AUD/JPY masih berada di baawah level 104.00 setelah hasil beragam pada data Tiongkok, 1 hari, #Forex Teknikal   |   USD/CHF naik menuju level 0.9100 di tengah lebih rendahnya produksi industri Swiss, 1 hari, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling mempertahankan kekuatan di dekat level 1.2700 meskipun dolar AS stabil, 1 hari, #Forex Teknikal   |   EUR/USDtetap bullish setelah koreksi hari Kamis, 1 hari, #Forex Teknikal   |   PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp136.4 miliar, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Sepeda Bersama Indonesia Tbk (BIKE) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp12.9 miliar dari laba bersih di tahun buku 2023. , 1 hari, #Saham Indonesia   |   Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0.42% ke level 7,277 pagi ini, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp300 miliar. , 1 hari, #Saham Indonesia

4 Cara Jitu Menghindari Overtrading Ala Broker Monex

Damar Putra 5 Apr 2023
Dibaca Normal 6 Menit
forex > broker > panduan >   #broker   #cara   #monex   #over   #trading
Agar terhindari dari penyakit overtrading, broker Monex telah memaparkan beberapa tips penting yang bisa diikuti. Apa saja?

Menghindari Overtrading

Salah satu penyakit berbahaya yang kerap menyerang trader forex adalah overtrading. Lazimnya, overtrading disebabkan oleh dua emosi trading, yaitu keserakahan dan sikap FOMO. Saat melihat pergerakan harga sedang menguntungkan, trader yang diliputi rasa serakah akan menambah posisi atau memperbesar ukuran trading dan berharap mendapatkan profit lebih besar. Padahal, alih-alih mendapatkan profit, trader justru akan mengalami kerugian jauh lebih besar karena harga bergerak tidak sesuai keinginan.

Kondisi overtrading memang bisa menghampiri siapapun, terutama mereka yang baru mulai terjun dalam dunia trading. Oleh karena itu, broker Monex telah menguraikan kondisi ini dan menemukan setidaknya 4 cara jitu untuk menghindari overtrading.

 

Apa Itu Overtrading?

Overtrading adalah kondisi seorang trader terlalu banyak melakukan transaksi pada pasar keuangan dalam waktu singkat tanpa rencana yang jelas. Dalam praktiknya, overtrading adalah kebiasaan buruk untuk membuat keputusan trading yang tidak rasional dan impulsif.

Kondisi overtrading biasanya muncul karena trader terlalu percaya diri setelah mendapatkan beberapa kali profit trading. Kemudian, ia terus-terusan ingin melakukan transaksi dengan harapan bisa memaksimalkan keuntungan. Selain itu, overtrading juga muncul karena sikap terlalu FOMO atau takut kehilangan peluang trading yang dianggap penting.

Baca Juga:

What Is Overtrading and How to Avoid It?

 

Ciri-Ciri Trader Mengalami Overtrading

Lantas, bagaimana ciri-ciri trader terjangkit overtrading?

Seorang trader dapat dikatakan overtrading ketika ia melakukan transaksi terlalu sering dan banyak dalam waktu singkat, hingga melebihi batas dari rencana trading yang telah dibuat sebelumnya. Tidak hanya itu, ada juga beberapa ciri-ciri lain yang bisa jadi indikator terjadinya overtrading, antara lain:

  • Terlalu banyak membuka posisi
    Trader yang mengalami overtrading cenderung membuka banyak posisi dalam waktu berdekatan. Mereka seringkali tergoda untuk membuka lebih banyak posisi, meskipun hal ini tidak sesuai dengan rencana trading.

  • Tidak mengikuti rencana trading
    Trader yang mengalami overtrading cenderung tidak mengikuti rencana trading yang telah dibuat sebelumnya. Mereka seringkali berubah pikiran dan melakukan transaksi di luar rencana trading.

  • Mudah terpancing pergerakan pasar
    Trader yang mengalami overtrading cenderung mudah terpancing oleh pergerakan pasar dan melakukan transaksi impulsif tanpa melakukan analisa mendalam. Mereka cenderung melakukan transaksi berdasarkan emosi atau perasaan, tanpa mempertimbangkan risiko yang ada.

  • Meningkatkan risiko transaksi
    Trader yang mengalami overtrading cenderung berpikir bahwa semakin besar risiko yang diambil, potensi keuntungan yang bisa didapat juga semakin besar.

  • Dikendalikan oleh emosi
    Trader cenderung terlalu percaya diri ketika berhasil mendapatkan profit dan terlalu yakin bisa terus memperoleh keuntungan dengan melakukan lebih banyak transaksi.
Baca Juga:

How to Master Trading Psychology in 6 Steps

 

Kiat-Kiat Menghindari Overtrading Ala Broker Monex

Sebagai salah satu broker lokal terbaik di Indonesia, broker Monex, terus berusaha mengedukasi klien dengan menyediakan konten-konten bermanfaat. Salah satunya adalah terkait cara menghindari overtrading. Berikut adalah beberapa tips terhindar dari overtrading menurut broker Monex:

Baca juga: Review Broker Monex

 

1. Membuat Rencana Trading

Membuat rencana trading adalah salah satu cara terbaik untuk menghindari overtrading. Sebelum memulai trading, usahakan Anda sudah menetapkan target profit dan loss yang jelas. Dalam rencana trading ini, Anda harus mempertimbangkan jumlah modal yang dimiliki, risiko yang bersedia diambil, strategi trading, serta waktu yang dialokasikan untuk trading. Dengan memiliki rencana trading yang jelas, Anda dapat membatasi jumlah transaksi yang dilakukan dan menghindari overtrading.

Pada akhir minggu atau ketika pasar forex tutup, gunakan waktu tersebut untuk rehat dan membangun rencana trading minggu depan. Review hasil trading yang didapat selama seminggu ke belakang, pahami kondisi terbaru keuangan dan modal trading, serta baca berita-berita fundamental. Hal ini akan membantu membuat keputusan trading yang bijak tanpa terpengaruh emosi pada hari Senin.

 

2. Displin Menjalankan Risk Management

Perlu diingat bahwa memiliki aturan trading yang jelas saja tidak bisa menjamin akan terhindar dari overtrading. Dalam hal ini, yang menjadi penentu Anda bisa terhindar dari overtrading adalah sikap disiplin terhadap aturan-aturan trading yang telah dibuat di awal.

Maka dari itu, sebelum masuk ke pasar, selalu lakukan risk management yang disiplin. Pastikan semua transaksi yang masih terbuka sudah memiliki batas stop loss sesuai jumlah kerugian yang mampu diterima. Selain itu, perhatikan jumlah equity atau dana yang dimiliki agar tidak gegabah membuka posisi terlalu banyak di transaksi berikutnya.

Baca juga: Penyebab Eksekusi Trading Plan Gagal Menurut MIFX

 

3. Batasi Melihat Chart

Salah satu kebiasaan buruk trader yang dapat memicu overtrading adalah terlalu sering mengecek atau melihat chart dan berharap harga segera bergerak ke arah yang diinginkan. Meskipun terlihat sepele, namun sikap seperti ini akan sangat merusak mental trading.

Terlalu sering melihat grafik atau chart dapat menyebabkan stres dan emosi menjadi tidak stabil. Sebaiknya, perhatikan chart hanya pada saat membuat analisa dan melakukan open posisi di pasar. Kemudian, tutup chart atau lakukan kegiatan lain yang lebih bermanfaat. Menurut panduan broker Monex, akun trading akan tetap aman asalkan posisi trading sudah terpasang dengan stop loss dan take profit. Selain itu, dengan membatasi melihat chart, Anda dapat terhindari dari kecenderungan untuk melakukan transaksi berlebihan.

Baca juga: Cara Meningkatkan Peluang Cuan dengan Trading Signal MIFX

 

4. Fokus Tujuan Jangka Panjang

Sebagai trader, jangan terlalu berambisi mendapatkan keuntungan besar setiap minggu. Buatlah target profit sedikit demi sedikit tapi konsisten sambil terus mempertajam strategi dan analisa trading. Dengan begitu, Anda akan dapat menikmati hasil kerja keras sebagai seorang trader dalam waktu beberapa tahun.

Baca Juga:

Your Comprehensive Guide to Broker Choice

 

Akhir Kata

Secara keseluruhan, overtrading dapat berdampak negatif bagi kinerja trading seorang trader. Namun, dengan membuat rencana trading yang matang, disiplin menjalankannya, tidak melihat chart terus-terusan, dan hanya fokus jangka panjang, trader dapat mengoptimalkan kinerja trading dan terhindar dari kerugian yang tidak perlu.

 

Trading forex adalah salah satu aktivitas trading yang berisiko. Tak mengherankan banyak trader yang mengalami kerugian dari trading forex. Namun dari kegagalan tersebut, trader bisa banyak berbagai hal. Beberapa contoh nyatanya bisa disimak di Belajar Dari Pengalaman Loss Trader Sukses.

Terkait Lainnya
 
AUD/JPY masih berada di baawah level 104.00 setelah hasil beragam pada data Tiongkok, 1 hari, #Forex Teknikal

USD/CHF naik menuju level 0.9100 di tengah lebih rendahnya produksi industri Swiss, 1 hari, #Forex Teknikal

Pound Sterling mempertahankan kekuatan di dekat level 1.2700 meskipun dolar AS stabil, 1 hari, #Forex Teknikal

EUR/USDtetap bullish setelah koreksi hari Kamis, 1 hari, #Forex Teknikal

PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp136.4 miliar, 1 hari, #Saham Indonesia

PT Sepeda Bersama Indonesia Tbk (BIKE) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp12.9 miliar dari laba bersih di tahun buku 2023. , 1 hari, #Saham Indonesia

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0.42% ke level 7,277 pagi ini, 1 hari, #Saham Indonesia

PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp300 miliar. , 1 hari, #Saham Indonesia


Forum Terkait

 Tria Sinulingga |  30 Oct 2015

Salam master,,,

saya tertarik belajar trading price action dari Nial Fuller yang hanya menggunakan pin bar, inside bar, atau fakey bar.

Tetapi ada perbedaan bentuk candle antara broker yang satu dngan yng lainnya.misalnya, pada broker A telah terbentuk pin bar, tapi pada broker B tidak terbentuk pin bar.

gimana cara antisipasinya master??
apa price action hanya bisa diterapkan pada broker tertentu aja?

Lihat Reply [15]

@agung:

Memang harga penutupan daily untuk setiap broker berbeda, tergantung dari lokasi server broker tersebut. Tetapi formasi price action dan pola pergerakan harga pada chart trading antar broker tidak jauh berbeda dan jika dianalisa seharusnya memberikan kesimpulan yang sama.

Dalam hal ini para trader profesional biasanya menggunakan harga penutupan pasar New York sebagai patokan. Jam penutupan pasar New York berbeda 12 jam dari WIB (untuk bulan Nopember - Maret) atau 11 jam dari WIB (Maret - Nopember). Kalau Anda menggunakan platform Metatrader 4 dan trading pada broker yang servernya mengikuti waktu New York maka saat ini beda waktu Metatrader Anda dengan WIB adalah 11 jam (waktu Metatrader = WIB - 11 jam).
Untuk keterangan bisa baca: How To Trade ‘End Of Day’ Price Action Strategies at New York Close

M Singgih   21 Apr 2016

@ Muhammad Yusuf:

Bentuk candle antar broker tidak berbeda jauh. Arah pergerakannya tetap sama. Misal broker A arahnya naik maka pada waktu yang bersamaan broker B arahnya juga naik. Jadi price action yang terbentuk juga sama.

… jika broker A menunjukkan bentukan pin bar, namun broker B tidak….
- Bisakah Anda tunjukkan perbedaan kedua broker tersebut disini? Disertai dengan gambar chart dan nama brokernya, pada jam yang sama saat terjadi perbedaan price action tsb.

…. lalu seringkali ATR untuk menentukan stop loss berbeda2
- Jelas berbeda-beda Pak, karena tinggi rendahnya volatilitas setiap saat nggak sama. Pada saat volatilitas sedang rendah Average True Range-nya tentu akan lebih rendah dibandingkan saat volatilitas sedang tinggi.

M Singgih   6 Apr 2018

@ Tria Sinulingga:
Nial Fuller hampir selalu trading pada time frame daily, dan pada time frame daily antar broker biasanya jarang terjadi perbedaan, yang sering berbeda adalah pada time frame H1 (1 jam) kebawah (30 menit, 15 menit dsb). Tetapi meskipun terjadi perbedaan, arah pergerakan harganya tetap akan sama dan sinyal yang diberikan dari pergerakan candlestick seharusnya juga sama.

Formasi candlestick (price action) antara 2 broker mungkin ada keterlambatan tetapi bukan perbedaan, misal pada broker A sudah terbentuk pin bar sementara broker B belum, tetapi akan terbentuk juga nantinya.  
Untuk trading hendaknya berpatokan pada satu broker saja, jika Anda trading pada broker A ikutilah pergerakan candle pada broker A, demikian juga jika Anda trading pada broker B. Biasanya pergerakan harga antara broker-broker yang teregulasi dengan benar tidak jauh berbeda.

M Singgih   3 Nov 2015

seperti yang kita tahu master, bentuk candle di setiap broker dapat berbeda2 akibat perbedaan waktu buka server mereka. Yang ingin saya tanyakan, bagaimana cara mengatasi problem ini bagi seorang price action trader? jika broker A menunjukkan bentukan pin bar, namun broker B tidak. apa yg harus kita lakukan? lalu seringkali ATR untuk menentukan stop loss berbeda2 jumlahnya pak. mhon bantuannya

Muhammad Yusuf   5 Apr 2018

Bagaimana kita bisa trading dengan price action jika closed candle tiap broker berbeda sehingga bentuk candle juga berbeda? jam berapa sebetulnya closed candle D1 waktu WIB?

Agung   20 Apr 2016

Apakah ada buku-buku tentang forex yang membahas tentang price action sebagai bahan belajar forex?

Bima   20 Jul 2022

@Bima: Banyak namun sebagian besar ditulis dalam bahasa Inggris. Berikut ini beberapa buku yang menjadi rujukan para analis teknikal di seluruh dunia.

1. Japanese Candlestick Charting Techniques oleh Steve Nison

2. Technical Analysis of Financial Markets oleh John Murphy

3. Technical Analysis Explained oleh Marting Pring

4. Trading Price Action Trend oleh Al Brooks

5. Encyclopedia of Chart Patterns oleh Thomas N. Bulkowski

Kiki R   21 Jul 2022

Kapan saat yang tepat menggunakan sinyal Price Action, dan kapan waktu untuk mengabaikan sinyal dari price action?

Efendi   22 Nov 2022

Price action adalah metode, Anda akan selalu menggunakan price action mulai dari melakukan pemilihan pair sampai ke tahan entry market.

Sama halnya jika Anda mempunyai metode lain, Anda tentu akan selalu menggunakan metode tersebut dalam melakukan trading.

Jadi, price action bukanlah hal yang bisa kita gunakan dan tidak gunakan.

Pertanyaan ini lebih tepat jika ditanyakan mengenai strategi, seperti strategi menggunakan pola candletick bullish pin bar.

Contoh pertanyaannya:

"Kapan saat yang tepat menggunakan sinyal dari bullish pin bar dan kapan saatnya untuk mengabaikan sinyal dari pola tersebut?"

Kalau ini yang ditanyakan, maka kami akan menjawab seperti apa kriteria-kriteria yang cocok untuk pola candlestick ini.

Kiki R   22 Nov 2022

Price Action itu esensinya adalah menganalisis harga suatu aset berdasarkan riwayat pergerakan harga aset tersebut. Perhatikan, "Price Action" dalam bahasa Indonesia adalah "Pergerakan atau Tindakan Harga".

Jadi, kapan saat yang tepat menggunakan sinyal Price Action? Ya, bisa kapan saja. Toh, kita tidak mungkin menganalisis teknikal maupun fundamental tanpa menengok riwayat pergerakan harga.

Kapan waktu untuk mengabaikan sinyal price action? Ini juga bisa kapan saja. Umpamanya, ada sinyal price action yang tidak terkonfirmasi, maka ada baiknya menunggu sampai muncul konfirmasi.

Aisha   15 Dec 2022

@Efendi:

Price Action seperti apa dahulu yang bapak tanyakan di sini? Berupa pola Candlestick? Chart Pattern? Atau jenis lainnya? Mungkin bisa lebih jelas terlebih dahulu pertanyaannya.

Namun khusus untuk pola Candlestick, pola akan bekerja dengan baik jika terjadi pada level-level penting seperti Support dan Resistance, Supply And Demand, level pada indikator. Selain itu, selalu perhatikan tren dan arah pada time frame besarnya. Jika sejalan dengan arah time frame besar, maka probabilitas pola tersebut juga akan meningkat.

Nur Salim   25 Dec 2022

Jujur saya masih ijo dan bingung dengan banyaknya istilah. Mungkin awal mau tau soal ini aja dulu...

Apakah trader pengguna price action boleh pakai indikator pak? Atau justru indikator bakal mengganggu analisa price action tersebut? Terus juga adakah broker yang menyediakan materi analisa price action?? boleh dalam bentuk analisa ato webinar gitu, mohon sharenya

Hamdani Hariyanto   14 Jan 2023

@ Hamdani Hariyanto:

- Apakah trader pengguna price action boleh pakai indikator pak? Atau justru indikator bakal mengganggu analisa price action tersebut?

Indikator teknikal terutama indikator trend diperlukan untuk mengkonfirmasi validitas price action yang terbentuk. Tanpa indikator teknikal, trader tidak tahu apakah price action yang terbentuk benar-benar valid.

Misal terbentuk bullish engulfing candle dan titik indikator parabolic SAR berada di bawah bar candlestick dan kurva indikator MACD berada di atas kurva sinyal, maka bullish engulfing candle tsb bisa dianggap valid.

M Singgih   19 Jan 2023

Jawaban untuk Hamdani Hariyanto:

  • Apakah trader pengguna price action boleh pakai indikator pak? Atau justru indikator bakal mengganggu analisa price action tersebut? 

Boleh, trader pengguna price action boleh pakai indikator. Biasanya indikator tersebut hanya sebagai konfirmasi tambahan, bukan inti yang menentukan valid atau tidak valid.

  • Terus juga adakah broker yang menyediakan materi analisa price action?? boleh dalam bentuk analisa ato webinar gitu,

Ada. Saat ini hampir semua broker menyediakan materi analisa price action.

Broker lokal saat ini hampir semua menyediakan webinar atau analisa, bukan hanay metode price action tapi untuk metode yang lain juga.

Kiki R   20 Jan 2023

@ Bima:

Ada. Banyak dijual di market place. Silahkan Anda cari di beberapa market place. Yang banyak beredar seperti ini, price action untuk pasar yang sideways (trading range), price action untuk mengetahui keadaan reversal, dan price action untuk diterapkan dalam scalping:

Apa Price Action Hanya Di Broker Tertentu Saja

M Singgih   27 Oct 2023
 Donny Septian |  21 Dec 2015
Bagaimana cara kerja Trailing Stop??

Karena saya seorang mobile trader dan menggunakan MT4 android krna lbh praktis dan efisien dlm menunjang keseharian saya dbanding dgn menggunakan laptop untuk trading. Dan fitur trailing stop ini sangat membantu saya untuk mengamankan profit yg saya dapat. Namun di MT4 platform android tidak trdapat fitur trailing stop!!

Bagaimana cara mengaktifkan fitur trailing stop untuk platform android? Apa ada instalasi khusus? Atau saya harus melakukan trailing stop manual (geser SL manual)?

Trims!

Lihat Reply [35]

Trailing Stop adalah fasilitas yang ada di MT4, yangt berfungsi mengunci keuntungan, saat terjadi floating profit.

Thanks.

Basir   13 Aug 2014

Apakah saat trailing stop kena profit kita langsung tereksekusi & posisi otomatis diclose? Cara kerja trailing stop tepatnya bagaimana & mohon pengertiannya juga untuk cara memasangnya?

Terima kasih

Tony Sudira   9 Aug 2016

Untuk Tony Sudira..

Saat Anda BUY lalu harga naik jauh, lalu anda melakukan set trailing stop. Maka harga set akan berada di S/L (stop loss) dan berada di bawah harga BUY. Saat harga pasar jatuh / turun kebawah, maka akn menyentuh S/L atau Trailing stop tersebut. Maka order tereksekusi dan anda profit.

Demikianpun saat anda SELL, lalu harga turun jauh, lalu anda melakukan set trailing stop. Maka harga set akan berada di S/L (stop loss) dan berada di atas harga SELL. Saat harga pasar melambung / naik, maka akan menyentuh S/L atau Trailing stop tersebut. Maka order tereksekusi dan anda profit.

Kesimpulannya Trailing Stop merupan Stop Loss Profit yang bisa di set otomatis atau manual.

Contoh dibawah ini SELL, trailing stop diset secara manual

Untuk manual arahkan mouse klik kanan, klik Modify. Lalu isi STOP LOSS di bawah harga sell diatas harga pasar yang sedang berjalan.

Basir   11 Aug 2016

TS lebih tepatnya bisa menggeser SL scr otomatis pada setiap pergerakan harga sesuai yang diatur. Jadi misalnya set TS 20 pip untuk order buy, berarti setiap harga naik 20 pip maka SL akan bergerak naik 20 pip. Demikian seterusnya jika harga terus naik. Order terclose secara otomatis kalau harga berubah turun dan menyentuh SL yang sudah bergeser naik tadi, atau ditutup manual sendiri karena sudah mencapai target profit.

Firman Erlangga   12 Aug 2016

@ rose:

Trailing stop adalah sebuah fasilitas yang disediakan broker untuk memaksimalkan profit, ketika kondisi pasar sedang trending dengan kuat. Dalam hal ini secara otomatis level stop loss (SL) akan digeser sebesar nilai awal yang telah ditentukan, jika target profit (TP) telah mencapai besaran nilai SL awal tsb.


@ Tony Sudira:

- Apakah saat trailing stop kena profit kita langsung tereksekusi & posisi otomatis diclose?

Apa maksud trailing stop kena? Dalam hal ini kalau harga tidak bergerak sebesar nilai stop loss (SL) yang telah ditentukan, dan berbalik arah, maka trailing stop berfungsi sebagai SL biasa. Jadi SL bisa kena, dan posisi Anda ter-close (tereksekusi).

Tetapi jika harga bergerak sesuai arah trend dan mencapai nilai sebesar nilai trailing stop yang telah Anda tentukan, maka posisi Anda tidak akan ter-close karena tidak ada target profit (TP) yang ditentukan. Jadi profit Anda akan terus bertambah sebesar nilai trailing stop yang telah Anda tentukan sebelumnya.


- … Cara kerja trailing stop tepatnya bagaimana & mohon pengertiannya juga untuk cara memasangnya?

Untuk penjelasan yang lebih lengkap silahkan baca: Cara Kerja Trailing Stop Forex Dan Manfaatnya

M Singgih   18 Nov 2019
@Rose
dari pengalaman saya pakai Trailing Stop jangan gunakan ketika awal entry. tapi gunakan setelah BEP tercapai. misalnya entry Buy di EURUSD 0.01 lot di harga 1,07800 harga naik ke 1,07950 ketika sudah BEP (stop loss digeser ke harga entry 1.07800)maka Trailing stop sudah bisa digunakan. pengalaman saya ketika pakai trailing stop di awal entry malah loss sering terkena, tapi setelah lewat BEP malah jadi profit. ini hanya saran.
Bambang Sujatmiko   24 Apr 2020

Untuk Aji....

Indikator adalah alat bantu untuk menganalisa harga. Sebuah indikator bisa di padukan dengan Trailing Stop. Dengan ketentuan, order yang anda gunakan sudah berada dalam posisi +. anda bisa menggunakan Trailing stop manual, yang mana traing ini adalah merubah SL - menjadi SL +.

Misal anda BUY EUR/USD  1.5000 TP 1.5200 SL 1.4950.

Harga sudah berada di 1.5000 atau diatasnya, maka SL sebelumnya bisa di naikan menjadi 1.4950 keatas.

Ada EA/Robot Trailing stop. Hanya saja trading yang menggunakan EA, komputer harus ON terus. Jika OFF maka EA tidak akan berfungsi.

Thanks.

Basir   3 Nov 2016

@ aji:
Untuk mengambil keputusan apakah Anda ingin menggunakan trailing stop atau tidak biasanya didasarkan pada trend dan volatilitas. Jika trend kuat dan atau volatilitas tinggi maka trailing stop bisa digunakan.
Nah, indikator trend yang lazim digunakan adalah moving averages (bisa atau ema) dan ADX, sedang indikator volatilitas yang sesuai dalam hal ini adalah ATR (Average True Range).

M Singgih   5 Nov 2016

Untuk Donny Septian,

Trailing Stop adalah fasilitas/layanan yang diberikan oleh broker kepada nasabahnya.Trailing stop merupakan cara untuk mengunci keuntungan. Benar, anda bisa menggunakan Trailing Stop di android anda dengan geser Stop Loss manual.

Sebetulnya Trailing Stopp adalah  Stop Loss positif,  dengan maksud merubah stop loss negatif/minus menjadi Stop Loss positif/profit.

Contoh :

Anda Melakukan Order EUR/USD

BUY 1.5000
Stop Loss 1.4950
Take Profit 1.5100

Harga naik ke 1.5075, maka anda bisa merubah Stop Loss. Anda ganti dengan 1.5050

(terserah yang penting diatas harga BUY, setelah terlihat profit, dan perhatikan batas minimal yang ditentukan broker)

Jadi BUY EUR/USD di 1.5000 Stop Loss di 1.5050 dan Take Profit 1.5100.

Dalam hal ini anda telah mengunci keuntungan sebesar 50 point. Harga jatuh kembali, anda tetap profit (+50)

Demikian pun saat anda SELL.

Intinya merubah/ memasang/ mengisi/ menggeser Stop Loss menjadi diatas Harga BUY atau dibawah harga SELL setelah terlihat profit.

Jadi anda tinggal membuka fasilitas modifikasi order di MT4 android. Cara kerja ini sama dengan Trailing stop.

Thanks.

Basir   22 Dec 2015
Jadi sebetulnya emang nggak ada trailing stop di MT4 android ya bang?
Emang sih, bisa diakalin dg modifikasi sl, tapi itu berarti musti manual trailing stopnya.
Ndak bisa otomatis spt di MT4 komputer.
Aliya   27 Jul 2016

Untuk Aliya,

Di metaratder 4 for android tidak ada trailing stopnya, traling stop hanya bisa di metrader for dekstop.

Thanks.

Basir   29 Jul 2016

Dalam pengaturan script mt4 Trailing stop saya mendapatkan setting yang bernama Trailing Step. Perbedaannya apa ya?

terima kasih

DiamondHead   2 Oct 2018

@ DiamondHead:

Trailing step adalah fasilitas tambahan untuk settingan pip yang lebih kecil dari yang diset di trailing stop.
Misal trailing stop diset 30 pip dan trailing step diset 5 pip, berarti setiap kenaikan 5 pip, stop loss-nya akan ikut bergeser sebesar 5 pip.

Misal:
Buy EUR/USD di 1.1550, trailing stop diset 30 pip, dan trailing step = 5 pip. Berarti stop loss (SL) di 1.1520.

  • Ketika harga bergerak naik dan mencapai 1.1580, trailing stop mulai aktif dan menggeser SL dari 1.1520 ke 1.1550 (breakeven).
  • Ketika harga lanjut bergerak naik ke 1.1585, maka trailing step aktif, dan SL bergeser ke 1.1555, karena trailing step diset 5 pip increment.
  • Ketika harga mencapai 1.1610 (1.1580 + 30 pip), maka SL akan bergeser ke 1.1580 (dari trailing stop).
  • Ketika harga di 1.1615, maka SL akan naik dan bergeser ke level 1.1585 (1.1580 + 5 pip), akibat trailing step yang 5 pip.

Begitu seterusnya.

M Singgih   3 Oct 2018

Maaf pak @m singgih, berarti trailing step itu harus lebih kecil dari trailing stopnya ya intinya pak? Terima Kasih

Adit   7 Aug 2019

@ Adit:

Ya, benar. Kalau lebih besar dari pip pada trailing stop berarti setting trailing stop-nya saja yang dirubah.

M Singgih   13 Aug 2019

@ Zamzami:
- Anda menentukan trailing stop-nya berapa point (pip), 20 atau 25?
- Setelah mencapai trailing point misalnya 20 point, berarti TS Anda sudah bekerja dan Anda sudah pernah profit minimal 20 pip, dimana pada keadaan Anda profit 20 pip maka stop loss Anda sama dengan harga entry (breakeven). Jika kemudian order Anda ter-closed berarti stop loss-nya kena (tereksekusi) karena harga bergerak balik arah. Kalau harga bergerak sesuai dengan posisi Anda maka level stop loss (TS) akan bergerak mendekati harga pasar dan profit yang sudah Anda peroleh sebelumnya akan terkunci (save profit).

- Ada tip untuk penggunaan trailing stop: saat pergerakan pasar tenang atau cenderung sideways jarak trailing stop sebaiknya kecil (10 - 20 pip), tetapi saat pasar trending dengan kuat jarak trailing stop bisa 50 pip atau bahkan lebih.

M Singgih   25 Apr 2016

Untuk Eka wulandari..

Hal ini tergantung dari kententuan broker yang anda gunakan. Pada umumnya untuk 5 pips tidak ada. Namun ada anda bisa menggunakan fasilitas Stop Loss.
Pada umumnya Stop Loss adalah untuk membatasi kerugian. Namun anda bisa merubahnya dari SL- menjadi SL+.

Sekedar contoh :

BUY EUR/USD di 1.5050
SL 1.5020 (dibawah Buy)
TP 1.5150 (diatas Buy)

Harga naik ke 1.5130, maka rubah SL menjadi diatas harga BUY.
Misalnya :

BUY EUR/USD di 1.5050
SL 1.5100 ( diatas Buy)
TP 1.5150 ( diatas Buy)

Saat harga jatuh lagi kebawah dan kena SL yang sudah dirubah tadi, maka anda tetap untung +50 pips.

Demikian juga saat anda sell, saat harga jatuh kebawah maka SL diatas Sell dirubah menjadi SL dibawah Sell. Saat harga naiklagi keatas, kena SL tersebut anda tetap profit.

Trailing stop dan SL+ cara kerja hampir sama. Yang membedakan Trailing stop bisa berjalan jika komputer On. kalau SL+, Komputer On / Off tetap berjalan setelah di set terlebih dahulu.

Basir   24 Feb 2017

Untuk Doki Fujiyama,

Fitur trailing stop akan bekerja sangat baik jika market dalam keadaan trending. Oleh karena itu, demi meminimalisir resiko dan memaksimalkan profit ketika mempunyai posisi terbuka pada saat market trending, maka fitur trailing stop adalah solusi yang tepat.

Namun, jika digunakan dalam keadaan sideways atau trend yang melemah, maka fitur ini tidak akan bekerja secara maksimal atau bahkan dapat menutup posisi lebih awal. Karena jika dalam keadaan sideways atau trend yang lemah, penggunaan trailing stop dengan jarak yang kecil akan rentan untuk kena. Sedangkan jika pengaturan jarak trailing stop terlalu besar, maka fitur ini dikhawatirkan tidak akan bekerja dengan baik, mengingat pergerakan yang dihasilkan pada saat sideways tidaklah terlalu besar.

Oleh karena itu, saran dari kami yaitu gunakan fitur ini hanya pada saat market sedang trending. Pada saat market sedang trending, maka Anda dapat mengatur trailing stop dengan jarak yang ketat tanpa rasa khawatir akan cepat kena.

Semoga bisa membantu

Argo Gold Spotter   27 Mar 2019

@ Scott:

- Aku nggak pernah pakai trailing stop loss. Konsep ini menurutku agak aneh.

Anehnya dimana?
Trailing stop adalah fasilitas untuk menggeser level Stop Loss (SL) secara otomatis, ketika telah profit sebesar jarak SL tsb (atau ketika risk/reward ratio 1:1 telah tercapai). Ini berguna untuk memaksimalkan profit ketika pergerakan harga sedang trending dengan kuat, searah dengan perkiraan pada saat entry. Anda juga bisa menggeser SL secara manual (tanpa trailing stop), tetapi harus terus memonitor pergerakan harga.

Kalau Anda tidak ingin merubah SL ketika pergerakan harga sedang trending dengan kuat searah dengan perkiraan pada saat entry, maka profit Anda akan terbatas pada level Target Profit (TP) yang Anda tentukan sebelumnya.


- Saat membuat order SL, aku memutuskan levelnya berdasarkan kerugian yang siap aku terima.

Ya, memang seharusnya begitu. Anda tentukan besarnya lot dengan position sizing berdasarkan persentase risiko dari equity. Hanya saja kalau pergerakan harga sedang trending dengan kuat, Anda bisa menggunakan fasilitas trailing stop untuk menggeser level stop loss secara otomatis, guna memaksimalkan profit.

M Singgih   1 Nov 2019

@ Sarwani Senenen:

Bukan pada pair-nya, tetapi klik kanan pada order di kolom Trade di Terminal pada platform Metatrader:





- … saya bingung master di MT5 tidak ada keterangan trailing stop telah terpasang?

Besarnya trailing stop yang telah di-set akan ditampilkan pada kolom S/L di Trade Terminal Metatrader.


- … apakah laptop mati trailing stop tetap berjalan master?

Jika komputer Anda matikan, maka order trailing stop tidak berjalan. Jadi komputer dan platform Metatrader harus tetap aktif dan online.


- … apakah penggunaan trailing stop ini juga masuk ke laporan harian broker?

Maksudnya masuk ke laporan harian broker?

M Singgih   28 Feb 2020

Berarti seandainya laptop tbtba mati krna korsleting listrik, trailing stop auto hilang gtu master? Nanti kalau mau entry lg, brrti set TS lg? Lalu bagaimana nasib entry sy sebelumnya? huhuuu... :(((

Amelia A   13 Oct 2020

@ Amelia A:

Benar, jika komputer mati atau sambungan internet terputus, maka trailing stop tidak bekerja. Ini disebabkan karena fasilitas trailing stop bekerja di client terminal, bukan di server seperti stop loss (SL) dan take profit (TP).

Dalam hal ini sebaiknya Anda juga memasang SL di samping trailing stop untuk berjaga-jaga seandainya ada gangguan di komputer, smartphone atau jaringan. Kalau tidak memasang SL biasa (hanya dengan trailing stop saja), maka ketika komputer mati atau jaringan putus maka posisi Anda tanpa SL.

Jika berniat menggunakan fasilitas trailing stop, memang harus menjaga agar komputer tetap menyala dan internet tetap online. Jika ingin mematikan komputer, maka jangan lupa memasang stop loss biasa.

M Singgih   13 Oct 2020

Dear Pak Singgih,

berarti jika sudah pasang TS maka (dengan asumsi laptop terus nyala dan terkoneksi) maka tidak perlu pasang TP ya?

Terima Kasih.

Budi   15 Feb 2021

@ Budi:

Benar, selama pergerakan trend masih kuat. Jika menentukan TP maka Anda membatasi besarnya profit.

M Singgih   17 Feb 2021

Waduh bahaya dong, misalnya kalau swing dan posisi sampai terbuka beberapa hari, PC ga boleh mati dong pak, kalau pake SL Trailing ini?

Sambodo   6 Jul 2021

@ Sambodo:

Benar, komputer harus tetap on dan jaringan internet tidak terputus.

 

M Singgih   7 Jul 2021

@Fika Kirana:

Mengenai nilai Exact tentang berapa nilai Traling Stop yang baik sendiri sebenarnya tidak ada aturannya bu. Namun proses untuk mendapatkan nilai yang baik sendiri ada metodenya. Metode ini adalah trading dengan menyesuaikan kondisi volatilitas market saat itu dengan nilai Trailing Stop yang akan digunakan. Caranya adalah sebagai berikut:

a. Dalam kondisi market yang volatilitasnya tinggi maka nilai Trailing Stop juga harus ikut tinggi.

b. Dalam kondisi market yang volatilitasnya rendah maka nilai Trailing Stop juga harus ikut rendah.

Penerapannya sendiri bermacam-macam. Cara yang terbukti berhasil dan telah dipublikasikan adalah dengan menggunakan indikator Average True Range. Cara ini digunakan oleh para Turtles, trader didikan dari Richard Dennis. Caranya simple, saat posisi dibuka, catat nilai ATR pada saat itu. Nilai tersebut akan digunakan sebagai nilai Stop Loss pada posisi juga sebagai Trailing Stop dengan ketentuan sebagai berikut:

Stop Loss = 2 x Nilai ATR saat posisi dibuka.

Trailing Stop = 1 x Nilai ATR.

Contoh gambar:

atr-trail

Selain itu ada pula beberapa cara lain yang bisa dilakukan seperti menggunakan indikator-indikator seperti Moving Average, Parabolic Sar sebagai level-level Trailing Stop.

Demikian dari saya, semoga bisa sedikit membantu.

Nur Salim   12 May 2022

apakah trailing stop dan fungsinya?...terima kasih

Rose   13 Aug 2014

pak, gimana ya cara menentukan nilai trailing stop yang baik untuk trading saya?

Fika Kirana   12 May 2022

Pasang trailing stops itu idealnya brp poins ya gan? Trailing saya set 50 poins - 100 poins kena terus, hehehe.

Doki Fujiyama   27 Mar 2019

Aku nggak pernah pakai trailing stop loss. Konsep ini menurutku agak aneh. Saat membuat order SL, aku memutuskan levelnya berdasarkan kerugian yang siap aku terima. Cuma logika ini yang kupakai yang menurutku masuk akal. Bagaimana menurut master?

Scott   31 Oct 2019

master, cara gunakan trailing stop? awalnya OP Buy/Sell kemudian arahkan ke pair yg sedang berjalan klik kanan, pilih trailing stop, pilih jumlah point. Apakah seperti itu caranya master nanti saya santai-santai aman pakai trailing stop rupanya MC hehehe atau saya pasang stop loss manual kemudian pasang trailing stop.


saya binggung master di MT5 tidak ada keterangan trailing stop telah terpasang? tanda cek list aja di pilihan pointnya, apakah laptop mati trailing stop tetap berjalan master? penggunaan pending order Buy/sell stop buy/Sell limit tercatat di laporan harian broker,  apakah penggunaan trailing stop ini juga masuk ke laporan harian broker?


Terima kasih banyak atas jawabannya master.

Sarwani Senenen   26 Feb 2020
Gimana cara pasang trailing stop yang bisa dicustom? apakah trailing stop 5 pips bisa?
Eka Wulandari   24 Feb 2017

permsisi gan, minta saran indkator yang cocok untuk strategi trailing stop ada gak ya?

makasih.

Aji   2 Nov 2016
aslm alkm master
saya mau tanya:saya trading menggunakan Trailing Stop untuk mengopptimalkan profit.
pertanyaan:kenapa setiap capai TS mis:20,25 dan stnya.selalu close position ?,bukankah TS akan meng seve profit setiap level profit tsb? think you Master.
Zamzami   21 Apr 2016
 Ardian Syah |  20 Jul 2016

Min bisa di jelaskan nggak awan ichimoku kan terbentuk lbh dulu, nah bagaimana mmbaca arah harga kdepan dari indikator ichimoku yg sudah terbentuk lebih dulu dari harga terakhir.

Lihat Reply [22]

yang paling utama anda mengerti dan paham penggunakan indikator tersebut. TF yang digunakan terkait dengan perubahan candle, jadi coba anda pelajari pola candle. Thanks

Basir   16 May 2017

Min bisa di jelaskan nggak awan ichimoku kan terbentuk lbh dulu, nah bagaimana mmbaca arah harga kdepan dari indikator ichimoku yg sudah terbentuk lebih dulu dari harga terakhir.

Ardian Syah   20 Oct 2016

Bagaimana mengaplikasikan indicator kijun sen H1, H4 Dan kijun sen Daily dalam 1 layar..

Best   3 Oct 2018

@Best:

Mungkin maksud Anda bisa dilihat dalam 1 layar.
Kalau itu yang dimaksud, di Metatrader 4 bisa dengan fasilitas Tile Windows.
Caranya buka untuk H1, H4 dan Daily, kemudian masuk ke Windows - Tile Horizontally atau Tile Vertically.

Berikut contoh GBP/USD H1, H4 dan Daily dengan indikator Ichimoku yang tampil dalam 1 layar dengan Tile Verically:

M Singgih   5 Oct 2018

@ Ardian syah:

Awan (senkou span) terbentuk lebih dahulu karena perhitungannya diajukan 26 periode kedepan. Awan adalah komponen terpenting indikator ini. Cara membaca arah harga dari harga terakhir adalah seperti pada contoh AUD/USD H4 berikut ini:


- Pergerakan harga akan cenderung bullish jika harga telah menembus awan dari arah bawah dan harga terakhir ditutup diatas awan (closing price diatas awan) yaitu pada candle A. Anda bisa entry buy pada candle berikutnya setelah candle A. Chinkou span (kurva warna hijau) sebagai resistance dan Tekan sen (kurva warna merah) sebagai support.

- Pergerakan harga akan cenderung bearish jika harga telah menembus awan dari arah atas dan harga terakhir ditutup dibawah awan (closing price dibawah awan) yaitu pada candle B. Anda bisa entry sell pada candle berikutnya setelah candle B. Tekan sen (kurva warna merah) sebagai resistance dan Chinkou span (kurva warna hijau) sebagai support.

M Singgih   24 Jul 2016

Maaf klo saya lihat gambar di atas yg berfungsi sebagai support ketika trend naik dan resistance ketika trend turun apakah kurva warna biru? karena kurva warna merah seringkali tertembus?

Fauzi   20 Feb 2020

@ Fauzi:

Tenkan sen (warna merah) digunakan sebagai support atau resistance minor, sementara kijun sen (warna biru) yang mempunyai periode lebih panjang digunakan sebagai support atau resistance mayor.
Level support atau resistance minor memang lebih sering tertembus dibandingkan dengan support atau resistance mayor.

M Singgih   24 Feb 2020

Bagaimana dengan multi time frame nya ?

Rizki   28 May 2021

@ Rizki:

Maaf, kami kurang mengerti maksud pertanyaannya. Bisa Anda jelaskan lebih detail?

 

M Singgih   1 Jun 2021

Pagi master... saya ingin menanyakan tentang indikator ichimoku, time frame berapakah yang paling pas/cocok bila kita memakai indikator ichimoku...terima kasih

Zulvan   16 May 2017

Ichimoku Cloud dan Ichimoku Cloud kinko hyo apakah sama? Apa bedanya ya kak?

Subagyo   19 Oct 2022

Sama, ichimoku kinko hyo sama dengan ichimoku cloud.

Ichimoku kinko hyo adalah nama original dari negara asalnya yaitu Jepang. Sedangkan ichimoku cloud adalah sebutan dalam bahasa Inggris.

Kiki R   19 Oct 2022

Apakah indikator ichimoku ini memang cuma cocok untuk pair-pair yang ada unsur Yen-nya ya pak? saya coba di pair lain akurasinya jadi jelek sekali

Nur Eiwa   2 Nov 2022

Benar, karakter pair-pair Yen (AUD/JPY, EUR/JPY, GBP/JPY, dst) yang sering trending cocok dengan indikator ichimoku.

Indikator ichimoku berjenis tren dan lebih optimal digunakan pada pair yang sedang dalam kondisi trending.

Kiki R   3 Nov 2022

@ Nur Eiwa:

Saya pribadi tidak menggunakan indikator tsebut. Tetapi setahu saya tidak begitu. Indikator ini dibuat tidak hanya untuk pair tertentu, tetapi berlaku umum karena ada perhitungan moving average-nya.

 

M Singgih   3 Jan 2023

@Subagyo:

Ichimoku Kinko Hyo adalah nama indikator versi Jepang sedangkan Ichimoku Cloud merupakan nama indikator versi internasional dari ichimoku Kinko Hyo. Untuk Ichimoku Cloud Kinko Hyo sendiri seperti yang tertera dipertanyaan kemungkinan besar merujuk hanya pada Cloud yang merupakan salah satu bagian dari indikator Ichimoku Kinko Hyo

Nur Salim   20 Jan 2023

Apakah indikator Ichimoku bisa digunakan oleh scalper? Kalao tidak, kira2 strategi sperti apa yang cocok pake Ichimoku? Lalu paling efektif pada pair apa? Mungkin master yang sudah pernah coba bisa kasih contohnya yy

Khamim   25 Jan 2023

Salam, apakah ichimoku ini termasuk leading indikator karena letaknya yang muncul jauh mendahului harga?

Syauqi Ahmad   25 Jan 2023

@ Khamim:

- Apakah indikator Ichimoku bisa digunakan oleh scalper?

Menurut saya indikator Ichimoku Kinko Hyo kurang cocok digunakan untuk trading dengan cara scalping karena responnya cenderung lambat. Scalping perlu indikator yang bersifat leading seperti price action.

- Kalao ttidak, kira2 strategi sperti apa yang cocok pake Ichimoku? Lalu paling efektif pada pair apa? Mungkin master yang sudah pernah coba bisa kasih contohnya yy

Indikator Ichimoku Kinko Hyo cocok digunakan untuk trading jangka menengah panjang, dengan menggunakan time frame daily (D1). Bisa diterapkan pada semua pair. Untuk selengkapnya, silahkan baca:
Mengenal Indikator Ichimoku Kinko Hyo

M Singgih   26 Jan 2023

Jawaban untuk Syauqi Ahmad:

Ichimoku Cloud bukanlah leading indicator, karena Ichimoku Cloud menggunakan harga yang sudah terjadi dalam periode waktu tertentu untuk menghitung garis-garis yang ditampilkan pada grafik.

Leading indicator adalah indicator yang memberikan sinyal sebelum harga bergerak.

Ichimoku cloud menggunakan harga yang sudah terjadi dalam periode waktu tertentu sehingga tidak dapat digolongkan sebagai leading indicator.

Kiki R   27 Jan 2023

@ Syauqi Ahmad:

Tidak. Indikator Ichimoku Kinko Hyo termasuk indikator yang lagging atau terlambat dalam merespon pergerakan harga karena dibuat berdasarkan perhitungan moving average.

 

M Singgih   30 Jan 2023

Khamim:

Saya setuju dengan pak M Singgih bahwa Ichimoku tidak cocok jika digunakan dengan Scalper pada time frame kecil. Untuk efektifitas sendiri, sepengalaman saya Ichimoku baik digunakan pada time frame 4-jam ke atas dengan melakukan open posisi dengan basis Trend Following. Untuk pair sendiri hampir semua pair bisa digunakan.

Nur Salim   11 Feb 2023
 Irawan |  13 Feb 2018

Selamat Siang Suhu,mau tanya misal pair Eur/Jpy Time frame H1 sedang downtrend,H4 down trend tetapi Daily Uptrend manakah yang harus saya ambil Buy/Sell jika ingin melakukan open posisi dengan benar? sementara saya hanya seorang daily Trader ?

mohon pencerahannya saya newbie

Lihat Reply [47]

@ Irawan:

Itu tergantung dari time frame yang Anda gunakan sebagai acuan. Yang penting diperhatikan adalah jika sinyal yang menunjukkan keadaan bullish (uptrend) atau bearish (downtrend) tersebut telah dikonfirmasi oleh price action dan atau indikator teknikal, maka kemungkinan kebenarannya besar, baik di time frame H1, H4 atau daily.

Jadi posisi apa yang akan Anda ambil sepenuhnya tergantung dari time frame acuan Anda, tentu saja nilai stop loss dan target profit untuk setiap time frame akan berbeda besarnya karena jarak resistance dan support-nya juga berbeda.

Sebagai contoh berikut EUR/JPY H1, H4 dan daily pada tanggal 6 Februari lalu, dimana pada time frame H1 uptrend, H4 uptrend dan daily downtrend. Di masing-masing time frame sudah dikonfirmasi dengan pin bar, jadi kemungkinan kebenarannya besar.



Jika Anda ambil posisi buy di time frame H1 dan H4 setelah ada sinyal dari pin bar bisa profit dengan target profit pada level-level resistance, dan jika Anda ambil posisi sell di time frame daily juga bisa profit dengan target profit pada level support.

Tentu saja besarnya profit dan lamanya waktu untuk menunggu sampai target kena juga berbeda. Semakin tinggi time frame biasanya semakin besar profit yang diperoleh tetapi juga semakin lama waktu tunggunya.

Trader harian biasanya menggunakan time frame M30, H1 aau H4.

M Singgih   19 Feb 2018

@ Mbah Pri:

Tergantung dari time frame mana yang telah memberikan sinyal untuk entry. Kalau di time frame tinggi sudah ada sinyal yang terkonfirmasi oleh indikator teknikal, sementara pada time frame rendah belum ada sinyal, maka Anda bisa masuk di time frame tinggi.

Sebaliknya, kalau di time frame rendah sudah ada sinyal yang terkonfirmasi oleh indikator teknikal, sementara pada time frame tinggi belum ada sinyal, maka Anda bisa masuk di time frame rendah.

Kejadian itu sering muncul karena pergerakan harga ketika sedang uptrend tidak selalu terus naik, tetapi ada koreksinya (turun dulu) sebelum berlanjut naik. Demikian juga ketika sedang downtrend tidak selalu terus turun, tetapi ada koreksinya (naik dulu) sebelum berlanjut turun.

Jika baik di time frame tinggi maupun time frame rendah ada sinyal yang terkonfirmasi oleh indikator teknikal, maka Anda bisa pilih salah satunya. Tentu besarnya stop loss (SL) dan target profit (TP) untuk masing-masing time frame akan berbeda. SL pada time frame tinggi tentunya akan lebih besar dari time frame yang lebih rendah.

Selain itu, waktu tunggu sampai SL atau TP tereksekusi juga berbeda. Pada time frame tinggi waktu tunggunya tentu akan lebih lama.

Oleh karena itu, mengenai hal ini seharusnya Anda menyesuaikan dengan gaya tipe trading Anda, apakah ingin trading dengan cara scalping, trading secara harian, atau ingin trading jangka menengah panjang.

M Singgih   31 Mar 2020

@Darman Noviandi: Tentunya ada perbedaan. Perbedaan tersebut karena setiap time frame adalah bagian dari time frame yang lain.

Contohnya jika Anda melihat 1 candlestick di time frame M15, maka di grafik M5 Anda melihat 3 candlestick dan 15 candlestick di M1. Dengan demikian, 1-3 candlestick di M15 bisa saja membentuk pola tertentu di M1. Memahami dengan baik bagaimana multi time frame bekerja dalam grafik akan memberikan pengetahuan lebih tentang pergerakan harga secara detail.

Kiki R   1 May 2020

Untuk Thyo,

Perkara pemilihan time frame sebenarnya tidaklah menjadi persoalan jika Anda hendak bertrading dengan teknik chart pattern. Pasalnya, teknik chart pattern dapat digunakan di semua time frame, mulai dari M1 hingga MN. Anda hanya tinggal meneliti dan menunggu pola yang terbentuk saja. Namun, umumnya yang sering dijadikan acuan adalah pola yang terbentuk pada time frame besar.

Karena semakin besar time frame yang digunakan, tentu akan memberikan peluang entry yang berkualitas. Pasalnya, jika pola chart pattern terbentuk pada time frame besar, maka tingkat akurasinya dan tingkat peluang menuju profitnya pun juga semakin besar. Sebaliknya, jika pola chart pattern terbentuk pada time frame rendah, maka tingkat akurasinya pun juga rendah.

Semoga bisa membantu.
Argo Gold Spotter   18 Nov 2019

Master sy awalnya mau jd day trader, tp sering sekali kepincut lihat harga di time frame kecil. Bisa stay di time frame H4/D1 cm bbrpa minggu, bsoknya udah ke TF kecil jd kyk scalpingan..

Apakah tindakan spti ini dibenarkan master? asal ganti2 strategi trading semau kita sndiri... Atau klau salah, mulai dr mana sy mmperbaiki x master? Makasih 

Aldo P   13 Oct 2020

@ Aldo P:

Berganti-ganti time frame bisa saja dilakukan dalam trading, asalkan Anda menggunakan sistem trading yang mengandalkan sinyal untuk entry, dan pada time frame yang dimaksud memang ada sinyal valid yang terkonfirmasi oleh indikator teknikal.
Tetapi perlu diketahui bahwa semakin rendah time frame maka akurasi sinyal yang dihasilkan juga semakin rendah, atau validitas sinyalnya lebih rendah dibandingkan dengan sinyal pada time frame yang lebih tinggi.

Jika Anda trading menggunakan EA, atau dengan sistem trading tertentu yang sudah di-backtest, maka time frame yang digunakan sudah ditentukan. Tetrapi kalau sistem trading Anda tidak terikat pada time frame tertentu, maka bebas menggunakan time frame manapun.

M Singgih   13 Oct 2020

Kan kalau order dibiarkan melewati satu hari biasanya kan kena swap pak? Apakah besar kecilnya swap tetap menjadi pertimbangan? Skenario tetap dijalankan atau dipaksa close?

Darma   19 Nov 2020

@ Darma:

- Kan kalau order dibiarkan melewati satu hari biasanya kan kena swap pak?

Belum tentu, tergantung dari ketentuan broker. Ada broker yang tidak mengenakan swap atau swap free. Selain itu, Anda juga bisa mengajukan untuk tidak dikenakan swap pada broker. Beberapa broker memberikan penawaran swap free bagi klien yang tidak ingin dikenakan swap.

- …. Apakah besar kecilnya swap tetap menjadi pertimbangan?

Swap tidak selalu negatif (Anda harus membayar bunga), tetapi bisa juga positif (Anda mendapatkan bunga), tergantung dari pair apa dan posisi trading (buy atau sell).

Jika Anda menggunakan platform Metatrader, untuk mengetahui besarnya swap, silahkan klik kanan pada pair yang ada di MarketWatch, kemudian klik Specification, akan ditampilkan Swap long (untuk posisi buy), dan juga Swap short (untuk posisi sell).

- …. Skenario tetap dijalankan atau dipaksa close?

Maksudnya skenario apa ya?
Kalau dipaksa close oleh broker bisa saja terjadi kalau Margin Level Anda sudah mencapai level Stop Out (SO) sesuai yang ditentukan broker.

M Singgih   20 Nov 2020

Terus kalau dalam konteks ini, analisa fundamentalnya penggunaannya seperti apa pak?

Majid   18 Dec 2020

@ Majid:

Analisa fundamental tidak tergantung dari time frame yang digunakan. Analisa fundamental biasa digunakan untuk memprediksi pergerakan harga dalam jangka menengah panjang. Misal The Fed meluncurkan stimulus besar-besaran, maka dalam jangka menengah panjang diperkirakan US Dollar akan melemah karena peredaran USD semakin banyak.

Tetapi jika Anda ingin trading berdasarkan berita hasil rilis data fundamental, Anda bisa menggunakan time frame berapa saja. Yang perlu diperhatikan ketika trade by news adalah:
1. Perhatikan hasil actual versus forecast dan previous-nya.
Misal data Non Farm Payrolls (NFP) AS. Data previous 200,000 job, forecast 150,000 job:
- Jika hasil rilisnya (data actual) diatas data previous dan forecast (misal 250,000 job) maka kemungkinan besar USD akan menguat.
- Jika hasil rilisnya (data actual) dibawah data previous dan forecast (misal 100,000 job) maka kemungkinan besar USD akan melemah.
- Jika hasil rilisnya (data actual) diantara data previous dan forecast (misal 175,000 job) maka unpredictable, USD bisa menguat bisa melemah. Dalam hal ini sebaiknya tunggu arah sentimen pasar sebelum entry.

2. Perhatikan revisi data. Revisi data yang telah dirilis sebelumnya akan mempunyai dampak pada pergerakan harga saat ini, tetapi biasanya dampaknya tidak sebesar hasil rilis data actual. Jika data sebelumnya direvisi menjadi lebih baik maka akan berdampak positif pada mata uang negara tersebut, dan sebaliknya.

3. Hindari entry menjelang atau pada saat rilis data, untuk menghindari slippage (loncatan harga) yang mungkin terjadi akibat volatilitas yang tinggi. Entry sekitar 15-30 menit setelah rilis data, yang mana arah pergerakan harga sudah jelas.

M Singgih   20 Dec 2020

@ Mouza:

Menggunakan time frame rendah akurasinya akan rendah juga karena semakin rendah time frame akan semakin banyak noise atau kesalahan pergerakan harga, kecuali jika Anda trading dengan cara scalping yang mana begitu profit sedikit langsung keluar (exit). Untuk trading harian atau jangka pendek kebanyakan trader menggunakan time frame minimal 1 jam (H1).

 

M Singgih   1 Nov 2021

Ohh jadi begitu ya pak....minta sarannya juga dong pak untuk indikator kalau main di time frame H1

Mouza   1 Nov 2021

@ Mouza:

Trading pada time frame berapa saja, indikator teknikal yang penting untuk digunakan adalah indikator trend dan indikator momentum. Indikator trend untuk mengetahui arah pergerakan harga yang sedang terjadi, dan indikator momentum untuk mencari waktu yang tepat untuk entry.

Indikator trend yang sering digunakan adalah Moving Average, ADX, Parabolic SAR, Bollinger Bands dan juga MACD. Sementara indikator momentum biasanya berupa indikator oscillator seperti RSI, stochastic dan juga CCI.

 

M Singgih   2 Nov 2021

Trading yang aman mainnya di timeframe berapa pak?

Wadud   3 Nov 2021

@ Wadud:

Semakin tinggi time frame yang Anda gunakan, analisa Anda akan semakin akurat. Misal analisa pada time frame daily akan jauh lebih akurat dari analisa yang sama pada time frame 1 menit.

Kami sarankan agar tidak menggunakan time frame yang rendah, kecuali Anda trading dengan cara scalping. Untuk trader harian biasanya menggunakan time frame H1, dan untuk trader jangka menengah panjang biasanya menggunakan time frame daily.

 

M Singgih   3 Nov 2021

Terima kasih pak, atas jawabannya. Sangat membantu

 

Wadud   4 Nov 2021

@Sabar Indah:

Selamat malam, untuk pernyataan bahwa trading dengan Multi Time Frame lebih baik daripada Single Time Frame sendiri tidak selalu benar pak. Semua tergantung bagaimana jenis strategi yang digunakan serta pengaplikasiannya baik pada Single Time Frame ataupun Multi Time Frame. Namun, memang beberapa tahun terakhir ini industri edukasi pada trading semakin marak mengajarkan pengaplikasian Multi Time Frame karena akurasi tinggi serta perbandingan tingkat Risk:Reward yang tinggi yang bisa didapatkan dengan analisa secara Multi Time Frame. Tapi bapak jangan khawatir, analisa Single Time Frame juga tetap punya tempatnya sendiri di market dan tidak akan pernah ditinggalkan.

Mengenai cara penggunaan Multi Time Frame sendiri sebenarnya ada bermacam-macam pak. Yang paling terkenal sendiri ada 2 macam yaitu:

1. Penggunaan Multi Time Frame dalam berbagai komponen analisa

Di sini analisa akan dilakukan pada lebih dari satu Time Frame  tiap time frame yang digunakan akan memiliki fungsi tertentu sebagai komponen dalam analisa secara keseluruhan. Contohnya jika digunakan pada Time Frame Daily, H4 dan H1. Time Frame Daily akan digunakan sebagai tempat untuk melihat Trend atau arah pergerakan jangka panjang market secara keseluruhan. Jika sudah diketahui arah Trendnya, maka pada Time Frame H4 akan dicari Key Level yang bisa menjadi titik acuan atau potensi Entry dilakukan. Level ini bisa berupa Support dan Resistance, indikator Moving Average, dll. Selanjutnya Open posisi akan dilakukan pada time frame H1 dengan menunggu sinyal sebagai tanda yang muncul sesuai dengan sistem yang diterapkan. 

2. Penggunaan Multi Time Frame untuk konfirmasi Entry.

Jenis kedua dari penggunaan Multi Time Frame adalah sebagai konfirmasi dari sinyal yang didapatkan pada Time Frame yang berbeda dari Time Frame Entry. Salah satu contoh yang terkenal adalah penggunaannya analisa Multi Time Frame pada indikator BBMA OA. Pada BBMA OA, suatu sinyal yang muncul di Time Frame manapun dapat dikonfirmasi dengan melihat kondisi atau struktur market yang terbentuk pada Time Frame yang lebih kecil. Contohnya dalam salah satu sinyal dari BBMA OA yang dikenal dengan nama Reentry. Dengan menggunakan Time Frame Daily, H4 dan H1, Reentry yang terbentuk di Daily dapat dikonfirmasi dengan sinyal yang terbentuk pada Time Frame H4 dan H1-nya seperti contoh di bawah ini:

analisa-mtf

Secara sekilas memang penggunaan dua metode analisa Multi Time Frame di atas akan sangat terlihat WAH dan menarik jika dibandingkan dengan penggunaan Single Time Frame. Hanya saja analisa Multi Time Frame juga memiliki kelemahannya sendiri. Salah satu kelemahannya adalah peluang atau sinyal yang muncul juga akan menjadi sangat sedikit jika dibandingkan dengan penggunaan Single Time Frame. Sehingga jika dibandingkan secara akumulasi perhitungan statistik, maka secara performa harusnya kedua jenis analisa tidak akan jauh berbeda.

Terima kasih atas pertanyaannya, semoga bisa sedikit membantu.

Nur Salim   16 Mar 2022

@Alif Ali: Time frame yang sudah jadi settingan default di MT4 adalah Monthly, Weekly, Daily, H4, H1, M30, M15, M5 dan M1.

  • Monthly = Bulan
  • Weekly = Minggu
  • Daily = Hari
  • H (hour) = Jam
  • M (minute) = Menit 

Di MT5, time framenya lebih banyak lagi, semua time frame diatas ditambah dengan H2, H3, H6, H8, H12 dan M2, M3, M4, M5, M6, M10, M12 dan M20.

Kiki R   24 Mar 2022

@Ishadi Makruf: Terbalik, semakin kecil time frame (TF) maka akan semakin banyak noise sehingga akurasi berkurang.

Kelebihannya, sinyal entry lebih banyak. Kekurangannya, akurasi berkurang.

Kiki R   25 Mar 2022

@Noori Abri: Untuk melihat time frame (TF) yang tepat buat Anda, kita harus melihat Anda termasuk tipe trader yang mana.

1. Scalper, TF yang digunakan M1, M5, dan M15
2. Intraday trader, TF yang digunakan M15, M30, H1 dan H4
3. Swing trader, TF yang digunakan H4, Daily, Weekly
4. Position trader, TF yang digunakan Daily, Weekly dan Monthly

Sekarang, Anda masuk tipe yang mana?

Kiki R   2 Apr 2022

@Hendra Acuan: Dampaknya bisa bermacam-macam bergantung strategi trading yang digunakan.

1. Time frame akan berpengaruh kepada waktu nunggu entry.

- Semakin tinggi time frame yang digunakan, semakin lama waktu tunggu entry posisi. Sebagai contoh, menunggu entry posisi di time frame H1 lebih lama daripada menunggu entry posisi di time frame M5.

2. Time frame akan berpengaruh kepada waktu close posisi.

- Sejalan dengan poin 1 diatas, semakin tinggi time frame yang digunakan, semakin lama waktu close posisi.

3. Time frame akan mempengaruhi kepada frekuensi trading.

- Time frame kecil memberikan peluang trading yang lebih banyak daripada time frame besar.

Sebagai contoh, trading dengan time frame M5 lebih banyak peluang trading dibandingkan trading di time frame Daily.

Adapun mengenai winrate dan RR, hal ini belum bisa ditentukan karena strategi trading sangat beragam.

Kiki R   11 Apr 2022

@Monicha Arysandy: Diatas H1 (H4, Daily, Weekly, Monthly).

Pergerakan harga di time frame ini lebih lambat sehingga lebih mudah dianalisa daripada time frame M1, M5, M15, dan M30.

Tujuannya agar si trader pemula terbiasa dulu dengan pergerakan pair harga forex.

Setelah terbiasa dan mulai menyusun strategi, Anda bisa masuk ke time frame di bawah H1.

Kiki R   13 Apr 2022

Apakah time frime ini juga berlaku untuk pemula yg ingin trading saham dan kripto pak?

Aahmad Husain Hasbullah   18 Apr 2022

@Aahmad Husain Hasbullah: Untuk forex dan kripto hampir sama sedangkan untuk saham sedikit berbeda karena ada waktu jeda setelah sesi awal (pagi hari di waktu bursa sahamnya) dan sesi penutup (setelah jeda makan siang).

Tapi dari konsep belajarnya sama, intinya adalah memahami pergerakan harga dari instrumennya di time besar terlebih dahulu lalu masuk ke time frame kecil.

Kiki R   18 Apr 2022

Dalam hal ini, perlu diperjelas dulu, "invest jangka panjang" itu berapa lama persisnya? dan instrumen investasi apa yang akan diinvestasikan untuk jangka panjang itu? Perlu diketahui, istilah jangka panjang itu bisa bermakna berbeda-beda.

Dalam dunia investasi umum, "investasi jangka panjang" biasanya bermakna lebih dari 5 tahun. Itu berarti bisa 6 tahun, 10 tahun, 20 tahun, atau bahkan lebih dari itu.

Umpama seorang investor saham membeli BBCA untuk "jangka panjang" maka ia mungkin berniat untuk hold sampai masa pensiunnya tiba dalam beberapa puluh tahun mendatang. Ia mungkin akan menganalisis harga BBCA dengan timeframe Monthly (bulanan).

Dalam dunia trading forex, istilah "jangka panjang" biasanya dibandingkan dengan strategi scalping dan day-trading, sehingga lama temponya paling-paling hanya mencakup beberapa bulan saja dan tidak sampai 5 tahun atau lebih.

Umpama seorang trader forex ingin open posisi pada EUR/USD untuk "jangka panjang", ia mungkin berniat "swing trading" dan hold posisi selama beberapa minggu atau beberapa bulan saja, sehingga analisisnya mulai dari timeframe Daily dan Weekly (belum tentu Monthly).

Aisha   22 Apr 2022

Cara memilih time frame yang tepat akan tergantung pada beberapa hal, antara lain:

  • Kamu ingin trading apa? Forex, saham, bitcoin, atau lainnya?
  • Kamu punya strategi trading apa? Scalping? Day-trading? Swing-trading? Long-term berbasis fundamental? atau lainnya?
  • Kamu punya modal berapa banyak?

Tanpa memahami hal-hal itu, kita nggak bisa memberikan saran pada kamu. 

Sebagai contoh saja nih:

  • Seseorang ingin trading saham, punya strategi scalping dan modal lebih dari 100 juta rupiah. Dia bisa pakai time frame 15 menit, 30 menit, atau bahkan 1 jam.
  • Seseorang ingin trading forex, punya strategi scalping dan modal kurang dari 100 dolar AS. Dia bisa pakai time frame 1 menit, 5 menit, atau bahkan tick chart.

Tidak ada cara memilih time frame yang bersifat mutlak, karena semuanya tergantung pada situasi masing-masing trader/investor yang tentunya berbeda-beda.

Aisha   10 May 2022

Macam2 time frime dalam trading apa saja ya master. Dan bagaimana cara mengubah-ubah timeframe tersebut? Terima kasih

Alif Ali   23 Mar 2022

Bagaimana cara menentukan timefrime yang tepat?

Noori Abri   31 Mar 2022

Timefrime apa yang baiknya digunakan untuk trader pemula?

Monicha Arysandy   13 Apr 2022

jenis time frime yang cocok digunakan untuk scalper, intraday dan swinger?

Darda Falaha W   20 Apr 2022

Time frime berapa yang di pakai untuk invest jangka panjang dengan menggunakan analisa teknikal?

Hijrin Naufal   21 Apr 2022

master, bagaimana cara memilih time frime yang tepat? trims

Syarif Kurniawan   9 May 2022

Saya sudah mempelajari forex dari banyak buku dan artikel2 termasuk di Inbizia.
Pertanyaan saya adalah di TimeFrame berapa biasanya kita dapat menemukan ChartPattern ?
Saya biasanya main di tf H1 dan H4, CP yg keluar seringkali bullflag dan bearflag saja, jarang sekali pattern lainnya.
Terima Kasih

Thyo   17 Nov 2019

Saat tf besar naik trs di tf rendah trend turun itu yg sering kita jumpai. Klu gitu, kita hrs entry buy atau sell?

Mbah Pri   26 Mar 2020

Apakah tampilan grafik sama yg kita lihat antara di timeframe M1, M5, M15?

Darman Noviandi   22 Apr 2020

Apa dampak dari time frame dalam hasil trading?

Hendra Acuan   11 Apr 2022

Saya pernah melihat ada yang share strateginya di timeframe 1 menit dan 5 menit. Apakah menggunakan timeframe kecil lebih efektif atau justru nanti bisa memberikan efek negatif? Makasih

Mouza   29 Oct 2021

Apakah semakin kecil time frime akan semakin efektif penggunannya?

Ishadi Makruf   25 Mar 2022

mohon bantuannya, apakah benar trading dengan banyak tf terbukti lebih baik daripada yang hanya menggunakan 1 tf saja? mohon juga berikan contoh cara menggunakan banyak tf dalam trading. thx min

Sabar Indah   15 Mar 2022

Sedikit out of topic, jadi misalkan timeframe 5 menit dengan 1 jam itu, apakah tineframe 1 jam mengambil rata-rata pergerakan dari timeframe 5 menit atau timeframe sbelumnya?

Selain itu, apakah pergerakan 5 menit lebih presisi dan detail dibandingkan timeframe yg lbh besar?

Rioyanto   18 Feb 2023

Jawaban untuk Hijrin Naufal:

Time frame yang digunakan biasanya Yearly dan Monthly.

Dengan time frame ini, si trader menunggu berbulan-bulan untuk entry lalu saat entry posisinya bisa ditahan hingga bertahun-tahun.

Kiki R   19 Feb 2023

@ Rioyanto:


- … apakah tineframe 1 jam mengambil rata-rata pergerakan dari timeframe 5 menit atau timeframe sbelumnya?

Time frame 1 jam (H1) adalah pergerakan harga tiap 1 jam yang direpresentasikan dengan harga open, high, low dan close dalam bentuk candlestick. Bukan pergerakan rata-rata. Time frame 1 jam tidak ada hubungannya dengan time frame 5 menit ataupun time frame yang lainnya.
Silahkan Anda pelajari dasar-dasar trading pada bagian cara membaca chart.

- …. Selain itu, apakah pergerakan 5 menit lebih presisi dan detail dibandingkan timeframe yg lbh besar?

Tidak. Semakin tinggi time frame akan semakin akurat penunjukkan pergerakan harganya. Semakin rendah time frame maka akan semakin banyak noise atau kesalahan dalam penunjukkan pergerakan harga.

 

M Singgih   19 Feb 2023

jawaban untuk Rioyanto:

1. Time frame 1 jam (H1) bukanlah harga rata-rata pergerakan dari time frame 5 menit.

TIme frame H1 itu murni diambil dari harga open detik pertama perpindahan jam sampai ke menit terakhir sebelum pindah jam.

Contoh, 1 candle H1 dari jam 09:00 sampai 09:59.

Sedangkan 5 menit setiap candlenya hanya mewakili 5 menit. Contoh 09:00 sampai 09:04.

Dalam 1 jam (H1), ada 12 candle 5 menit (M5).

2. Detail iya, tapi presisi belum tentu.

Semakin kecil time frame yang digunakan, semakin banyak noise pergerakan.

Akibatnya, kalau Anda kurang teliti di time frame M5, Anda bisa lebih banyak terkena SL.

Dengan demikian, untuk bisa presisi di M5, Anda harus bisa kuasai detail-detailnya.

Kiki R   21 Feb 2023

Jawaban untuk Syarif Kurniawan:

Pada dasarnya, time frame yang tepat untuk masing-masing individu tergantung pada kondisi masing-masing trader tersebut.

Ada beberapa hal yang harus Anda tanyakan ke diri Anda untuk memilih time frame yang tepat.

1. Tentukan tujuan trading Anda.

Sebelum memilih time frame, tentukan dulu apa tujuan trading Anda. Apakah Anda ingin trading jangka pendek atau jangka panjang? Tujuan Anda akan mempengaruhi pemilihan time frame yang tepat.

2. Pilih time frame yang sesuai dengan gaya trading Anda.

Jika Anda adalah seorang day trader yang suka trading dalam hitungan jam, maka time frame yang paling sesuai adalah 15 menit, 30 menit atau 1 jam. Jika Anda adalah seorang swing trader yang suka trading dalam hitungan hari atau minggu, maka time frame yang paling sesuai adalah 4 jam, 1 hari atau 1 minggu.

3. Waktu luang

Terakhir, Anda perlu memperhatikan waktu luang Anda. Jika Anda bekerja kantoran dan ingin jadi daytrading, maka hal ini agak sulit dilakukan. Anda tentu tidak bisa trading di sesi London (open jam 2 siang) karena masih di kantor.

Anda mungkin bisa mulai trading di sesi AS, itupun kalau Anda masih bisa fokus setelah bekerja seharian di kantor.

Untuk hal ini, Anda bisa beralih ke swing trader yang lebih sedikit waktu didepan layar dan lebih lama menahan posisi.

Kiki R   22 Feb 2023

@ Darda Falaha W:

Scalper biasanya menggunakan time frame 5 menit (M5), 15 menit (M15), atau 30 menit (M30). Untuk trader harian biasanya menggunakan time frame M30, 1 jam (H1) atau 4 jam (H4). Untuk trader jangka menengah panjang atau swinger biasanya menggunakan time frame H4 atau daily (H1).

M Singgih   22 Feb 2023

Jawaban untuk Darda Falaha W:

  • Scalper: Time frame yang digunakan M1, M5, M15
  • Intraday: Time frame yang digunakan M15, H1, H4
  • Swing:  Time frame yang digunakan H4, Daily, Weekly

Contoh, scalper akan melakukan mapping di time frame M15. Dalam mapping si trader akan melihat arah tren dan dimana level area potensial untuk sell/buy.

Lalu setelah itu, baru masuk ke TF M5 atau M1 untuk entry.

Kiki R   24 Feb 2023

Rioyanto: Timeframe 1 jam tidak mengambil rata-rata pergerakan dari timeframe 5 menit atau timeframe sebelumnya. Timeframe 1 jam mengambil informasi dan pergerakan harga dalam waktu 1 jam tersebut secara keseluruhan. Sedangkan timeframe 5 menit mengambil informasi dan pergerakan harga dalam waktu 5 menit tersebut secara keseluruhan.

Menurut saya sendiri, pergerakan pada timeframe 5 menit cenderung lebih presisi dalam artian time frame tersebut memberikan informasi yang lebih detail dan cepat berubah dibandingkan dengan time frame yang lebih besar seperti 1 jam. Hal ini dapat memungkinkan trader untuk lebih cepat menangkap perubahan dalam pergerakan harga dan membuat keputusan trading yang lebih cepat dan detail dibandingkan dengan timeframe yang lebih besar, seperti 1 jam atau 1 hari. Namun, kelemahan dari timeframe yang lebih kecil adalah fluktuasi harga yang terlalu cepat dan sulit untuk dianalisis. Oleh karena itu, timeframe yang lebih besar seperti 1 jam atau 1 hari digunakan untuk melihat gambaran pergerakan harga secara keseluruhan dan untuk mengidentifikasi tren jangka panjang.

Teddy   25 Apr 2023
 Ginanjar |  2 Dec 2020

Oversold atau Overbought, seharusnya open posisi apa? Soalnya ketika oversold kan harga jenuh >> kemungkinan akan naik lagi>>Jadi saya buka BUY. Tapi kok harganya semakin jatuh ya pak, ga kunjung balik? Dan sebaliknya untuk overbought juga sama harga semakin naik. Apakah saya yang salah setting RSI nya?

Lihat Reply [31]

@ Ginanjar:

Sinyal overbought dan oversold yang ditunjukkan oleh indikator oscillator (RSI, stochastic dsb) digunakan untuk entry pada saat pergerakan harga sedang sideways atau ranging, yaitu bergerak dalam range yang terbatas. Sebagai referensi bacaan, silahkan simak 3 Tips Trading Dengan Indikator RSI berikut.

Jika pergerakan harga sedang trending atau berubah dari sideways menjadi trending (baik uptrend atau downtrend), maka sinyal overbought dan oversold tidak berlaku. Untuk mengetahui pergerakan harga sedang sideways atau trending, bisa diamati dari indikator ADX. Jika ADX melebihi level 25, maka diasumsikan pergerakan harga sedang trending. 

M Singgih   3 Dec 2020

Hemmm..berarti saya salah pakai indikator ini..soalnya benar, benar seperti yang Anda bilang, saya tradingnya trendnya kebetulan naik..

Kalau pakai indikator ADX biasanya dipasangkan sama indikator apa gan? Apa cukup dengan indikator ADX aja?

Ginanjar   4 Dec 2020

@ Ginanjar:

Kombinasi indikator trend biasanya adalah moving average (SMA atau EMA), MACD, parabolic SAR dan ADX. Untuk melihat volatilitas pergerakan harga bisa digunakan indikator Bollinger Bands bersamaan dengan indikator trend.

 

M Singgih   6 Dec 2020

Pak ketika terjadi Overbought dan Oversold,..itu dianjurkan untuk buka posisi atau justru dilarang ya? Soalnya ada beberapa artikel yang menyarankan dan ada juga yang tidak menyarankan pembukaan posisi saat Overbought/Oversold.

Kalau iya dianjurkan buka posisi. Gimana skemanya? pembukaan posisi dilakukan ketika sudah terjadi Overbought dan Oversold, atau candle hendak mengalami Overbought/Oversold (mem-break garis 80/30)? Makasih pak

Robin   25 Feb 2021

@ Robin:

- Pak ketika terjadi Overbought dan Oversold,..itu dianjurkan untuk buka posisi atau justru dilarang ya?

Jika pergerakan harga sedang sideways, maka keadaan overbought atau oversold adalah sinyal untuk membuka posisi. Saat overbought maka open sell, dan saat oversold open buy.


- … pembukaan posisi dilakukan ketika sudah terjadi Overbought dan Oversold, atau candle hendak mengalami Overbought/Oversold (mem-break garis 80/30)?

Pembukaan posisi dilakukan ketika kurva indikator oscillator (RSI, stochastic atau CCI) sudah berada pada area overbought atau oversold. Bukan candle-nya, tetapi kurva indikatornya. Candle tidak mengenali keadaan overbought atau oversold.

M Singgih   26 Feb 2021

@Edi Aminoto: Ada, namanya komisi. Ada broker yang tanpa komisi dan ada juga yang menggunakan komisi.

Lihat di detail akun yang Anda gunakan mengenai komisi transaksi.

Kiki R   5 Apr 2022

@ Darminto:

Adanya istilah overbought atau jenuh beli dan oversold atau jenuh jual pada indikator jenis oscillator (RSI, stochastic, CCI, dsb) adalah sebagai sinyal untuk membuka posisi pada saat pergerakan harga dalam keadaan sideways.

Ketika harga berada pada area overboght atau jenuh beli berarti sinyal untuk sell, dan sebaliknya ketika harga berada pada area oversold atau jenuh jual berarti sinyal untuk buy.

Jika pergerakan harga dalam keadaan trending, baik uptrend maupun downtrend, atau berubah dari sideways menjadi trending, maka sinyal dari overbought dan oversold tidak berlaku. Dalam hal ini trader bisa mengamati keadaan divergensi antara pergerakan harga dan penunjukkan kurva indikator oscillator.

Untuk penjelasan mengenai fungsi overbought dan oversold, silahkan baca:
Apa Fungsi Overbought Dan Oversold Dalam Trading Forex?

M Singgih   11 Apr 2022

@ Aslam Khan:

Overbought atau keadaan jenuh beli dan oversold atau keadaan jenuh jual hanya berlaku atau valid jika pergerakan harga sedang sideways. Ketika pergerakan harga sedang trending (uptrend atau downtrend) maka keadaan overbought dan oversold tidak valid.

Mengenai time frame, semakin tinggi time frame yang digunakan maka akan semakin akurat area overbought dan oversold yang ditunjukkan. Misal overbought dan oversold yang terjadi pada time frame daily akan lebih akurat dibandingkan dengan yang terjadi pada time frame 30 menit (M30).

M Singgih   13 Apr 2022

@ Ardi Yanto:

Sinyal untuk entry biasanya diamati dari price action yang terbentuk, kemudian konfirmasikan dengan indikator teknikal. Jika terkonfirmasi berarti sinyal tsb valid dan bisa entry. Sebaliknya jika tidak terkonfirmasi oleh indikator teknikal, maka jangan entry dulu, tunggu sampai terkonfirmasi.

Price action bisa berupa single candle seperti pin bar, doji, hammer, shooting star, dsb. Bisa juga double candle seperti bullish / bearish engulfing, double top, double bottom, dsb. Bisa tripe candle seperti morning star dan evening star. Bisa juga multi candle yaitu pola-pola pada chart seperti head and shoulders.

Misal terjadi bullish engulfing candle dan indikator trend misal titik parabolic SAR berada di bawah candle, maka sinyal bullish terkonfirmasi dan trader bisa entry buy.

Untuk penjelasan mengenai entry berdasarkan price action, silahkan baca: Trading Dengan Metode Price Action

M Singgih   27 Apr 2022

@Sofy Amalia:

Tentu saja bisa bu. Ada dua cara untuk melihat kondisi Overbought dan Oversold pada indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD). Cara pertama dan yang paling sering digunakan adalah dengan melihat perpotongan antara Histogram MACD dengan level MACD Line.

macd--ob-1

Overbought terjadi saat Histogram MACD berhasil Cross level MACD Line dari bawah ke atas. Sedangkan Oversold terjadi saat Histogram MACD Cross level MACD Line dari atas ke bawah (lihat gambarpada bagian yang dilingkari di atas)

Cara kedua adalah menarik garis secara manual pada Histogram MACD dengan menghubungkan level-level tempat terjadi pembalikan di Histogram MACD. Penarikannya sama seperti ketika ibu menarik garis Support dan Resistance pada chart.

macd-ob-2

Overbought terjadi saat Histogram MACD berada pada bagian atas garis Resistance yang ditarik. Sedangkan kondisi Oversold terjadi saat Histogram MACD berada pada bagian bawah garis Support yang ditarik.

Nur Salim   30 Apr 2022

Fungsi overbought dan oversold dalam trading?

Darminto   7 Apr 2022

Time frame apa yang akurat untuk menentukan overbought dan oversold?

Aslam Khan   12 Apr 2022

Min, kalau MACD termasuk jenis Oscillator, bagaimana caranya ya kita melihat overbought dan oversoldnya?

Sofy Amalia   30 Apr 2022

bagaimana cara memahami signal agar tidak salah memasang open posisi?

Ardi Yanto   26 Apr 2022

Adakah biaya yang dikeluarkan saat open posisi?

Edi Aminoto   5 Apr 2022

Overbought Oversold di indikator RSI dan Stochastic apakah berbeda? Mana yang lebih baik untuk mendeteksi Overbought Oversold pada strategi timeframe rendah?

Patrick   10 Jun 2022

@Patrick: Overbought Oversold di indikator RSI dan Stochastic apakah berbeda?

Berbeda, dari dasar perhitungan kedua indikator ini saja berbeda.

Mana yang lebih baik untuk mendeteksi Overbought Oversold pada strategi timeframe rendah?

Saya menyarankan stochastic daripada RSI. Alasannya karena secara default stochastic lebih sensitif daripada RSI.

Pada time frame rendah, sensitifitas sangat diperlukan karena perubahan harga lebih cepat.

Kiki R   13 Jun 2022

Untuk menentukan overbought atau oversold, baiknya menggunakan time frame mana ya kak? Terima kasih

Endah   20 Jul 2022

@Endah: Boleh di semua time frame, namun sebaiknya gunakan sesuai gaya trading Anda.

Misalnya Anda seorang daytrading (intraday trader), Anda bisa menentukan overbought dan oversold pada time frame H4 atau H1.

Kiki R   21 Jul 2022

Pak, apakah overbought dalam saham itu sama dengan overvalued?

Nana   26 Oct 2022

@ Nana:

Pada perdagangan saham, istilah overbought bisa diartikan secara fundamental atau secara teknikal. Secara fundamental, sebuah saham dianggap overbought ketika price-earnings ratio (P/E ratio)-nya melebihi indeks relevan atau lebih tinggi dibanding rata-rata sektornya. Investor cenderung menganggap saham ini  overvalued  dan menahan diri untuk tidak melakukan pembelian.

Secara teknikal, keadaan overbought dan oversold terjadi ketika pergerakan harga sedang sideways atau ranging. Ketika pergerakan harga sedang bergerak trending baik uptrend maupun downtrend, maka overbought dan oversold tidak berlaku.

Secara teknikal, keadaan overbought bukan berarti harga saham tersebut telah overvalued, tetapi secara sentimen pasar telah jenuh beli. Hal ini bisa terjadi ketika volume beli sudah cukup banyak sehingga minat beli semakin kecil hingga harga saham sulit untuk naik lebih tinggi lagi. Di level tersebut, harga saham itu dinamakan dengan overbought atau jenuh beli. Overbought dan oversold bisa diamati dari indikator oscillator seperti RSI, stochastic atau CCI.

M Singgih   27 Oct 2022

@ Sofy Amalia:   

Sebenarnya MACD bukan termasuk indikator ienis oscillator. Tetapi kalau mau dipaksakan sebagai oscillator dan mengamati area overbought dan oversold-nya, maka amati bentukan histogram MACD. Meski demikian, pengamatan overbought dan oversold berdasarkan histogram MACD kurang akurat.

 

M Singgih   2 Oct 2023

@ Edi Aminoto:  

Saat membuka posisi, trader akan dikenakan margin atau jaminan untuk posisi tersebut. Besarnya margin tergantung dari leverage yang digunakan. Semakin besar leverage maka semakin kecil margin yang dibutuhkan.
Silahkan baca: Leverage Dan Margin Dalam Trading Forex

 

M Singgih   2 Oct 2023

@ Patrick:   

- Overbought Oversold di indikator RSI dan Stochastic apakah berbeda?

Maksudnya penunjukan overbought dan oversold-nya? Kalau penunjukkannya sama Pak. Keduanya sama-sama indikator jenis oscillator. Ketika kurva indikator RSI menunjukkan keadaan overbought, maka kurva indikator stochastic juga menunjukkan keadaan overbought. Sebaliknya, ketika kurva indikator RSI menunjukkan keadaan oversold, maka kurva indikator stochastic juga menunjukkan keadaan oversold.

Hanya saja cara perhitungannya berbeda. RSI dihitung berdasarkan nilai rata-rata yang positif vs yang negatif (average gain vs average loss), sedangkan stochastic dihitung berdasarkan range pada periode tertentu (level tertinggi - level terendah), tetapi dalam menunjukkan kondisi overbought dan oversold sama saja.


- … Mana yang lebih baik untuk mendeteksi Overbought Oversold pada strategi timeframe rendah?

Sama saja, asalkan pergerakan harga sedang dalam kondisi sideways. Kalau pergerakan harga sedang trending, baik uptrend maupun downtrend, maka overbought dan oversold tidak berlaku dan bisa diabaikan. Dalam kondisi trending, amati apakah terjadi divergensi pada RSI atau stochastic.

M Singgih   2 Oct 2023

Jawaban untuk Darminto: Overbought dan oversold berfungsi sebagai pertanda harga sudah mengalami kejenuhan dan akan mungkin akan berbalik.

  • Overbought mengindikasikan bahwa suatu aset keuangan (misalnya, saham, pasangan mata uang, atau komoditas) telah mengalami kenaikan harga yang signifikan dalam periode waktu tertentu.
    Ketika suatu aset dianggap overbought, hal ini sering dianggap sebagai tanda bahwa harga kemungkinan akan mengalami penurunan atau koreksi dalam waktu dekat.
  • Oversold mengindikasikan bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan harga yang signifikan dalam periode waktu tertentu.
    Ketika suatu aset dianggap oversold, hal ini sering dianggap sebagai tanda bahwa harga kemungkinan akan naik atau mengalami koreksi ke atas dalam waktu dekat.

Penting untuk diingat bahwa overbought dan oversold hanya merupakan indikasi potensial, dan tidak selalu berarti bahwa harga akan bergerak sesuai dengan ekspektasi. Oleh karena itu, trader sering menggunakan analisis dan konfirmasi tambahan dan konfirmasi untuk mengambil keputusan trading.

Kiki R   3 Oct 2023

Jawaban untuk Aslam Khan: Tidak ada time frame yang "akurat" secara mutlak untuk mengidentifikasi overbought dan oversold.

Yang paling penting adalah Anda memiliki trading plan yang konsisten dan memahami bagaimana time frame yang Anda pilih memengaruhi analisa Anda.

Semakin pendek time frame, semakin sering sinyal overbought atau oversold akan muncul, tetapi sinyal ini kurang dapat diandalkan. Di sisi lain, time frame yang lebih panjang mungkin memberikan sinyal yang lebih kuat, tetapi Anda mungkin harus bersabar lebih lama menunggu sinyal muncul.

Kiki R   3 Oct 2023

@ Endah:   

Indikator oscillator bisa menunjukkan keadaan overbought dan oversold pada semua time frame. Meski demikian, belum tentu penunjukkan pada time frame yang satu sama dengan time frame lainnya. Misal pada time frame 1 jam (H1) indikator oscillator menunjukkan keadaan overbought, pada time frame daily (D1) belum tentu akan menunjukkan overbought juga.

Dengan demikian seharusnya Anda fokus pada time frame yang Anda gunakan untuk trading, dengan sistem trading yang telah diuji. Perlu diketahui bahwa penunjukkan keadaan overbought atau oversold dari indikator oscillator hanya akurat ketika pergerakan harga sedang sideways.

M Singgih   4 Oct 2023

Darminto:

Fungsi overbought & oversold itu simpel aja:

  • Overbought membantu kita tahu kapan harga udah kemahalan.
  • Oversold membantu kita tahu kapan harga udah murah.

Gambarannya gini. Umpamanya km mau borong beras buat dijual lagi. Apakah km bakal beli beras waktu harganya kemahalan? Atau cari harga yang murah? Atau malah nggak peduli?

Kalau nggak tahu soal overbought/oversold, berarti sama seperti km nggak peduli soal harga beras udah kemahalan atau masih murah. Km mungkin bisa tetep untung kalau kebetulan borong beras saat harga murah. Tapi bisa tekor dobel dobel kalau malah borong saat harganya udah kemahalan.

Aisha   17 Oct 2023

Aslam Khan:

Kayaknya tergantung deh ya. Tiap trader kan pakai timeframe yang beda-beda, maka otomatis acuan buat overbought/oversold yang akurat juga beda-beda. Nggak ada aturan kaku.

Sofiyan   17 Oct 2023

Jawaban untuk Sofy Amalia: MACD lebih tepatnya adalah indikator trend bukan oscillator. Adapun jika kita ingin mengamati kondisi overboard dan oversold maka kita melihat dari seberapa tinggi atau seberapa rendah histogram MACD.

Semakin tinggi histogramnya maka semakin overbought dan semakin rendah histogramnya maka semakin oversold.

Kiki R   23 Oct 2023

Patrick:

Setuju sama bung Kiki.

Buat TF Daily ke bawah, Stoch itu lebih peka.

Tapi ada baiknya juga nambah indikator lain buat konfirmasi, soalnya terlalu peka itu kadang juga bikin masalah.

Sofiyan   24 Oct 2023
 

Komentar @inbizia

Halo Trader, Saat mencari artikel ini, aku terkejut menemukan broker yang menawarkan Autochartist, yaitu GKInvest dan Monex. Autochartist adalah alat pemindai pasar yang ampuh untuk membantu trader menemukan peluang trading terbaik dan pada akhirnya membuat keputusan terbaik tentang apa dan kapan harus trading.

Tapi aku masih pemula, jadi saya tidak tahu. Alat ini bertujuan untuk membantu pedagang belajar tentang peluang pasar dari perspektif teknis yang berbeda. Tapi aku masih penasaran. Seberapa akurat Autochartist, dan haruskah trader yang tidak berpengalaman hanya mengandalkan Autochartist? Dengan kata lain, jika saya baru memulai sebagai trader forex, apakah aku dapat mengandalkan autochartist untuk menghasilkan profit yang besar?

 Raihan |  26 Aug 2023
Halaman: Cari Broker Terbaik Pilih Monex Atau Gkinvest

Autochartist adalah tools tambahan trading yang secara khusus digunakan untuk mengidentifikasi pola di chart serta terdapat pula pola Fibonacci. Autochartist sendiri mampu melakukan scanning pasar terus menerus secara otomatis dan kemudian dapat memberitahukan trader.

Pola yang langka, seperti Head and Shoulders, Triangle, ABCD, Flag, dan lain sebagainya mampu discan oleh autochartist dimana memang bila manual cari sendiri maka pola ini akan susah didentifikasi. Padahal pola pola ini mampu memprediksi pasar secara akurat.

Oleh karena h00000000000al tersebut, autochartist merupakan tools tambahan yang sangat berguna buat trader. Bahkan setau saya, di Monex sendiri memiliki trading signal yang berasal dari Autochartist. Kalau tertarik untuk menggunakannya, anda bisa mencoba membaca panduannya di Autochartist Metatrader 4 apabila memakai Metatrader 4 dan panduan autochartist MT5 apabila memakai Metatrader 5.

 Larry Marry |  27 Sep 2023
Halaman: Meninjau Perbandingan Akun Standard Hfx Vs Gkinvest

Lala:Sbnrnya utk urusan grafik harga, mnrt gue antara MT4 dan MT5 hmpir ga ada perbedaan berarti sihh. Emang bnr klo MT4 itu, warna utk candlestick secara default itu adalah biru ama mrah, sedangkan klo MT5 itu defaultnya hitam dan putih dmana hitam itu nunjukin kenaikan harga dan putih itu nunjukkin penurunan hrga.

Perlu dicatat aja nih klo MT5 itu ada fitur gnti grafik jg. Jd kita bsa ngaturin wrna dri background dan candle. Jd klo emang terbiasa ngeliat ala MT4 yg background ptih, serta candle biru merah, monggo ubah aja kewrna tsb.

Utk perihal fungsi2, mnrt gue klu elo nya emang trader yg ga gitu ngandelin tools teknikal yg rumit, MT4 dan MT5 itu ga ada bedanya. Klo sekedar pake misalkan EMA dan Stochastic misalnya, ya ga ada bedanya kok antra MT4 dan MT5. Cman klo yg agak spesifik dan lengkap, maka trader lbh memilih MT5.

Ya overall, klo elo pindah dri MT4 dke MT5 ga bakaalan sesulit pertama klali elo memakai platform trading lahh. Ibarat kita pindah OS di smartphone dri Android versi 10 ke versi 11 gitu

 Juan |  18 Oct 2023
Halaman: Pilih Broker Gkinvest Atau Sagafx

Izin brtnyaa. Ane ini prnh bngt ngikut2 smcam sinyal trading gitu. Jdi terdapat preferensi entry level, take profit, serta stop loss yang tercantum pada tiap instrumen dan itu exactly same with daily top mover. Ane kan bru pemula, shngga ane ya ikut 100% preferensi yg disediakan oleh trading sinyal. Tetapi mostly ya, preferensi tsb lbh bnyk salahnya dibandingkan bnrnyaa. Kira2 apakah preferensi di daily top mover itu bsa 100% kita ikutin?

Selain itu ingin bertanya, apa bedanya antara daily top mover dngn trading sinyal pd umumnya? Kmudian di MIFX sndiri, selain fasilitas daily top mover, kira2 ada fasilitas yg memudahkan trader utk belajar dan ngeksekusi trading Forex ga?

Mohon bntuannya! Terima kasih!

 Ghani |  19 Oct 2023
Halaman: Panduan Trading Dengan Daily Top Mover Di Mifx

Bima:

Yo 1 gan! Jangankan modal 50 juta, elo modal 1 juta dngn leverage 1:500 aja udah memiliki daya trading yg sangat tinggi. Utk kategori leverage tinggi itu umumnya di kisaran 1:100 ke atas. So, 1:500 itu termasuk leverage tinggi meskipun dngn modal yg agak kecil sekalipun.

Emang bahwa Leverage tinggi meningkatkan potensi keuntungan dan kerugian. Dengan leverage 1:500, risiko sangat besar apalagi dngn modal besar shngga bisa saja ada potensi kerugian besar, terus belm lagi lebih cepat terjadi margin call akibat overtrading, dan nyebabkan emosi yang tidak stabil.

Untuk mengelola risiko sihh cukup terapin manajemen resiko dan mnrt gue bisa dikombinasikan dngn stop loss:

  • Pilih leverage yang lebih rendah jika elo belum berpengalaman, bila ada pilihan leverage nya yee
  • Pahami pasar dan praktikkan dengan akun demo dlu.
  • Dan yg paling penting adalah hanya gunakan modal yang siap loe hilangkan alias uang dingin yg ga kepake.
 Voris |  23 Oct 2023
Halaman: Perbandingan Akun Finex Pro Vs Hfx Premium

Bagi trader pro aja nihh (buat agan2 yg udah pro), kira2 yg paling berpengaruh trhdp biaya trading itu apa? Apakah spread ato komisi? Krna klo berdebat tnntng spread dan komisi ini ga bakal abis2nya. Ane perhtiin aja, di beberapa artikel di INbizia serta website international kyk brokerxplorer gitu, di bagian broker, selalu ada broker yg nawarin spread rendah tetapi komisi tinggi, bgitu jga sebaliknya. NGerti sihh ini adlaah salah satu pricing dri broker shngga bsa mempertahankan usaha yg dimiliki agar ga mengalami kerugian.

Tetapi dri sisi trader sndiri terutama pemula, psti bakakl mengalami kebingungan aja. Apa memilih spread rendah ato komisi rendah.

 Hanif |  24 Oct 2023
Halaman: Perbandingan Biaya Trading Maxco Vs Asiatrade Futures
Promosi

Trader Fest 2024

01 Januari 2024 - 31 Desember 2024
Mercedes Benz, emas, tiket ke luar negeri, iPhone 15

Didimax

Kamus Forex

Introducing Broker, IB

Sistem kerjasama yang paling sederhana antara broker dengan pihak ketiga untuk memasarkan produk dan merekrut klien (nasabah). Tugas utama pihak ketiga (IB) yaitu mengumpulkan klien untuk broker. Sebagai gantinya, IB akan memperoleh imbalan (reward).

Overheating

Dalam konteks ekonomi, overheating adalah situasi ketika kapasitas produksi di suatu negara tak mampu memenuhi permintaan agregat. Dengan kata lain, sisi produksi tak mampu mengejar pertumbuhan sisi konsumsi.

Oversold, Overbought

Overbought merupakan kondisi dimana harga naik dan mencapai level tertentu sehingga mengalami jenuh beli. Oversold adalah situasi ketika harga turun hingga level tertentu dan mengalami keadaan jenuh jual.

Overnight

Posisi trading yang terbuka hingga keesokan harinya. Secara teknis, overnight position mencatat posisi yang masih terbuka saat melewati tengah malam berdasarkan waktu server broker.

Overtrading, Over Trading, Overtrade

Melakukan trading secara berlebihan, baik dengan membuka satu posisi trading dalam jumlah lot besar, atau membuka terlalu banyak posisi dalam satu waktu. Disebabkan oleh emosi trading yang kurang stabil, overtrading disebabkan oleh salah satu atau kedua skenario berikut:

  1. Serakah mengejar profit.
  2. Bernafsu mengganti kerugian dari posisi loss.
Short Covering

Menutup posisi short (sell) atau hedging atas posisi short yang telah dibuka. Short covering biasanya merupakan tindakan para investor atau spekulan di pasar finansial.

Broker Forex

Adalah perusahaan, institusi, agen, ataupun individu yang bertugas mempertemukan pihak penjual dan pembeli. Broker forex secara khusus artinya perusahaan yang menghubungkan trader dengan pasar interbank untuk bertrading forex.

Quarter over Quarter, Q/Q

Periode waktu antara kuartal saat ini dengan kuartal sebelumnya. Apabila rilis data GDP meningkat dari 1.0% ke 2.0% secara Q/Q , maka artinya GDP kuartal ini lebih baik 1.0% dari kuartal sebelumnya.

Year over Year (YoY)

Periode waktu antara tahun ini dengan tahun sebelumnya, biasanya dipakai untuk pengukuran data yang membandingkan data tahun ini dengan tahun sebelumnya (basis tahunan).

Sebagai contoh: apabila inflasi meningkat dari 1.1% ke 1.2% secara YoY, artinya terdapat pertumbuhan sebesar 0.1% secara tahunan.

Rollover

Posisi trading atau kontrak perdagangan berjangka yang berlanjut pada hari berikutnya.

Broker Forex


Komentar[15]    
  Hendi   |   7 Apr 2023

Halo min, mau nnya mengenai poin di artikel di perencanaan trading. Dikatakan kan klu hari Sabtu dan Minggu bisa dijadikan hari utk rehat skligus ngereview trading kedepannya. Dan dimana hari itu jga bsa dijdikan buat kita utk nyari berita2 fundamental.

Nah, yg gw bingung nih, misalkan kita scalping dan day trading (trading jangka pendek) apakah perlu berita Fundamental sbagai dasar trading kita? Kmudian misalkan gw memutuskan utk trading dngn broker Monex, apakah Monex menyediakan berita fundamental gt yg tentunya akurat dan no hoax? Ditggu jawabannya ya min, Terima kasih!

  Kenny   |   9 Apr 2023

Apakah trading jangka pndek jga btuh berita fundamental? Ya jelas mau gan meski ga digunakan sering, bisa dianggap klu berita dan analisis fundamental itu sbagai tmbahan referensi dlm traidng krna scalping ama day trading lbh fokus ke analisis teknikal. Bagaimanapun jga berita fundamental misalkan sprti GDP, NFP, dan kebijakan bank sentral dpt pengaruh ke pasar Forex dan alangkkah baiknya scalper dan day trader bsa membaca pergerakan psr dngn berita Fundamental, antara utk entry yg tepat ato meghindari gejolak psr.

Apakah broker Monex nawarin berita Fundamental? Iya ada, di laman resmi mereka ad dan di MIFX Mobile jga tersedia. Saran aja, akses berita via MIFX Mobile lebh gampang krna ada menu tersendiri shngga trader ga perlu lgi susah2 cari berita yg terpercaya. Smoga clear ya gan utk jawaban ane.

  Carlos   |   8 Apr 2023

Ini menarik nih, dimana kita disuruh utk ga ngeliat chart utk beberapa waktu dan asalkan udah terpasang SL dan TP, everything diserahkan ke pergerakan pasar. Brrti bisa dibilang hampir mustahil ya utk seorang trader tnpa uji cba di akun demo langsung turun ke pasar riil. Emang pmula seperti saya terkdng ga tenang dlm trading. Klu misalkan ninggalin chart gt trus trnyata SL dan TP ga tersentuh ya bakalan minus jga sih. Tetapi di sisi lain, klu kita ngeliat chart trus bakal stress. Emang ada bnrnya ini artikel.

Seandainya aja kita bsa trading gt di HP, trus bisa setting pemberitahuan trading gt, trus dpt trading sinyal, SL dan TP brapa gt psti bisa ngebntu bngt krna klu sekali buka PC/Laptop pasti bukanya chart sdngkn klu di HP kita bsa aja ada kegiatan shingga trkdng HP pun ga diliat.

Gw rasa solusi yg tepat adlh bsa mengawasi trading di HP utk menghindari keseringan ngeliat chart. Dan Btw utk broker Monex sndiri bisa pasang pemberitahuan trading ga ya?

  Samuel   |   8 Apr 2023

Ak pengguna MIFX Mobile. Mohon maaf aku kurang ngerti maksud pembrithaun trading kyk gmana. Cuma klu utk pemberitahuan trading sinyal itu slalu ada di MIFX Mobile. Ntar bakal mncul balon notifikasi di layar, isinya biaasa potensi buy/sell dri psngn mata uang. Dan klu kita klik, lngsng diarahkan utk buka posisi sesuai sinyal terus SL dan TP jga otomatis terisi dan bsa kita modifikasi jga.

Dan klu peberitahuan trading misalkan open posisi, pasang SL dan TP trus harga bergerak dan ketutup ato akan ketutup ya ga ada sih fitur kyk gitu. Utk masang SL dan TP yg benar bsa dibaca sih kak di poin risk management trus nguji di akun demo trlbh dahulu.

  Heru   |   9 Apr 2023

Izin nanggapin gan. Klu emang takut ninggalin chart berrti antara analisis yg kurang tepat, ga percaya diri, ato elo takut. BIla takut brrti emosi elo blm terlatih. Lebih baik elo jalanin tips yg dah di berikan krna bila dibiarin ntar elo pasti bakaln antra ngamuk ato FOMO. Dan artikel ini sih dah jelas bngt ya bahas Overtrading dan menjurus ke emosi trader ujung2nya.

Dan ga ada trader yg bsa langsung sukses di trading. ada yg bahkan trading di akun demo bertahun2 sblm mulai masuk ke trading riil. So, langkah pling tepat adalah buka akun demo trus coba trading disana. Klu udah matang bru trading riil

  Aswin   |   10 Apr 2023

Gw mau nnya mengenai cara cegah overtrade. Dngr2 kan MIFX jga ada sinyal trading jga, bisa ga ya kita ngehindari overtrade dngn cara ngikutin sinyal trading yg dah disedaiin ama MIFX

Contohnya kyk gini nih. Misalkan klu kita ikut sinyal trading yg hnya menyangkut mata uang EUR/USD , jadi otomatis kan cma buka 1 posisi aja. So, apakah kita bsa terhindar dari overtrade. Sdngkan gw sndiri kan pemula jadi kurang ngerti tntng trading dan mncoba trading dngn sinyal trading yg disediaiin ama MIFX mngkn jadi opsi yg baik smbil belajar2 jga. Klu cma ikutin 1 sinyal itu kan kyknya ga bakalan overtrade, apalagi cma ikutin 1 pasangan mata uang aja. Bagaimana pndpt mimin?

  Jack   |   13 Apr 2023

Yo i gan. Inti dari overtrade emang buka posisi kbnykan dlm trading. Jdi dalam skli sesi trading, agan kbnyakan buka posisi tnpa ada trading plan yg jelas. Misalkan kyk contoh yg agan berikan, ikutin sinyal trading 1 mata uang aja. Brrti kan buka 1 posisi dan tntu itu psti ga overtrade. SO, mau elo ikutin sinyal ato ga tetep aja buka posisi 1 aja brrti ga overtrade. Ide agan emang bagus sih, ikutin sinyal trading di 1 pasangan mata uang aja. Tips aja, klu elo ikutin sinyal di MIFX, di MIFX Mobile biasa ada jga sinyal trading, dan klu ngikutin kan bisa langsung kita buka posisi dan ekskusi cuman SL dan TP bsa disetting ulang biar resiko disesuain ama modal agan.

  Jefri   |   10 Apr 2023

Kalo bolh tau nih, overtrade dikatakan trading trlalu bnyk. Nah, trading yg dikatakan overtrade itu buka berapa kli psisi ya? Dan cara mengetaui kita overtrade itu seperti apa? Krna gua klu dah tau berapa buka posisi itu uda overtrade, paling ga gua bs NGEHINDARI overtrade dan bsa displin ama trading plan gua.

Oh iya min, gua sering denger klu misalnya leverage tinggi jga bsa menyebabkan resiko trading jga. Itu penyebabnya ap aja klu blh tau? Kmudian untuk leverage yg cocok dngn pemula itu kira2 di level brapa ya min? Terima kasih!

  Vensen   |   10 Apr 2023

Bntu jawab ya! sbtulnya ga ada aturan pasti mengenai berapa banyak posisi yg dapat dibuka sebelum disebut sebagai overtrading. Hal ini dapat bervariasi tergantung pada strategi trading, ukuran akun trading, ama toleransi risiko seseorang. Namun, sebagai aturan umum, beberapa trader menghindari membuka lebih dari 2-3 posisi pada saat yg sama. Selain itu, overtrading jga dikaitkan dngn membuka posisi lebihi dari yg ditetapkan di trading plan. maka dari itu, pnting bngt untuk ngefollow aturan trading plan yg kita buat. BTW ada tips jga, klu utk ngecek posisi yg telah dibuka sehari bsa bngt buka di jurnal trading agan.

klu mengenai leverage, resiko overtrade memang bsa terjadi krna hal itu. Ya, agan di kasih berkali2 lipat buying power, bisa buka bnyk posisi dngn leverage. Kmudian resiko leverage itu jga pnya resiko kyk gini : Misalnya, agan make leverage 1:100, artinya agan dapat mengontrol posisi senilai $100 dengan hanya menggunakan $1, dlm arti bisa untung 100 x lipat maupun rugi 100 x lipat.

  Rendy   |   11 Apr 2023

overtrade bukan hnya dri segi trading plan dan leverage juga lho. Coba dibaca seksama lagi nih apa aja step yng hrus dilakukan agar ga ada overtrade di trading kita. Trading plan hrs ditaati, risk management hrs ditaati, batasin ngeliat chart, dan jga fokus ke tujuan panjang. Intinya kita hrs disiplin n sabar. Terkadang jga dalam trading harus take a break jga. Mengenai overtrade nih,itu jga tergantung ketahanan modal agan. Klu agan cma $100 dengan leverage 1:100, ya ga blh dong buka 3-4 posisi, tpi klu modal misalnya $1000 maka tntu overtradenya akan beda porsi.

  Johan   |   14 Jul 2023

Mohon maaf, mau tanya,a da ga fitur di Monex yg memperingati kita bahwa kita itu overtrade. Soalnya klu pemula, gue ngerasa agak susah utk memprediksi ato memperhitungkan kita overtrade ato ga. Misalkan aku pnya $100, dan leverage 1:500 di Monex, dan trading dngn mata uang EUR/USD, maka aku dibilang overtrade itu ketika buka berapa posisi?

Kmudian apakah dngn overtrade itu berarti selalu kita bakalan ngerugi ato sbnrnya kita bsa untung ketika harga tba2 berbalik ke posisi yg kita entry kan. Misalkan entry buy, tiba2 harga naik terus gitu. Mohon penjelasannya, makasih sblmnya

  Faisal   |   15 Jul 2023

Haloo! Utk memahami apakah trader dikatakan overtrading atau tidak, kita perlu tau bahwa overtrading terjadi ketika seorang trader membuka terlalu banyak posisi trading dalam waktu singkat atau melebihi batas kemampuan modalnya.

Jadi dari pengertian tersebut, mnrt saya ada dua macam overtrading, yang pertama adalah overtrading yang membuka posisi trading terlalu banyak. Dan yang kedua adalah membuka posisi melebihi kapasitas modalnya.

Kasus yang pertama biasanya adlah ketika trader ga sadar membuka terlalu banyak posisi, bisa saja akibat dari emosi sehingga margin levelnya kena margin call. Dan kasus kedua biasanya trader yang sudah loss, tidak memperhatikan margin level, dan membuka posisi dngn margin level mendekati margin call. Maka meski buka 1 posisi, tetapi krna melebih kaposistas modal, maka disebut juga overtrading.

Terkait apakah overtrading berujung pada kerugian ato ga, yaa tergantung sihh. Tpi kebanyakan sihh rugi yaa

  Erwin   |   16 Jul 2023

Ya, overtrade itu ga selalu rugi sihh. Klo beruntung, biasanya bisa tiba2 jadi untung, dan terkait fitur mendeteksi elo overtrade ato ga yaa ada di margin call level nya MIFX. Dimana klo ga salah bila margin level udah 50% maka kena margin call ato sistm peringatan utk nambahin modal ato tutup posisi agar margin level nyaa diatas 50% dan bila drop ampe 20% maka kena stop out dmana smuaa trading tersisa akan ditutup sampe margin level diatas 20%.

Ada juga broker yg menerapkan margin call itu sama dngn stop out, shngga klo elo make broker dngn sistem seperti itu, maka overtrading dipastikan bakalan loss. Jadi tergantung konteks margin call yaa gan

  Gordon   |   14 Jul 2023

Dikatakan di artikel bahwa lazimnya, overtrading disebabkan oleh dua emosi trading, yaitu keserakahan dan sikap FOMO. Klo sikap serakah yaa gue tau dahh, intinya serakah, gara2 ngeliat 1 posisi profit gede, berujung buka2 smua trading, dan bila balik arah tiba2, bukannya profit malah rugi krna posisi yg lain itu di posisi rugi.

Cma aku penasaran aja, contoh dari sikap FOMO itu kyk gmana yaa? SOalnya sering banget dengar istilah ini tetapi ga gitu paham, apa itu FOMO dan kyknyaa bukan hnya di dunia trading, tetapi di isitlah ekonomi, itu FOMO jga sering terdengar. MOhon dong contoh konkritnya seperti apa

  Hendru   |   16 Jul 2023

FOMO itu singkatan dari "Fear of Missing Out" atau takut ketinggalan. Jadi, FOMO tuh sikap takut banget ketinggalan atau nggak dapetin kesempatan yang katanya penting. Misalnya, di dunia trading, FOMO bisa bikin kita buru-buru buka posisi tanpa mikir panjang, cuma karena takut kelewatan peluang yang katanya menguntungkan.

Contohnya, bayangin ada trader yang liat harga aset tiba-tiba naik banget dan cepet. Mereka takut kelewatan peluang buat dapetin keuntungan dari kenaikan harga itu. Tanpa analisis yang matang atau ngikutin rencana trading, mereka tergoda buat langsung buka posisi, berharap bisa ikut-ikutan tren itu.

Tapi, jangan sampe ketipu FOMO ya, bro! Karena FOMO bisa jadi jebakan berbahaya. Harga aset bisa balik arah dengan cepat, atau tren yang keliatan menguntungkan bisa tiba-tiba berakhir. Kalo kita terburu-buru dan buka posisi seenaknya, tanpa pertimbangan yang bener, bisa berujung pada kerugian atau kesulitan dalam mengelola posisi yang terlalu banyak.

FOMO ini sering banget juga terjadi di kehidupan sehari-hari, bukan cuma di trading. Misalnya, kalo kita beli barang atau investasi cuma karena takut nggak keikutsertaan tren, atau ikutan aktivitas sosial tertentu cuma takut ketinggalan. FOMO itu sering muncul kalo kita ngerasa tekanan dari ekspektasi sosial atau tergoda sama tren yang lagi ngetop.

(Detail tntang FOMO, baca : Kupas Tuntas FOMO dalam Trading Forex)