Sar

Sayang sekali, tidak ada solusi untuk menukar valas recehan di Indonesia.

Anda bisa mempertimbangkan untuk mengoleksinya saja, atau memberikannya pada teman yang akan pergi ke luar negeri, atau menyimpannya sampai tiba waktunya Anda jalan-jalan ke negeri itu lagi.

Stephen: Bantu jawab :

secara keseluruan, beda MT4 sama MT5 adalah di :

• Timeframe, dimana MT4 menyediakan 9 timeframe, sedangkan MT5 menyediakan 21 timeframes
• Kalender ekonomi tersedia hanya di MT5
• Jenis trading, MT4 lebih fokus ke forex, saham, dan comodities; MT5 mencakup semua
• Bahasa Pemograman, MT4 dengan MLQ4; MT5 dengan MLQ5

Nah, klu dri pengalaman, pemula emang lbh baik coba di MT4 soalnya dri segi tampilan dan indikator lebih simple aja digunakan sedangkan MT5 memiliki tampilan agak pro dan memang kliatan rumit banget. Dan memang ya, klu nge scalping, jujur enakan MT4 daripada MT5. Tapi ini preferensi masing-masing. Karena ada yang bilang kalau bisa MT5; maka MT4 tanpa belajar lagi dari awal karena MT5 sebtulnya ada pengembangan dari MT4

Oke, jadi kalau kamu mau trading di Finex , kamu bisa pilih salah satu dari 5 akun yang tersedia, dengan spread dan komisi yang berbeda-beda. Tapi memang bener, komisi dan spread di Finex Pro agak tinggi, tapi minimal depositnya cukup rendah dan leverage tinggi jadi bisa menarik minat trader.

Nah, untuk scalping, disarankan untuk pakai akun Pro karena spread-nya dimulai dari 0 pips jadi cukup terjangkau. Mengenai kalau hedging, tidak terlalu perlu spread yang rendah karena posisi sell dan buy diambil secara bersamaan. Tetapi krna dibuka 2 posisi sekaligus, ya dngn spread rendah paling tidak membantu menekan biaya trading sih.

Minimal deposit di akun Pro Finex adalah $1000, dan leverage bisa mencapai 1:500. Jadi dengan modal $1000, kamu bisa mendapatkan buying power sebesar $500,000. Lumayan sih, akun pro dengan $1000 itu udah cukup rendah dibandingkan jenis akun pro di broker lainnya.

Benny: Yoi, gue ngerti maksud lu. Jadi, pilihan stop out itu tergantung sama lu sendiri. Kalo stop out rendah, kayak 20% atau 50%, lu bisa nahan posisi lebih lama kalo harga lagi turun. Jadi, ada kesempatan buat harga balik arah dan lu nggak keburu kena stop out. Tapi, risikonya kalo harga tetep jatuh dan nyampe level stop out, lu bakal kehilangan lebih banyak.

Kalo stop out tinggi, misalnya 80% atau 100%, lu bakal cepet banget ngebatasin kerugian. Jadi, posisi lu langsung ditutup begitu kerugian nyampe level itu. Ini jaga akun trading lu dari kerugian yang lebih gede. Tapi, kelemahannya adalah lu nggak punya kesempatan buat ngasih posisi waktu buat balik arah.

Buatan lu milih stop out rendah atau tinggi tergantung dari gaya trading lu, berapa risiko yang bisa lu tanggung, dan strategi yang lu pake. Buat pemula, saran gue mending mulai dengan stop out rendah. Lu bisa belajar pasar dengan risiko yang lebih kecil dan ngembangin strategi trading lu tanpa rugi besar. Tapi tetep, lu harus pinter-pinter mengelola risiko dan nggak lupa manajemen risiko yang baik, walaupun stop out rendah.

Gilang: Setau saya begini : dalam menarik garis trendline, sebenarnya tidak ada aturan yang pasti tentang jumlah titik terendah atau tertinggi yang harus dilalui oleh garis tersebut. Namun, umumnya, semakin banyak titik yang dilalui oleh garis trendline, semakin valid dan kuat garis tersebut.

Pada umumnya, trader harus memperhatikan. Dalam menarik garis trend, diperlukan minimal dua titik terendah atau tertinggi untuk menarik garis trendline. Dua titik tersebut membentuk garis trendline awal yang menggambarkan arah tren yang mungkin terjadi. Namun, semakin banyak titik terendah atau tertinggi yang terhubung oleh garis trendline, semakin valid dan signifikan garis tersebut. Maka dari itu, di gambar juga ditunjukkan bahwa titik terendah dari garis atau titik tertinggi garis memiliki lebih dari 2 buah.

Widayanti: Hai kak gw bntu jawab ya

Sebenernya kk gak perlu khawatir dg broker yg udah terdaftar atau teregulasi Bappebti krn broker2 lokal yg udah terdaftar dan teregulasi mrpkn broker yg udah dijamin kredibilitasnya olh bappebti dan tntu aja hal itu bakal mengurangi resiko trader yg mnggunakan broker tsb.

Broker yg udah terdaftar tdk akan mudah melakukan penipuan thdp nasabah atau melakukan pelanggaran, soalnya pengawasan dr bappebti utk pr broker2 itu sangat ketat. selain itu broker2 itu jg akan berpikir dua kali jk akan mencurangi trader2nya, krna resikonya sangat besar.

jika ada broker yg ketahuan melakukan pelanggaran sedikit aja, maka akan ada tindakan tegas dr bappebti, bahkan plnggaran sdkit aja bs dikenakan sanksi pembekuan ijin lhoo, apalagi plnggaran berat, bs2 dicabut tuh ijinnya dan bisa ditutup paksa kantornya.

Jika hal itu terjadi maka broker akan kesulitan utk mendapat ijin beroperasi lg, bhkan misalnya broker yg melakukan pelanggaran akan mengganti nama perusahaannya utk bs beroperasi mrka juga tidak bs semudah itu beroperasi lg.

jd kk gak usah khawatir dg broker2 lokal yg udah terdaftar, krna mereka tidak akan sembarangan melakukan kesalahan, apalagi smpe merugikan pr nasabah atau tradernya.

Widayanti: Gw setuju sih, emang bnyk broker abal2 yg mencatut nomor regulasi bappebti dr broker lain dg tujuan agar pr trader percaya bhw broker tsb bnr2 teregulasi.

Utk mengetahui apa benar broker itu udh terdaftar atau belum caranya cukup mudah kok, tinggal buka aja situs resmi bappebti, nah disitu udah ada broker2 mana aja yg terdaftar.

atau bs juga langsung cek melalui https://ceklegalitas.bappebti.go.id/

nah nanti tinggal masukin nama perusahaan broker di kolom yg udah tersedia, jika benar perusahaan itu udah terdaftar maka akan keluar nomornya. tp jika perusahaan itu belum teregulasi maka gak akan keluar tuh nmrnya.

Jd km gak perlu khawatir terkait nomor regulasi yg ditampilkan broker itu benar atau hanya mencatut milik broker lain, pokoknya tinggal cek aja, dan gampang banget kok caranya.