Emas mendapatkan dukungan karena risiko geopolitik mengkatalisasi permintaan, 3 jam lalu, #Emas Fundamental   |   Data pekerjaan Inggris mendukung penurunan suku bunga BoE, dan saham vodafone naik setelah pendapatan, 3 jam lalu, #Forex Fundamental   |   EUR/USD: Euro dapat naik lebih tinggi jika stabil di atas level 1.0800, 3 jam lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/GBP tetap dibatasi di bawah level 0.8600 menyusul data ketenagakerjaan Inggris, 4 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Saham-saham top gainers LQ45: PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) +2.17%, PT Bank Pacific Tbk (BRPT) +2.04%, PT Charoen Pokphand Tbk (CPIN) +1.93%, 11 jam lalu, #Saham Indonesia   |   IHSG melanjutkan penguatannya pada pagi ini, naik 0.21% ke level 7,114, 11 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Aneka Tambang (ANTM) menyampaikan jadwal pembagian dividennya sebesar Rp3.07 triliun. Cum date untuk dividen ANTM dijadwalkan pada pekan depan, 11 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) akan mengambil keputusan terkait penggunaan laba bersih 2023 lewat RUPST yang digelar hari ini (14/Mei), 11 jam lalu, #Saham Indonesia

BOE Kembali Tunda Kenaikan Suku Bunga, Ini Alasannya

Fatma Adriana 9 Jan 2015
Dibaca Normal 5 Menit
forex > analisa >   #suku-bunga   #bunga
Sesuai dugaan, BOE kembali menunda kenaikan suku bunga, dan memutuskan untuk mempertahankannya di tingkat 0.50%. Banyak hal yang perlu dipertimbangkan sebelum BOE benar-benar memutuskan untuk meningkatkan suku bunganya. Berikut adalah beberapa sebab yang masih menjadi bahan pertimbangan BOE untuk memperketat kebijakan moneter mereka

Sesuai dugaan, BOE kembali menunda kenaikan suku bunga, dan memutuskan untuk mempertahankannya di tingkat 0.50%. Padahal, ekspektasi terhadap peningkatan suku bunga telah merebak sejak pertengahan tahun lalu. Bahkan, BOE sempat digadang-gadang untuk lebih dulu menaikkan suku bunga ketimbang The Fed, yang baru menyelesaikan program pembelian asetnya akhir Oktober lalu. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, harapan pasar semakin menipis manakala BOE tak kunjung merealisasikan perencanaan ini. Keputusan yang diambil pada awal tahun ini semakin memadamkan ekspektasi yang pada mulanya didukung oleh pesatnya pertumbuhan ekonomi Inggris.

BOE Kembali Tunda Kenaikan Suku Bunga
Selain mempertahankan tingkat suku bunga, BOE juga tidak mengubah besaran stimulusnya. Bank sentral Inggris ini masih memberlakukan program pembelian obligasi dengan anggaran sebesar 375 milyar Pound.

Banyak hal yang perlu dipertimbangkan sebelum BOE benar-benar memutuskan untuk meningkatkan suku bunganya. Berikut adalah beberapa sebab yang masih menjadi bahan pertimbangan BOE untuk memperketat kebijakan moneter mereka:

1. Inflasi Makin Rendah Karena Pengaruh Harga Minyak
Pengambilan keputusan bank sentral untuk menaikkan tingkat suku bunga memang berhubungan erat dengan inflasi. Data Inflasi Inggris pada November  lalu menunjukkan perlambatan di level terendah 12 tahun. Setelah berhasil meningkat di angka 1.3% pada Oktober 2014, data inflasi justru turun sampai ke level 1% di bulan berikutnya. Hal ini cukup membuat BOE gamang dalam mengambil kebijakan yang bersifat hawkish.

Tingkat Inflasi Inggris

Tingkat Inflasi Inggris


Dalam proyeksi inflasi yang terbit pada November lalu, BOE bahkan menyatakan jika target inflasi 2% baru akan tercapai pada 2017 mendatang. Selain itu, hasil inflasi Desember yang akan rilis minggu depan juga diprediksikan untuk kembali turun dan melemah di bawah level 1%.

Turunnya inflasi Inggris merupakan salah satu dampak dari anjloknya harga minyak dunia. Dalam 6 bulan terakhir, harga minyak telah tercatat turun sebanyak 53%. Hal ini dibuktikan dengan surutnya Harga minyak Brent Inggris untuk pertama kalinya sejak Januari 2009 di bawah kisaran $50 minggu ini.

2. Inflasi Zona Euro Gapai Area Negatif, Waspadai QE ECB
Memburuknya kondisi perekonomian di Zona Euro, salah satu partner dagang terbesar Inggris, juga menjadi salah satu faktor utama yang selalu diperhatikan oleh BOE sebelum mengambil keputusan terkait suku bunga ini. Sayangnya, Inflasi Zona Euro dilaporkan telah memasuki zona merah dengan terdampar di level -0.2%. Meski telah diprediksikan sebelumnya, hasil tersebut tetap mengejutkan karena turun di bawah ekspektasi -0.1%.

Dengan pencapaian tersebut, tak heran jika spekulasi terkait QE ECB semakin berhembus kencang. Banyak pihak memperkirakan putusan ini akan dibahas dalam rapat ECB 22 Januari mendatang. Oleh sebab itu, beberapa analis menilai keputusan BOE untuk menunda kenaikan suku bunga ini sebagai tindakan yang tepat. Howard Archer, kepala ekonom dari IHS Global Insight berpendapat jika penundaan ini akan berlangsung sampai 2016 mendatang. Lemahnya inflasi Inggris dan bahaya deflasi Zona Euro saat ini dianggap telah dapat melepaskan BOE dari tekanan untuk segera meningkatkan suku bunga.

3. Pemilu 4 Bulan Mendatang
Selain proyeksi inflasi yang kurang meyakinkan dan ancaman dari Zona Euro, persiapan Inggris dalam menghadapi pemilu pada Mei mendatang juga menghadirkan resiko yang perlu diwaspadai. Hasil survey sementara menunjukkan ketidakpastian tinggi tentang siapa yang akan memenangkan pemilu, dan membuka potensi pada terbentuknya koalisi atau bahkan pemerintahan minoritas.

Dengan ketatnya hasil survey untuk Partai Konservatif dan Partai Buruh, nilai GBP diproyeksikan untuk mengalami volatilitas lebih tinggi dari gejolak yang pernah dialaminya menjelang referendum Skotlandia tahun lalu. Kebijakan fiskal untuk periode mendatang akan bergantung pada hasil pemilu ini. Aspek ini akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Inggris, yang diprediksikan akan mengalami perlambatan jika langkah-langkah yang diambil kelak bersifat konsolidatif.

4. Pertumbuhan Ekonomi Inggris Belum Stabil
Meskipun tingkat pengangguran berhasil menurun dan upah pekerja meningkat secara signifikan, namun pemulihan ekonomi pada tahun 2014 tercatat lebih lambat dari ekspektasi. GDP kuartal ketiga hanya mencapai level 2.6%, atau lebih rendah dari prediksi di 3%. Sementara itu, data PMI juga menandakan pertumbuhan ekonomi Inggris yang terhambat di level 0.5% pada kuartal keempat tahun lalu.


GDP Tahunan Inggris

Grafik GDP Tahunan Inggris


Prospek Kenaikan Suku Bunga Masih Didukung Data Tenaga Kerja

Beberapa pihak masih meyakini BOE akan menaikkan suku bunga karena tingkat pengangguran Inggris makin berkurang dan data pertumbuhan gaji juga menunjukkan peningkatan yang menggembirakan. Tingkat pengangguran berada di level rendah 6%, sementara upah rata-rata mingguan melesat di level 1.6%. Indeks pendapatan bahkan telah berhasil mengungguli tingkat inflasi sejak September 2014 lalu. Hasil positif dari kedua data ini membuat dua anggota dewan BOE, Ian McCafferty dan Martin Weale, memilih untuk mendukung peningkatan suku bunga 0.25% sejak Agustus 2014. Hasil voting dan penjelasan lebih lengkap mengenai keputusan BOE semalam akan diterbitkan pada 21 Januari mendatang, tetapi kemungkinan akan lagi-lagi menunjukkan mereka berdua mendukung kenaikan suku bunga.

Rob Wood, ekonom dari Barenberg Bank menyatakan pemahamannya akan kepentingan penundaan dari peningkatan suku bunga jika inflasi berpeluang meunuju titik 0. Akan tetapi, ia juga memperingatkan agar BOE mempertimbangkan waktu yang tepat untuk melaksanaan kebijakan ini, agar peningkatan upah tidak mengakibatkan kenaikan harga.

Namun, peningkatan suku bunga Inggris jelas masih perlu memperhatikan aspek-aspek lain seperti menurunnya inflasi, outlook perekonomian Zona Euro, dan gejolak yang ditimbulkan oleh pemilu mendatang. Pertumbuhan ekonomi Inggris yang menunjukkan tanda-tanda ketidakstabilan juga menjadi hal yang perlu dicermati untuk memperkirakan tingkat pertumbuhan ekonomi Inggris di masa yang akan datang.

Terkait Lainnya
 
Emas mendapatkan dukungan karena risiko geopolitik mengkatalisasi permintaan, 3 jam lalu, #Emas Fundamental

Data pekerjaan Inggris mendukung penurunan suku bunga BoE, dan saham vodafone naik setelah pendapatan, 3 jam lalu, #Forex Fundamental

EUR/USD: Euro dapat naik lebih tinggi jika stabil di atas level 1.0800, 3 jam lalu, #Forex Teknikal

EUR/GBP tetap dibatasi di bawah level 0.8600 menyusul data ketenagakerjaan Inggris, 4 jam lalu, #Forex Teknikal

Saham-saham top gainers LQ45: PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) +2.17%, PT Bank Pacific Tbk (BRPT) +2.04%, PT Charoen Pokphand Tbk (CPIN) +1.93%, 11 jam lalu, #Saham Indonesia

IHSG melanjutkan penguatannya pada pagi ini, naik 0.21% ke level 7,114, 11 jam lalu, #Saham Indonesia

Aneka Tambang (ANTM) menyampaikan jadwal pembagian dividennya sebesar Rp3.07 triliun. Cum date untuk dividen ANTM dijadwalkan pada pekan depan, 11 jam lalu, #Saham Indonesia

PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) akan mengambil keputusan terkait penggunaan laba bersih 2023 lewat RUPST yang digelar hari ini (14/Mei), 11 jam lalu, #Saham Indonesia

Hubungan AS-Tiongkok menjadi fokus menjelang pengumuman tarif yang diharapkan, 1 hari, #Forex Fundamental

USD/CHF pertahankan posisi di atas level 0.9050 saat dolar AS tetap lebih kuat, 1 hari, #Forex Teknikal

EUR/JPY naik ke dekat level 168.00 di tengah berlanjutnya perbedaan suku bunga, 1 hari, #Forex Teknikal

EUR/USD: Terlihat hambatan di sisi atas yang krusial akan muncul di level 1.0790-1.0800, 1 hari, #Forex Teknikal

Pergerakan mingguan Indeks Dolar AS tampak tidak pasti setelah membentuk pola Inside Bar, 1 hari, #Forex Teknikal

Dalam fase konsolidasi, breakout bullish Indeks Dolar mungkin terjadi jika harga melampaui garis tren dan resistance horizontal di level 105.81, 1 hari, #Forex Teknikal

Harga emas naik cukup tajam pada minggu lalu dan membentuk bullish engulfing, 1 hari, #Emas Teknikal

Meski sedikit melemah pada akhir pekan, peluang buy emas masih terlihat di penembusan level 2400 atau retracement dari level-level support di atas 2290, 1 hari, #Emas Teknikal

Pasangan mata uang GBP/USD diperkirakan membentuk area support potensial di level 1.2449, 1 hari, #Forex Teknikal

Momentum bullish USD/JPY mulai berubah menjadi konsolidasi di bawah level 156.00, 1 hari, #Forex Teknikal

Pelemahan Dolar terhadap Yen Jepang kemungkinan berlanjut hingga minggu depan karena bias hawkish dari BoJ, 1 hari, #Forex Fundamental

EUR/USD terindikasi membentuk pola bullish Wolfe, namun sinyal Moving Averages masih menunjukkan tren bearish, 1 hari, #Forex Teknikal

EUR/USD diperkirakan menguji support di sekitar 1.0685 dengan potensi rebound menuju 1.1205, 1 hari, #Forex Teknikal

Konfirmasi bullish EUR/USD membutuhkan break resistance di 1.0845, 1 hari, #Forex Teknikal

Apabila EUR/USD melewati support di 1.0435, maka harga berpotensi turun lebih lanjut, 1 hari, #Forex Teknikal

Secara teknikal, AUD/USD sedang terkoreksi dalam pergerakan Downtrend Channel, 1 hari, #Forex Teknikal

Dolar Australia dapat menguji resistance di sekitar 0.6670 sebelum melanjutkan penurunan di bawah 0.6085, 1 hari, #Forex Teknikal

Outlook pelemahan AUD/USD akan terkonfirmasi jika harga turun dari batas atas Downtrend Channel, 1 hari, #Forex Teknikal

USD/CAD membentuk pola pembalikan Head and Shoulders. Harga diproyeksikan menguji resistance 1.3745 sebelum memantul ke bawah hingga melewati 1.2995, 1 hari, #Forex Teknikal

Konfirmasi penurunan Dolar AS terhadap Dolar Kanada dapat dilihat pada pengujian garis tren di indikator RSI, 1 hari, #Forex Teknikal

Bitcoin gagal melanjutkan pemulihan setelah pernyataan seorang pejabat The Fed meredupkan potensi pemotongan suku bunga AS dalam waktu dekat, 1 hari, #Kripto Fundamental

BTC/USD tertekan di bawah $61,000, namun indeks sentimen Fear and Greed masih mengindikasikan minat beli yang cukup potensial, 1 hari, #Kripto Teknikal

Mayoritas Altcoin cenderung berkonsolidasi seiring dengan pergerakan bearish Ethereum di bawah $3000, 1 hari, #Kripto Teknikal

Setelah mendapat keuntungan hingga $80 juta dari Bitcoin, Jack Dorsey (eks-CEO Twitter) mengumumkan akan menginvestasikan kembali 10% dari keuntungan tersebut ke aset-aset terkait Bitcoin, 1 hari, #Kripto Fundamental

Grup peretas asal Korea Utara, "Kimsuky", dikabarkan telah menggunakan varian malware baru bernama "Durian" untuk menyerang dua perusahaan kripto Korea Selatan, 1 hari, #Kripto Fundamental



Kirim Komentar Baru