembangkan sendiri oleh broker (proprietary).

Quantitative Trading

Strategi trading yang bergantung pada perhitungan matematis untuk mendeteksi peluang trading. Fokus Quantitative Trading biasnaya tertuju pada Harga dan Volume. Termasuk dalam jenis strategi ini adalah High-Frequency Trading dan Algorithmic Trading yang sering diaplikasikan oleh institusi finansial dan lembaga Hedge Fund.

Sinyal Trading

Update analisa trading yang memberikan saran untuk membuka posisi trading (buy/sell) pada harga dan jangka waktu tertentu. Sinyal trading biasanya ditawarkan oleh broker atau analis forex, baik secara berbayar maupun gratis.

Day Trading

Strategi yang dilakukan trader dengan membuka dan menutup posisi trading dalam hari yang sama, sehingga kepastian Loss/Profit dapat diketahui segera.

Accomodation Trading

Termasuk aktivitas trading ilegal karena satu pedagang mengakomodasi yang lain dengan memasukkan order pada harga yang tidak kompetitif.

Carry Trade, Carry Trading

Strategi trading yang lebih memanfaatkan selisih suku bunga antara dua mata uang yang diperdagangkan, daripada perubahan nilai tukar.

Bullish

Merupakan lawan kata dari Bearish. Menunjukkan penguatan harga secara terus menerus selama periode waktu tertentu. Dalam forex, pasar Bullish disebut juga Uptrend dan seringkali disimpulkan sebagai sinyal Buy.

Overtrading, Over Trading, Overtrade

Melakukan trading secara berlebihan, baik dengan membuka satu posisi trading dalam jumlah lot besar, atau membuka terlalu banyak posisi dalam satu waktu. Disebabkan oleh emosi trading yang kurang stabil, overtrading disebabkan oleh salah satu atau kedua skenario berikut:

  1. Serakah mengejar profit.
  2. Bernafsu mengganti kerugian dari posisi loss.

Kirim Komentar Baru