Data NFP yang lebih positif dari forecast membuat ekspektasi Fed rate hike kembali bergairah. Akibatnya, Dolar melonjak dan memicu kemorosotan Euro, emas, serta saham-saham.
Selamat pagi, para pencari profit! Setelah cukup lama diprediksikan mengendur, prospek kenaikan suku bunga The Fed kembali diyakini meningkat. Pasalnya, kondisi tenaga kerja yang lebih tinggi dari ekspektasi berisiko memicu inflasi. EUR/USD dan sejumlah aset lain pun menghentikan reli bullish.
Bagaimana ulasan lengkap di setiap market? Mari kita bedah satu per satu.
Forex
Rilis NFP AS yang lebih kuat dari proyeksi makin membuat EUR/USD terpuruk di lajur bearish pagi ini (6/Februari).
Fundamental
- EUR/USD melanjutkan perjalanan turun setelah rilis data tenaga kerja Amerika Serikat yang lebih kuat dari prediksi.
- NFP dilaporkan bertambah 517,000, jauh lebih tinggi dari proyeksi 185,000 dan rilis sebelumnya di 260,000. Tingkat Pengangguran pun terpangkas dari 3.5% ke level 3.4%.
- Indeks Dolar AS (DXY) reli hingga mendekati 102.60 dan memicu kenaikan imbal hasil obligasi AS 10-tahun di atas 3.5%.
- Dalam waktu dekat, data Penjualan Ritel Zona Euro akan menjadi rilis berdampak tinggi selanjutnya. Konsensus memperkirakan data tersebut turun dari 2.8% menjadi 2.7%.
Teknikal
- Berdasarkan pengamatan analis Anil Pachal dari FXStreet, EUR/USD diperdagangkan di sekitar 1.0790 setelah pullback dari level tertinggi sejak April 2022.
- Pelemahan EUR/USD terkonfirmasi setelah berhasil menembus level support dan indikator MACD menunjukkan sinyal bearish.
- Level 1.0660 menjadi support terdekat EUR/USD saat ini. Apabila harga breakout dari level tersebut, titik pertemuan EMA 100 dan EMA 200 di 1.0500 akan menjadi support berikutnya.
- Apabila EUR/USD berhasil menguat di atas level 1.0820, harga berpotensi menguji 1.0900, 1.0920, hingga 1.1035.
- Skenario bullish di atas 1.1035 akan membuka peluang reli EUR/USD menuju titik tertinggi Maret 2022 (1.1185).
Kripto
Market kripto kembali memasuki zona merah dengan pergerakan Bitcoin di area psikologis $23,000. Kendati demikian, Cathie Wood dari ARK Investment Management masih sangat optimis dengan nilai Bitcoin di masa mendatang.
Fundamental
- Indeks Fear & Greed Bitcoin berada di angka 56/100, sehingga sentimen BTC masih bertahan di area "greed".
- Total market cap kripto global mencapai $1.07 triliun, turun sekitar 1.22% dari sesi perdagangan sebelumnya.
- Fokus investor saat ini cenderung tertuju pada komentar anggota FOMC yang berisiko membebani sentimen market kripto.
- Cathie Wood, CEO ARK Investment Management, masih sangat optimis jika Bitcoin akan akan terus mengalami peningkatan pesat di beberapa tahun mendatang.
- Bahkan, Wood memprediksi Bitcoin akan berharga sekitar $670,000 dalam 5 tahun dan mungkin mencapai $1.48 juta pada 2030.
Teknikal
- Bitcoin saat ini diperdagangkan di area $23,000, melemah 1.43% secara harian.
- Menurut analis FXEmpire, Bob Mason, Bitcoin perlu mengkonfirmasi reli lanjutan dengan menembus Pivot $23,431 dan menargetkan area R1 ($23,308 ).
- Jika berhasil menembus area Pivot dan R1, ada potensi reli BTC hingga area psikologis $24,000.
- Sebaliknya, jika BTC jatuh di bawah level Pivot, Bitcoin akan terkoreksi hingga area S1 $22,666 atau bahkan di bawah $22,500.
Emas
Meski terlihat pulih di atas $1870, XAU/USD masih berisiko melanjutkan pelemahan hingga $1825. Hal ini dikarenakan ekspektasi pasar terhadap Fed rate hike yang kembali menguat berkat rilis data tenaga kerja AS.
Fundamental
- Emas anjlok setelah rilis data ketenagakerjaan AS yang impresif. Pasalnya, hal itu memberikan alasan bagi The Fed untuk melanjutkan pengetatan kebijakan moneter yang memicu kekhawatiran resesi.
- Sentimen risk-off meningkat, DXY terus naik melampaui 103.00, dan yield obligasi 10-tahun melonjak di sekitar 3.56%.
- Hasil riset Goldman Sachs mengestimasikan bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga hingga mencapai target puncak 5%-5.25%.
- Bila itu terjadi, maka pertumbuhan GDP AS diperkirakan melambat ke 1.4% pada tahun 2023.
Teknikal
- Dalam jangka pendek, XAU/USD pulih di atas $1870 setelah mengalami penurunan tajam ke $1860.
- Meski demikian, XAU/USD masih belum lepas dari tren bearish yang membidik support kuat di $1825.
- Sebelumnya, XAU/USD telah menembus garis bawah pola Megaphone yang terbentuk pada time frame H1.
- Selain itu, indikator RSI berada di wilayah bearish dan menunjukkan momentum penurunan kuat.
Saham
NASDAQ Composite menjadi indeks yang mencatatkan pelemahan terbesar di antara 3 indeks mayor AS. Di sisi lain, IHSG diprediksi melanjutkan penguatan hari ini.
Saham AS
- Pasar saham AS memerah pada sesi perdagangan Jumat kemarin.
- Dow Jones selip 0.4% ke 33,926, sementara S&P 500 turun 1% ke 4136.
- NASDAQ Composite mencatatkan pelemahan terbanyak dengan merosot 1.6% ke 12,007.
- Setelah rilis data NFP dan Tingkat Pengangguran yang lebih baik dari ekspektasi, pasar akan mencari petunjuk kebijakan suku bunga lewat pidato Powell, Waller, dan Williams The Fed.
- Sementara itu, laporan pendapatan yang akan menjadi fokus pekan ini adalah dari PayPal (NASDAQ:PYPL), PepsiCo (NASDAQ:PEP), dan Philip Morris (NYSE:PM).
Saham Indonesia
- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0.31% ke 6911 pada hari Jumat kemarin.
- Menurut Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Rio Febrian, IHSG berpotensi menguat dan menguji resistance di 6920 hari ini.
- Secara fundamental, IHSG masih akan dipengaruhi oleh reaksi pasca rilis NFP dan sikap pelaku pasar terkait realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2022.
- Sejumlah saham yang dapat dicermati hari ini adalah BMRI, BRPT, AALI, ESSA, BTPS, INDF, MYOR, BBCA, EMTK, BSDE, PWON, BBNI, dan BMRI.
Untuk mendalami ilmu trading di masing-masing pasar, Anda juga bisa belajar di kumpulan artikel Inbizia.