Regulasi

Saya bantu jawab aja yan bro, lo gue atau juga trader lain pasti nih nanyak kek gini waktu mengenal salah satu broker forex. Dan yah gue tuh ngerti kalo urusan uang atau danalha yang dibuat untuk trading itu biki khawatir bangett. Bisa jadi khwatir yang wajar atau berlebihan. Saya pikir tetep aja lumra, ya yah namanya duit loh kita keluari, pastinya khawatir lah ya...

Nah seberarnya klao sistem keamanan danan di finex ini, gue juga kurang paham sih gimananya. Tapi ya klo sudah banyak dapet regulator, berarti terpercaya. Yang bikin gue tuh srek dan nyatol banget nih saya nih broker adalah karena keamanan akun nasabahnya. Menariknya, 70% dana nasabah diamankan oleh KBI dan 30% diamankan di rekening terpisah pada bank yang diawasi oleh BAPPEBTI.

Gini gan, mengenai keamanan dana dari broker yang sudah teregulasi bisa dikatakan aman. Karena semua broker yang teregulasi oleh Bappebti wajib menerapkan segregate bank account atau akun segregat dimana akun ini memisahkan antara dana deposit klien dengan dana perusahaan. Setau gw, segregat akun yang diterapkan di Indonesia adalah 70% dana klien disetor ke PT KBI dan 30% ke bank yang ditunjuk oleh Bappebti.

Jadi kuasa withdraw harus mendapatkan persetujuan oleh klien, serta dana di pantau tiap hari dengan pembukuan oleh broker yang nanti dicocokkan dengan KBI. Bila terjadi ketidak cocokan, maka KBI dan Bappebti akan langsung menindak keras broker dengan membekukan aktivitas mereka.

lebih jelas mengenai segregate akun, coba agan baca artikel ini (apa itu segregate akun?)

Gw tekankan lagi, demi keamanan agan dalam trading. Pastikan trading dengan broker yang teregulasi, dan Finex juga adalah broker yang teregulasi sehingga aman!

Brandi: Izin nyanggah ya,

menarik bngt nihh ada akun segrgeate di broker dan setau sy semua broker di dunia yg apalagi regulator 1 tier diharuskan ada akun segregate. Dan setau saya yaa, bisa aja salah, akun segregate kan klu ga salah dipisahkan dngn akun bank yg berbeda. Menariknya di katakan agan agan diatas, segregate akun itu katanya di Bappebti dipisahkan ke akun bank dan PT KBI.

Okee dikatakan jga sistemnyaa atau cara ngecek keuangannya antara akun bank dan PT KBI jga ada di komentar diatas. NAh, sy penasaran, PT KBI itu apa yaa dan mengapa perusahaan ini yg nanganani akun segregate jgaa??

Rio Hanif: PT KBI itu sejenis lembaga yang jadi pengawas dan jaminan buat transaksi di bursa berjangka di Indonesia. Mereka bikin layanan kliring buat memudahkan penyelesaian transaksi dan juga jadi jaminan buat kewajiban keuangan peserta kliring yang diawasi oleh BAPPEBTI. Selain itu, PT KBI juga bertugas mengawasi akun segregate, yang isinya duit nasabah yang disimpan di rekening bank terpisah dan dijaga keamanannya. Jadi, kalo ada yang ngelanggar aturan atau bikin masalah di bursa berjangka, PT KBI bakal jadi penjaga dan jaminan buat para trader dan nasabah.

Ada artikel di Inbizia yang membahas secara khusus apa itu KBI dan tugas tugasnya secara detail. Dapat dibaca di link ini : Mengapa Kliring Berjangka Penting Untuk Keamanan Trading

Sbnrnya kedua jenis akun mini dan Pro di JavaFX itu adalah 1 akun gan. Yaitu akun dngn nama "Titan" dngn ketentuan, dimana akun Pro memiiki minimum deposit $500. Ntar bakal dapatin komisi sebesar $0. Klu agan deposit $500 ke bawah (minimum $200) maka komisi yg perlu dibayar sbsar $1. Ini informasi lngsg dri laman resmi JavaFX yee. (baca juga review broker JavaFX di Inbizia)

Untuk kondisi lain smuanya sama kcuali leverage, dimana spread 1.5 pips mengambang, leverage 1:200 untuk mini dan 1:400 utk pro. Dan dri sisi platform trading, JavaFX menggunakan MetaTrader 5 dan Webtrader sdngkn Finex menggunakan MetaTrader 4. Dlm hal platform trading, jelas MetaTrader 4 mnrt saya msh yg terbaik meski MetaTrader 5 jga cara pakainya sma cma lbh rumit krna teknikal tools lbh bnyk.

Maaf, mekanisme yg dimaksudkan itu bagaimana ya. Gw kurang ngerti yo. Klo misalkan mekanisme manual kayak setting Stop Loss order dan Take Profit Order ada di Finex. Itu adalah sbuah instruksi yang diberikan oleh trader untuk menutup posisi trading secara otomatis jika harga aset mencapai tingkat harga tertentu yang telah ditentukan sebelumnya. Dengan menggunakan fitur ini, trader dapat mengunci profit pada trading mereka dan mencegah kerugian besar jika terjadi pergerakan harga yang tidak diinginkan.

Trus di Finex jga ada margin call dan stop out order jga di angka 20%. Smua itu buat cegah kerugian hingga minus. Cuman klu saldo ampe minus, maka fitur perlindungan saldo negatif Finex akan aktif. Dimana ktika sampe minus, broker langsung akan tutup trading agan dan langsung membuat 0 di saldo agan. So, agan ga berutang pada broker krna minus balance dah dibayar ama broker.

Nah fitur yg agan maksud tu yg mana?

Agak panjang ya klu ngejelasin mengenai pengaruh antara keempat hal yang agan sebutin dengan trading. Yang jelas, spread dan komisi itu ada yg gede di spread dan ada yg gede di komisi. Untuk trader yg mementingkan spread kecil seperti day trader dan scalper, maka mereka memilih spread rendah tnpa memusingkan komisi, sedangkan utk trader dngn trading size gede, maka komisi rendah jadi perhatian mereka. Dan ini preferensi trader ya.

Untuk modal,semuanya tentu ingin depsit rendah, terutama trader pemula. tapi, trader pro dan trader berpengalaman biasanya memilih modal deposit tinggi agar merka bsa menerapksn strategi mereka dan mngkn mreka open posisi lbh bnyk. Dan karena itu, leverage yg mereka pilih mngkn lbh rendah utk menghindari resiko leverage. Sdngkn leverage tinggi di prefer untuk trader2 pemula karena memberikan benefit bsa buka posisi trading lbh bnyk dngn modal kecil.

Jadi, pengaruh ke trading, ya jelas ada gan. DAn tergantung kbutuhan trader, maunya yang kyk gmana

Dion: Jadi begini, setau ane yaa, ada berbagai mcm alasan kenapa broker2 kayak HFX sama GKInvest gak ngejualin kripto itu.

Pertama, mngkn ada masalah regulasi. Di beberapa negara, aturan dan batasan untuk perdagangan kripto itu agak rumit, dan sdngkn mnrt ane sndiri, aturan kripto di Indonesia msh agak abu2 dan blm perfectlah. Jdi mgnk aja traiding kripto CFD itu bsa aja blm diizinkan

Kedua, risiko! Pasar kripto itu bener2 nggak bisa diprediksi. Harganya bisa naik turun gila-gilaan dalam waktu singkat. Jadi, mungkin broker-broker ini mikir risikonya terlalu gede buat ditawarin ke klien mereka. Mereka lebih prefer instrumen yang risikonya lebih terkendali. Maybe ya gitu kira2.

Trus yg ketiga, bsa aja dri BAPPEBTi izinin tetapi dari penyedia aset kyk ICDX dan JFX itu blm nyediaiin kritpo CFD, shngga broker ga bsa sembarangan nydiaiin isntrumen diluar dari JFX dan ICDX. Ingat, klu smua instrumen yg bsa di trading itu berasal dari 2 lembaga ini

(selengkapnya mengenai JFX bsa baca : Mengenal JFX dalam Regulasi Broker Indonesia)