XAU/USD masih wait and see karena trader tunggu NFP AS, 1 jam lalu, #Emas Fundamental   |   EUR/JPY berada dalam tekanan jual di bawah harga 164.50, kondisi RSI yang oversold dipantau, 1 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD bergerak di atas level 1.2550, menguji batas atas channel, 1 jam lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/USD naik mendekati level 1.0750 karena sentimen risiko kembali netral, 1 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada awal perdagangan Jumat (3/Mei), naik 0.4% ke 7,160, 9 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) membukukan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp691.2 miliar per Maret 2023. , 9 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (MBAP) menganggarkan belanja modal dan investasi senilai $58 juta, 9 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sumber Sinergi Makmur Tbk. (IOTF) atau Fox Logger membidik peluang bisnis dari implementasi pembayaran tol tanpa sentuh berbasis Global Navigation Satellite System yang akan segera diterapkan di Indonesia, 9 jam lalu, #Saham Indonesia

Risk And Reward Ratio Dalam Trading Forex

Kiki R 13 Aug 2020
Dibaca Normal 7 Menit
forex > belajar >   #ratio   #reward   #risk
Pernahkah Anda mengalami profit berturut-turut sehingga sangat optimis lalu dalam sekali loss profit Anda ludes semua? Atau mungkin Anda pernah mengalami profit dari banyak transaksi namun pada saat dihitung selisihnya di balance malah terlihat kecil?

Jika Anda pernah mengalami kejadian-kejadian "salah hitung" saat trading forex, maka ada beberapa hal penting mengenai Risk And Reward ratio yang perlu Anda ketahui. Dengan mengetahui Risk And Reward ratio, Anda bisa meningkatkan performa trading serta menambah keyakinan pada sistem trading yang digunakan.

Sekarang, apa itu Risk And Reward ratio?

Sesuai dengan namanya:

  • Ratio = rasio/perbandingan
  • Risk = resiko. Dalam trading bisa juga diartikan sebagai stoploss atau jarak harga entry ke harga stoploss
  • Reward = hasil. Dalam trading adalah take profit atau jarak harga entry ke harga take profit

Jadi dengan demikian, Risk And Reward ratio adalah perbandingan antara resiko terhadap hasil. Atau dalam dunia trading sering disebut perbandingan antara loss terhadap profit.

Lalu bagaimana kaitan antara pengalaman diatas dengan Risk And Reward ratio?

Dengan Risk And Reward ratio, Anda bisa mengatur agar dalam sekali loss, profit tidak langsung ludes semua dan dalam jangka panjang selisih profit dan loss pada balance menjadi lebih banyak surplusnya. Menarik bukan?

Lalu bagaimana cara penerapannya?

Sebelum masuk ke cara penerapannya, saya ingin menyinggung terlebih dahulu tentang winrate karena Risk And Reward ratio tidak bisa berdiri sendiri tanpa winrate.

win rate di risk and reward

(Baca Juga: Trading Forex Aman Dengan Manajemen Risiko)

 

Hubungan Antara Risk And Reward Ratio Dengan Winrate

Banyak trader terutama trader pemula sangat memuja atau mengidolakan winrate tinggi, kalau bisa tanpa loss (winrate 100%), kenapa harus winrate tinggi atau tanpa loss? Semua berasal dari satu hal, INGIN PASTI PROFIT. Dengan winrate tinggi, maka harapan sukses trading dalam waktu seminggu langsung jadi kenyataan. Kalau pasti profit artinya sudah psati cepat kaya.

Satu hal lagi, dengan winrate tinggi maka menggunakan lot gajah dimungkinkan. Dengan trading lot gajah, maka profit lebih 100% dalam sekali entry bisa terjadi.

Jika Anda pernah mengharapkan strategi winrate tinggi dengan cara seperti ini, maka kita senasib. Saya juga dulunya sangat menyukai hal-hal yang berbau fantastis seperti winrate tinggi dan profit besar sekali transaksi. Intinya saya ingin pasti profit dan harus besar. Profit yang kecil kurang memberikan "kejutan".

Sayangnya, fakta tidak sejalan dengan harapan. Buktinya, akun saya banyak yang habis dan saya jadi langganan deposit. Lalu apa yang salah?

Setelah beberapa lama, saya mulai mencari tahu lebih dalam. Apakah strategi harus winrate tinggi baru bisa profitable? Apakah para trader yang hebat seperti market wizard punya winrate mendekat 100%?

Saya kemudian mulai banyak membaca buku-buku trading dari luar negeri seperti buku Market Wizard dari Jack Schwager dan buku-buku penerapan resiko yang benar dalam trading. Dari sekian banyak buku yang dibaca, saya menemukan pesan yang sama, trader hebat sangat baik dalam pengendalian resiko.

risk reward ratio sukses

(Baca Juga: Belajar Dari Pengalaman Loss Trader Sukses)

Banyak dari mereka memiliki winrate dibawah 60%. Dengan kata lain, winning rate tidak bisa dijadikan satu-satunya patokan suatu sistem bisa profitable jangka panjang. Winning rate harus dipasangkan dengan Risk And Reward ratio untuk melihat performa akun dalam jangka panjang.

Penggabungan winning rate dengan Risk And Reward ratio untuk melihat kemungkinan profit akun dalam jangka panjang disebut dengan nilai ekspektasi (expectancy value).

Nilai ekpektasi = (winrate x $ rata-rata profit) - (lossrate x $ rata-rata loss)

Sistem trading dengan winrate 90% atau 80% tidak berarti sudah pasti profitable dan sebaliknya sistem trading dengan winrate 30% atau 40% tidak berarti sudah pasti tidak profitable.

Jika dengan winning rate 90% namun rata-rata sekali loss menghabiskan lebih dari 10 kali profitnya maka hasil akhirnya akunnya tetap akan minus. Perhatikan studi kasus berikut:

  • 100 kali transaksi
  • 90% winrate atau 90 kali profit
  • Profit 1% per transaksi
  • 10% lossrate atau 10 kali loss
  • Loss 10% per transaksi

Nilai ekspektasi = (90% x 1) - (10% x 10) = 90 - 100 = -10

Sebaliknya, dengan winning rate 30% namun rata-rata sekali profit bisa melebih 3 kali lossnya maka hasil akhirnya masih tetap profit.

  • 100 kali transaksi
  • 30% winrate atau 30 kali profit
  • Profit 3% per transaksi
  • 70% lossrate atau 70 kali loss
  • Loss 1% per transaksi

Nilai ekspektasi= (30% x 3) - (70% x 1) = 90 - 70 = +20

tabel risk and reward

Tabel hubungan antara Risk And Reward terhadap winrate dalam trading

Artinya:

  • Dengan winrate 25%, Anda memerlukan Risk And Reward ratio minimal 1 : 3
  • Dengan winrate 50%, Anda memerlukan Risk And Reward ratio minimal 1 : 1
  • Dengan winrate 60%, Anda memerlukan Risk And Reward ratio minimal 1 : 0.7
  • Dengan winrate 70%, Anda memerlukan Risk And Reward ratio minimal 1 : 0.3

Jadi, Anda tidak perlu langsung parno ketika melihat sistem trading dengan winrate dibawah 50%. Selama minimal Risk And Reward ratio-nya terpenuhi, maka sistem tersebut bisa profitable.

Jika Anda mempunyai sistem trading yang mempunyai winrate sebesar 60%, Anda hanya memerlukan Risk And Reward ratio minimal 1 : 0.7 untuk bisa profitable. Artinya jika sistem Anda memberikan signal entry dengan Risk And Reward 1:1 Anda bisa mengambilnya. Semakin besar reward-nya semakin besar profit yang bisa Anda hasilkan menggunakan sistem trading tersebut.

Sebaliknya, jika sistem trading Anda memberikan signal entry dengan Risk And Reward ratio dibawah 1: 0.7 maka jangan diambil sebagus apapun signal tersebut. Keberhasilan trading dalam jangka panjang ditentukan oleh kedisiplinan trader mengikuti aturan trading dan resikonya.

Setelah hal ini dipahami, maka kita bahas cara menentukan Risk And Reward dalam trading.

Cara Menentukan Risk And Reward Dalam Trading

Penentuan Risk And Reward cukup sederhana. Berikut adalah prinsipnya:

  • Risk dihitung dari jarak dari harga entry ke harga stoploss
  • Reward dihitung dari jarak harga entry ke harga take profit
  • Risk And Reward ratio dihitung dari risk dibagi reward atau jarak ke stoploss dibagi jarak ke take profit

Contohnya, sebuah transaksi mempunyai jarak stoploss (SL) sebesar 50 pips dan jarak take profit sebesar 50 pips. Maka nilai Risk And Rewardnya adalah 1 : 1 (50 pips : 50 pips).

Sekarang kita masuk ke chart. Misalnya Anda adalah seorang trader swing support resisten dengan winrate sebesar 50%. Anda melihat adanya signal entry di resisten seperti grafik dibawah ini.

menentukan risk reward ratio

Sekarang mari kita lihat dari Risk And Reward nya:

menentukan risk reward ratio

menghitung risk and reward ratio

Risk dihitung dari jarak harga entry ke harga stoploss (area merah), sedangkan reward dihitung dari jarak entry ke harga take profit (area hijau). Pada peluang diatas, risk yang ditawarkan sebesar 80 pips dan rewardnya sebesar 126 pips.

Risk And Reward ratio dari peluang ini sebesar 80/126 atau 1 : 1.57.

Apakah Anda akan mengambil posisi sell?

Jawabannya, ya. Anda harus mengambil posisi sell tersebut. Posisi sell tersebut menawarkan Risk And Reward sebesar 1 : 1.57 sedangkan minimum Risk And Reward yang Anda butuhkan sebesar 1 : 1. Dengan winrate 50%, maka semua peluang entry yang mempunyai Risk And Reward lebih dari 1:1 bisa Anda ambil.

Saya berharap teman-teman bisa memahami penerapan Risk And Reward dan mampu menggunakannya untuk meningkatkan performa trading. Semoga bermanfaat. Selain memahami Risk And Reward Ratio, pelajari juga 4 metode manajemen risiko yang bisa membantu trading Anda ke depannya. 

 

FAQ Seputar Risk And Reward Ratio

Masih kesulitan dalam menerapkan Risk And Reward Ratio pada saat trading? Rangkuman dalam bentuk pertanyaan dan jawaban berikut akan mempermudah Anda dalam memahaminya. Apa saja?

 

Apa itu Risk And Reward Ratio?

Mudahnya, Risk And Reward ratio adalah perbandingan antara resiko terhadap hasil. Atau dalam dunia trading sering disebut perbandingan antara loss terhadap profit.

 

Apa Mangfaat Menggunakan Risk And Reward Ratio?

Dengan mengetahui Risk And Reward ratio, trader bisa meningkatkan performa trading serta menambah keyakinan pada sistem trading yang digunakan. Selain itu, manfaat lainnya adalah guna meminimalisir kerugian dalam jangka panjang sehingga balance menjadi lebih banyak surplusnya.

 

Apa Korelasi Winrate dengan Risk And Reward Ratio?

Dengan menggabungkan winning rate (Winrate) dengan Risk And Reward ratio dlam trading adalah untuk melihat kemungkinan profit akun dalam jangka panjang.

 

Bagaimana Cara Penerapan Risk And Reward Ratio?

Penerapan Risk And Reward Ration dalan trading forex sebenarnya cukup sederhana, yaitu: Risk dihitung dari jarak dari harga entry ke harga stoploss, Reward dihitung dari jarak harga entry ke harga take profit. Sehingga, Risk And Reward ratio dihitung dari risk dibagi reward atau jarak ke stoploss dibagi jarak ke take profit.

 

Bagaimana Rumus Risk And Reward Ratio Terbaik?

Mudahnya, untuk menentukan Rumus Risk And Reward Ratio, trader dapat menggunakan rumusNilai ekpektasi = (winrate x $ rata-rata profit) - (lossrate x $ rata-rata loss).

Terkait Lainnya
 
XAU/USD masih wait and see karena trader tunggu NFP AS, 1 jam lalu, #Emas Fundamental

EUR/JPY berada dalam tekanan jual di bawah harga 164.50, kondisi RSI yang oversold dipantau, 1 jam lalu, #Forex Teknikal

GBP/USD bergerak di atas level 1.2550, menguji batas atas channel, 1 jam lalu, #Forex Teknikal

EUR/USD naik mendekati level 1.0750 karena sentimen risiko kembali netral, 1 jam lalu, #Forex Teknikal

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada awal perdagangan Jumat (3/Mei), naik 0.4% ke 7,160, 9 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) membukukan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp691.2 miliar per Maret 2023. , 9 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (MBAP) menganggarkan belanja modal dan investasi senilai $58 juta, 9 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Sumber Sinergi Makmur Tbk. (IOTF) atau Fox Logger membidik peluang bisnis dari implementasi pembayaran tol tanpa sentuh berbasis Global Navigation Satellite System yang akan segera diterapkan di Indonesia, 9 jam lalu, #Saham Indonesia

EUR/USD kehilangan momentum karena kenaikan masih dibatasi oleh taruhan kuat penurunan suku bunga ECB, 1 hari, #Forex Fundamental

USD/CAD dekati level 1.3700 di tengah penjualan USD pasca FOMC, SMA-200 memegang kunci, 1 hari, #Forex Teknikal

Valas harian: Powell yang dovish menjaga kenaikan dolar tetap terkendali, 1 hari, #Forex Teknikal

Pound Sterling pertahankan kenaikan di tengah petunjuk suku bunga the Fed yang tidak terlalu hawkish, 1 hari, #Forex Fundamental

PT PP London Sumatra Tbk. (LSIP) membukukan laba bersih sebesar Rp269.3 miliar pada kuartal I/2024, 1 hari, #Saham Indonesia

Emiten produsen minyak goreng Bimoli PT Salim Ivomas Pratama Tbk. (SIMP) mencetak laba bersih Rp307.10 miliar sepanjang kuartal I/2024, 1 hari, #Saham Indonesia

Laba bersih PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam anjlok 85.66% menjadi Rp238.37 miliar pada kuartal I/2024, 1 hari, #Saham Indonesia

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) membukukan pendapatan sebesar $103.31 juta pada kuartal I/2024, 1 hari, #Saham Indonesia


Komentar @inbizia

Dikatakan artikel ada beberapa cara dalam menentukan stop loss, mulai berdasarkan money management, pola chart, margin stop, hingga volatilitas harga.

Nah, klu aku cuma pnya $100 gitu, enakan make stop loss jenis apa ya? soalnya klu make pola chart itu terkadang SL dan TP itu ga sesuai ama risk reward ratio ane yg 1:2. Kmudian klu pake margin stop juga kurang ngerti caranya gmana. Apalagi volatilitas harga, gue juga kurang sreg aja karena SL dan TP bsa berjarak cukup jauh. Sedangkan money management emang kliatannya masuk2 aja SL dan TP, tetapi terkadang gue rasa agak sempit sehingga harga kalo melonjak bentar aja sblm lanjutin trend, dah keduluan close di posisi saat melonjak. So, utk pemula enakan make stop loss yg kyk gmana?

 Toky |  19 Jun 2023
Halaman: Kesalahan Memasang Stop Loss Menurut Mifx

Halo, agak tertarik dngn tips yg diberikan oleh HSB, dalam hal ini, ada sesuatu yg menarik saya. Yakni pada bagian tahap evaluasi, dikatkaan bahwa kita harus menentukan kriteria seleksi. Yakni kita harus memilih aset yg sesuai dengan profil resiko kita dan tujuan profil resiko kita. Dan kritteria ini mencakup kapitaslisasi pasar, risk and reward ratio, serta faktor2 yg lain.

Nah, saya agak tertarik dngn kriteria seleksi yg dipaparkan di HSB. Dan terutaama pada kriteria kapitalisasi pasar. Sebelumnya, saya ingin tau mengapa kriteria seperti kapitalisasi pasar perlu diperhatikan dalam hal mengevaluasi sbuah aset trading. Sebenarnya apa sih kapitalisasi pasar itu? Dan maksud dari kapitalisasi pasar dalam perihal trading itu apa sbnrnya?

 Jeremy |  27 Jun 2023
Halaman: Tips Dari Hsb Untuk Memilih Produk Trading

Yg jls scalper juga srng disebut sebagai short term trader. Artinya trader jenis ini nggak pernah menahan posisinya terlalu lama. Biasanya nggak ada yang lebih dari 1 hari. Bahkan dalam 1 hari bisa buka posisi beberapa kali, karna tiap posisinya udah profit biasanya langsung diclose tanpa mempertimbangkan potensi profit maksimalnya. Scalping memang umumnya nggak memerlukan ukuran trading yg besar, jadi profit yg dikumpulkan pun nggak terlalu banyak. Bisa banyak kalo posisi trading yg dibuka juga makin banyak. Makanya ini juga beresiko. Tapi kalau dilakukan dengan manajemen resiko mungkin bisa mengurangi potensi kerugiannya.

Nah untuk masalah exit posisi dalam scalping, Itu tergantung dari money management Anda, yaitu berapa Dollar resiko yang Anda rencanakan per trade, dan berapa perbandingan profit yang Anda harapkan dengan resikonya, atau yang lazim disebut dengan risk/reward ratio.

Anda tidak bisa menjadi trade chaser (pemburu trade), bisa hancur account Anda karena tidak ada yang tahu dengan pasti kapan harga akan berbalik arah atau sampai sejauh mana harga akan bergerak sesuai dengan yang Anda harapkan. Yang bisa Anda lakukan adalah membatasi resiko dan mengharapkan profit yang wajar dengan menerapkan risk/reward ratio.

 Julian |  14 Jul 2023
Halaman: Tips Mifx Cara Memanfaatkan Tipe Order Sesuai Strategi

Ini asumsi saya aja ya bahwa open position ratio itu lebih ke arah penggiringan sentimen kita untuk open buy ato open sell aja. Jd, fitur open position ratio yg terdapat di MIFX dikatakan memiliki kegunaan utk ngeliat rata2 trader itu buka posisi mana antara buy ato sell.

Apakah open position ratio ini selalu memiliki analisa yg tepat dalam pergerakan pasar. Mksd saya seperti ini, misalkan rata2 trader memiliih utuk buka posisi sell gitu, maka seharsnya trader2 tsb mngkn aja udah menganalisa dngn sbaik mngkn dngn analisa teknikal dan fundamental. Shngga kita bsa aja kan memungkinkan utk ga usah melakukan analisa tambahan lagi apalagi analisa kita nunjukin hal yg sama. Dngn bgitu apakah open ratio ini bsa benar2 tepat yaa?

 Vincent |  27 Jul 2023
Halaman: Cara Tingkatkan Analisa Dengan Trading Tools Mifx

Ya ga lah gan! Dalam setiap indikator dan fitur2 itu ga selalu ngejamin bahwa pasar akan 100% sesuai dngn perkiraan. Bgitu jga dngn Open Position Ratio. Dan perlu diingat sekali lagi, bahwa Open position ratio nggak jaminin hasil analisis yang bener banget tentang pergerakan pasar. Kita tetep harus hati-hati dan nggak cuma bergantung pada data ini.

Analisis yang lebih komplit dan akurat tetap perlu dilakuin sebelum kita ambil keputusan trading. Open position ratio cuma kasih gambaran aja, tapi nggak mencakup semua faktor yang bisa pengaruhi harga. Lagian kita ga tau, sample yg dipake buat open position ratio itu sebesar apa krna ini kan berdasrkan persentase..

Alangkah baiknya kita nambahin indikator2 lain agar menambah kuat sinyal trading dan sentimen yg ditunjukkan di open position ratio

 Roger |  28 Jul 2023
Halaman: Cara Tingkatkan Analisa Dengan Trading Tools Mifx

Halo selamat malam guys, pertanyaan lo sama kayak pertanyaan gw dulu waktu pertama kali mengenal dunia trading. pertanya yang sederhana, namun cukup masuk akal untuk ditanyakan, bener nggk sih? Ya sebegai seorang trader, menghinadari broker yang menawarkan layanan trading penipuan itu WAJIB. Namun mancari broker yang menawarkan platform dan layanan yang bagus, serata biaya yang murah itu PERLU untuk meminimalisir biaya dan memperlancar proses trading menjadi sebuah keuntungan.

Okey gw akan bantu menjelaskan. Broker yang bagus itu mungkin saja mempunyai izin dari Belize, BVI (The British Virgin Islands), Cayman Island, Seychelles, Rusia, Vanuatu atau negara lainnya. Namun, Jika terjadi masalah dalam transaksi yang tidak menguntungkan untuk lo, misalnya dana tidak masuk ke rekening bank, maka akan sangat sulit untuk mengurus administrasi dan memperoleh perlindungan hukum.
Apalagi jika ternyata Broker tersebut misalnya pailit atau ditutup karena melanggar aturan-aturan yang berlaku di negara asalnya, maka hukum yang berlaku di negara tersebut tidak bisa melindungi nasabah asal Indonesia. Broker resmi memiliki izin dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) sebagai regulator dan pengawas di bawah Kementerian Perdagangan Indonesia.

Biasanya juga menjadi anggota dari salah satu bursa berjangka yang ada di Indonesia, seperti Jakarta Future Exchange (JFX) dan Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX). Selain itu, Broker resmi juga terdaftar sebagai anggota dari Lembaga kliring berjangka di Indonesia seperti Kliring Berjangka Indonesia (KBI), dan Indonesia Clearing House (ICH). Lembaga kliring berjangka tersebut akan menjamin transaksi anda terlaksana.

Hal ini dikarenakan mereka tidak memenuhi standarisasi yg diatur dalam peraturan perundang-undangan industri berjangka di Indonesia, yang sebenarnya mengatur banyak hal terkait Industri ini. Mulai dari permodalan, pemasaran, penjualan, perpajakan, risk management hingga perlindungan terhadap perusahaan dan nasabah.
Okey pertanyaan apakah Broker yang lo sukai itu sudah legal di Indonesia? INGAT LO harus jeli dalam memilih Broker demi keamanan transaksi, dana yang ditempatkan, dan mendapatkan perlindungan hukum. GW punya saya lo harus baca

itung itung sebegai bekal lo milih mana yang broker yang baik dan aman VS broker yang hanya pencitraan publik doang.

 Nanahoshi |  18 Sep 2023
Halaman: Cara Deposit Withdrawal Di Foreximf

Kamus Forex

Risk Management

Pengelolaan risiko sebagai upaya mengantisipasi dan mengatur kerugian dalam trading, biasanya disesuaikan dengan batas toleransi masing-masing trader. Dalam prakteknya, risk management bisa menggunakan fitur-fitur trading seperti Stop Loss atau Trailing Stop.

Risk Appetite

Minat risiko atau naiknya sentimen pelaku pasar untuk berinvestasi pada aset-aset dengan profil risiko tinggi, seperti saham dan mata uang komoditas.

Acceleration Theory

Adalah hubungan antara tingkat konsumsi dengan investasi modal. Jika permintaan barang konsumsi meningkat, maka permintaan mesin produksi dan investasi modal yang berhubungan juga meningkat.

Risk aversion, Risk Avoidance

Penghindaran risiko atau menurunnya sentimen pelaku pasar secara umum untuk berinvestasi pada aset-aset berisiko lebih tinggi. Biasanya, mereka akan berbalik memburu aset berisiko rendah atau bahkan safe haven seperti emas dan obligasi.


Komentar[1]    
  Meta   |   7 Sep 2020

Kesalahan yang dilakukan oleh trader pada umumnya tidak disiplin dalam eksekusi trading sesuai dengan risk dan reward yang telah direncanakan dan ditetapkan sebelumnya. Jika kita benar-benar menerapkan metode risk/reward ratio dengan disiplin pada setiap posisi yang kita buka, dan disertai dengan strategi trading yang memadai, maka penerapan risk/reward ratio ini adalah benar-benar faktor "holy grail" dalam trading.