Ada beberapa hal yang harus dipahami investor pemula agar dapat memilih reksa dana paling menguntungkan dan aman.
Banyak investor reksa dana pemula menyampaikan keluhan, kenapa keuntungan tetap minim, padahal sudah menanamkan dana secara rutin. Bahkan, ada investor yang bertanya mengapa grafik profit-nya langsung minus besar dalam sebulan setelah beli unit penyertaan. Berbagai keluhan dan pertanyaan semacam itu tak akan muncul jika Anda sudah memahami bagaimana cara memilih investasi reksa dana paling menguntungkan dan aman. Nah, untuk membantu Anda, kami mengompilasikan beberapa wawasan yang harus Anda ketahui terlebih dahulu.
Ada 4 Jenis Reksa Dana dengan Prospek Keuntungan Berbeda-beda
Hal pertama yang harus diperhatikan oleh investor pemula: tak semua reksa dana diciptakan serupa. Secara umum, ada empat jenis reksa dana, yaitu reksa dana saham, campuran, pendapatan tetap, dan pasar uang. Masing-masing memiliki tingkat keuntungan dan risiko berbeda-beda.
Diantara keempat jenis tersebut, investasi reksa dana paling menguntungkan adalah reksa dana saham. Namun, risikonya juga paling besar. Wajar saja bagi reksa dana saham untuk langsung naik sekian persen dalam seminggu, tetapi juga bisa terjadi minus sekian persen dalam seminggu. Sebelum membeli reksa dana saham, Anda harus memahami ini. Jangan keburu panik saat melihat nominal reksa dana susut.
Sebagai contoh, coba perhatikan grafik kinerja salah satu produk reksa dana saham ini. Sucorinvest Equity Fund mengalami -0.20% dalam 1 bulan. Namun, perolehan cuan sejak awal tahun mencapai 6.71%. Bahkan, jika Anda sudah menanamkan dana sejak awal peluncurannya (8 Mei 2012), berarti Anda sudah berhasil meraup keuntungan 115.19%!
Sementara itu, investasi reksa dana paling aman (risiko terendah) adalah reksa dana pasar uang. Namun, potensi keuntungannya juga paling rendah. Apabila sudah lama berkecimpung, Anda tak akan asing menyaksikan profit investasi reksa dana pasar uang nol (0) selama seminggu beruntun, kemudian baru naik nol koma sekian persen pada minggu berikutnya. Anda takkan menyaksikan kenaikan drastis seperti pada reksa dana saham, karena cuan diperoleh secara amat perlahan.
Sebagai contoh, amati grafik kinerja Mandiri Investa Pasar Uang berikut. Hmm, grafiknya cantik sekali, bukan!? Kinerja 1 bulan hingga 1 tahun tak minus sama sekali. Namun, coba tengok kinerja sejak peluncuran (17 Maret 2005): cuma 41.76% saja. Memang lumayan gede jika dibandingkan dengan tabungan bank biasa. Namun, jelas kalah telak dibandingkan Sucorinvest Equity Fund di atas.
Harus Menyesuaikan Jangka Waktu Investasi
Banyak investor pemula suka asal membeli reksa dana dengan hanya menilik grafik keuntungannya saja. Mereka tak mempedulikan data lain yang ditampilkan pada prospektus dan enggan menanyakan rincian jangka waktu optimal investasi kepada agen penjual. Padahal, setiap jenis reksa dana memiliki tenor ideal berbeda-beda.
Semakin besar prospek keuntungannya, maka makin tinggi risikonya, dan makin lama pula periode investasi yang disarankan. Sebaliknya, makin rendah risikonya, makin minim prospek keuntungannya, maka makin rendah pula periode investasi yang disarankan. Sebagai contoh, coba perhatikan kedua screenshot di bawah ini.
Produk reksa dana paling menguntungkan diantara keduanya adalah Sucorinvest Equity Fund. Namun, Anda direkomendasikan untuk berinvestasi selama lebih dari 5 tahun. Di sisi lain, potensi keuntungan Mandiri Investa Pasar Uang lebih rendah, tetapi rekomendasi periode investasinya kurang dari 2 tahun.
Jika Anda dihadapkan pada pilihan semacam ini, maka Anda harus memilih produk reksa dana yang sesuai dengan lama rencana investasi Anda sendiri. Umpama Anda ingin menabung untuk kuliah anak yang sekarang baru masuk SMP, maka bisa memilih Sucorinvest Equity Fund. Sebaliknya, jika dana yang tersedia bakal ditarik dalam beberapa bulan untuk membeli motor baru, maka pilihlah Mandiri Investa Pasar Uang.
Diversifikasi: Kombinasi Beberapa Reksa Dana Paling Menguntungkan
Nah, sekarang pertanyaannya, bagaimana jika rencana investasi tak dikekang oleh batas waktu yang ketat? Misalnya ingin menabung agar bisa keliling dunia setelah pensiun. Atau tabungan untuk kuliah anak yang sekarang baru lahir. Apabila situasinya demikian, maka Anda bisa meragamkan jenis reksa dana yang dibeli.
Pilihlah beberapa produk reksa dana dari keempat jenis reksa dana, atau hanya dari tipe saham dan pasar uang saja. Lalu alokasikan dana investasi secara sama rata ke masing-masing produk. Dengan cara ini, maka sebagian akan mengejar keuntungan, sementara sebagian lainnya bisa memberikan jaminan bahwa dana tidak akan rugi hingga fatal. Saat butuh dana darurat, lepas secara bertahap.
Anda juga bisa merubah portofolio secara berkala (maksimal setahun sekali saja) untuk memastikan bahwa komposisi reksa dana paling menguntungkan dan aman. Jual dan ambil profit dari reksa dana yang kinerjanya melambat, kemudian cari produk baru yang kinerjanya moncer. Mudah sekali, bukan!? Apalagi reksa dana juga mengandung beragam keunggulan lain yang membuatnya cocok bagi berbagai kalangan.