Broker Saham

Sebenarnya pilihan antara spread tetap atau mengambang itu seperti yg penulis udah nyatakan di artikel bahwa ini smua tergantung pada preferensi pribadi dan strategi trading yg digunakan. Spread tetap bisa memberikan kepastian biaya trading, sehingga trader bisa lebih mudah menghitung risiko dn profitabilitas trading. Namun, kelemahan spread tetap biasanya lebih tinggi daripada spread mengambang. Cuma ktika pasar lagi tinggi aktivitas ato volatilitasnya maka spread bisa mengambang sngt tinggi.

Cuma skli lagi ini tergntung dri preferensi masing2. Klu saya sendiri, dalam kacamata pemula, spread tetap bsa dijadikan plihan karena membrikan kepastian biaya trading serta target pips akan lebih tetap sehingga memudahkan perhitungan biaya trading. Bila sependapat, Agrodana mungkin cocok untuk anda

Ah, itu dia gan. Terkadang jujur aja, spread tetap emang beriin gw kepastian trading sih. Jadi enak aja gitu buat trading, target berapa pips, asalkan udah ngelawatin jumlah spread yg ditetapkan brrti kita dah untung gt. Cuma dilemanya adalah keseringan spread tetap lbh tinggi dari spread ngambang. Makanya agak bingung jga, disisi lain, spread mengambang jga ga jelas biaya tradingnya, kdng naik dan kadang turun.

Tapi ya sprti yg agan bilang sih, lbh mudah diitung aja. Mngkn gw akan tampung prefersni agan dan mncobanya di akun demo. Terima kasih ya gan!

Jadi, gini nih bro, besaran leverage yang ditawarkan sama broker itu tergantung sama regulasi dan persyaratan dari regulator yang berlaku di negaranya. Di Indonesia, regulator-nya, BAPPEBTI, batasin leverage maksimal yang bisa diberi sama broker forex sampe 1:500.

Tentang risiko buat broker kalo kasih leverage tinggi, ini ada beberapa hal yang harus dipertimbangin. Pertama, semakin tinggi leverage yang diberi, semakin gede risikonya buat trader karena kalo ada pergerakan harga yang ngga diinginkan, bisa aja dia kena margin call.

Kedua, semakin tinggi leverage yang diberi, semakin gede juga risiko buat broker karena semakin gede kemungkinan trader-nya mengalamin kerugian besar yang bisa berakibat pada risiko kredit yang harus ditanggung sama broker.

Jadi, kebijakan leverage yang diterapin sama broker biasanya hasil dari evaluasi risiko yang mereka lakuin. Setiap broker punya kebijakan sendiri-sendiri buat nentuin leverage yang sesuai sama profil risiko trader dan regulasi yang berlaku. Makanya, meskipun broker lain menawarin leverage yang lebih tinggi, itu ngga berarti broker yang menawarin leverage lebih rendah itu buruk. Semua broker punya kebijakan masing-masing.

Catatan aja nihh, risiko kredit dalam dunia forex bisa terjadi ketika seorang trader tidak mampu membayar kewajibannya, entah itu kerugian trading atau margin yang harus di-deposit-kan untuk mempertahankan posisi trading.

Contohnya begini, kamu punya dana 100 USD di akun trading dan menggunakan leverage 1:100. Kamu kemudian membuka posisi buy EUR/USD sebesar 1 lot (100,000 unit) dengan margin yang dibutuhkan sebesar 1,000 USD (1% dari 100,000). Jika ternyata pasar bergerak melawan posisi kamu, dan kerugian trading mencapai 900 USD, maka margin yang tersisa hanya 100 USD. Nah, di sinilah risiko kredit bisa terjadi.

Jika trader tidak memiliki dana tambahan untuk menutupi kerugian tersebut, maka broker harus menanggung sisa kerugian yang tidak tertutupi oleh dana trader. Hal ini bisa berdampak pada keuangan broker dan bahkan bisa mengancam keberlangsungan bisnis mereka.

Brandon: Bntu jawab ya! Penghargaan yg didapatkan sama Didimax itu adalah penghargaan yg lumayan bergengsi lho dan di berikan ama global bnaking dan Finance UK. Nah, Global Banking and Finance U.K itu adalah lembaga yang emang ngasih penghargaan di dunia keuangan dan perbankan. Jadi, mereka ngeakui kehebatan Didimax dalam edukasi dan layanan yang mereka berikan secara skala dunia lho!

Jdi, penghargaan itu menunjukkan betapa seriusnya Didimax dalam ngasih edukasi yang oke buat para trader. Jadi, mereka diakui karena komitmen mereka dalam ngasih pendidikan forex yang bagus buat klien2 mereka dan emang mereka kan nawarin fitur edukasi gratis face to face scara private dan ini yg membuat Didimax beda dari broker lainnya!

Halo kawan,,,
Dalam dunia trading, leverage adalah penggunaan dana pinjaman untuk meningkatkan potensi return dari sebuah investasi. Biasanya, leverage tampil dengan rasio tertentu, seperti 1:100, 1:200, 1:500, dan seterusnya. Besaran angka menggambarkan berapa besaran modal (margin) yang dibutuhkan untuk memperoleh dana pinjaman.

Kalo kataku sih Leverage itu ibarat dana pinjaman dari broker untuk digunakan trading. Untuk menggunakan leverage, kamu harus menyediakan jaminan berupa modal sesuai syarat tertentu.

Bedanya, leverage ini tidak mengandung bunga. Kamu nggak harus bayar bunga ke broker untuk menggunakan leverage. Tapi, jaminan yang kamu sediakan bisa berfluktuasi naik-turun seiring dengan laba-rugi yang kamu dapatkan dari trading. Untuk memahami lebih lanjut, silakan simak ulasan seputar leverage dan margin dalam forexberikut.

Kalo masalah memeilih leverage yang tinggi atau yang rendah, menurut ku tergantung kebutuha trader masing masing. saya pemula, saat ini saya pake leverage 1:500. menurut saya leverage makin tinggi makin enak, karena balance tidak tergerus banyak untuk kebutuhan margin, dan margin level juga jadi besar banget. aturan saya setiap trading total margin yang kepake tidak lebih dari 2% dari total balance. dan menjaga margin level saya di kisaran 30.000% jadi jauh dari MC.

Saya kira penejlasan terkait leverage dari @Faiq sudah mencakup sih ya, Ada yang perlu saya tekankan disini kalo MEKANISME LEVERAGE BUKAN MEKANISME HUTANG. Leverage itu kan meningkatkan modal secara proposional.
Contoh: Ketika trading dengan leverage 1:100, maka kamu yang punya modal 100 dolar saja bisa trading seolah-olah punya modal 10 ribu dolar. Tapi hasil laba dan rugi kamu juga akan disesuaikan dengan rasio 1:100 tadi. Umpama kamu dapat untung 100 dolar saat trading, maka realisasinya nanti kamu cuma bisa bawa pulang keuntungan 1 dolar (karena disesuaikan dengan rasio 1:100).

Leverage dinotifikasikan sebagai rasio perbandingan, misal 1:1, 1:100, 1:500, dan sebagainya. Artinya, kalau ada dana $100 di leverage 1:100 maka $100 tersebut memiliki kekuatan setara $10.000. Jika leverage 1:500, maka dana $100 tadi memiliki kemampuan untuk melakukan transaksi setara $50.000 atau 500x lipat lebih besar dari nominal dana itu sendiri.