Memilih indikator terbaik harus disesuaikan dengan gaya trading. Lantas, apakah indikator pilihan Anda sudah benar-benar teruji? Berikut 4 tips memilih indikator yang tepat.
Dengan kemajuan teknologi saat ini, aktivitas trading forex menjadi jauh lebih mudah berkat hadirnya beragam indikator teknikal. Memilih indikator terbaik dapat mempermudah Anda untuk menentukan berbagai hal. Mulai dari posisi buy atau sell, level entry, exit, dan sebagainya.
Meskipun tidak ada indikator Holy Grail yang dapat menjamin kesuksesan trading, bukan berarti tidak ada indikator terbaik untuk Anda. Dari sekian banyak indikator yang tersedia, Anda bisa memilih satu atau lebih indikator untuk diaplikasikan pada trading.
Ingat, Anda selalu bisa menggunakan lebih dari satu indikator. Bahkan, Anda boleh mencocokkan, mengombinasikan, atau men-tweak pengaturan indikatornya untuk menghasilkan strategi yang mampu membuahkan keuntungan konsisten. Kemungkinannya sangat banyak dan tanpa batas.
Namun, jangan sampai Anda menggunakan banyak indikator tanpa tahu fungsinya untuk apa. Biasanya, trader FOMO cenderung asal menggunakan indikator yang sukses dipakai trader-trader lain. Ada juga yang menggunakan banyak indikator berdasarkan teori-teori sulit hanya karena ingin disanjung.
Agar tidak terjebak FOMO, pastikan Anda memilih indikator terbaik yang memang sesuai dengan sistem dan gaya trading Anda sendiri. Bagaimana cara memilih yang terbaik di antara sekian banyak indikator yang ada?
DI
|
Daftar Isi |
Tips Memilih Indikator Terbaik untuk Trading
Berhasil atau tidaknya indikator tergantung pada sistem dan gaya trading Anda masing-masing. Percuma memilih indikator yang sulit jika tidak sesuai dengan Anda, apalagi kalau juga tidak tahu fungsinya untuk apa. Ibarat memotong buah, Anda harus menggunakan pisau buah dan bukan gergaji listrik, 'kan?
Maka dari itu, jawab dan centangi 4 checklist berikut ini, agar tahu apakah indikator yang Anda pilih sudah sesuai atau belum.
1. Mau Pakai Indikator untuk Apa?
Gergaji listrik digunakan untuk memotong batang kayu bukan mengupas buah, begitu juga pisau buah jangan digunakan buat memotong batang kayu. Nah, konsep seperti ini juga harus Anda terapkan dalam memilih indikator terbaik untuk trading.
Tips memilih indikator trading yang pertama adalah: tentukan untuk apa Anda menggunakan indikator tersebut. Misalnya, jika Anda ingin mengikuti trend, maka indikator Moving Averages (MA) dan Parabolic SAR bisa menjadi opsi terbaik.
Namun, jika Anda gemar menangkap titik top dan bottom harga forex, maka oscillator seperti Stochastic atau Relative Strength Index (RSI) bisa menjadi opsi paling tepat. Ada pula MACD (Moving Average Convergence Divergence), ADX (Average Directional Movement Index), dan W%R (William Percent Range).
Kemudian, untuk patokan support dan resistance, Anda bisa memakai perhitungan Pivot Point dan Fibonacci Retracement. Kombinasi dari ketiga indikator tersebut dapat membantu Anda memperoleh gambaran tentang arah pergerakan chart, kekuatan trend, dan level penting yang menjadi batasan pergerakan harga.
Bagi Anda yang belum mempelajari indikator teknikal, pasti bingung dan tidak tahu apa yang dimaksud MA, Stochastic, oscillator, dan sebagainya. Maka dari itu, penting untuk mempelajari seluk-beluk indikator teknikal terlebih dahulu sebelum menggunakannya. Manfaatkanlah waktu luang saat pasar forex tutup di hari Sabtu dan Minggu atau di sela-sela kegiatan Anda.
Baca juga: Trading Saat Weekend, Mungkinkah?
2. Sudah Tahu Cara Kerjanya?
Tips memilih indikator yang kedua adalah sudah paham bagaimana cara kerjanya. Anda harus tahu setiap indikator dapat menginterpretasikan sinyal yang seperti apa. Jangan khawatir, Anda tidak harus menghafal rumus-rumus yang sulit. Anda hanya perlu memahami cara kerja masing-masing indikator.
Misalnya, melalui indikator Parabolic SAR, Anda akan melihat titik bulat di atas dan bawah chart trading. Titik di bagian atas menunjukkan bahwa pasar sedang dalam kondisi downtrend. Sebaliknya, titik di bawah menandakan uptrend.
Saat memasang suatu indikator, Anda juga bisa mengubah-ubah parameternya karena semua indikator berada dalam posisi default. Misalnya, parameter default untuk indikator Stochastic adalah 5, 3, 3. Sedangkan parameter default RSI adalah 14. Nah, parameter tersebut bisa Anda ubah sesuai kebutuhan.
3. Kapan Indikatornya Bisa Gagal?
Memilih indikator terbaik tidak hanya sekadar memahami fungsinya, tetapi juga kelemahannya. Dengan begitu, Anda bisa lebih waspada jika suatu hari indikatornya gagal. Ingat, tidak ada indikator "pasti menang" yang mudah untuk digunakan. Jadi, Anda harus memperhatikan skenario pasar yang mungkin memiliki celah.
Misalnya, indikator Moving Averages tidak benar-benar memberikan sinyal yang dapat diandalkan di pasar sideways. Jadi, Anda harus antisipasi agar tidak terjebak dalam price action yang berombak begitu saja.
Kemudian, beberapa oscillator juga cenderung mengantisipasi reversal terlalu dini, sehingga Anda rentan fakeout jika hanya mengandalkan indikator utama dengan parameter yang salah.
Ingat, secanggih dan seakurat apa pun suatu indikator teknikal, tidak ada yang mampu meramalkan akan ke mana arah pergerakan selanjutnya. Risiko fake signal tetap akan membayangi Anda, apa pun indikator yang digunakan.
Baca juga: Indikator Yang Sering Digunakan Trader
4. Bagaimana Pengaturannya?
Tips memilih indikator terbaik yang terakhir adalah memahami pengaturannya untuk trading. Asumsikan Anda sudah tahu akan menggunakan indikator yang mana untuk menunjang strategi Anda. Hal berikutnya yang harus Anda pahami adalah bagaimana pengaturan yang paling tepat.
Jangan lupa, pengaturan yang lebih pendek atau lebih rendah menghasilkan indikator yang lebih sensitif sehingga menghasilkan lebih banyak sinyal. Di sisi lain, pengaturan yang lebih panjang atau lebih tinggi akan memberikan sinyal yang lebih jarang dan cenderung memiliki jeda. Di antara keduanya, mana pengaturan yang paling sempurna untuk Anda?
Beberapa trader berpendapat bahwa pengaturan default adalah yang terbaik karena itulah yang sering digunakan sebagian besar pelaku pasar. Namun, jika Anda menemukan pengaturan yang mampu menggabungkan kondisi pasar terkini atau memiliki track record bagus dengan indikator lain, segera lakukan backtesting untuk mengujinya kembali.
Baca juga: Cara Memilih Indikator Forex Terbaik
Akhir Kata
Itulah 4 tips memilih indikator terbaik yang bisa Anda terapkan mulai dari sekarang. Pemilihan indikator yang tepat akan membuat sistem trading Anda semakin lengkap. Selain membantu mendeteksi sinyal-sinyal penting, indikator teknikal juga memungkinkan Anda untuk melakukan eksekusi yang akurat. Tentu dengan syarat bahwa Anda sudah paham cara kerja dan mengombinasikannya, ya!
Memilih indikator terbaik tak lepas dari sistem dan gaya trading Anda masing-masing. Meskipun demikian, ada 7 indikator yang banyak digunakan oleh trader forex karena sudah teruji ampuh.