Indikator dapat memudahkan trader untuk menentukan titik-titik potensial dari chart. Namun, trading tanpa indikator dapat berfokus pada pergerakan harga itu sendiri.
Jika Anda mempertanyakan "mungkinkah trading tanpa indikator?", maka jawabannya mungkin-mungkin saja. Trading tanpa indikator dikenal dengan sebutan "Naked Trading", yaitu suatu teknik trading forex hanya berdasarkan pengamatan pergerakan harga saja. Pada teknik ini, Anda tidak memerlukan indikator teknikal apa pun di dalam chart.
Bagaimana cara melakukannya? Apa pula keuntungan dari teknik trading ini? Mari, kita kupas satu per satu.
Keunggulan Trading Tanpa Indikator
Indikator trading bisa diumpamakan sebagai alat make up yang biasa dipakai wanita untuk mempercantik diri. Setiap ada keluaran terbaru, kita cenderung ingin mencobanya, bukan? Trader pun begitu, cenderung ingin selalu mencoba setiap kali menemukan indikator baru.
Entah sekadar coba-coba mana yang kira-kira menarik, trader ingin menggunakannya untuk mengoptimalkan sistem trading supaya lebih bagus daripada sebelumnya. Asalkan indikator yang dicoba tidak terlalu menumpuk dalam satu chart, tidak menjadi masalah. Semakin banyak indikator yang dipakai, bukan berarti potensi profit juga akan semakin membesar. Ibarat wanita yang memakai terlalu banyak make up sampai tampak menor, justru akan membuat wajahnya kurang sedap dipandang, bukan?
Demikian halnya dengan penggunaan indikator, jika Anda terlalu rakus memakai banyak indikator, tampilan chart trading akan kurang sedap dipandang. Akibatnya, Anda akan kehilangan gambaran akurat tentang kondisi pasar. Fungsi indikator yang seharusnya membantu, justru akan hilang sama sekali jika penggunaannya sudah salah sedari awal.
Maka dari itu, trading tanpa indikator dalam konteks ini menjadi alternatif yang lebih unggul. Alih-alih pusing mencari indikator yang cocok dengan gaya trading dan kepribadian Anda, kenapa tidak mempelajari price action dan price pattern saja? Selain kedua hal itu, bukankah pola-pola candlestick sudah mampu mendukung Anda untuk trading tanpa indikator?
Pada dasarnya, pasar bullish atau bearish tidak ditentukan oleh indikator, melainkan harga. Begitu juga ketika Anda dapat profit atau loss, keduanya bergantung pada harga. Dengan melepas semua indikator dari chart trading, maka Anda bisa fokus pada pergerakan harga itu sendiri. Memang tak semua trader forex bisa melakukannya, tetapi tak sedikit pula yang mampu melakukan trading tanpa indikator.
Baca juga: Tips Membaca Candlestick Simpel Dan Akurat, Tak Perlu Hafalan
Cara Trading Tanpa Indikator
Jika Anda tertarik untuk trading tanpa indikator, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan dalam praktiknya. Apa saja itu?
Mengidentifikasi Swing High/Swing Low
Pertama-tama, yang harus Anda lakukan adalah mengidentifikasi Swing. Tahukah Anda apa itu swing? Ya, Swing adalah titik-titik pembalikan di atas chart yang biasanya terdiri dari level-level High dan Low yang muncul di sekitar support dan resistance. Ada empat kategori Swing yang bisa Anda jadikan patokan, yaitu:
- Higher Low
- Higher High
- Lower High
- Lower Low
Higher High (HH) dan Higher Low (HL) adalah titik high dan low baru yang posisinya lebih tinggi dari titik high dan low sebelumnya. Sebaliknya, Lower High (LH) dan Lower Low (LL) adalah titik high dan low baru yang lebih rendah dari titik high dan low sebelumnya.
Keempat kategori terkadang disebut dengan trendline. Artinya, ini bisa membantu Anda untuk mengidentifikasi trend yang terjadi di pasar, apakah sedang uptrend, downtrend, atau sideways.
Mengidentifikasi Kondisi Pasar Saat Ini
Dari identifikasi Swing High/Swing Low, Anda akan terbantu untuk mengidentifikasi kondisi pasar saat ini. Ada tiga jenis kondisi pasar, yaitu:
- Uptrend (bullish): serangkaian HH dan HL.
- Downtrend (bearish): serangkaian LL dan LH.
- Sideways (ranging/konsolidasi): tak ada rangkaian yang spesifik dan biasanya membentuk pattern Wedges, Triangle, atau Head and Shoulders.
Jadi, trading tanpa indikator pun sudah memungkinkan Anda untuk mengidentifikasi kondisi pasar. Ikuti saja aturannya seperti yang sudah dipaparkan di atas. Jika Anda tak bisa menentukan HL, HH, LH, dan LL, maka kemungkinan kondisi pasar saat itu sedang ranging atau choppy.
Mengambil Keputusan: Trading Atau Tidak
Setelah mampu membaca kondisi pasar dengan cara di atas, kini Anda sudah bisa menentukan apakah akan bertrading atau tidak. Jika kondisi pasar sedang uptrend atau bullish, maka mudah bagi Anda untuk ambil posisi buy. Jika sedang downtrend atau bearish, maka keputusannya jelas sell.
Namun, bagaimana jika sedang sideways?
Saat kondisi pasar sedang sideways atau choppy, kemungkinan para pelaku pasar sedang menantikan rilis berita penting. Di situasi ini, sulit untuk menentukan entry maupun exit sehingga Anda boleh-boleh saja memilih untuk tidak bertrading. Meskipun begitu, ada beberapa alternatif yang bisa Anda lakukan untuk trading saat pasar sideways jika ingin tetap bertrading. Salah satunya adalah dengan menanti momen breakout.
Mengidentifikasi Titik Pembalikan dan Koreksi
Saat kondisi pasar sedang trending, Anda bisa coba masuk pasar saat harga mengalami koreksi dari tren besarnya. Istilahnya, "buy dips in uptrends and sell rallies in downtrends". Bisa juga dengan menandai level-level support dan resistance untuk digunakan sebagai patokan titik pembalikan dan koreksi.
Jika Anda merasa kurang yakin dengan level-level support dan resistance, ketiga hal di bawah ini bisa membantu Anda lebih jauh untuk trading tanpa indikator:
- Formasi candle penting seperti Pin Bar, Inside Bar, atau Fakey.
- Pola-pola candlestick.
- Pola chart yang umum dalam pasar forex.
Baca Juga: Candle Pembalikan Arah yang Wajib Diketahui Trader Pemula
Menunggu Sinyal Trading Muncul
Langkah yang berikutnya, tunggulah hingga muncul sinyal trading teruji. Dalam cara trading tanpa indikator, sinyal tersebut seringkali berupa formasi candle yang menandakan reversal atau breakout.
Salah satu sinyal candlestick yang paling banyak digunakan untuk price action dan trading tanpa indikator adalah Pin Bar. Selain itu, ada juga Shooting Star, Hammer Bullish, serta Tweezer Top and Bottom.
Selanjutnya, untuk menentukan titik exit, Anda bisa kustomisasi sendiri. Caranya, bisa dengan prinsip Equal Waves, risk-reward ratio, atau alternatif lain sesuai preferensi Anda tanpa menggunakan indikator di atas chart.
Menyusun Trading Plan Tanpa Indikator
Jika semuanya sudah beres, tuangkanlah langkah-langkah trading tanpa indikator Anda dalam trading plan. Trading plan adalah dokumen yang berisi catatan-catatan tentang aktivitas trading. Catatan tersebut mencakup strategi dan langkah untuk meraih target yang sudah ditentukan sebelumnya.
Tidak perlu muluk-muluk, Anda bisa menuliskannya dalam secarik kertas atau buku tulis untuk menyusun trading plan. Namun, pastikan simpan trading plan tersebut baik-baik karena sifatnya sangat personal.
Isi trading plan antara satu trader dengan lainnya pun bisa berbeda-beda. Pasalnya, strategi dan teknik trading yang digunakan sudah pasti berbeda. Namun, garis besar trading plan pada umumnya meliputi catatan tentang peluang keuntungan, money management, manajemen risiko, catatan modal, serta catatan waktu posisi entry dan exit.
Dalam konteks trading tanpa indikator ini, pastikan Anda menuliskan semua langkah-langkah Anda dengan baik dan rapi. Mulai dari waktu entry, exit, hingga analisis pasar. Jangan lupa tuliskan juga semua pola yang Anda pahami sebagai sinyal trading. Pastikan Anda mematuhi trading plan Anda sendiri agar tak tergoda atau ter-distract hal-hal lain yang kurang mendasar.
Baca Juga: Penyebab Eksekusi Trading Plan Gagal Menurut MIFX
Mengendalikan Diri
Langkah satu ini mungkin akan sulit untuk dilakukan. Pasalnya, trading tanpa indikator membutuhkan pengendalian psikologis yang menantang. Anda akan sangat mudah "memaksakan" ilusi tentang pergerakan harga, padahal di atas chart tidak ada apa-apa. Maka dari itu, Anda harus bisa mengendalikan diri dalam semua pengambilan keputusan dan tak mengada-adakan sinyal trading.
Di pasar forex, memang ada banyak sekali peluang. Namun, peluang tak selalu hadir setiap saat. Ada momen-momen ketika Anda sebaiknya menghindari pasar. Jadi, hadapilah semuanya dengan kepala dingin dan pengendalian diri yang kuat, terlepas apa pun teknik yang digunakan.
Baca juga: 15 Buku Psikologi Trading Terbaik Untuk Trader Pemula
Kesimpulan
Trading tanpa indikator mengharuskan Anda untuk fokus pada price action saja. Bagi trader yang sudah terbiasa menggunakan indikator, mungkin akan terasa sulit. Namun, peluang profit dari trading dengan atau tanpa indikator tetap sama besarnya.
Secanggih apa pun indikator yang dipakai, akan sia-sia jika Anda tidak bisa menggunakannya dengan benar. Seperti wanita dengan dandanan yang pas, Anda justru akan bisa melihat banyak karakter dan potensi dari pergerakan harga saat trading tanpa indikator.
Trading tanpa indikator sering disebut dengan istilah Naked Trading karena melucuti semua indikator teknikal di atas chart. Jika Anda tertarik untuk menerapkan strategi ini, Anda bisa belajar tentang 3 strategi Naked Trading yang simpel dan ramah untuk pemula.