Account

Heru: Ga perlu lagi gan. Soalnya broker cma mau mastiin kita itu dapatin dana murni dari kita ato ga. Dan gue rasa ini jga menghindari agar broker kedapatan mengelola uang gelap gitu. Jadi proses KYC yg terjadi di akun pro cukup sekali aja. Sedangkan utk proses KYC di dana yg agak kecil itu jga memiliki tujuan yg sama dan ketika merka ingin mengupgrade akun, maka broekr bkalan ngecek kembali dngn melkukan proses KYC utk mengetaui asal dana dan memastikan identitas trader itu sama dngn KYC Awal. Ya gitu aja sih mnrt gue, intinya mah keamanan baik utk broker maupun utk trader

Secara umum, yang ane tau yaa, broker akan menunjuk bank tertentu sebagai tempat penyimpanan segregated account. Jdi, pemilihan bank untuk segregated account biasanya dilakukan oleh broker itu sendiri. Mereka akan mencari bank yang terpercaya dan memiliki reputasi baik dalam hal keamanan dan integritas. Broker akan memilih bank yang dianggap aman dan dapat dipercaya untuk menyimpan dana trader dengan baik.

Tetapi, di Indonesia, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) yang menunjuk bank kustodian. Sehingga broker tidak bisa memilih bank mana yang dijadikan tempat pemyimpanan segregate account. SElain itu, Bank kustodian yang ditunjuk oleh BAPPEBTI haruslah bank yang telah memenuhi persyaratan dan standar keamanan yang ditetapkan oleh otoritas yang berwenang. Bank kustodian bertanggung jawab untuk menyimpan dan mengelola dana nasabah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Moon maap, terkait pernyataan BAPPEBTI menunjukl bank itu ga salah tetapi lebih spesifik lagi bahwa Kliring Berjangka Indonesia (KBI) dan Indonesia Clearing House (ICH), bukan BAPPEBTI yang menunjuk bank kustodian. Tugas dari kedua lembaga ini emang mengawasi transaksi2 yang terjadi di pasar berjangka.

Kedua lembaga tersebut bekerja sama untuk memastikan dana nasabah di pasar berjangka aman dan terpisah dari dana operasional broker. Bank kustodian yang ditunjuk harus memenuhi persyaratan dan standar keamanan yang ditetapkan oleh KBI dan ICH. Mengenai syarat jadi bank kustodian emang haruslah bank yang memenuhi standard dalam hal ini, biasanya bank2 besar Indonesialah yang jadi bank kustodian broker. Moga bermanfaat ya jawaban ane!

Liko : Emang gitu gan. Sbnrnya sistem segregate account itu adalah sistem pemisahan dana yg memastikan bahwa dana nasabah dipisahkan dan dijaga terpisah dari dana perusahaan broker. Dlm hal ini, rekening emang msh atas nama broker tetapi beda dengan rekening yg digunakan broker utk melakukan operasional usahanya.

Ibarat elo pnya 2 rekening. Yang 1 digunakan utk menabung dan yg satu lgi digunakan untuk berbisnis. Demikian jga broker. Dimana ada 1 rekening yg emang khusus utk operasional broker dan 1 lagi rekening yg digunakan utk menampung dana dari trader dan diawasi oleh BAPPEBTI dan jga KBI.

Jdi wajar2 aja klu emang kita deposit masih atas nama broker. Dan asalkan bukan rekening tujuan broker yg dipake utk dana operasional broker itu sndiri.

Pandu: Bntu jawab! Setau ane ada 2 sistem segeregate. Pertama, adlaah Badan otoritas itu nyediaiin pilihan bank2 dan broker bsa memilih dngn bebas bank apa aja yg dijadikan bank kustodi. Terus sistem yg kedua itu adaah badan otoritas itu ngerandom bank kustodi si broker. Dan sistem yg paling populer itu adalah yg pertama. Mengapa? Pertama kebebasan utk broker, jdi broker bsa bebas memilih bank kustodi yg sesuai dngn kriteria mereka. Dan faktor kedua adalh terkait sistem segregate akun jg bsa sesuai dngn kebijakan masing2 broker.

Apakah aman? Ya tentu aja! Misalkan latar belakangnya itu perbankan, akun rekening yg dibuat di bank yg sama (misalkan PANIN dngn Maxco) itu tetap diawasi ama badan otoritas terkait kok. Jd, meski brada dalam satu naungan yg sama, bank tetap di awasi oleh badan otoritas.

Klu dari sisi pengalaman gue yaa. Biasanya modal besar ato trader dngn mdal besar itu lbh sering ngasilin keuntungan buat broker. Mengapa? pertama, spread itu didasarkan ama pips, nahh nilai pips ini memiliki nilai yg variatif tergantung lot yg dibuka. Lot standard biasanya memiliki nilai pips sebesar $10 utk 1 pips sedangkan utk lot mini itu hanya $1 per 1 pips.

Kedua, trader dngn modal besar itu biasanya adalah trader yg pro ato berpengalaman. SHngga trading mereka cenderung volumenya besar, shngga spread yg dibayarkan cukup besar juga nilai riil nyaa. Maka dari itu, broker, sebagai timball balik memberikan pelayanan lbh premium kepada trader yg memiliki modal besar.

Ini ibarat kyk bank lahh yg ngasih pelayanan prioritas utk nasabah prioritas yg nyimpan uang lumayan bnyk di tmpt mereka

Klo gue ngeliat nya bukan hnya dari sisi spread dan komisi yg dibayarkan aja. Tetapi kyknya ini lebih ke resiko dehh. Jadi dngan trader ymodal besar, biasanya tuh lbh bnyk pilihan aset juga dibandingkan akun lainnya. Hal itu krna pengelolaan modal itu bagus banget klu modal mereka cukup besar, tetapi makin kecil modal, maka pengelolaan juga agak susah juga.

Maka dari itu, broker biasa mengurangi aset yg ditradingkan agar mencegah trader utk membuka bnyk posisi dan ujung2nya kena stop out. Ingat, ketika stop out, maka broker mendapatkan keuntungan dikit krna trader nya ga trading lagi because modal mreka abis