Trading Forex

Verifikasi di akun broker monex sudah menggunakan standar yang ditentukan sama Bappebti (regulator perdagangan berjangka di Indonesia, termasuk Forex).

Jadi semua broker lokal yang teregulasi yah kurang lebih sama semua proses verifikasinya. Supaya proses verifikasi lancar, disarankan menggunakan dokumen-dokumen terbaru, foto tampak jelas, dan data-data yang di-submit akurat sesuai kondisi nyata.

Kalau dari website resminya Monex, kita bisa menjadwalkan verifikasinya lewat aplikasi atau client area. Seperti ini tampilannya:

Kalau nilai pips itu sndiri sbnrnya tergantung dari trading volume yg dibuka dari elo. Misalnya klu elo buka di 1 lot standard, maka 1 pips itu bernilai $10. Dan klu makin kecil maka nilai pips jga makin rendah. Jdi ini tergntng buka size tradingnya berapa, ambil contoh aja di MRG dimana kan minimal lot 0.1 maka ya 1 pipsnya minimal bernilai $1.

Klu margin call 20% itu berarti klu misalkan dana udah nyentuh sisa 20% maka tar margin call bakal diberlakukan. Misalnya aja dana lu $100 dimana dianggap 100% terus trading n floating loss hingga $80 atau sudah digunakan 80% (posisi trading blm ditutup), maka ktika akan diberlakukan margin call yakni disuruh nambah modal lgi. Tetapi ada kasus dimana margin call = stop out, dimana MRG jga berlakukan hal tsb sehingga ketika Margin call terjadi maka posisi td akan langsung otomatis ketutup. Ini hnya penjelasan sdrhana aja, lbh lanjut bisa coba baca :

mnrt gw sndiri utk kondisi trading di MRG bagus, tetapi dngn catatan utk yg memiliki modal lebih. Trus margin call cukup rendah sbnrya ga gtu ramah krna dngn margin call 20% maka modal yg bisa diselamatkan cma 20% jadi hrs ekstra hati2 biar ga overtrade apalagi leverage yg ditawarkan ama MRG cukup besar dikisaran 100-200.

kalau aku sendiri sih nganggap MRG udah cocok sih buat aku. Aku jga baru trading n coba trading di akun demo. Meski ga merasakan langsung tetapi dari isi artikel sih bisa dikatakan akun silver agak cocok buat pemula krna modal yg dibutuhkan sebanding dngn leverage yg ditawarkan. Cukup ngebantu lah apalagi dngn volume trading 0.1 shingga gaperlu buka 1 lot standard meskipun ada yg nawarin 0.01 lot. Tetapi utk trader dngn modal agk besar, dngn lot 0.1 dah cukup ngebantu press resiko trading di trading.

Cuma aku setuju ama margin call yang agak rendah emang agak bahaya tapi bisa ngasih kebebasan trading n buat trader yg inigin trading dngn resiko tinggi itu cocok bngt. Jadi overal MRG cukup ramah kok buat pemula, ini sih preferensi aku ya.

Klu pendapat gw ya, rat-rata broker lokal nawarin spread variabel (spread floating) itu lebih karena memungkinkan mereka untuk mengikuti perubahan pasar dan menyesuaikan biaya trading dengan kondisi saat itu. So, bisa dikatakn sebenarnya pasar forex itu adalah spread variable sehingga broker harus menyesuaikan dengan keadaan pasar agar tidak rugi secara operasional. Namun, ada beberapa broker lokal yang menawarkan fix spread, dan bisa mencari informasi lebih lanjut tentang hal tsb disini : Daftar Broker Lokal Penyedia Fix Spread

Seprti yang agan sampaikan, untuk pemula, emang disarankan untuk memilih fix spread klu broker ada ya. karena biaya trading akan lebih mudah diprediksi dan dikelola. Namun, perlu diingat bahwa spread tetap biasanya lebih tinggi daripada spread variabel, sehingga mungkin tidak selalu menjadi pilihan terbaik terutama utk trader yg membuka volume trading lbh besar.

Gan, tambahan nihh, meskipun disebut sebagai "fixed spread", namun pada kenyataannya fix spread juga dapat berubah lho. Karena hal ini tergantung pada kondisi pasar dan volatilitas yang ada. Jika ada perubahan dalam kondisi pasar, seperti adanya berita ekonomi penting atau ketidakstabilan pasar, maka broker dapat menyesuaikan spreadnya agar sesuai dengan kondisi pasar yang ada.

Selain itu, meski jarang ya, perubahan pada spread juga dapat dipengaruhi oleh kebijakan broker itu sendiri. Broker dapat mengubah besaran spread sesuai dengan kebijakan internalnya atau ketentuan kontrak yang telah disepakati bersama dengan trader.

Biasanya sih klu terjadi perubahan juga maka akan diberitahukan oleh broker, dan dalam hal ini Finex biasanya akan memberitahukan baik via email maupun aplikasi Finex serta via kontak informasi yang diberikan trader.

gua jelasin dngn umpama2 yaa! Volatilitas dan likuiditas di pasar keuangan itu kayak si doi dan si dia yang saling berhubungan deh. Si doi (volatilitas) tuh suka berubah-ubah dan ga bisa ditebak mau kemana arahnya, sedangkan si dia (likuiditas) tuh menunjukkan seberapa cepat si doi bisa dijual atau dibeli di pasar.

Kalo si doi lagi galau dan berubah-ubah, si dia jadi ga stabil dan para investor jadi was-was buat beli atau jual aset di pasar. Jadi likuiditas jadi turun dong kalo volatilitas naik. Tapi kalo volatilitas tinggi tapi masih ada yang berani beli atau jual, si dia jadi naik dong karena aktivitas perdagangan makin banyak. Kalo volatilitas dan likuiditas sama-sama tinggi, bisa jadi ini momen yang bagus buat trader berani dan agresif buat ambil untung dari fluktuasi harga yang tinggi dan likuiditas pasar yang baik.

Tapi, kalo di pasar Forex likuiditas rendah, bisa jadi trader bakal kena imbasnya karena pergerakan harganya makin tak terduga. Jadi, si trader harus memperhatikan likuiditas pasar buat nggak kena imbasnya.

Halo! Perlu kakak ketaui yaa klo kita blh2 aja pake referensi trading sinyal sbagai acuan entry tetapi ga harus 100% ngikutin yaa. Klu bsa, kakak jga make referensi dri hasil analisa sdiri kmudian dikonfirm lagi di traidng sinyal, apakah hasilnya sama. Dan klu sama berarti sinyal tsb bsa jadi adalah sinyal entry yg kuat.

Mengenai day trading make nya sinyal trading kyk gmana yaa. Sbenarnya ini preferensi trader masing2. Cma buat aku sndiri, pribadi utk day trading masih lebih ke autochartist, krna autochartist ini memang ditujukan utk trader jangka pendek krna dia itu benar2 murni menganalisa secara otomatis pola grafik chart serta full analisa teknikal. (baca : Cara Memanfaatkan Autochartist Broker Monex). Sdngnkan utk trader jangka menengah itu bsa make Trading Central krna sinyal nya berdasarkan analisa teknikal ditambah analisa fundamental.

Tetapi utk pastinyaa sihh coba2 dlu di trading akun demo ajaa kak. Biar tau mana yg cocok buat kakak antara autochartist ato si Traidng Central.

Bima:

Yo 1 gan! Jangankan modal 50 juta, elo modal 1 juta dngn leverage 1:500 aja udah memiliki daya trading yg sangat tinggi. Utk kategori leverage tinggi itu umumnya di kisaran 1:100 ke atas. So, 1:500 itu termasuk leverage tinggi meskipun dngn modal yg agak kecil sekalipun.

Emang bahwa Leverage tinggi meningkatkan potensi keuntungan dan kerugian. Dengan leverage 1:500, risiko sangat besar apalagi dngn modal besar shngga bisa saja ada potensi kerugian besar, terus belm lagi lebih cepat terjadi margin call akibat overtrading, dan nyebabkan emosi yang tidak stabil.

Untuk mengelola risiko sihh cukup terapin manajemen resiko dan mnrt gue bisa dikombinasikan dngn stop loss:

• Pilih leverage yang lebih rendah jika elo belum berpengalaman, bila ada pilihan leverage nya yee
• Pahami pasar dan praktikkan dengan akun demo dlu.
• Dan yg paling penting adalah hanya gunakan modal yang siap loe hilangkan alias uang dingin yg ga kepake.