Jenis Obligasi

Bicara soal keuntungan, hal tersebut sebetulnya tergantung pada strategi trading, serta skill dan pengalaman trader itu sendiri.

Berbagai akun yang dimaksud hanya memberi fitur berbeda saja bagi trader, seperti besaran spread, jumlah transaksi yang bisa dilakukan, serta leverage yang diberikan. Besaran keuntungan yang didapat kembali kepada trader itu sendiri.

Ibarat kata, seorang chef yang memasak dengan peralatan seadanya bisa saja membuat hidangan yang lebih enak ketimbang seseorang yang baru belajar memasak, namun menggunakan peralatan masak mutakhir.

Izin jawab gan, untuk keuntungan tergantung dari trading style.

Asumsikan agan akan menggunakan tipe day trading dimana setiap 1 hari agan membuka sekitar 10 kali order trading.

Kita coba hitung biayanya saja karena Forex tidak bisa memberikan keuntungan pasti tetapi biaya yang dikeluarkan sudah pasti karena berdasarkan jumlah order yang dibuka.

• Akun mini memiliki floating rate 0, asumsikan trading EUR/USD dengan spread dimulai dari 0.3 pips. Karena agan entry trading sebanyak 10 kali dengan size minimum 0.1 lot maka terkena komisi $15 (saya ambil dari website HFX); untuk biayanya = (10 x 0.3) + $15 = $18
• Untuk akun mini klasik memiliki spread tetap dimulai dari 1 pip dimana EUR/USD juga 1 pip. Komisi yang ditetapkan adalah $2/lot. Maka biaya tradingnya adalah (10x1)+$2 = $13
• Untuk akun klasik juga memiliki kondisi trading yang sama dengan akun mini klasik tetapi memiliki leverage yang kecil yaitu 1:50, maka deposit minimum disana adalah $5,000. Untuk biaya juga sama yaitu $13
• Sedangkan untuk akun premium memiliki kondisi trading yang sama dengan akun Mini, tetapi leverage yang kecil, maka deposit juga lebih banyak. Untuk biaya juga adalah $18.

Untuk perhitungan biaya ini adalah biaya keseluruhan dengan dengan perdagangan minimum size 0.1 lot.

Kesimpulannya, untuk biaya trading minimum dengan syarat kondisi trading size 0.1 lot dengan currency pair EUR/USD berkisar $13-$18.

@Andreas, gan untuk akun mini klasik dan mini mengapa bisa memiliki kondisi trading dan biaya yang sama dengan klasik dan premium ya? Kalau dari penjelasan agan kan berarti biaya yang dijelaskan merupakan biaya untuk trading EUR/USD dengan volume perdagangan 0.1 lot dengan buka posisi sebanyak 10 kali. dan ini kan tanpa adanya biaya swap karena day trading.

Untuk keunggulan klasik dan premium apa ya? Mengapa leverage rendah dan kondisi biaya yang dikeluarkan juga sama dengan akun mini dan mini klasik?

Untuk biaya trading yang saya jelaskan itu hanyalah asumsi tanpa pertimbangan minimal deposit, maksimum perdagangan, dan leverage pak.

Jadi perhitungan kasar saja karena kita tau juga kalau mengikuti minimum deposit akun mini dan mini klasik yang cuma $100 ga akan mendapatkan kebebasan untuk melakukan 10 kali trading.

Saya ambil contoh dari perbedaan antara akun mini klasik dan klasik bisa dilihat dari sini :

--------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------

Perbedaannya terlihat jelas di jumlah perdagangan maksimum. Jadi di akun mini klasik ataupun mini memiliki maksimum perdagangan hanya 5 lot sedangkan untuk klasik dan premium memiliki 40 lot perdagangan sekali buka. Makanya minimum desposit juga sangat jauh bedanya.

untuk margin call yang beda 10% serta stop out yang juga 10% memang membuktikan bahwa akun klasik dan premium memiliki kebebasan trading yang lebih terjamin. Untuk akun mini dan mini klasik memiliki margin call 40% dan stop out 10% sehingga dengan deposit $100 maka bila margin tersisa $40 dan bila menyentuh $10 maka otomatis stop out

sedangkan untuk akun klasik dan premium, dengan minimum deposit $5,000 memiliki Margin call 50% dengan stop out 20% maka diperlukan margin ssisa $2,500 untuk margin call serta stop out 20% berarti begitu menyentuhh $1,000 maka akan otomatis stop out.

Terlihat kan perbedaan kebebasan trading antara keempat akun tersebut.

Market order itu adalah jenis order yg defaultnya trader jadi pas ngeklik buy ato sell maka yg akan langsung ke eksekusi disaat itu jg. Jadi misalkan ngeklik 1 maka dpt 1 jga. Jdi intinya yg kyk agan biasa make lahh. Market order ini cocok digunakan saat pasar yg so so ato stabil dan likuiditasnya tinggi, karena harga eksekusi bisa berubah dengan cepat saat kondisi pasar berubah.

Klu pending order ini sesuai namanya lah pending, jadi akan langsung ke buy ato sell saat harga nyentuh harga yg dah diset. Misalkan agan set nya di harga 5, disaat harga udah 5 langsung keeksekusi. Keuntunga make pending order ya, mcm fungsi SL lahh klu misalnya harga udah capai level itu langsung dpt, beda klu yg market order bisa berubah klu pasar lagi fluktuasi tinggi gan.

Additional info aja, klu mau pake order ini di MIFX mobile, caranya jga gampang. Tinggal klik tanda + kemudian klu defaultnya kan market order tuh biasa ada tombol order sekarang. Nah, tinggal aktifin pending order dan akan muncul kotak harga, disetting aja maunya level berapa dan bisa pake expiration date (NB : Expiration date itu di broker lain terkadang ga ada, jdi bisa ketutup otomatis di hari berikutnya ato akan terbuka terus, jadi fitur ini enak buat trader yg ga mau pending order terlaalu lama n teralalu cepat). Klu udah, setting dlu TP dan SL nya abis itu langsung Place Pending Order. Moga bantu yee

Dalam melakukan analisa scera manual, kita sebagai trader biasanya di hadapkan dngn metode multiple timframe dmana kita ngeliat trend secara garis besar di timeframe yg tinggi seperti D1 ato H4, kmudian lanjut ke timeframe lebih rendah utk mencari titik yg paling smpurna utk entry. Utk day trader sndiri emang bahwa mencari titik entry itu emang TF15 bsa jadi salah satu timeframe pilihan dan bsa aja dibawah dari TF15 krna pergerakaan harga lebih sensitif dan mudah diliat secara skala kecil.

Jd, ksimpulannya, utk day trader, emang bsa banget kok trading dngn TF15 dan di autochartist yg pake TF 15 dngn expired kurang dri 24 jam itu emang dkhususkan utk day trading

Setuju dengan jawaban agan! Bahwa, dalam analisis trading secara manual, metode multiple time frame sering digunakan oleh trader. Mereka biasanya melihat tren secara keseluruhan di time frame yang lebih tinggi, seperti Daily (D1) atau 4-hours (H4), kemudian beralih ke time frame yang lebih rendah untuk mencari titik entry yang lebih spesifik dan akurat.

Untuk day trader, menggunakan time frame 15 menit sebagai salah satu pilihan time frame adalah hal yang umum. Time frame yang lebih rendah seperti TF15 memberikan pergerakan harga yang lebih sensitif dan memungkinkan trader untuk melihat pergerakan harga secara lebih terperinci dalam skala kecil. Ini membantu dalam mencari titik masuk (entry point) dan peluang trading yang lebih cepat dalam jangka waktu harian.

Mengenai multiple time frame bisa baca di artikel ini: Panduan Time Frame untuk Pemula dari Finex

Mnrt gue yaa, enakan sihh belajar per 1 pair dlu ato 1 aset terlebih dahulu. Soalnya klu langsung beberpa aset, itu elo bakal kebingungan. Sumpah, ini udah gue ngelakuin dan hasilnya nihil besar. Udah makin rumit kan rencana trading, ditambah manajemen risk yg berantakan karna masing2 aset itu memiliki karkateristik berbeda2. Blm lagi waktu terbaik utk trading di masing2 aset itu berbeda2, alhasil klu kita piliih aset yg berbeda waktu, malah kita jadi over training lhoo, dan belajar kita terganggu krna kita trading ibaratnya non stop. BIsa aja kan 1 aset ini, waktu terbaik jam 8 malam, entar 1 aset lain lagi yg kita pilih ternyata jam 2 subuh, dan berlanjut lagi shngga kita ga ada waktu istirahat.

Maka dari itu lebih baik 1 pair aja dlu belajarnyaa.

iyaa setuju asli, 1 instrument aja susah stngh mati belajarnyaa palagi mau 2 sekaligus? Itu sama aja kita kayak kita di suruh nambah kerjaan sementara kapasitas kita cuma 2 tangan. Yg ada entar akan memunculkan kebingungan dan blm lagi klu kita trading di akun demo entar berlanjut ke akun live, itu bsa menyebabkan overtrading jugaa. Apalagi klo salah memilih instrument yg seharusnya buat pro, mlah kita pemula yg trading disitu. Dan apalagi 2 3 instrument berbeda sekaligus itu jujur aja kita akan kesulitan.

Misalkan msih ragu2 apakah trading dngn 1 instrument aja ato lebihh bsa coba2 baca di artikel Monex lainnya ya : Tips Broker MIFX: Trading Satu Pair atau Banyak Pair?

Bantu jawab yee! Utk perdagangan komoditas berlangsung 24 jam selama 5 hari karena ada pasar komoditas di berbagai zona waktu yg saling berhubungan seperti Forex. Jadi akan ada tumpang tindih dan saling berkelanjutan antara pasar yg 1 dengan pasar yg lain. Misalkan di pasar New York akan berlanjut ke pasar lain lagi setelah New York tutup, dan itu berlanjut terus selama 24 jam.

Untuk logam mulia seperti emas dan perak, serta minyak mentah, lebih sering ditawarkan oleh broker karena permintaan yang tinggi, likuiditas yang baik, dan stabilitas harga yang lebih dapat diandalkan dibandingkan dengan komoditas lainnya dibandingkan dngn komoditas lainnya.

Mengenai mengapa broker menawarkan komoditas terbatas itu di karenakan beberapa komoditas memiliki risiko dan volatilitas harga yg tinggi. Selain itu, ada persyaratan regulasi yang mengatur jenis komoditas yang dapat ditawarkan oleh broker. Oleh karena itu, broker cenderung memilih logam mulia dan minyak yang lebih stabil untuk perdagangan. Dan di antara komoditas2 yang ada, paling stabil itu adalah di emas, perak dan minyak dmana lebih likuiditas dan volatilitas ini. Dan jangn heran bahwa broker HFX itu bisa sampe menawarkan spread yg dimulai dari 0.0 pips yg cenderung lbh kecil dibandingkan dngn jenis instrumen komoditas lainnya

Bro, pertanyaanmu bgs nih. Jd, pd akun Zero ECN di GKInvest itu mmng diklaim pnya spread 0, artinya selisih antara harga beli dan jualnya itu sama. Tapi, tentang kenapa broker lain nggak semuanya nyediain spread kayak gitu, ada beberapa alasan yg mnrt ku cukup logis.

Pertama, nggak semua broker itu berjenis ECN. Broker ECN, kayak GKInvest, biasanya langsung ngirim order trader ke penyedia likuiditas besar, contohnya hedge fund. Nah, dengan cara itu, trader bisa dapetin harga terbaik di pasar. Tapi, broker lain mungkin punya model bisnis yang beda, mereka bisa aja nggak meneruskan order ke penyedia likuiditas besar, jadi spread-nya bisa beda.

Kedua, bro, kayaknya spread 0 itu nggak semudah itu dalam prakteknya. Biaya operasional broker, regulasi, dan faktor-faktor lain bisa bikin mereka tetep harus dapetin keuntungan. Jadi, walaupun spread aslinya di pasar bisa rendah atau bahkan 0, broker bisa aja nambahin markup ke spread-nya sebagai bagian dari bisnis mereka.

Jadi, kayaknya nggak bisa disimpulin bahwa markup spread itu nggak wajar, bro. Sebagai bisnis, broker perlu dapetin untung juga, kan?