AUD/JPY masih berada di baawah level 104.00 setelah hasil beragam pada data Tiongkok, 1 hari, #Forex Teknikal   |   USD/CHF naik menuju level 0.9100 di tengah lebih rendahnya produksi industri Swiss, 1 hari, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling mempertahankan kekuatan di dekat level 1.2700 meskipun dolar AS stabil, 1 hari, #Forex Teknikal   |   EUR/USDtetap bullish setelah koreksi hari Kamis, 1 hari, #Forex Teknikal   |   PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp136.4 miliar, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Sepeda Bersama Indonesia Tbk (BIKE) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp12.9 miliar dari laba bersih di tahun buku 2023. , 1 hari, #Saham Indonesia   |   Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0.42% ke level 7,277 pagi ini, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp300 miliar. , 1 hari, #Saham Indonesia

Inflasi Melonjak Tinggi, Sentimen Konsumen Australia Terpuruk

Crypholic 15 Jun 2022
Dibaca Normal 2 Menit
forex > berita >   #inflasi   #konsumen
Indeks kepercayaan konsumen Australia merosot drastis karena lonjakan inflasi. AUD/USD justru menguat pasca rilis data ini karena aksi profit taking.

Kepercayaan konsumen Australia merosot dari 90.4 menjadi 86.4 pada bulan Juni. Secara persentase, indeks yang mengukur tingkat optimisme konsumen Australia tercatat turun sebesar 4.5 persen, memperpanjang penurunan yang sudah terjadi selama 7 bulan terakhir. Bahkan, pencapaian kali ini telah mendekati level terendah pandemi.

Sentimen konsumen Australia

Hasil survei mingguan yang dilakukan secara terpisah oleh ANZ juga menunjukkan kondisi penurunan tajam. Jika tidak memasukkan kondisi pandemi, indeks saat ini merupakan level terendah sejak resesi awal 1990-an.

Baca juga: Kisah 5 Investor Sukses Di Masa Krisis Finansial

Dalam rincian lebih lanjut, beberapa sub-indeks mengalami pelemahan signifikan. Salah satunya adalah kondisi keuangan tahunan yang turun 7.0 persen. Sub-indeks untuk prospek ekonomi jangka pendek juga merosot 7.6 persen, sedangkan prospek ekonomi untuk 5 tahun ke depan masih menguat 2.1 persen. Meski demikian, konsumen masih relatif optimis tentang prospek pekerjaan mereka.

 

Inflasi Tinggi Membebani Optimisme Konsumen

Kemerosotan yang terjadi pada sentimen konsumen Australia sebagian besar dipicu oleh lonjakan inflasi dalam beberapa bulan terakhir. Inflasi yang semakin tinggi membuat kenaikan harga barang kebutuhan tidak terelakkan lagi. Kondisi ini semakin menekan keuangan konsumen Australia yang berpengaruh langsung terhadap tingkat optimisme dan prospek ekonomi ke depan.

"Data survei yang dilakukan oleh Westpac kali ini mencerminkan kemerosotan sentimen di tengah lonjakan inflasi,terkait dengan kenaikan suku bunga, dan meredupnya prospek ekonomi baik domestik ataupun global. (Oleh sebab itu), RBA perlu segera melakukan penyesuaian kebijakan moneter lebih jauh lagi pada pertemuan bulan depan," ungkap Bill Evans, kepala ekonom Westpac Banking Corporation.

Rilis data sentimen konsumen yang begitu mengecewakan pagi ini ternyata gagal menekan pergerakan Dolar Australia melawan Dolar AS. Pada saat berita ini diturunkan, AUD/USD diperdagangkan pada kisaran 0.6913 atau menguat 0.65 persen dari harga Open harian. Penguatan Dolar Australia kali ini lebih disebabkan oleh aksi profit taking yang dilakukan investor jelang pengumuman suku bunga The Fed.

Terkait Lainnya
Kategori Terkait
 

Komentar[1]    
  Huda   |   15 Jun 2022

Kenapa harus ada inflasi sih? Masih belum nyampe mikirku