@ Puthu Gede:
IPO (Initial Public Offering) adalah penawaran saham perdana. IPO adalah saham suatu perusahaan yang pertama kali dilepas untuk ditawarkan atau dijual kepada masyarakat. Setelah saham tsb dicatatkan di bursa atau pasar sekunder, biasanya harga saham akan naik (tetapi tidak selalu). Hal ini bisa terjadi karena ada anggapan bahwa suatu saham yang baru IPO adalah bagus untuk diinvestasikan dan peminatnya tinggi.
M Singgih 1 Sep 2021
@ Wardiman:
Dari informasi yang kami dapatkan, hal tsb terjadi karena keluarnya investor asing. Untuk lebih jelasnya, silahkan Anda tanya ke perusahaan pialang (sekuritas) yang lebih tahu.
M Singgih 22 Oct 2021
Hemmm...
Apakah saham yang sudah IPO ada kemungkinan suatu saat nanti bisa melakukan IPO lagi pak?
Puthu Gede 1 Sep 2021
@ Puthu Gede:
Setahu kami tidak bisa. IPO hanya sekali.
M Singgih 1 Sep 2021
Berapa persen saham perusahaan lokal bisa diakuisisi oleh asing pak? Apakah ada batasan?
Wardiman 25 Oct 2021
Untuk D. Parta,
Tujuannya adalah satu, yakni untuk menarik minat masyarakat luas agar mau menanamkan modalnya ke perusahaan tersebut.
Argo Gold Spotter 20 Dec 2021
Apa risiko untuk perusahaan jika IPO nya kurang diminati masyarakat ya pak?
D. Parta 20 Dec 2021
Untuk D. Parta,
Resiko yang tampak jelas cuma satu, yaitu besarnya beban biaya perusahaan. Pasalnya, perusahaan yang benar-benar sudah siap dengan keputusan “go public” harus bersedia merogoh kocek yang dalam untuk merealisasikan keputusan IPO tersebut.
Jika program IPO berhasil menarik banyak investor, maka tentu seluruh biaya-biaya yang sudah dikeluarkan diawal akan tertutupi. Namun jika program IPO kurang diminati atau bahkan gagal, maka tentu keputusan IPO ini akan menjadi boomerang besar bagi perusahaan tersebut.
Argo Gold Spotter 21 Dec 2021
Tidak ada yang salah dengan strategi IPO Bukalapak dari sudut pandang perusahaan dan stakeholder. Dengan IPO, Bukalapak dapat dana segar untuk melanjutkan ekspansinya. Yang salah adalah euforia para investor saat IPO Bukalapak.
Sejak awal, prospektus Bukalapak sudah mencantumkan bahwa perusahaan masih merugi. Mereka belum pernah meraih laba sama sekali. Hanya saja, pasar saat itu tergiur oleh label "New Economy" dan potensi pertumbuhan masa depannya, sehingga investor beramai-ramai membeli saham yang valuasinya pada harga IPO saja sudah terlalu mahal.
Esensinya, ini tak jauh beda dengan saham gorengan. Ketika harga saham tinggi secara tak wajar, maka mekanisme pasar akan mengoreksinya sendiri hingga harga turun lagi ke tingkat yang lebih masuk akal.
A. Muttaqiena 25 Jan 2022
Jadi seperti itu, kalau misalnya ada perusahaan yang mau IPO, apa saja yang harus diperhatikan sebelum membeli sahamnya kak? Terima kasih
Ratna 26 Jan 2022
Saya tidak merekomendasikan pemula untuk membeli saham IPO. Saham IPO itu sangat spekulatif, sehingga berisiko besar.
Tapi jika keukeuh ingin membeli saham IPO, sebaiknya perhatikan 10 hal ini:
- Perusahaan minimal sudah berdiri selama 5 tahun.
- Perusahaan punya produk atau layanan dengan model bisnis yang dapat dipahami.
- Pengendali atau manajemen perusahaan memiliki reputasi yang baik (hati-hati pada IPO saham dari grup-grup konglomerat yang terkenal kena skandal).
- Perusahaan melepas cukup banyak (%) saham dalam IPO, sehingga likuiditasnya setelah IPO bisa terjamin.
- Prospektus harus menampilkan laporan keuangan selama minimal 3 tahun terakhir.
- Laporan tadi setidaknya harus menunjukkan bahwa perusahaan sudah mampu menghasilkan laba secara konsisten tiap tahun. Perhatikan rasio RoE dan NPM, semakin tinggi semakin bagus (kalau di bawah 10% berarti jelek).
- Laporan tadi harus menampilkan rasio utang yang terkendali dengan Debt-Equity Ratio (DER) di bawah 100% atau di bawah 1x. Semakin kecil DER, semakin baik. Sedangkan kalau DER di atas 100% atau di atas 1x, berarti jelek.
- Laporan tadi harus menampilkan arus kas yang positif (tidak defisit).
- Rencana penggunaan dana pasca-IPO bukan untuk membayar utang.
- Ketahui rencana pembagian dividen saham ke depan, pastikan apakah sesuai dengan rencana investasi Anda atau tidak.
Aisha 31 Jan 2022
Apa tujuan perusahaan memilih langkah IPO untuk sahamnya?
D. Parta 17 Dec 2021
Apakah IPO GoTo berprospek bagus?
Hanif Putra 29 Mar 2022
Apakah strategi IPO Bukalapak salah langkah? Semakin hari harganya tidak kunjung membaik
Ratna 24 Jan 2022
IPO GOTO tidak berprospek bagus. Kita bisa melihat dari prospektusnya saja bahwa perusahaan Gojek Tokopedia itu mengalami kerugian tiap tahun. Perusahaan juga masih berupaya untuk terus berekspansi, sehingga sekalipun suatu saat bisa memperoleh laba maka tidak akan langsung membagikan dividen. Di sisi lain, valuasi saham GOTO sangat mahal (khususnya dengan mengingat bahwa perusahaan masih rugi).
Bagi investor, tidak ada untungnya berinvestasi pada saham yang perusahaannya tekor, tidak mampu memberikan dividen, dan valuasinya mahal. Saham GOTO mungkin cocok untuk trader spekulatif yang ingin profit jangka pendek dan berani menanggung risiko tinggi, tapi tidak sesuai untuk investor yang benar-benar bijak.
Aisha 1 Jun 2022
Min, minta analisanya dong...mengapa saham Bukalapak (BUKA) setelah IPO kemarin justru mengalami penurunan ya?
Wardiman 21 Oct 2021
Bagaimana prospek setelah PT Indo Boga Sukses Tbk melakukan IPO?
Avril 16 Jun 2022
Pada umumnya, saham-saham yang tercatat pada papan akselerasi itu memiliki kinerja yang meragukan. Termasuk IBOS.
Untuk mengetahui prospeknya, periksa saja prospektusnya. Berapa lama perusahaan berdiri? Apakah perusahaan sudah mampu menghasilkan laba secara konsisten? Apakah perusahaan mampu melunasi utang-utangnya? Apa tujuannya melaksanakan IPO? Apakah perusahaan punya keunggulan yang dapat membantunya meningkatkan penghasilan di masa depan?
Aisha 17 Jun 2022
Oooo...jadi gt ya kak. Perusahaan yang baru saja IPO bukan berarti memiliki pasti memiliki prospek bagus..
Lantas, mengapa beberapa perusahaan baru tetap melakukan IPO ya kak?
Avril 17 Jun 2022
Tujuan IPO adalah menambah modal perusahaan. Jadi, asalkan IPO sudah berhasil jual saham saja, perusahaan sudah untung. Harga saham setelah IPO nggak harus naik. Yang berkepentingan dengan kenaikan harga saham setelah IPO itu kan pihak investor/trader saja.
Perusahaan-perusahaan baru suka melakukan IPO karena butuh tambahan modal. Mungkin mereka ingin bikin pabrik baru, buka cabang, bayar utang, atau lainnya. Tujuan IPO biasanya sudah tercantum juga pada prospektus yang dirilis sebelum IPO.
Aisha 21 Jun 2022
Bagaimana ciri IPO perusahaan dapat dibilang sukses?
Alexandria 25 Jul 2022
IPO Perusahaan bisa dibilang sukses jika oversubscribe, yaitu jumlah pemesan lebih banyak daripada jumlah saham yang siap dilepas.
Kenapa oversubscribe itu sukses? Karena apabila oversubscribe, itu berarti sahamnya laris manis dan perusahaan berhasil menghimpun dana dari IPO dengan efektif.
Apakah itu berarti harga sahamnya akan naik? Belum tentu. Banyak juga kejadian IPO yang oversubscribe, tapi harganya amblas pada hari-H pencatatan.
Aisha 26 Jul 2022
Saya salah satu trader saham yang menjual saham GoTO saya setelah ada kenaikan signifikan. Sempat sih naik sampai Rp 394 per saham, habis itu mengalami penurunan terus. Kayaknya ini udah kasusnya udah sama dengan Bukalapak.
Hal ini karena e-commerce masih mengalami kerugian dan ga pernah mencatatkan keuntungan sama sekali. Sekelas Shopee saja masih rugi. Kalau saran saya apabila ada IPO lebih baik ditelusuri keuangan perusahaannya dulu, apalagi start up e-commerce lebih baik dihindari apabila menabung saham jangka panjang.
Lionardi 12 Nov 2022
Puthu Gede: Secara teori, saham yang sudah melewati proses Initial Public Offering (IPO) seharusnya tidak melakukan IPO lagi. IPO merupakan proses di mana saham perusahaan pertama kali ditawarkan kepada publik untuk dibeli dan diperdagangkan di pasar saham.
Namun, dalam beberapa kasus tertentu, perusahaan bisa melakukan penawaran umum perdana sekunder (Secondary Public Offering) setelah IPO pertama mereka. Secondary Public Offering adalah ketika perusahaan yang sudah go public mengeluarkan saham tambahan untuk dijual kepada publik.
Alasan di balik Secondary Public Offering bisa bermacam-macam, misalnya perusahaan membutuhkan tambahan dana untuk ekspansi atau akuisisi, atau pemegang saham yang ada ingin menjual sebagian saham mereka ke publik.
Namun, penting untuk dicatat bahwa melakukan Secondary Public Offering bukanlah hal yang umum terjadi setelah IPO. Sebagian besar perusahaan lebih memilih untuk meningkatkan modal melalui penawaran saham privat kepada investor institusional atau melalui penerbitan obligasi.
Irawan 2 Jul 2023
@ Alexandria:
IPO yang dianggap sukses adalah jika jumlah pemesannya banyak, sehingga saham yang dilaunching di pasar perdana tsb habis terjual. Selain itu, setelah diperjual-belikan di pasar sekunder (bursa efek), harga saham tsb mengalami kenaikan.
M Singgih 4 Jul 2023