Indikator Daily Range dapat dimanfaatkan untuk menghitung besaran range harga harian (daily range) dalam beberapa periode untuk mendukung analisis pasar. Hal ini juga berkaitan dengan keperluan untuk memprediksi besaran Stop Loss dan Take Profit.Indikator Daily Range adalah tool indikator yang dapat menghitung dan menampilkan rentang pergerakan harga dari satu hari hingga sebulan sebelumnya. Rata-rata rentang pergerakan harga tersebut dapat digunakan untuk memprediksi pergerakan selama satu hari tertentu.Perhatikan visualisasi indikator Daily Range pada chart GBP/USD berikut ini.Secara keseluruhan, indikator Daily Range memiliki beberapa fungsi seperti berikut:
Average Daily Range: rata-rata rentang pergerakan harga dalam satu hari ini.
Prev (previous) 1, 5, 10, 20 Day Range: menghitung dan menampilkan rentang harga rata-rata pada 1, 5, 10, dan 20 hari perdagangan sebelumnya. Ingat, hari untuk trading forex hanya Senin-Jumat, sehingga jarak 20 hari perdagangan sebelumnya sudah mencakup waktu sebulan penuh.
Room Up/Room Down: proyeksi jarak potensi kenaikan/penurunan harga dari titik posisi saat ini.
Maximum Stop Losses: proyeksi yang dapat digunakan sebagai acuan Stop Loss maksimum untuk posisi buy (long) dan posisi sell (short) untuk hari ini di pair terkait.
Daily Low: Harga terendah yang telah tercapai hari ini.
Daily High: harga tertinggi yang telah tercapai hari ini.
Trader akan dapat menemukan titik jenuh pasar dengan mudah apabila harga sudah sampai di titik rata-rata. Sebaiknya, gunakan indikator ini dalam kondisi pergerakan yang tinggi. Level Stop Loss yang direkomendasikan indikator juga bukan hal yang mutlak. Trader bisa mengaturnya dengan bijak sesuai trading plan masing-masing.
Pada dasarnya, indikator Nina terbuat dari garis Support dan Resistance, tetapi dalam bentuk oscillator. Keunggulannya adalah, indikator ini mampu menampilkan sinyal trend dalam bentuk crossover. Indikator ini tersusun dari dua buah garis horizontal yang berwarna biru dan kuning. Meski tampak mirip, indikator Nina tidak termasuk Moving Average. Perhatikan chart berikut ini.Indikator Nina bersifat leading. Berbentuk oscillator dengan tampilan dua garis dengan arah panah yang berbeda sebagai pemicu sinyal. Jika garis biru dilewati oleh garis kuning dari arah atas, maka sinyal yang terbaca adalah Downtrend. Jika garis kuning melewati garis biru dari arah bawah, maka trend yang terbaca adalah sebaliknya, yaitu Uptrend. Di bawah ini adalah visualisasi yang menandakan market sedang Downtrend karena garis kuning menembus garis biru dari atas.Pada chart EUR/USD di atas, time frame yang digunakan adalah M30. Anda bisa menyesuaikannya sesuai kebutuhan. Misalnya, untuk scalping dengan ketetapan Take Profitnya 10 point, maka Anda bisa memanfaatkan M5. Jika ingin intraday atau long, maka Anda bisa memanfaatkan H1 atau H4.Rekomendasi penggunaan:
Tunggulah hingga indikator Nina membentuk sinyal terlebih dahulu.
Apabila sinyal yang dihasilkan belum sesuai dengan kemunculan panah, tidak disarankan untuk open posisi.
Pastikan juga arah panahnya sama dengan arah trend. Jika arah trend cenderung naik, maka pastikan arah panah sinyal juga naik, berlaku sebaliknya.
Pernahkan Anda memanfaatkan gap yang muncul pada pergerakan harga saat bertrading forex? Coba Gap Finder dan optimalisasikan strategi gap trading Anda. Gap Finder pada hakikatnya bukanlah indikator untuk mencari sinyal buy atau sell. Indikator ini secara cermat menampilkan kotak biru untuk menandai gap up (harga open lebih tinggi dari close candle sebelumnya), dan tanda panah atau kotak berwarna merah yang mengindikasikan gap down (harga open lebih rendah dari close candle sebelumnya).Dengan demikian, Gap Finder bisa menjadi konfirmator untuk menentukan peluang bullish atau bearish, di mana:
Harga bearish jika kotak merah muncul dan candle-candle selanjutnya terus bergerak turun, atau kotak biru muncul dan candle-candle selanjutnya justru melemah.
Harga bullish apabila kotak merah muncul tetapi candle-candle berikutnya bergerak menguat, atau kotak biru muncul dan candle-candle berikutnya menanjak.
Karena keterbatasan Gap Finder dalam mendeteksi pergerakan harga, trader sangat disarankan untuk menggunakannya bersama indikator atau metode analisa lain. Support dan resistance adalah salah satu contoh tool pelengkap yang sangat cocok digunakan bersama indikator Gap Finder.
Indikator SS 2009 C tergolong lagging. Indikator ini mudah digunakan untuk mendeteksi adanya trend, mengetahui pembalikan, serta mencerminkan harga yang sedang bergerak kuat sekaligus menjadi tempat indikasi open posisi. Cara kerja indikator ini mirip dengan SS 2009 B. Jika bar menunjukkan warna biru, artinya trend sedang mengalami penguatan dan Anda diperbolehkan untuk mengambil posisi BUY. Sedangkan apabila bar menunjukkan merah, berarti trend bakal mengalami pelemahan dan Anda bisa mengambil posisi SELL. Anda juga mampu melakukan open posisi ketika signal yang terjadi berganti dari warna biru ke merah atau warna merah ke biru.
Sekilas, pergerakan indikator Ifast MA tampak seperti indikator RSI. Namun, indikator ini terbuat dari dasar Moving Average (MA). Keunggulan dari indikator Ifast MA adalah bisa mendeteksi trend lebih akurat dengan mengikuti arah trend saat ini. Sayangnya, indikator Ifast MA bisa jadi kurang valid ketika dihadapkan dengan kondisi sideways.Perhatikan gambar chart berikut ini.Indikator Ifast MA tergolong leading karena terbentuk dari oscillator dan benar-benar menunjukkan signal harga lebih awal. Semua indikator diberi warna merah secara default dan terdiri dari 2 EMA dan 2 SMA. Seperti yang terlihat pada gambar di atas, total ada 4 indikator sekaligus dalam satu chart.Rekomendasi penggunaan:
Gunakan indikator Ifast MA saat harga mengalami trend.
Pengaturan time frame bebas sesuai preferensi trader.
Indikator bisa digunakan untuk mendeteksi overbought dan oversold karena sudah didesain untuk oscillator, seperti RSI.
Scalper dapat memanfaatkan indikator ini untuk mempertajam strategi.
Jika semua signal berada di bawah, sedangkan trend masih naik, open buy bisa dilakukan. Sebaliknya, jika semua signal berada di atas, sedangkan trend masih turun, segera lakukan open sell.
Terkadang, beberapa trader pemula kesulitan dalam membaca signal trading yang dihasilkan oleh indikator teknikal. Indikator Fractal Dimension dapat menjadi solusi terbaik karena menyajikan pembacaan signal trading yang lebih mudah dan sederhana. Grafik indikator yang berwarna merah akan berubah menjadi biru saat ada signal yang potensial. Trader hanya perlu open posisi mengikuti grafik biru tersebut dan tidak perlu melakukan apa-apa saat grafiknya berwarna merah. Perhatikan ilustrasi penggunaan indikator Fractal Dimension berikut ini.Grafik yang berwarna biru menunjukkan letak signal, sedangkan grafik berwarna merah menandakan tidak ada signal yang potensial. Trader bisa mengikuti trading sesuai dengan titik pembalikan market. Untuk penggunaan time frame, trader bisa mengaturnya di M5, M15, atau H1.Indikator Fractal Dimension tergolong oscilator yang leading atau mendahului market. Informasi yang diberikan pun cukup akurat. Meski market sedang berfluktuasi, trader tetap bisa membaca arah market dengan leluasa karena signal yang dihasilkan tidak membuat bingung sama sekali.Rekomendasi penggunaan:
Saat harga sedang mengalami kontraksi atau pembalikan, biasanya trend akan mulai berbalik arah. Fokuskan pada pembalikan harga sesuai arah trend.
Bila terlihat pembalikan, artinya trend bisa berlangsung lebih lama. Trader cukup melihat arah trend dari signal indikator Fractal Dimension.
Jika harga berada dalam kondisi Uptrend, lalu tiba-tiba muncul signal indikator Fractal Dimension, maka fokuskan untuk pembalikan bearish.
Jika harga berada dalam kondisi Downtrend, lalu signal Fractal Dimension muncul, maka fokuskan untuk pembalikan bullish.