Seorang trader bisa dikategorikan menjadi 3 level berdasarkan skill-nya: pemula, menengah (intermediate), dan profesional. Bagaimana cara trader intermediate bisa naik ke level profesional?
Setelah naik dari level pemula, Anda belum bisa dikatakan sebagai trader profesional. Trader profesional adalah mereka yang termasuk dalam level Unconscious Competence secara psikologis, yaitu mereka yang sudah menguasai semua hal tentang trading, tahu ke mana arah pasar, dan bisa "dancing with the market". Sebelum mencapai semua itu, Anda harus melalui satu fase yang disebut trader intermediate.
Jika sudah naik level ke intermediate, ada beberapa hal yang harus Anda lakukan untuk mencapai level profesional, antara lain:
- Belajar lagi sebanyak-banyaknya
- Belajar dari mentor trading
- Berpartisipasi dalam social trading
- Berlangganan sinyal trading
- Pertimbangkan ganti broker
- Jangan menyerah
Apakah list di atas tampak biasa saja dan tidak ada yang spesial? Jangan salah, keenam cara di atas dampaknya akan luar biasa. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
1. Belajar Trading Lebih Banyak Lagi
Naik dari level pemula bukan berarti Anda boleh berhenti belajar trading. Masih ada banyak celah yang harus Anda isi. Misalnya, belajar manajemen risiko, strategi trading, psikologi trading, analisis trading, dan sebagainya. Cobalah untuk membaca buku-buku trading yang belum Anda baca. Saat ini, banyak e-book forex gratis yang bisa Anda unduh dengan mudah.
Selain itu, Anda juga bisa belajar dari trader-trader lain yang tergabung dalam komunitas forex. Jika Anda belum join, Anda bisa mencari-cari komunitas daring yang aktif di Facebook, Twitter, atau Telegram. Bergabung dengan komunitas forex bisa membantu Anda untuk memperluas pengetahuan tentang trading.
Biasanya, trader-trader di komunitas juga sering membagikan tips open posisi sesuai strategi mereka. Hal tersebut tentu bisa menambah wawasan Anda secara cuma-cuma.
2. Berguru dengan Mentor Trading
Belajar dari ahlinya langsung juga bisa Anda lakukan setelah naik ke level intermediate. Ya, mentor trading adalah ahli atau pakar trading yang bisa mengajari Anda secara langsung tentang hal-hal yang harus dilakukan saat trading. Biasanya, kursus dilakukan secara tatap muka sehingga Anda bisa trading sendiri di bawah pengawasan mentor.
Saat Anda melakukan kesalahan atau tidak tahu harus melakukan apa saat ada kendala, mentor trading akan langsung membantu dan menunjukkan cara yang benar saat itu juga.
Namun, Anda harus waspada dengan penipuan mentor trading yang merajalela saat ini. Menemukan mentor trading memang cukup mudah. Anda juga bisa mendapatkannya secara online melalui media sosial. Namun, tidak semuanya benar-benar legal.
Jika Anda tertarik ikut kursus dengan mentor trading, pastikan Anda memilih mentor yang tepat, legal, dan tepercaya. Caranya, selalu telusuri track record mentor tersebut, kenali ciri-ciri penipuan mentor, dan jelajahi review dari sumber tepercaya. Anda juga bisa mencari-cari informasi dari trader lain atau kenalan Anda yang menggunakan jasa mentor trading.
Satu hal penting lagi, biaya kursus pada mentor tidaklah sedikit. Mungkin ada beberapa yang menawarkan kursus gratis, tetapi sangat jarang. Pasalnya, mentor trading sekaligus menawarkan fasilitas yang lengkap agar Anda bisa belajar dengan optimal.
Maka dari itu, jangan kaget jika ada jasa mentor trading yang biayanya mencapai jutaan rupiah. Jika biayanya mahal dan mentor tersebut punya track record bagus, maka akan sangat worth to try.
3. Berpartisipasi dalam Social Trading
Dengan social trading, Anda bisa belajar dari trader forex yang lebih berpengalaman dengan mengamati strategi, analisis pasar, dan keputusan trading yang diambil oleh mereka. Anda juga bisa berinteraksi dengan trader lain melalui fitur-fitur mirip media sosial seperti komentar, pesan langsung, atau forum diskusi, sehingga Anda bisa bertukar informasi dan ide mengenai pasar forex.
Keunggulan utama social trading adalah memungkinkan trader intermediate untuk memanfaatkan keahlian trader forex yang lebih berpengalaman tanpa harus memiliki pengetahuan mendalam tentang analisis pasar atau strategi trading yang kompleks.
Untuk beberapa waktu, Anda bisa meniru trader-trader pro terlebih dahulu sembari mengembangkan skill. Lama-kelamaan, Anda akan bisa trading sendiri dengan baik.
Namun, mengikuti trader lain untuk ditiru artinya Anda harus memilih seseorang yang memang tepat. Faktor-faktor seperti konsistensi kinerja, pengelolaan risiko, strategi trading, dan faktor fundamental lainnya perlu dipertimbangkan sebelum mengikuti trader tertentu.
Untuk menikmati layanan ini, Anda harus memilih broker yang memang menyediakan social trading untuk para kliennya. Anda bisa cek broker-broker tersebut di situs review broker.
Baca Juga:Top Forex Brokers for Copy Trading
4. Berlangganan Sinyal Trading
Konsep sinyal trading sebenarnya 11 12 dengan social trading. Sinyal trading atau trading signal adalah rekomendasi yang digunakan untuk trading di pasar forex. Sederhananya, sinyal ini memberikan petunjuk pada Anda tentang kapan harus buy, sell, stop loss, atau take profit pair forex tertentu berdasarkan analisis pasar dan strategi yang telah dikembangkan.
Sinyal trading forex dapat diberikan oleh individu atau tim analis forex yang menggunakan berbagai metode dan alat analisis. Misalnya, dengan analisis teknikal, analisis fundamental, atau kombinasi keduanya. Mereka melakukan analisis terhadap data pasar, price pattern, indikator teknis, berita ekonomi, dan faktor-faktor lainnya untuk mengidentifikasi peluang trading yang potensial.
Sinyal trading dapat disampaikan dalam berbagai format, termasuk melalui pesan teks, email, platform perdagangan, atau langsung di platform social trading. Namun, penggunaan sinyal trading ini tidak pernah 100 persen akurat.
Jadi, sebaiknya Anda tidak menjadikan sinyal sebagai satu-satunya acuan. Penting juga untuk diingat, sinyal trading bisa menjadi kedok bagi para penipu, sama seperti penipuan mentor trading.
5. Pertimbangkan Ganti Broker
Saat Anda merasa tidak ada yang salah dengan sistem trading, ada kemungkinan bahwa masalahnya terletak di broker Anda saat ini. Mungkin, ada masalah pada latensi, instrumen yang ditawarkan, atau bisa juga spread tinggi dan biaya tersembunyi dari broker.
Jika memang seperti itu yang terjadi, Anda sah-sah saja untuk ganti broker. Tidak terpaku pada satu broker saja bisa mendatangkan keuntungan, salah satunya bisa meningkatkan profitabilitas.
Telusuri apa saja yang mungkin menjadi masalah di broker saat ini. Kemudian, cari broker yang menawarkan fasilitas atau layanan yang bisa menjadi solusi untuk masalah tersebut. Jangan lupa untuk cek latar belakang broker secara lengkap di website broker atau review yang mereka dapat secara daring.
Baca Juga:A Complete Guide for Forex Broker Reviews
6. Jangan Menyerah
Tips terakhir, jangan pernah menyerah. Anda sudah berada di tahap ini dengan melewati proses yang tidak instan. Ingatlah saat Anda belajar dasar-dasar forex secara mati-matian. Kenang saat-saat Anda banting tulang demi bisa mengumpulkan modal awal. Semua usaha itu tentu tidak boleh Anda bayar dengan menyerah.
Burnout saat trading memang wajar, tetapi jangan sampai berlarut-larut. Segera bangkit dan mulai dari awal lagi. Lanjutkan latihan Anda, ikuti kursus, temukan mentor terbaik, cari broker lain, evaluasi kelemahan Anda, dan jangan berhenti belajar. Hanya itu yang bisa Anda lakukan agar bisa naik ke level yang jauh lebih tinggi lagi.
Trader Intermediate: Bukan Pemula, Belum Profesional
Sebenarnya, apa patokan bagi seorang trader sehingga ia bisa dikatakan sebagai trader intermediate?
Jika Anda sudah paham dasar-dasar forex, tetapi masih belum bisa mendapatkan profit konsisten, maka Anda termasuk trader intermediate. Golongan trader jenis ini sebenarnya cukup "nanggung" karena sudah tahu ilmu forex, tetapi masih mencari-cari sistem mana yang terbaik untuk trading.
Berikut ini adalah beberapa kriteria trader yang tergolong level intermediate:
- Sudah punya pengalaman trading selama 6 bulan hingga 2 tahun
- Sudah teratur melakukan trading, tetapi Anda belum mencapai hasil yang memuaskan
- Hasil yang Anda peroleh berada di wilayah biasa-biasa saja, impas, atau sedikit menguntungkan
- Memiliki modal trading minimal $1,000
Bagaimana? Apakah Anda sudah tergolong trader intermediate berdasarkan checklist di atas? Jika Anda masih ragu, Anda bisa uji skill trading Anda dengan mengikuti kuis trading ini untuk mengetahui Anda sekarang berada di level mana.
Salah satu kriteria yang membedakan trader intermediate dengan profesional adalah profitabilitasnya. Trader profesional bisa mendapatkan profit secara konsisten, bahkan bisa menggeser nominalnya dari 2 digit menjadi 3 digit.